Wednesday, June 16, 2010

Tanggul di Wajo Jebol

Tuesday, 15 June 2010
Lima Desa Terendam, Fasilitas Pemerintah, dan umum
SENGKANG(SI) – Tanggul sepanjang 200 meter di Daerah Aliran Sungai (DAS) Bila KelurahanMacero dan Belawa Kabupaten Wajo,kemarin,jebol.Lima desa di Kecamatan Belawa terendam banjir.

Jebolnya tanggul tersebut karena tidak mampu menahan luapan air Sungai Bila setelah hujan mengguyur daerah perbatasan Kabupaten Wajo-Luwu dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir. Kelima desa yang menjadi sasaran banjir,yakni Kelurahan Malakke, Belawa, Limporilau, Desa Lautang,dan Leppangeng.

Selain merendam dan merusak ratusan rumah, luapan air juga merusak sebagian besar lahan pertanian. Fasilitas pemerintah, seperti perkantoran, fasilitas umum, seperti masjid,sekolah,dan puskesmas, juga ikut terendam banjir.

“Bukan hanya rumah yang terendam banjir,tapi sejumlah fasilitas umum dan pemerintah juga terendam. Begitu juga ratusan lahan pertanian,” kata salah seorang warga Wajo,Nadjib,40,kemarin.

Sementara di bagian ibu kota Kabupaten Wajo Kecamatan Tempe, luapan Sungai Walanae masih terjadi. Bahkan luapan tersebut menggenangi ratusan rumah di empat kelurahan, yakni Laelo, Mattirotappareng, Salomengraleng, dan Wiringpalanne.

Dari informasi yang dihimpun Seputar Indonesia (SI), Bupati Wajo Andi Burhanuddin Unru bersama Kepala SKPD dan jajarannya telah meninjau langsung tanggul dan kerusakannya.“Pak Bupati telah terjun dan memantau kondisi di lapangan,” ujar Kabag Humas dan Protokol Pemkab Wajo Hasri.

Bahkan,orang nomor satu di Wajo itu telah memberikan bantuan kepada para korban banjir dan memerintahkan pihak terkait mendata kerusakan lainnya agar dapat secepatnya ditangani.Hal tersebut bertujuan sebagai bahan pertimbangan agar masyarakat yang dilanda banjir dapat secepatnya dievakuasi dan diberikan bantuan.

Sementara itu,sebagai bentuk penanggulangan bencana alam yang tinggi di Bumi Lamaddukkelleng tersebut, Bupati Wajo Andi Burhanuddin Unru telah membuat dan melantik Andi Sapada Sangaji sebagai Kepala Badan Pelaksana Pengendalian Bencana Alam (BPPBA) Kabupaten Wajo.

Menurut Andi Burhanuddin Unru, pejabat yang baru dilantik segera menyusun struktur kelembagaan secepatnya.Pasalnya,kondisi rawan bencana di beberapa wilayah di Kabupaten Wajo menjadi keprihatinan pemerintah dan menjadi tugas pokok BPPBA.

“Secepatnya susun dan benahi struktur kelembagaannya agar pelaksanaan tugas pelayanan kepada masyarakat tidak terlambat,” ungkapnya seusai melantik Kepala BPPBA Wajo.

Menurutnya, beberapa wilayah di Kabupaten Wajo saat ini dilanda banjir. Karena itu, permasalahan yang berimbas kepada masyarakat harus segera dapat ditanggulangi. Mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Wajo ini juga mengingatkan, pejabat yang dilantik menciptakan kerja sama dengan SKPD.

Hal tersebut ditegaskan karena kendala dan permasalahan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat adalah tanggung jawab seluruh pihak. “Termasuk di dalamnya seluruh SKPD lingkup Pemkab Wajo,”ungkapnya.

Banjir Kembali Mengancam Soppeng

Sementara itu, di Kabupaten Soppeng,banjir kembali mengancam warga setempat. Pasalnya, hujan terus mengguyur daerah berjuluk Kota Kalong itu sejak malam hingga kemarin siang.

Kasi Kesiagaan Bencana Badan Kesbang dan Linmas Kabupaten Soppeng Muhdar mengatakan, berdasarkan pantauan, banjir memang kembali mengancam warga. Bahkan,air yang berasal dari luapan Danau Tempe mulai meninggi. “Air mulai naik lagi,bahkan mulai menggenangi rumah warga di Kecamatan Marioriawa,”ungkapnya.

Menurut dia, jika hujan masih tetap mengguyur hingga malam nanti, dapat dipastikan luapan air akan menggenangi rumah warga seperti sebelumnya.Di Kecamatan Lilirilau, air Sungai Walanae dan Pajalesang juga mulai meninggi. (abdullah nicolha)

No comments: