Friday, June 18, 2010

Warga Diimbau Tolak Money Politics

Friday, 18 June 2010
WATANSOPPENG(SI) – Pasangan calon bupati-wakil bupati (cabup-cawabup) bernomor urut 6,Andi Sarimin Saransi-Kyai Muda Sulaeman (AS-SALAM),mengimbau warga untuk menolak segala bentuk praktik money politics(politik uang) di Pilkada Soppeng 2010.

Imbauan itu disampaikan pasangan AS-SALAM saat menggelar kampanye dialogis di Dusun Lobo, Desa LebbaE,Kecamatan Liliriaja. Kampanye dialogis tersebut dihadiri tak kurang dari 500 warga,simpatisan, dan pendukung paket ulama dan umara ini.

Juru kampanye paket ASSALAM, Andi Buana Raja, mengingatkan kepada warga bahwa dalam memilih pemimpin jangan sampai harga diri dinilai dengan materi. Sebab, dari situ-lah yang akan menjadi penentu bagaimana Kabupaten Soppeng lima tahun ke depan.

Dia menegaskan, harga diri itu adalah hati nurani dan harga diri seseorang itu dilihat dari pilihannya dalam menentukan pemimpin. Mari kita cermati tanda alam yang terjadi, hasil panen sawah dan kebun masyarakat banyak yang rusak,bencana alam pun terjadi.

“Ini menandakan,ada kemungkaran yang terjadi di daerah ini dan ini berarti ada ketidakberesan dalam kepemimpinan di Soppeng,” tegasnya di hadapan ratusan warga kemarin.

Karena itu,kata mantan tim pemenangan paket ‘SAYANG’ pada Pilkada Gubernur Sulsel lalu, dia mengajak masyarakat menolak semua hal yang bisa merusak Soppeng.

“Bila jalan kita yang lurus dijadikan berkelok, mari kita luruskan bersama. Jadi, kalau kondisinya seperti itu apanya yang mau teruskan, yang benar itu adalah luruskan, bukannya diteruskan,” tegasnya dengan nada lantang disambut yel-yel warga.

Kampanye dialogis AS-SALAM tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh agama, masyarakat, dan pemuda di antaranya Haji Mading, Burhan, Semmang, serta masyarakat umum.

Cabup Andi Sarimin Saransi juga mengingatkan agar jangan sampai politik uang merajalela saat menjelang dan berlangsungnya hari pencoblosan di Pilkada Soppeng. Dia menegaskan,sogok-menyogok itu sama-sama perbuatan dosa.

“Saya fokus di pemerintahan (kehidupan dunia), sedangkan beliau mengurus kehidupan akhlak (akhirat). Jadi, jika ingin kehidupan yang seimbang antara dunia dan akhirat, pilihlah AS-SALAM sebagai pemimpin teladan,” tegasnya.

Selama melakukan kampanye di beberapa kecamatan, pasangan umara dan ulama ini lebih memilih metode dialogis dibandingkan melakukan pengerahan massa hingga ribuan orang.

“Kami memanfaatkan waktu yang ada dengan proaktif melakukan dialog dengan ratusan warga minimal di lima titik dalam sehari. Kemarin di Liliriaja dan hari ini untuk kedua kalinya kami melakukan kampanye di Lilirilau,” ujar Sekretaris tim kerja AS-SALAM FAS Rahmat Kami.

Terbukti, katanya, saat berada di desa Baringeng dan Marossa kami disambut haru. “Bahkan, ada yang histeris saat mengetahui Andi Sarimin mengunjungi kampung mereka,”ujarnya.

Dia juga mengaku, dalam menggelar kampanyenya, tidak menggunakan bayaran untuk mendatangkan warga dan hasilnya Alhamdulillah itu lebih riil dan efektif daripada melakukan kampanye akbar yang hanya terfokus di satu titik.

Muh Anas ,29,salah seorang tokoh pemuda warga Desa LebbaE mengomentari kampanye pasangan nomor 6 tersebut. Dia mengaku datang dengan ikhlas tanpa bayaran karena melihat sosok Andi Sarimin yang ramah kepada semua orang tanpa dibeda-bedakan.

“Mendengar Andi Sarimin akan mengunjungi kampung ini, kami datang ke sini dengan ikhlas tanpa bayaran sepeser pun. Kami tahu sosok beliau, beliau ramah terhadap orang tanpa pernah membeda-bedakan dan selama menjabat wabup, kapan pun kami bertamu selalu diladeni dengan ramah, ”katanya menyanjung figur Andi Sarimin Saransi. (abdullah nicolha)

Talud di Takkalala Kembali Roboh

Thursday, 17 June 2010
WATANSOPPENG(SI) – Sebuah talud yang ada di pinggir lapangan sepak bola Takkalala Kecamatan Marioriwawo,Kabupaten Soppeng,roboh Selasa (15/6) malam,akibat hujan deras yang mengguyur daerah tersebut.

Salah seorang warga Takkalala, Kamal,30,menyebutkan,talud tersebut roboh karena hujan deras mengguyur daerah tersebut pukul 20.00 Wita.Padahal,talud itu belum lama dibangun Pemkab Soppeng.

Kamal menyebutkan, tahun lalu, talud tersebut juga roboh dan menelan korban jiwa, yakni salah seorang murid SD 135 Mario, Arlis, dan seorang murid SMPN 1 Takkalala, Ansar, mengalami patah kaki.

“Dengan robohnya talud untuk kedua kalinya dalam setahun ini membuktikan bahwa mutu dan hasil bangunannya tidak sesuai bestek dan kurangnya pengawasan dinas terkait,” ungkapnya kemarin.

Dia berharap, dalam pembangunan talud ketiga kalinya nanti, pemerintah harus mengawasi betul pengerjaannya sesuai bestek sehingga tidak terkesan asal-asalan. “Kami berharap mutu dan kualitas pengerjaannya lebih maksimal, tidak seperti sebelumnya yang terkesan sia-sia.Begitu juga kepada pihak terkait memperketat pengawasan agar hasilnya bagus,” tandas aktivis pemuda Soppeng ini.

Senada diungkapkan Koordinator Lembaga Kontrol Independen Nasional (LKIN) Wilayah Bosowa Buhari Abu. Menurutnya,dengan robohnya talud yang belum lama selesai dikerjakan itu membuktikan hasil pengerjaannya tidak maksimal dan tidak memperhatikan kualitas proyek.

“Itu satu bukti bahwa mutu dan kualitas pengerjaan kurang maksimal sehingga perlu adanya pengawasan pihak terkait selaku leading sector pengerjaan memberikan perhatian atas hasilnya nanti,”katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Soppeng Munir mengaku tidak mengetahui masalah tersebut secara pasti karena dia baru menjabat setelah proyek tersebut rampung.

Kendati demikian,pihaknya telah meninjau langsung lokasi talud yang roboh akibat hujan lebat untuk memastikan kondisinya untuk segera diantisipasi. “Saya sudah minta beberapa staf PU untuk turun langsung ke lokasi,”ujarnya.

Menyinggung masalah anggaran talud dan yang menangani pengerjaannya, dia mengaku tidak mengetahuinya karena saat itu belum menjabat sebagai Kadis PU. “Untuk masalah anggaran dan yang tangani belum tahu pasti, tapi yang jelas sudah ada yang turun ke lapangan,”tandasnya.

Di bagian lain,Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikmudora) Kabupaten Soppeng hingga kini belum mencairkan dana pendidikan gratis untuk sekolah pada triwulan II. Alasannya, pencairan dana tersebut masih menunggu laporan pertanggungjawaban setiap sekolah terkait pelaksanaan dana triwulan I lalu yang pencairannya langsung ditransfer ke rekening milik sekolah.

Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar Dikmudora Soppeng Kasniadi mengatakan, dana pendidikan gratis triwulan I langsung ditransfer ke rekening sekolah dan pencairannya sudah 100%.

Sementara dana triwulan kedua baru bisa cair setelah ada laporan pertanggungjawaban setiap sekolah. “Begitu laporannya sudah ada, pencairannya langsung akan diproses,” ungkapnya kepada wartawan di ruang kerja dia kemarin.

Dia menambahkan, pencairan dana tersebut sering mengalami keterlambatan disebabkan pihak sekolah terlambat memasukan laporannya. “Pengajuan pencairan dana tersebut harus kolektif sehingga harus menunggu semua laporan sekolah baru bisa cair,”tuturnya.

Dari informasi yang dihimpun Seputar Indonesia (SI), tahun ini, dana pendidikan gratis di Kabupaten Soppeng mencapai sekitar Rp14,4 miliar. Sementara khusus triwulan pertama dicairkan sekitar Rp3,7 miliar dan pencairannya melalui empat kali tahapan. Sekolah yang mendapat bantuan gratis tersebut terdiri atas 281 sekolah tingkat sekolah dasar (SD) sederajat, yakni 259 SD, 19 madrasah ibtidaiyah (MI),dan 3 PPS Ulah.

Sementara tingkat sekolah menengah pertama (SMP) sebanyak 60 sekolah terdiri atas 33 SMPN, 24 MTs,dan 3 PPS Usta.“Setiap sekolah mendapatkan dana pendidikan gratis yang bervariasi,”ungkapnya. (abdullah nicolha)

Semburan Gas dan Api Muncul di Lokasi Gempa

PASCA GEMPA DI MAMUJU UTARA SULBAR
Friday, 18 June 2010

SEMBURAN API. Nampak semburan api setinggi 3 meter yang keluar dari rekahan tanah di kawasan perkebunan saat gempa mengguncang Kabupaten Mamuju Utara (Matra) Rabu (16/6) lalu, selain api, semburan gas juga terlihat setinggi 5 cm, daerah itu merupakan kawasan pengeboran Migas.

MAMUJU UTARA(SI) – Pascaterjadinya gempa di Mamuju Utara, muncul fenomena alam semburan lumpur yang tingginya 5 cm dan semburan api yang tingginya mencapai 3 meter di lokasi gempa.

“Itu yang mengejutkan kami. Sebab,saat gempa terjadi,disusul semburan api setinggi sekitar 3 meter. Semburan api terdapat di lokasi perkebunan yang jaraknya kurang lebih 1 kilometer dari permukiman penduduk,”ujar Kabag Humas dan Protokol Pemkab Matra Saidiman Marto kepada Seputar Indonesia (SI) kemarin.

Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh mengatakan, bencana alam tersebut juga memunculkan tanda tanya besar tentang adanya semburan gas dan minyak di kawasan kontrak kerja pengeboran minyak dan gas (migas) oleh NV Tately.

“Ada hal unik dari musibah itu, yakni munculnya semburan minyak dan gas,”ujarnya. Anwar menandaskan,munculnya semburan gas yang ada di berbagai titik ini perlu disikapi karena membuat api menyala di mana-mana dan menerangi kawasan sekitar lokasi bencana saat malam hari.

Informasi yang dihimpun SI,pihak Pemprov bersama jajarannya telah mengunjungi langsung lokasi gempa, begitu juga jajaran DPRD Sulbar, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju, dan beberapa daerah tetangga yang turut prihatin atas bencana yang menimpa kabupaten termuda di Sulbar itu.

Pemerintah Kabupaten Mamuju Utara (Matra) dan Pemerintah Provinsi Sulbar hingga kini belum dapat memastikan berapa kerugian akibat gempa berkekuatan 5,3 SR yang melanda Dusun Lambara, Desa Kasano,Kecamatan Baras tersebut.

“Kami belum dapat memastikan berapa, yang jelas saat ini kerugian sementara diinventarisasi,”kata Anwar.

Dia menyebutkan, saat ini pihaknya bersama sejumlah jajarannya sementara berada di lokasi,bertatap muka langsung dengan warga yang masih dirawat dan yang ditampung di tenda-tenda serta rumahrumah warga yang masih aman. (abdullah nicolha)

Thursday, June 17, 2010

Indonesia Timur Diguncang Gempa

Wednesday, 16 June 2010
Gempa Mamuju Utara, 1 Korban Tewas dan Puluhan Luka

RUSAK. Bupati Mamuju Utara (Matra) Abdullah Rasyid saat memantau rumah warga yang rusak akibat guncangan gempa tektonik di Kecamatan Baras Matra Rabu (16/6) lalu.

BIAK (SI) – Sembilan gempa bumi kemarin terjadi di wilayah Indonesia Timur. Berdasarkan catatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kekuatan gempa bervariasi antara 5,0–7,1 Skala Richter (SR).

Gempa pertama terjadi pukul 00.22 WIB berkekuatan 5,0 SR di wilayah 164 kilometer barat laut Saumlaki, Maluku. Disusul gempa di dekat lokasi yang sama dengan kekuatan 5,5 SR. Gempa lainnya terjadi di Palu, Sulawesi Tengah, pukul 07.52 WIB dengan kekuatan 5,3 SR disusul pukul 10.06 WIB di Biak,Papua,6,2 SR.

Selanjutnya gempa cukup besar berkekuatan 7,1 SR terjadi di 123 kilometer tenggara Biak pukul 10.16 WIB. Gempa susulan masih terjadi tiga kali di Biak dengan kekuatan 5,3 SR,6,6 SR,dan 5,0 SR. Pada pukul 15.17 WIB kembali terjadi gempa di Saumlaki dengan kekuatan 5,4 SR.

Gempa 7,1 SR di Biak yang terjadi pada kedalaman 10 km dengan pusat gempa di laut dirasakan di Nabire,Manokwari,danSerui.Gempa mengakibatkan sebagian besar masyarakat Kabupaten Biak Numfor berhamburan keluar rumah. “Gempanya sangat terasa bergetar di sekitar rumah,” ungkap Heppi Komaruddin,warga Distrik Samofa.

Warga sempat panik setelah mendengar adanya peringatan dari BMKG bahwa gempa bumi tektonik di Biak berpotensi menimbulkan tsunami.Sebagian warga di pesisir pantai keluar rumah karena takut terjadi tsunami.Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Biak Bambang Hermanto mengungkapkan, kondisi Laut Biak masih aman pascagempa.

Gempa juga mengakibatkan Kantor Bupati Serui,Papua, dikabarkan rata dengan tanah.“Kantor bupati kabarnya rata dengan tanah,” ujar Sekretaris Komisi II DPRD Serui Digit Purnomo saat dikonfirmasi kemarin. Dia menambahkan, warga di Serui belum mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah.

Menurut Digit, sesaat setelah gempa warga masih berada di tanah lapang untuk menyelamatkan diri dan khawatir ada gempa susulan. Selain itu, gempa mengakibatkan kebakaran di sejumlah kawasan. Selain di Jalan Maria Dey dan Jalan Tarau, api membakar pemukiman warga di Kompleks Masjid Agung.

Hingga tadi malam informasi yang diperoleh harian Seputar Indonesiamenyebutkan,dua warga Serui tewas akibat gempa.Kedua korban diketahui tewas setelah tertimbun puing-puing bangunan karena guncangan gempa.Korban bernama Amaria, 47, dan seorang bayi berusia lima bulan bernama Adrian. Keduanya mengalami patah tulang sangat serius.

“Selain dua warga yang tewas, beberapa warga lainnya juga harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka dan patah tulang,” ujar dokter jaga Rumah Sakit Serui, Ardian Rampolangi.Menurut dia, ruang perawatan di rumah sakit terpaksa dipindahkan ke arah Bandara Serui karena bangunannya rusak parah dan dikhawatirkan roboh.

Ratusan rumah dan sekolah di Serui dilaporkan mengalami kerusakan parah.Aktivitas warga pun masih lumpuh dan aliran listrik padam.Kepala Basarnas Biak Sumpeno Yuwono menjelaskan, regu penolong dari SAR Biak akan diberangkatkan ke Serui menggunakan kapal rescue melalui pelabuhan dermaga eks perusahaan ikan Biak Mina Jaya.

“Berdasarkan laporan sementara di Kepulauan Yapen dan ibu kota Serui, dampak gempa bumi mengakibatkan kerusakan rumah warga. Berapa persisnya, kami belum mengetahui secara pasti,”kata Sumpeno kemarin. Dia berharap, kehadiran tim SAR bisa membantu pemerintah setempat mengevakuasi masyarakat yang sebagian besar tinggal di pinggiran Laut Yapen.

Staf BMKG Pattimura Ambon Irwan Slamet menyatakan,gempa di wilayah Maluku tidak menimbulkan tsunami. Sementara sebagian warga di Kota Ambon panik dan berlarian keluar rumah maupun bangunan tingkat akibat guncangan gempa yang dirasakan cukup kuat.

Mamuju Utara Diguncang Gempa

Gempa yang melanda Dusun Lambara Desa Kasano Kecamatan Baras Kabupaten Mamuju Utara (Matra) sekira pukul 08.25 pagi kemarin menewaskan seorang warga bernama Awal ,35.

Informasi yang dihimpun, gempa itu merusak puluhan rumah, pasilitas ibadah, dan beberapa sekolah hancur. Selain satu orang tewas, data sementara puluhan korban luka-luka tertimpa bangunan dan empat diantaranya kritis.

Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Anwar Adnan Saleh yang dihubungi tadi malam membenarkan jatuhnya satu korban jiwa akibat gempa yang mengguncang pagi kemarin. Dia mengatakan, beberapa fasilitas umum seperti tiga masjid dan beberapa sekolah rusak berat.

Pascabencana Pemprov Sulbar telah menerjunkan tim tanggap darurat bencana dan bantuan berupa tim medis, bantuan makanan, tenda, dapur umum, dan beberapa keperluan lainnya termasuk sembako ke lokasi gempa.

Saat terjadinya bergerakan tanah, kata Anwar diserta dengan semburan gas dan minyak dari rekahan. Diketahui, daerah tersebut termasuk wilayah kontrak kerja pengeboran minyak dan gas (migas) oleh NV Tately. “Ada hal unik dari musibah itu yakni munculnya semburan minyak dan gas,” tandas Gubernur Sulbar ini.

Senada diungkapkan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulbar Arsyad Hafid bahwa, pihaknya telah menerjunkan bantuan ke lokasi gempa berupa tim dari tanggap darurat dan pihak Dinas Sosial untuk membantu korban gempa.

“Jadi, setelah mendengar informasi itu (gempa) kami langsung menerjunkan tim bencana alam dan dinas sosial provinsi untuk mengerahkan bantuan bagi korban tadi (kemarin),” ungkapnya kepada SI via ponselnya, tadi malam.

Selain menerjunkan tenaga untuk melakukan evakuasi, pihaknya juga mengaku telah memberikan bantuan berupa sembako bagi korban untuk keperluan hidup sehari-hari di tempat pengungsian.

“Kami berharap masyarakat tetap waspadai terjadinya gempa susulan. Namun, yang pasti kami (Pemprov) bersama pemerintah kabupaten setempat akan bahu-membahu untuk menangani masalah ini,” tandasnya.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Resort (Polres) Mamuju Utara Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Kamaruddin mengungkapkan, pihaknya juga telah menerjunkan personilnya untuk melakukan evakuasi korban gempa. “Kami sudah turun ke lokasi dengan personil lengkap dan telah mengevakuasi korban gempa,” ungkapnya tadi malam.

Dia juga menyebutkan, pihaknya bersama Pemkab Matra telah melakukan upaya bantuan kepada korban dengan mendirikan posko kesehatan, Palang Merah Indonesia (PMI) serta logistik untuk bantuan bagi korban.

Menurutnya, hingga saat ini pihaknya telah mendata korban akibat gempa tersebut sebanyak lima orang, satu diantaranya meninggal dunia atas nama Awal. “Empat orang lainnya luka parah dan telah mendapatkan perawatan medis,” jelas Kapolres Matra ini.

Mamuju Siapkan Bantuan

Bupati Mamuju Suhardi Duka menyatakan turut prihatin dengan gempa yang melanda kabupaten tetangganya di Mamuju Utara (Matra). Selanjutnya, Pemkab Mamuju akan mengordinasikan bantuan untuk dikirimkan ke sana.

“Secepatnya kita akan meninjau ke sana untuk melihat kerusakan dan kebutuhan korban,” kata Suhardi yang dihubungi, kemarin. Dia mengatakan, gempa yang mengguncang Matra beruntung tidak sampai ke wilayahnya.

“Alhamdulillah, efeknya tidak sampai di sini. Tidak ada laporan yang saya terima kalau ada wilayah kita yang terkena efek,” kata Suhardi. Sekedar diketahui, jarak dari Mamuju ke Matra sekitar 400 kilometer. (ant/okezone/abdullah nicolha/ai pasinringi).

