Saturday, September 27, 2008

Cakka-Siku Datangkan Menteri Kehutanan

Friday, 26 September 2008

LUWU (SINDO) – Duet pasangan calon bupati dan wakil bupati Luwu Andi Mudzakkar- Syukur Bijak akan mendatangkan juru kampanye nasional (Jurkamnas) pada putaran kampanye yang dijadwalkan akan berlangsung 12–25 Oktober mendatang.

Menurut Local Officer (LO) paket Cakka-Siku (CS) Kaimuddin, pada musim kampanye mendatang, sejumlah fungsionaris dan pengurus partai pengusung paket tersebut, yakni PBBPBR akan hadir mengampanyekan pasangan itu. Mereka yang dipastikan datang, yaitu Menteri Kehutanan yang juga Ketua Umum DPP PBB MS Kaban,anggota Komisi I DPR RI dari PBB Ali Mukhtar Ngabalin, dan Ketua Umum DPP PBR Bursa Sarnubi.

Dalam memperkuat jajaran tim pemenangan dan dukungan paket Cakka-Siku (CS),Tim Pemenangan Duet CS dan partai pengusung dan pendukung mengidentifikasi dan memeta basis PBB-PBR di 21 kecamatan yang ada di Kabupaten Luwu. Selain itu, seluruh kader dan simpatisan partai pengusung dan pendukung harus terus menggalang kekuatan dan massa guna memenangkan Pemilu Kepala DaerahLuwupada29Oktober.

Selama bulan Ramadan ini,Cakka-Siku tetap melakukan sosialisasi kepada warga. Melalui sejumlah acara, seperti buka puasa bersama dan safari Ramadan keliling di sejumlah kecamatan. Melihat antusiasme warga kepada duet Andi Mudzakkar- Syukur Bijak sangat besar serta giatnya sejumlah mesin politik partai berlambang yang berbasis Islam itu menggalang dukungan, maka LO CS ini bersama semua tim Pejuang 48 (julukan tim CS), yakin pasangan Cakka- Siku akan mendulang dukungan mayoritas pada pemilu mendatang.

”Sejauh ini fungsionaris PBB dan PBR Luwu bersama partai pendukung tetap kompak dan solid serta bekerja maksimal dalam memenangkan paket CS sebagai paket yang mempunyai nilai jual tinggi dan dinilai mampu memajukan dan membawa perubahan di daerah ini menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat Luwu,” jelas Kaimuddin.

Sementara Andi Mudzakkar yang juga Wakil Ketua DPORD Luwu ini mengatakan, masyarakat Luwu saat ini membutuhkan perubahan di semua sektor, baik dari segi pertanian, pemerintahan, dan tentunya kesejahteraan masyarakat.Apabila nanti Cakka-Siku terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Luwu, maka perubahan itu pasti terjadi.

”Kami sangat mengkhawatirkan keadaan masyarakat masih terus begini dan tidak ada perubahan,apalagi Luwu pernah dikenal sebagai salah satu daerah penghasil pertanian terbesar di Sulawesi Selatan. Saatnya masyarakat butuh perubahan,” kata Andi Cakka––sapaan akrab Wakil Ketua DPRD ini kepada SINDO beberapa waktu lalu. (abdullah nicolha)

Amal Prediksi Dulang 40% Suara

Thursday, 25 September 2008

LUWU(SINDO) – Duet Amir Kaso-Syamsul Sabbea (Amal) pada Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Luwu yang akan digelar pada 29 Oktober mendatang,memprediksi bakal mendulang 40% suara.
”Kami target sedikitnya 40% suara pada Pemilu bupati ini, dengan melihat dukungan masyarakat yang ada saat ini, paling tidak presentase itu,” kata Ketua Tim Keluarga yang juga sebagai Local Officer (LO) paket Amal Ahmar Arif kepada SINDO di Luwu,malam tadi. Apabila tim yang diarahkan melakukan sosialisasi Amal kepada masyarakat bekerja maksimal, maka target itu dapat diraih. ”Saat ini dapat diprediksi akan memenuhi target, bahkan kami yakin 40% suara itu bisa diraih,” ujarnya.
Optimisme itu juga didukung dengan sosialisasi yang telah dilakukan tim Amal kepada masyarakat Luwu pada bulan suci ini. Sosialisasi dikhususkan kepada warga asal Kecamatan Bastem dan Latimojong yang tersebar di semua wilayah Luwu untuk memenangkan pasangan ini. ”Tiap hari kami melakukan sosialisasi baik dengan safari ataupun buka puasa bersama,” ungkap Ahmar.
Dia menekankan, presentase wajib pilih di Kabupaten Luwu, sebagian besar dari Kecamatan Bastem dan Latimojong. Selain itu,wajib pilih jangan diidentikkan hanya kepada warga yang berdomisili di sana,tetapi mereka juga tersebar di semua wilayah di Kabupaten Luwu. ”Kami tidak mengukur warga yang hanya berdomisili di Bastem-Latimojong karena jumlah wajib pilih di sana tergolong minim, tetapi mereka sebagian besar masyarakat Luwu yang keturunannya berasal dari dua daerah tersebut,” katanya.
Sementara itu, calon wakil bupati yang juga sebagai Ketua DPC PPP Kabupaten Luwu Syamsul Sabbea juga rutin melakukan sosialisasi kepada masyarakat dengan tetap mengacu aturan yang ada. Bentuk sosialisasi yang dilakukannya, dengan menjalankan tugasnya sebagai seorang mubalig, diawali dengan ceramah agama.
(abdullah nicolha)

Kinerja PPKPPS Dievaluasi

Thursday, 25 September 2008

LUWU(SINDO) – KPU Luwu akan mengevaluasi kinerja Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS),menyusul laporan sejumlah anggota PPK yang tidak menjalankan tugas.

Evaluasi ini, menurut Ketua KPU Luwu Zul Arrahman, berawal dari berbagai laporan para anggota dan Ketua PPK. Mereka ingin mengganti anggota yang dinilai tidak menjalankan tugas sebagaimana harusnya. ”Jadi, jangan langsung mengganti, tetapi konsultasikan ke KPU dan buat berita acara hasil rapat pleno apakah betul mereka tidak dapat bekerja maksimal sesuai tugas dan fungsinya,” katanya kepada SINDO kemarin.

Berdasarkan data yang dihimpun SINDO, ada tiga kecamatan yang saat ini memiliki masalah dalam pelaksanaan tugas sebagai panitia pemilihan kecamatan, yakni Kecamatan Suli,Ponrang,dan Ponrang Selatan. ”Tiga Ketua PPKnya ini memiliki masalah, ada yang punya kesibukan lain, ada yang sakit-sakitan, dan ada juga yang bermasalah dengan anggotanya,” jelasnya.

Sementara anggota KPU Luwu Astamanga Azis menambahkan, setelah mendengar penjelasan para anggota PPK Kecamatan Suli, maka KPU akan mengevaluasi kepada tiga PPK tersebut dan anggota PPS. Rekapitulasi yang digelar beberapa waktu lalu merupakan rangkaian evaluasi tersebut. ”Kami akan tetap melakukan kontrol kepada setiap penyelenggara Pemilu kepala daerah baik dari kecamatan hingga ke desa-desa guna memaksimalkan tahapan menjelang hari H, yakni pada 29 Oktober mendatang,” kata Asta–sapaan akrab Ketua Kelompok Kerja (Pokja) pendataan pemilih KPU Luwu ini.

Ketua PPK Ponrang Muhlis mengakui adanya masalah internal dalam kepengurusan yang dipimpinnya. Namun, dia mengaku bahwa telah mengonsultasikan kepada KPU Luwu untuk mengganti sebagian anggotanya karena telah melalaikan tugas. ”Mereka jarang sekali ke kantor, diundang atau ada kegiatan baru mau datang. Bahkan, saya sering bekerja tanpa dibantu mereka.

