Saturday, October 25, 2008

Posko Cabup Luwu Diserang

Monday, 20 October 2008

LUWU(SINDO)–Sembilan hari jelang pencoblosan, gesekan antarsimpatisan kandidat bupati mulai terjadi di Kabupaten Luwu.Bahkan,aksi kemarin, sudah mengarah ke tindakan anarkis.

Akibatnya, lima orang pendukung paket Andi Mudzakkar-Syukur Bijak (CS) yang berada di Desa Bolong, Kec Lamasi, sore kemarin, terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawerigading, Palopo. Mereka umumnya mengalami luka memar setelah diserang sekelompok orang ketika berada di dalam Posko CS. Kelima korban tersebut masing-masing, Ramli, 17, Angi, 51, Arfan, 17, Yordan, 16, dan Ismail, 18.

Arfan merupakan korban yang paling parah, sebab telinganya robek sehingga menimbulkan pendarahan serius. Informasi yang diperoleh SINDO, insiden penyerangan posko milik pasangan yang akrab dengan sebutan Cakka-Siku (CS) itu, terjadi pukul 15.30 Wita. Saat kejadian, empat orang pengendara motor datang menghampiri Posko CS yang berada di Amboli, Desa Bolong, Kecamatan Lamasi.Semula,kelompok penyerang itu bermaksud meminta korek api untuk menyalakan rokok.

Setelah meminta korek, para pelaku menyuruh orang yang ada di Posko CS itu untuk menghentikan tape yang memutar musik.Namun, simpatisan CS tidak menghiraukannya. Merasa tidak dipedulikan,para pelaku langsung naik pitam.Mereka menyerang semua simpatisan CS yang berada di dalam posko.

Bukan hanya itu,pelaku juga merusak Posko CS. Setelah melampiaskan amarahnya,para pelaku langsung meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP) menuju ke Posko Matahari yang berada tidak jauh dari tempat kejadian. Karena keluarga korban tidak menerima perlakuan tersebut, mereka langsung melakukan aksi balas dendam dan menghancurkan Posko Matahari yang berada di Desa Padang Kalua.

Sekadar diketahui, paket Matahari tidak lain adalah sebutan untuk kandidat incumbent Basmin Mattayang-Buhari Kahhar Mudzakkar.Kedua paket ini, yakni CS dan Matahari, memang bersaing ketat memperebutkan kursi bupati dan wakil bupati Luwu. Paket CS diusung oleh koalisi Partai Bulan Bintang (PBB),Partai Bintang Reformasi (PBR) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sementara, Matahari dijagokan oleh Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional (PAN).

”Kami sangat menyesalkan kejadian tersebut dan meminta kepada aparat keamanan untuk mengusut masalah ini,” kata Tim CS Saras kepada SINDO di Lamasi, kemarin. Sementara itu,kelima korban penyerangan, langsung dibawa ke RSUD Sawerigading untuk mendapatkan perawatan medis.Petang kemarin, kelima korban sudah diizinkan pulang.

”Setelah kami periksa dan diberikan perawatan maka kami izinkan pulang,” kata Direktur RSUD Sawerigading Palopo dr Rusdi,malam tadi. Dari insiden tersebut, pelaku diketahui bernama Bravo, Titin, Pari, Kancele. Keempatnya berasal dari Desa Padang Kalua. ”Kami berani mengatakan bahwa mereka adalah pendukung Matahari karena saat posko yang berada di Desa Padang Kalua tersebut dibangun, para pelaku tersebut juga ikut membangunnya,” kata Saras.

Untuk menghindari bentrokan yang lebih luas, Tim Pemenangan CS langsung menginstruksikan simpatisan dan relawannya untuk tidak terpancing. ”Cara-cara tersebut hanya akan menciderai proses demokrasi. Jangan karena pilkada dan perbedaan pilihan politik,lantas membuat persaudaraan dan kekeluargaan tercabik-cabik. Kami akan senantiasa menjunjung tinggi etika politik,” kata Koordinator Tim Keluarga CS Dr Anton Yahya.

Mantan Kepala Rumah Sakit Angkatan Darat (RSAD) Kota Palopo ini menambahkan, kasus penyerangan yang dialami timnya, akan dibawa ke proses hukum dan memberi kepercayaan kepada kepolisian untuk mengusutnya. ”Biarlah pihak berwajib yang menyelesaikannya. Tidak perlu dibalas dengan aksi anarkis,”kata Dr Anton.

Kepala Kepolisian Resort (Polres) Luwu Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Komisaris yang dikonfirmasi malam tadi, mengatakan, pihaknya saat ini sedang mengejar pelaku penyerangan.Namun, polisi belum bisa memastikan keterkaitan dengan tim pendukung pasangan yang lain.

”Saat ini kami sedang melakukan pengejaran terhadap pelaku,”katanya. Kapolres mengimbau, semua tim untuk tetap berada pada garis hukum yang berlaku dan jangan mudah terprovokasi dengan hal-hal yang bisa membuat kekacauan. Menyikapi hal itu, Juru Bicara Matahari Musaddah Hamid membantah jika simpatisannya disebut melakukan penyerangan.

Menurut dia, perbuatan tersebut dilakukan oleh oknum-oknum yang ingin menjatuhkan kandidatnya. ”Kami tidak akan melakukan hal-hal semacam itu karena kami ingin selalu menjaga agar pemilu kepala daerah ini berjalan dengan aman dan damai,” tandasnya. (abdullah nicolha/asdhar).