Wednesday, June 16, 2010

AS-SALAM Konvoi di Kecamatan Lilirilau


Wednesday, 16 June 2010
KONVOI. Ratusan warga Kecamatan Lilirilau ikut berkonvoi dengan paket AS-SALAM saat menggelar kampanye di tanah kelahiran Cabup AS-SALAM Andi Sarimin Saransi. (FOTO: Abdullah Nicolha).

WATANSOPPENG (SI) – Andi Sarimin Saransi-Kiai Muda Sulaeman (AS-SALAM), pasangan cabup-cawabup bernomor urut 6,menggelar konvoi kendaraan bersama ribuan massa pendukung di Kecamatan Lilirilau.

Di kota kelahiran cabup Andi Sarimin Saransi itu,pasangan AS-SALAM menggelar kampanye terbuka. Bahkan,paket AS-SALAM saat menggelar kampanye di daerah perbatasan Kabupaten Soppeng- Wajo itu seakan menjawab bahwa Kecamatan Lilirilau merupakan basis utama pasangan bernomor 6 itu.

Kendati tetap menggunakan metode dialogis, antusiasme masyarakat Lilirilau tampak saat ASSALAM menggelar kampanye terbuka.

Terbukti, saat pasangan tersebut bergerak menuju lokasi kampanye, warga yang dilewati rombongan AS-SALAM ikut berkonvoi.

“Saya sangat terharu melihat antusiasme warga.Awalnya kami berangkat dari Cabenge hanya puluhan mobil tanpa motor, tapi sedikit demi sedikit warga ikut serta dengan menggunakan kendaraan roda dua hingga mencapai ratusan,” kata Kiai Muda Sulaeman.

Legislator PPP Soppeng ini menambahkan, pihaknya tidak pernah mengajak warga ikut berkonvoi dalam berkampanye. “Kami tidak pernah memanggil, apalagi menggunakan bayaran kepada warga untuk ikut konvoi, tapi dengan ikhlas mereka semua ikut bergabung bersama kami,” ujarnya.

Rasa haru dua figur ulama dan umara itu bertambah, mengingat hujan baru saja reda dan medan yang dilewati tergolong sulit, tapi warga tetap bersemangat untuk ikut.

“Meskipun tadi hujan sangat deras, medan perbukitan kami lewati. Tapi itu semua tidak membuat semangat mereka surut untuk ikut serta bersama kami. Jelas kami sangat terharu dan kami ucapkan banyak terima kasih kepada mereka semua,”pungkasnya.

Dalam kampanye dialogis tersebut, lima titik kembali didatangi, yakni Desa Belo,Abbanuange,Tetewatu, Paroto, dan Parenring. Semua desa tersebut merupakan wilayah yang tergolong terpencil yang ada di Kecamatan Lilirilau Soppeng. (abdullah nicolha)

AKAR Janji Renovasi Masjid Raya Takalala


Wednesday, 16 June 2010
REKRUT SAKSI. Konsultan Politik Batu Putih Makassar yang juga merupakan konsultan paket IAS-Mo pada Pilkada Makassar lalu Muh Akbar hadir membius 5.000-an saksi AKAR di gedung Pertemuan Masyarakat Watansoppeng Selasa (15/6) malam lalu. (FOTO: Abdullah Nicolha).

WATANSOPPENG (SI) – Pasangan duo legislator, Andi Kaswadi Razak-Andi Rizal Mappatunru (AKAR),berjanji merenovasi Masjid Raya Takalala. Janji itu dilontarkan AKAR saat menggelar kampanye di Kecamatan Marioriwawo kemarin.

Sebelum menggelar kampanye di kecamatan itu, AKAR bersama massa pendukung melakukan konvoi dan menyisir daerah pedesaan di kecamatan itu dengan ratusan kendaraan roda dua dan mobil.

Konvoi tersebut untuk menemui berbagai kalangan mas-yarakat yang terdiri atas unsur tokoh masyarakat, anak muda, ibu-ibu, dan anak-anak.AKAR sengaja turun dari kendaraan untuk menyalami dan menyapa siapa saja yang dijumpai di jalan.

Rombongan AKAR mengakhiri konvoi di Lapangan Sepak Bola Takkalala dan memulai berkampanye. Meski hujan mengguyur tanah kelahiran Andi Kaswadi, yang akrab disapa Andi Duli itu, massa pendukung antusias mendengarkan kampanye AKAR.

Menurut Ketua DPD II Golkar Soppeng ini, Masjid Raya Takalala merupakan kebanggaan warga Marioriwawo dan kini telah dimakan usia,bahkan belum pernah direnovasi.

“Kalau saya diberi amanah oleh rakyat Mario dan warga Soppeng secara keseluruhan, turunkan saya kalau tidak merenovasi Masjid Raya Takalala dalam waktu dekat,”ungkapnya.

Kecamatan Marioriwawo merupakan kampung halaman Andi Kaswadi Razak. Bahkan, ayahnya, Datu Sade,semasa hidupnya cukup lama memegang tampuk kepemimpinan di Marioriwawo.

Dengan begitu, paket AKAR sebagai putra Marioriwawo merasa optimistis dapat meraih suara signifikan di tanah kelahirannya itu. Dia di hadapan para pendukung berikrar tidak akan mem-permalukan warga.

“De welo upakasriki to Mario (saya tidak mau mempermalukan masyarakat Mario). Saat inilah kesempatan masyarakat Mario bisa hidup lebih baik kalau AKAR diberi amanah,”katanya.

Sementara itu, memasuki tahapan akhir kampanye atau tujuh hari menjelang hari pencoblosan pesta demokrasi lima tahunan di Bumi Latemmamala, pasangan AKAR menyiapkan sekitar 5.000 saksi yang ditempatkan di tiap tempat pemungutan suara (TPS).

Perekrutan 5.000 saksi AKAR tersebut digelar di Gedung Pertemuan Masyarakat Watansoppeng pada Selasa (15/6) malam, dengan menghadirkan Muh Akbar, konsultan politik dari Batu Putih,yang juga merupakan tim paket IAS-Mo pada Pilkada Kota Makassar pada 2009 lalu.

Andi Kaswadi Razak di depan ribuan saksi berharap pada hari H mendatang memantau proses pencoblosan dan penghitungan suara. Muh Akbar,yang menjadi motivator, tampil menghipnotis ribuan saksi AKAR.

Dalam motivasinya, Akbar sedikit berkelakar dan menghibur ribuan pendukung yang memadati ruangan tersebut. (abdullah nicolha)

2.569 Hektare Padi Rusak

Wednesday, 16 June 2010
SENGKANG(SI) – 2.569 hektare (ha) sawah di Kabupaten Wajo terancam puso (rusak) akibat banjir yang melanda sebagian besar wilayah berjuluk Kota Santri itu.

Selain merusak lahan pertanian, banjir juga merusak jalan dan jembatan serta beberapa fasilitas umum, seperti sekolah, masjid, puskesmas. Berdasarkan data Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Wajo, dari 64.799 ha luas lahan sawah,4.878 ha di antaranya tergenang air.Dari 4.878 ha,2.569 ha yang masih berumur 1–2 pekan terancam puso.

“Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, ada sekitar 2.569 ha padi terancam puso karena tergenang air,”kata Kadis Pertanian dan Peternakan Kabupaten Wajo DRH Ida Bagus Putu Artana kepada Seputar Indonesia(SI),kemarin.

Menurut dia, data tersebut telah diproses untuk mendapat bantuan benih melalui program Cadangan Benih Nasional (CBN). Kementrian Pertanian juga sudah dikoordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Wajo.

“Itu merupakan salah satu langkah pemerintah untuk memberi bantuan kepada warga yang dilanda banjir,khususnya petani.Kami telah usulkan agar benih tersebut diganti dan telah dilaporkan ke tingkat provinsi,”ujarnya.

Sementara itu, dari data yang dihimpun beberapa daerah yang dilanda banjir,di antaranya Kecamatan Belawa,Tanasitolo,Tempe, Sabbangparu, Pammana, Penrang, Pitumpanua.

Hingga kemarin, banjir dan genangan air di sebagian wilayah tersebut masih dirasakan masyarakat. Akibat tingginya curah hujan di Kecamatan Belawa, Luapan air menjebol 200 meter tanggul Sungai Bila yang mengakibatkan lima desa di daerah itu terendam. Di Kecamatan Pitumpanua,sekitar 20.3 km ruas jalan, 3 unit jembatan gantung, 2 plakat duiker,dan 20 meter bahu jalan mengalami kerusakan.

Sementara di Kecamatan Penrang, jalan yang rusak sekitar 600 meter dan di Kecamatan Majauleng sekitar 450 ha sawah terendam dan 350 ha tanaman padi terancam puso. “Hampir seluruh tanaman padi yang terendam adalah tanaman yang masih muda,” ungkap Kabag Humas dan Protokol Pemkab Wajo Hasri.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Kecamatan Tanasitolo, banjir yang melanda daerah itu tercatat 1.095 unit rumah mengalami kerusakan. “Ada sekitar 1.095 unit rumah warga rusak, ditambah sekitar 66.55 ha lahan persawahan dan 5.769 meter jalan yang juga rusak oleh luapan air Danau Tempe,”ungkap Camat Tanasitolo Ahmad Jahran.

Bupati Pantau Lokasi Banjir

Banjir yang masih menggenangi ratusan rumah di Kecamatan Tempe,Kabupaten Wajo,membuat orang nomor satu di Bumi Lamaddukkelleng itu turun langsung melakukan peninjauan.

Bupati Wajo Andi Burhanuddin Unru bersama jajarannya didampingi Kapolres Wajo AKBP Nanang Purnomo, memantau lokasi banjir dengan menyisir lorong- lorong rumah yang tergenang banjir dengan perahu.

Seusai memantau, Bupati Wajo meminta Kadinsos Andi Tenri Liweng dan dinas terkait segera membentuk pusat posko bantuan penanggulan bencana untuk menindaklanjuti kendala-kendala yang dihadapi masyarakat.

Rencananya, posko induk tersebut akan dipusatkan di Kantor Gabungan Dinas dekat Lapangan Merdeka Sengkang. “Banjir ini sudah bertaraf tinggi.Karena itu, kami harus secepatnya membuat posko induk penanggulangan bencana untuk menghindari risiko fatal yang mungkin saja akan menimpa masyarakat,”tuturnya.

Selain itu,tim medis harus selalu dipersiapkan karena genangan air yang semakin meninggi pasti akan membawa penyakit kepada masyarakat. Hingga kini pemerintah sedang mendata akibat yang ditimbulkan banjir dan sedang menunggu bantuan pemerintah pusat untuk membantu warga yang tertimpa musibah tersebut.

Dari pantauan, kebanyakan warga memasang timbunan tanah untuk menghindari ancaman rumah yang hanyut oleh derasnya air sungai, khususnya rumah yang berada di pinggiran sungai.

Banjir Masih Rendam Soppeng

Sementara itu, di Kabupaten Soppeng, banjir masih menggenangi ratusan permukiman warga dan ribuan hektare sawah di daerah berjuluk Kota Kalong itu. Bahkan, Selasa (15/6) malam, luapan sungai di Kecamatan Lilirilau memutus jalur ke Kabupaten Wajo setinggi betis orang dewasa yang memacetkan arus lalu lintas.

“Tadi malam,saya lama menunggu air surut saat ingin melintas di Cabbenge Lilirilau. Pukul 22.00 Wita,saya baru bisa melewati jalan itu,” kata salah seorang warga Lilirilau,Nur,32.

Dia mengaku takut melintasi jalan tersebut karena sebelumnya ada warga yang mengendarai motor terseret arus air hingga masuk di lahan sawah. “Makanya saya takut lewat,nanti terbawa arus juga,” tutur dia.

Dari informasi yang dihimpun, sebagian wilayah Soppeng masih digenangi banjir, seperti di Kecamatan Marioriawa, akibat luapan air Danau Tempe. (abdullah nicolha)

Tanggul di Wajo Jebol

Tuesday, 15 June 2010
Lima Desa Terendam, Fasilitas Pemerintah, dan umum
SENGKANG(SI) – Tanggul sepanjang 200 meter di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bila KelurahanMacero dan Belawa Kabupaten Wajo,kemarin,jebol.Lima desa di Kecamatan Belawa terendam banjir.

Jebolnya tanggul tersebut karena tidak mampu menahan luapan air Sungai Bila setelah hujan mengguyur daerah perbatasan Kabupaten Wajo-Luwu dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir. Kelima desa yang menjadi sasaran banjir,yakni Kelurahan Malakke, Belawa, Limporilau, Desa Lautang,dan Leppangeng.

Selain merendam dan merusak ratusan rumah, luapan air juga merusak sebagian besar lahan pertanian. Fasilitas pemerintah, seperti perkantoran, fasilitas umum, seperti masjid,sekolah,dan puskesmas, juga ikut terendam banjir.

“Bukan hanya rumah yang terendam banjir,tapi sejumlah fasilitas umum dan pemerintah juga terendam. Begitu juga ratusan lahan pertanian,” kata salah seorang warga Wajo,Nadjib,40,kemarin.

Sementara di bagian ibu kota Kabupaten Wajo Kecamatan Tempe, luapan Sungai Walanae masih terjadi. Bahkan luapan tersebut menggenangi ratusan rumah di empat kelurahan, yakni Laelo, Mattirotappareng, Salomengraleng, dan Wiringpalanne.

Dari informasi yang dihimpun Seputar Indonesia (SI), Bupati Wajo Andi Burhanuddin Unru bersama Kepala SKPD dan jajarannya telah meninjau langsung tanggul dan kerusakannya.“Pak Bupati telah terjun dan memantau kondisi di lapangan,” ujar Kabag Humas dan Protokol Pemkab Wajo Hasri.

Bahkan,orang nomor satu di Wajo itu telah memberikan bantuan kepada para korban banjir dan memerintahkan pihak terkait mendata kerusakan lainnya agar dapat secepatnya ditangani.Hal tersebut bertujuan sebagai bahan pertimbangan agar masyarakat yang dilanda banjir dapat secepatnya dievakuasi dan diberikan bantuan.