Seenaknya begitu. Padahal kami sudah berjanji akan bekerja bersama- sama sesuai tugasnya, salah satunya anggota PPS yang baru diganti beberapa waktu lalu,” ungkapnya. Muhlis menegaskan,dia tetap ingin menjadi ketua apabila anggotanya mau bekerja dan masih mempercayakannya. ”Akan tetapi, kalau ingin diganti menjadi ketua tidak menjadi masalah, yang jelas kami tetap mengacu aturan yang ada,”paparnya. (abdullah nicolha)

DPRD Minta Perusda Dibubarkan

Thursday, 25 September 2008

LUWU(SINDO)– DPRDLuwu meminta Bupati Luwu Bahrum Daido membubarkan perusahaan daerah (Perusda).Pasalnya, perusda tidak dapat dijadikan pendapatan asli daerah (PAD) dari hasil pengelolaan kekayaan daerah.


”Dalam neraca daerah per 31 Desember 2007 tercatat piutang perusda sebesar Rp486 juta. Selanjutnya, dalam neraca juga terdapat pendapatan Rp143 juta sehingga sisa hutang perusda sebesar Rp343 juta,” kata anggota DPRD Luwu Abdul Nasser dalam laporannya tentang hasil pembahasan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan APBD 2007 Luwu.

Secara faktual kondisi perusda terdapat pembiayaan Rp104jutalebihyangmeliputi biaya operasional dan administrasi, yakni biaya gaji,upah, dan honorarium. Sementara pendapatan atas usaha sebesar Rp20 juta dan laba bersih Rp100 juta lebih.”Melihat kondisi tersebut, maka kami meminta Bupati Luwu Bahrum Daido membubarkan perusda itu,”ungkapnya.

Sekretaris Komisi II DPRD Luwu Muhaddar mengatakan, saat ini perusda yang ada di daerah ini tidak dapat memberikan pendapatan untuk daerah karena terbukti memiliki hutang Rp343 juta. Bupati Luwu Bahrum Daido yang mendengar desakan sejumlah anggota DPRD Luwu tersebut merespons positif, bahkan meminta Kepala Bagian Ekonomi melakukan telaah terhadap perusda.

Direktur Utama Perusahaan Daerah (Perusda) Luwu Ishak Sallo membantah dan mengungkapkan, tidak ada alasan DPRD mengusulkan membubarkan perusda karena selama kurun lima tahun terakhir ini pihaknya tidak pernah menyusahkan pemerintah setempat. (abdullah nicolha)

Tuesday, September 23, 2008

Amal Minta Aparat Pemerintah Netral


Tuesday, 23 September 2008

LUWU (SINDO) – Pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati Luwu Amir Kaso- Syamsul Sabbea (Amal) meminta para pegawai negeri sipil (PNS) netral dalam menghadapi Pemilu bupati dan wakil bupati yang digelar 29 Oktober mendatang.

Dia juga meminta para bakal calon bupati yang nantinya menjadi calon agar tidak mengintimidasi para PNS sehingga dapat tercipta Pemilu bupati yang aman dan damai. ”Mari kita berikan hak pilih kepada para PNS, jangan ada intimidasi mendukung salah satu pasangan calon,” kata Amir Kaso kepada SINDO di Kantor KPU Luwu,kemarin. Pihaknya tidak ingin mengklaim satu daerah untuk mendukungnya karena masyarakat sekarang sudah pintar memilih.

Dia mengklaim, pihaknya sudah mendapat dukungan dari sebagian masyarakat Luwu. ”Anda yang telah memberikan dukungannya dan dari kecamatan tertentu sudah ada, tapi kami tidak ingin mengklaim ini dan itu.Insya Allah, dengan melihat kondisi masyarakat sekarang mereka sudah cukup mendukung, tanpa diklaim pun mereka juga tahu,” jelas Direktur Utama (Dirut) Perusda Sulsel ini.

