Monday, November 3, 2008

FPDL Tuntutan Pilkada Luwu Diulang

Monday, 03 November 2008

LUWU(SINDO) – Rekapitulasi suara Pemilu Kepala Daerah Luwu oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang digelar di ruang media center Kantor KPU Luwu, kemarin, diwarnai unjuk rasa dari sejumlah kalangan.
Unjuk rasa yang digelar massa Forum Penegakan Demokrasi Luwu (FPDL) itu mengecam keras tindakan intimidasi dan kekerasan yang diduga dilakukan salah satu pasangan calon pada Pemilu Kepala Daerah Luwu.Ratusan massa yang mengatasnamakan FPDL mendatangi kantor KPU sekitar pukul 10.30 Wita kemarin,sekitar 30 menit sebelum rekapitulasi KPU dimulai.

Koordinator lapangan (Korlap) FPDL Irwan dalam orasinya mengatakan,KPU dan panwaslu adalah lembaga independen yang harus netral.Namun, kedua lembaga itu dinilai tak berdiri posisi yang sebenarnya. ”Bahkan, yang mereka tampakan di mata publik adalah keberpihakan kepada salah satu kandidat,”kata Irwan.

Mereka juga menyesalkan aparat keamanan yang tak dapat menertibkan masyarakat sipil yang membentuk milisi sebagai pasukan sipil bersenjata dari salah satu kandidat bupati dan wakil bupati Luwu. Massa juga menuntut KPU Luwu menyelenggarakan pemilu kepala daerah ulang di tanah Sawerigading itu.

”Kami menuntut KPU menyelenggarakan pilkada ulang,”ujar Koordinator Mimbar FPDL Risal. Sementara itu,Ketua Panwaslu Luwu Hasri Hasyim yang ingin menghadiri acara rekapitulasi suara terpaksa harus diamankan oleh pihak kepolisian dari amukan massa.

Hasri Hasyim seusai mengikuti rekapitulasi KPU langsung melaporkan pengeroyokan yang dialaminya ke Polres Luwu. (abdullah nicolha)

73 Warga Suli Keracunan

Monday, 03 November 2008

LUWU(SINDO) – Sebanyak 73 warga Dusun Buntu Tepa,Desa Towondu,Kec Suli,Kab Luwu,dilarikan ke Puskesmas Larompong.

Mereka keracunan setelah menyantap makanan di pesta pernikahan Syair dan Nana Mardiana. Mereka merasakan gejala ini berselang kurang lebih satu jam seusai menyantap sup ayam yang dihidangkan pihak keluarga pengantin. Awalnya,mereka merasakan pusing dan perut mulas serta muntah.

”Setelah satu jam lebih saya makan sup ayam yang ada di pesta pernikahan itu,perut saya sakit dan langsung muntah disertai pusing,” kata salah seorang korban Nurama, 37, kepada wartawan saat menjalani perawatan di Puskesmas Larompong malam kemarin. Dia tidak mengetahui secara pasti makanan apa yang mengandung racun.

Pasalnya, sejumlah warga yang ikut menyantap sup tersebut tidak merasakan kelainan. Semua keluarganya mulai dari suami, Sultan, 40, juga mengalami nasib yang sama serta ketiga anaknya yang duduk di kelas II SMA Nursari, 16; Nurafni,13; dan Nursanti, 10. ”Lima orang keluarga kami terkena semua,hanya satu yang tidak.

Saya heran,dia juga makan sup ayam, tapi tidak merasakan kelainan,” ungkapnya.Hingga kemarin,sebagian pasien yang mengalami keracunan sudah mulai membaik dan diizinkan pulang oleh pihak puskesmas, di antaranya Sultan,40,suami Nurama serta lima orang keluarga Hasna.

Sementara anak bungsunya a baru merasakan kelainan sekitar pukul 23.00 Wita malam kemarin dan langsung dilarikan ke puskesmas. ”Anak saya (Auliah) menangis karena baru merasakan kelainan itu pada malam hari, makanya langsung saya bawa puskesmas,”paparnya.

Sementara itu, pihak Puskesmas Larompong Muh Tahir menyatakan, pihaknya belum mengetahui penyebab keracunan itu karena belum ada hasil pemeriksaan yang dilakukan pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat. Daya tampung puskesmas sangat terbatas sehingga sebagian pasien korban keracunan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batara Guru Belopa sekitar pukul 17.00 sore kemarin.

Hingga malam kemarin, puluhan korban keracunan tersebut masih menjalani perawatan medis karena sebagian dari mereka masih mengalamimualdanpusing- pusing. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Luwu M Iqbal menyatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan dan mengambil sampel darah dari korban keracunan untuk diteliti.

Kepala Urusan (Kaur) Resor Polres Luwu Abdul Muthalib mengaku telah menerima laporan tentang warga yang keracunan di Dusun Buntu Tepa dan sekarang ditangani Kepolisian Sektor (Polsek) setempat. (abdullah nicolha)

27 Kelompok Tani Terima Bantuan Rp2,7 M

Sunday, 02 November 2008

MASAMBA (SINDO) – Sebanyak 27 gabungan kelompok tani (Gapoktan) di Kabupaten Luwu Utara (Lutra) menerima bantuan langsung masyarakat program pengembangan usaha agribisnis pedesaan (BLMPUAP) dari pemerintah pusat sebesar Rp100 juta per Gapoktan.

”Rincian pada anggaran pendapatan belanja negara (APBN) pokok sebanyak 15 Gapoktan menerima dana PUAP.Kemudian pada APBN Perubahan Lutra kembali diberikan kepercayaan untuk mengelola dana PUAP kepada 12 Gapoktan,” kata salah seorang tim teknis PUAP kabupaten dari Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan (BKP3) Lutra Lukman Hamarong di Masamba, kemarin.

Menurut Lukman, 2008 ini, total bantuan BLM-PUAP untuk Lutra sebanyak Rp2,7 miliar masing- masing Rp100 juta per Gapoktan. Dia menjelaskan, dalam pengelolaan dana PUAP seluruh Gapoktan yang sudah ditunjuk dari pusat terlebih dahulu diberi pelatihan dan pembekalan dari tim training of trainer (ToT) kabupaten yang sudah dilatih di Batangkaluku, Gowa.

”Pada tanggal 22 dan 23 Oktober lalu kita telah memberikan pelatihan dan pembekalan bagi 15 ketua Gapoktan dan 15 penyuluh pendamping. Sementara untuk tambahan 12 Gapoktan akan menyusul untuk diberi pelatihan ,”tandasnya. Lukmanjugamemintaagar seluruh Gapoktan yang mendapat bantuan BLM-PUAP agar betul-betul mengelola dana PUAP tersebut sesuai dengan peruntukkannya.

Tidak digunakan untuk kepentingan pribadi oleh masing-masing pengurus Gapoktan. Kepala Bagian Humas Lutra Syharuddin menyatakan, proses pengelolaan dana PUAP tersebut dapat dilihat langsung melalui internet, sehingga, aspek pengawasannya bisa terjaga dan terjamin tanpa kwuatir disalahgunakan oleh oknum tertentu.

”Semua proses pengelolaan dana PUAP sampai kepada identitas masing-masing pengurus Gapoktan dan bisa diakses langsung via internet.,” kata Syahruddin. (abdullah nicolha)