Sementara itu,sebagai bentuk penanggulangan bencana alam yang tinggi di Bumi Lamaddukkelleng tersebut, Bupati Wajo Andi Burhanuddin Unru telah membuat dan melantik Andi Sapada Sangaji sebagai Kepala Badan Pelaksana Pengendalian Bencana Alam (BPPBA) Kabupaten Wajo.

Menurut Andi Burhanuddin Unru, pejabat yang baru dilantik segera menyusun struktur kelembagaan secepatnya.Pasalnya,kondisi rawan bencana di beberapa wilayah di Kabupaten Wajo menjadi keprihatinan pemerintah dan menjadi tugas pokok BPPBA.

“Secepatnya susun dan benahi struktur kelembagaannya agar pelaksanaan tugas pelayanan kepada masyarakat tidak terlambat,” ungkapnya seusai melantik Kepala BPPBA Wajo.

Menurutnya, beberapa wilayah di Kabupaten Wajo saat ini dilanda banjir. Karena itu, permasalahan yang berimbas kepada masyarakat harus segera dapat ditanggulangi. Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Wajo ini juga mengingatkan, pejabat yang dilantik menciptakan kerja sama dengan SKPD.

Hal tersebut ditegaskan karena kendala dan permasalahan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat adalah tanggung jawab seluruh pihak. “Termasuk di dalamnya seluruh SKPD lingkup Pemkab Wajo,”ungkapnya.

Banjir Kembali Mengancam Soppeng

Sementara itu, di Kabupaten Soppeng,banjir kembali mengancam warga setempat. Pasalnya, hujan terus mengguyur daerah berjuluk Kota Kalong itu sejak malam hingga kemarin siang.

Kasi Kesiagaan Bencana Badan Kesbang dan Linmas Kabupaten Soppeng Muhdar mengatakan, berdasarkan pantauan, banjir memang kembali mengancam warga. Bahkan,air yang berasal dari luapan Danau Tempe mulai meninggi. “Air mulai naik lagi,bahkan mulai menggenangi rumah warga di Kecamatan Marioriawa,”ungkapnya.

Menurut dia, jika hujan masih tetap mengguyur hingga malam nanti, dapat dipastikan luapan air akan menggenangi rumah warga seperti sebelumnya.Di Kecamatan Lilirilau, air Sungai Walanae dan Pajalesang juga mulai meninggi. (abdullah nicolha)

Tarif PDAM Soppeng Naik Rp1.000 per Kubik

Tuesday, 15 June 2010
WATANSOPPENG (SI) – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Soppeng akan menaikkan tarif air bersih sebesar Rp1.000 per kubik dari Rp1.300 menjadi Rp2.300 per meter kubik (m2).

Di beberapa daerah, kenaikan tarif tersebut telah diterapkan. Kepala Bagian Administrasi Umum dan Keuangan PDAM Soppeng Muchtar mengakui kenaikan tarif tersebut tidak dapat dihindari karena saat ini biaya operasional lebih tinggi ketimbang pemasukan iuran per bulan.

Penyebab lain adanya rencana Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang juga menaikkan tarif dasar listrik (TDL) mulai Juni ini. Kenaikan listrik itu ikut berpengaruh terhadap membengkaknya biaya operasional.

“Jika tidak diantisipasi dengan menaikkan tarif dasar air, PDAM Soppeng dikhawatirkan tidak bisa lagi beroperasi. Tarif yang kami terapkan sekarang saja sudah tidak mampu menutupi biaya produksi,” ujarnya kemarin.

Menurut dia, rencana kenaikan tarif itu telah mendapatkan persetujuan badan pengawas PDAM. Rencana kenaikan tersebut segera disampaikan ke Pemkab. Sesuai rencana, kenaikan tarif tersebut akan diberlakukan Juni atau paling lambat Juli mendatang.

“Jika mendapat persetujuan Bupati, inilah kenaikan pertama yang kami lakukan selama enam tahun terakhir. Sebab, tarif air PDAM saat ini hanya Rp1.300 m2,”ungkapnya.

Sesuai peraturan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) No 23/2006 tentang Pedoman Teknis dan Tata Cara Pengaturan Tarif Air Minum PDAM disebutkan bahwa setiap dua tahun tarif air minum sudah bisa dinaikkan.

Bahkan, saat BPK melakukan pemeriksaan beberapa waktu lalu, telah menyarankan pihak PDAM menaikkan tarif sampai Rp4.000/m2. Namun, hal tersebut belum diberlakukan dengan berbagai pertimbangan. “Kami berupaya tidak menaikkan tarif air hingga Rp4.000/m2 dengan berbagai pertimbangan,” tuturnya.

Pemasukan PDAM Soppeng setiap bulan hanya RP150 juta dari sekitar 6.570 pelanggan atau sambungan. “Sementara biaya operasional yang harus dikeluarkan setiap bulan, seperti pembayaran rekening listrik Rp83 juta. Selain itu, gaji 72 pegawai atau karyawan sebesar Rp105 juta per bulan,”paparnya.

Salah seorang warga Lalabata, Gunawan,30,menyatakan,jika pihak PDAM akan menaikkan tarif air bersih,distribusi air bersih kepada masyarakat harus dimaksimalkan agar tidak dirugikan.

“Kalau memang harus dinaikkan harus diseimbangkan dengan distribusi air.Tapi jika tidak maksimal, tentu kami rugi,” ungkapnya. (abdullah nicolha)

Monday, June 14, 2010

AS-SALAM Serukan Pilih Sesuai Logika

Monday, 14 June 2010
WATANSOPPENG(SI) – Pasangan ulama dan umara yang dikenal dengan tagline Andi Sarimin Saransi- Kiai Muda Sulaeman (AS-SALAM) menggelar kampanye dialogis di Kecamatan Lalabata dan Ganra kemarin.

Kampanye dialogis ASSALAM diawali di Desa Umpungeng, Kelurahan Lalabata Rilau, dan Lapajung, Desa Mattoanging, Enrekeng, dan terakhir di Desa Belo.

“Alhamdulillah, di tiap titik, kampanye selalu dihadiri tokoh agama dan masyarakat, baik dari kalangan petani,pemuda,maupun masyarakat umum,” ungkap tim pemenangan AS-SALAM FAS, Rachmat Kami,kepada Seputar Indonesia( SI),kemarin.

Pasangan AS-SALAM dalam orasi politiknya mengungkapkan tak ingin mengumbar janji, tapi berangkat dari niat suci menyejahterakan masyarakat Soppeng.

“Kami tidak ingin memberikan janji kepada masyarakat,tapi yang pasti nawaitu(niat) kami dari awal mencalonkan diri menjadi cabup dan cawabup adalah menyejahterakan masyarakat Soppeng,” ujar cabup paket AS-SALAM Andi Sarimin Saransi di hadapan ratusan warga di Kecamatan Lalabata,kemarin.

Menurutnya,dalam setiap baliho atau atribut kampanye milik ASSALAM, kata jujur dan bersih itu bisa dipertanggungjawabkan jika nanti AS-SALAM mendapat amanah dari masyarakat Soppeng menjadi pemimpin lima tahun ke depan.

“Kami yakin hanya AS-SALAM yang berani menggunakan kata jujur dan bersih karena sudah terbukti selama saya menjadi wakil bupati dan Kiai Muda Sulaeman menjadi legislator, tidak pernah sekali pun terlibat skandal hukum atau moral,”ungkap Sarimin dengan nada lantang di hadapan warga Desa Enrekeng.

Satu-satunya calon yang mewakili unsur umara dan ulama adalah hanya AS-SALAM. “Selain melakukan tugas yang telah ditetapkan, saya yang mengurus pemerintahan atau kehidupan dunia. Sementara beliau (KM Sulaeman) mengurus akhlak atau kehidupan akhirat. Jadi,jika ingin keseimbangan kehidupan dunia dan akhirat pilihlah AS-SALAM,”tuturnya.

Kiai Muda Sulaeman dalam orasinya menyerukan masyarakat jangan terlibat politik uang. “ASSALAM tidak mungkin melakukan sogok-menyogok. Karena itu, jangan sampai suara dan harga diri kami dibeli dengan uang,” tandas Ketua DPC PPP Soppeng ini.

Dia juga meminta warga menggunakan logika dalam mendengar janji-janji program cabup-cawabup. Gaji bupati tidak seberapa sehingga bagaimana kelak jika terpilih, sementara dalam kampanye menghambur-hamburkan uang untuk “membeli”suara rakyat.

Dia menambahkan,apabila dalam janji kampanye calon lain mereka berjanji melakukan pembangunan, hal tersebut biasa karena bagaimanapun hal tersebut harus dilakukan pemerintah. (abdullah nicolha)

Syamsu Niang Terkaya, Andi Taufan Termiskin

Monday, 14 June 2010
WATANSOPPENG(SI) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Soppeng telah menerima laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) milik masing-masing pasangan calon yang maju di Pilkada Soppeng 2010, dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kemarin.

Berdasarkan hasil LHKPN tersebut, calon bupati terkaya yang bertarung di Pilkada Soppeng adalah Syamsu Niang sebesar Rp7,5 miliar yang meliputi harta bergerak dan tidak bergerak. Sementara cabup termiskin yang memiliki harta kekayaan paling sedikit,yaitu Andi Taufan Made Alie sebesar Rp317 juta.

Ketua Divisi Penyelenggara Pemilu KPU Soppeng Marwis mengungkapkan, jumlah harta kekayaan para pasangan calon tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan LHKPN Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang diterima KPU.

Laporan harta kekayaan ini perlu diketahui publik untuk memudahkan melakukan kontrol terhadap setiap pejabat negara.“Termasuk terhadap pasangan cabup-cawabup yang nanti terpilih dalam Pilkada Soppeng tahun ini,”ujarnya.

Sementara untuk pelaporan dana awal kampanye cabup-cawabup yang saat ini telah dilaporkan ke KPU adalah paket ASmo- BERKHARISMA memiliki dana awal kampanye terbesar, yakni Rp2,1 miliar,sementara paling kecil paket SULAPA hanya Rp1 juta.

Berdasarkan data yang dihimpun, paket AKAR merupakan pasangan terbanyak kedua yang memiliki dana awal kampanye sebesar Rp927 juta, disusul paket SAUDARATA sebesar Rp204 juta, kemudian paket HIBAH Rp78 juta. Sementara paket ATM-Suka Rp55 juta dan pasangan AS-SALAM sebesar Rp3 juta.

Divisi Pokja Kampanye KPU SoppengAsniati menyebutkan,jumlah tersebut merupakan dana awal yang disampaikan tujuh pasangan dengan melalui tiga tahap pelaporan.

Tahap awal dimulai 9 April hingga 5 Juni, kemudian tahap pertama 6–20 Juni. Menurutnya, hal tersebut akan diaudit setelah pencoblosan yang meliputi penerimaan dan penggunaan dana kampanye.

“Paling lambat 26 Juni atau tiga hari pascapemungutan suara dan harus masuk di akuntan publik,”tandasnya. (abdullah nicolha)

19 Desa di Soppeng Rawan Banjir

Monday, 14 June 2010
WATANSOPPENG(SI) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Soppeng mendata,19 desa di tujuh kecamatan rawan bencana banjir (lihat tabel).Dari tujuh kecamatan tersebut,Kecamatan Lilirilau yang terbanyak.

“Satu-satunya kecamatan yang tergolong bebas banjir hanya Lalabata. Tetapi,kecamatan ini rawan bencana longsor,terutama di Desa Umpungeng dan Mattabulu.Penyebabnya, wilayah tersebut mayoritas pegunungan,” kata Kabid Linmas Badan Kesbang-Linmas Pemkab Soppeng Andi Surahmi,kemarin.

Meski tergolong wilayah rawan bencana, ironisnya Pemkab tidak menganggarkan bantuan bencana alam pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun ini.

Pelaksana tugas Bupati Soppeng yang juga Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Abdul Haris Abbas, mengungkapkan, pihaknya tidak menganggarkan bantuan bencana khusus dalam APBD Soppeng 2010. Alasannya, belum ada sekretariat kabupaten, instansi, atau lembaga khusus yang telah terbentuk untuk menangani persoalan tersebut.

Meski demikian,pihaknya mengaku akan membentuk lembaga yang berdiri sendiri untuk menangani bencana. Rencananya, lembaga tersebut bersifat fungsional.

“Kalau dibentuk struktural,sepertinya bertentangan dengan PP 41/2007 tentang Kelembagaan Perangkat Daerah,” ujarnya kepada wartawan di ruang kerja dia belum lama ini.

Jika lembaga itu sudah terbentuk, anggaran penanggulangan bencana dapat dialokasikan dalam APBD.Kendati saat ini tidak ada anggaran khusus yang dialokasikan untuk bencana alam,tetap ada dana penanggulangan bencana yang disiapkan Pemkab Soppeng.

“Adanya dana pada dinas terkait. Dana itu bisa untuk pemberian bantuan bencana alam dan bencana sosial,”tandasnya.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Soppeng Andi Unru Mappejanci mengakui pemerintah tidak menganggarkan bantuan bencana alam. Bahkan, sejak Dinsos terbentuk pada 2008,tidak pernah dianggarkan khusus. “Sejak saya menjadi Kepala Dinas Sosial,belum pernah ada dana bantuan tersebut,”tandasnya.

Bantuan yang diberikan kepada masyarakat yang dilanda bencana alam atau kebakaran selama ini dari provinsi dalam bentuk bantuan tanggap darurat. Maka, jika terjadi bencana di daerah tersebut, pihaknya hanya melaporkan ke tingkat provinsi berapa kerugian dan yang membutuhkan bantuan.“Kami hanya memperbaiki laporannya,”ungkapnya.

Andi Unru menyebutkan, dalam APBD Soppeng ada tiga poin yang diperbantukan, yakni bantuan imam masjid dan guru mengaji, panti asuhan,dan penderita penyakit kusta yang ada di salah satu kecamatan di Soppeng.

Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Soppeng yang dikonfirmasi terkait masalah tersebut membenarkan, dalam APBD Soppeng 2010 tidak ada anggaran khusus bencana alam.

Kekurangan Air Bersih

Sementara itu, pascabanjir di enam kecamatan di Kabupaten Bone,warga mengaku kekurangan air bersih. Pasalnya, sumur yang biasa mereka gunakan sebagai sumberairsudahbercampurdengan air sisa banjir dan lumpur.

Salah seorang warga Kelurahan Panyula, Kecamatan Tanete Riattang Timur, yang juga terkena banjir, Rahma,mengatakan, kondisiairtersebutsangat mengancam kesehatan mereka.

“Hampir setiap kali hujan, pasti air sungai meluap dan masuk ke dalam sumur.Hampir dua pekan ini setelah hujan,air sumurnya tak layak pakai,”ungkapnya. Hal senada juga diungkapkan Hasnawati.

Menurutnya,kekurangan air bersih sudah terbiasa setiap kali datang hujan.Namun,mereka juga tak bisa berbuat banyak. ”Saat ini kami hanya mengandalkan air hujan untuk dijadikan air bersih karena semua sumur warga tak bisa lagi digunakan,”pungkasnya. (rahmi djafar/ abdullah nicolha)

Sunday, June 13, 2010

3 Kandidat Unjuk Kekuatan di Soppeng




KAMPANYE AKBAR. Ribuan massa paket AKAR dengan kostum warna oranye memadati lapangan Gasis Watansoppeng Jumat (12/6) lalu (atas).
Massa paket ASmo-BERKHARISMA yang juga memadati lapangan Gasis Watansoppeng Sabtu (13/6) lalu (tengah).
Massa paket SULAPA juga tak mau kalah, mereka juga memadati lapangan Gasis kemarin. (bawah).(FOTO: Abdullah Nicolha).

Sunday, June 13, 2010
WATANSOPPENG (SI) – Memasuki tahapan kampanye terbuka di Kabupaten Soppeng yang dimulai pada Kamis 10 Juni lalu, atmosfer persaingan tujuh kandidat yang maju di Pilkada Soppeng semakin terasa.

Bahkan, tiga dari tujuh pasangan calon unjuk kekuatan saat menggelar kampanye terbuka di Lapangan Gasis Watansoppeng dalam tiga hari terakhir.

Paket Andi Kaswadi Razak-Andi Rizal Mappatunru (AKAR) nomor urut 2 yang memulai kampanye terbukanya Jumat (11/6) lalu, mengerahkan puluhan ribu massa.

Ketua DPC-PDIP Andi Mapparemma mengklaim, massa yang memadati lapangan Gasis pada saat kampanye mencapai 45.000 orang.

Sementara paket Andi Soetomo-Aris Muhammadia (ASmo-BERKHARISMA) bernomor urut 1 juga unjuk kekuatan pada saat menggelar kampanye akbarnya di tempat sama Sabtu (12/6).

“Diperkirakan massa memenuhi lapangan Gasis mencapai 45.000 orang,” ujar Ketua Tim Pemenangan ASmo-BERKHARISMA Andi Sudirman.

Sementara paket Andi Sulham Hasan-Supriansa (SULAPA) nomor urut 7 yang juga menggelar kampanye terbuka di lapangan Gasis Watansoppeng, kemarin tidak mau kalah dan mengerahkan 15.000 massa. (abdullah nicolha).

Dewan Bentuk Pansus Pasar Cabbenge

Sunday, 13 June 2010
WATANSOPPENG(SI) – DPRD Soppeng segera membentuk panitia khusus (pansus) untuk mengusut tuntas dana bantuan sosial sebesar Rp1,3 miliar bagi para pedagang pasar di Cabbenge,Kecamatan Lilirilau,Kabupaten Soppeng.

“Kami akan tetap mengusut tuntas penyaluran bantuan sosial bagi para pedagang Pasar Cabbenge dengan cara membentuk pansus,” ujar anggota Komisi II DPRD Soppeng Andi Takdir Akbar Singke kepada Seputar Indonesia (SI), belum lama ini.

Menurut dia, pihaknya menemukan beberapa kejanggalan dalam penyaluran dana bantuan sosial tersebut sehingga dipandang perlu mengusutnya. Hal tersebut sesuai dengan hasil hearing dan keterangan dari para pedagang setempat pada saat melakukan peninjauan langsung beberapa waktu lalu.

Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Soppeng Ria A Kudran menambahkan, terkait dengan kisruh bantuan sosial Pasar Cabbenge,Kecamatan Lilirilau, pihaknya akan mengajukan dua opsi kepada pimpinan Dewan, yakni pembentukan pansus dan hak angket.

“Jadi,kami belum bisa pastikan kapan akan mengajukannya ke pimpinan, tapi yang pasti ada dua opsi yang akan kami ajukan dalam paripurna nanti.Dua opsi tersebut, yakni membentuk pansus atau hak angket,” ungkapnya kepada SI di Watansoppeng,akhir pekan lalu.

Menurutnya, hal tersebut harus dirampungkan karena bantuan itu menyangkut masyarakat banyak dan berasal dari uang negara. “Hal ini kami dasarkan dari hasil tinjauan di lapangan dan laporan masyarakat,”tegasnya.

Andi Kudu, sapaan akrab anggota DPRD Soppeng ini, kembali menegaskan bahwa Dewan tidak pernah melarang Asosiasi Pedagang Pasar selaku pengguna anggaran untuk menyalurkan bantuan tersebut, tapi hanya menyarankan selaku bidang pengawasan.

“Jadi, kami tidak pernah melarang,cuma menyarankan kalaupun itu tidak bisa diterima, silakan saja. Kami hanya menggunakan fungsi sebagai pengawas,”tandasnya.

Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPRD Soppeng Syahruddin M Adam yang dikonfirmasi mengaku, hingga saat ini pihaknya belum menjadwalkan terkait masalah itu. Dengan alasan,pihaknya masih menunggu laporan hasil tinjauan lapangan dari komisi II sebagai acuan.

“Kami belum bisa memberikan keputusan terkait masalah itu, apakah membentuk pansus atau hak angket. Sebab, laporan dari komisi II belum masuk. Jadi, kami masih menunggu laporannya,” ungkap dia.

Syahruddin menyebutkan,hasil tersebut akan diparipurnakan bersama seluruh anggota dewan, kemudian dari situ akan diputuskan apa yang disepakati bersama oleh dewan. “Jadi, kita tunggu saja apa hasilnya nanti,” tandas legislator dua periode ini.

Kisruh bantuan sosial sebesar Rp1,3 miliar bagi pedagang Pasar Cabbenge itu bermula saat sejumlah pedagang pasar setempat melaporkan masalah itu kepada DPRD Soppeng,dengan alasan ada yang menerima dan ada yang tidak. (abdullah nicolha)