Dengan begitu, pihaknya tetap optimistis dapat maju sebagai salah satu calon bupati dan wakil bupati menda-tang serta yakin dapat memenangkan pesta demokrasi di Tana Sawerigading ini. ”Dengan melihat dukungan yang ada,Amal optimistis dapat meraih dukungan penuh dari masyarakat,” ucapnya. Amir juga menyatakan, untuk menciptakan Pemilu bupati yang aman dan damai, maka netralitas segenap PNS dan birokrasi di Kabupaten Luwu sangat diharapkan.

Senada diungkapkan Local Officer (LO) yang juga sebagai tim keluarga paket Amal Ahmar Arif, pihaknya yakin dapat meraih dukungan penuh dari masyarakat dan akan memenangkan pesta demokrasi ini. ”Kami optimis karena melihat dukungan yang telah diberikan masyarakat,” ungkapnya di Luwu, kemarin. (abdullah nicolha)

KPU Luwu Lantik Anggota PPS Desa Bassiang


Tuesday, 23 September 2008

LUWU(SINDO) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Luwu meminta semua anggota Panitia Pemungutan Suara (PPS) menjalankan aturan sesuai undang-undang yang berlaku, khususnya kepada anggota yang baru dilantik.

”Saya minta semua penyelenggara Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Luwu selalu berpatokan kepada aturan yang ada sehingga nantinya tugas yang kami jalankan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat,” kata Ketua KPU Luwu Zul Arrahman seusai melantik anggota PPS Desa Bassiang, Kecamatan Ponrang Selatan di ruang media center KPU Luwu,kemarin. Zul Arrahman juga meminta anggota PPS yang baru selalu mengacu keputusan bersama dan tidak mendengar arahan-arahan dari luar yang mengacu pada pelanggaran hukum.

Buntutnya, dapat mencederai proses pemilu yang aman, adil, dan damai. ”Tidak ada salahnya kalau kami mengacu kepada aturan yang ada sehingga kami memiliki dasar hukum yang kuat dalam menerima kritikan masyarakat, tidak ada artinya kritikan kalau tetap mengacu aturan yang ada,”tandasnya.

Sementara itu,anggota PPS Desa Bassiang yang baru dilantikFauziRahmatberjanjiakan memenuhi kewajiban dengan sebaik-baiknya. ”Tugas ini akan saya emban dengan baik sesuai aturan yang ada,”ungkapnya di hadapan anggota KPU dan staf yang hadir di media center,kemarin. Pengangkatan anggota PPS Desa Bassiang sesuai dengan Surat Keputusan (SK) KPU Kabupaten Luwu Nomor 38/P.KWK-LW/IX/2008 tentang pemberhentian dan pengangkatan anggota PPS Desa Bassiang Kecamatan Ponrang Selatan Pemilu Bupati dan Wakil Bupati Luwu 2008 menggantikan Syafruddin yang dinilai tidak menjalankan aturan yang ada.

”Kami melakukan pengganti antarwaktu (PAW) kepada dia karena tidak bisa menjalankan aturan yang ada serta atas pengajuan dari pemerintah desa setempat,” tutur Ketua KPU Luwu Zul Arrahman kepada SINDO di ruang kerjanya kemarin. (abdullah nicolha)

Amal Fokus Sektor Perekonomian

Monday, 22 September 2008

LUWU(SINDO) – Duet Amir Kaso-Syamsul Sabbea pada pesta demokrasi di Kabupaten Luwu bertekad akan memfokuskan sektor perekonomian bila terpilih menjadi Bupati Luwu.

Direktur Utama Perusda Sulawesi Selatan yang mencalonkan diri sebagai calon bupati,Amir Kaso ini menyatakan, pemerataan perekonomian di Tana Luwu harus dibangun dan lebih ditingkatkan lagi guna menyejahterakan masyarakat. ”Luwu wanua mappatuo naewai alena, sayangnya potensi yang ada di Luwu belum semua tergali sehingga masyarakat tidak pernah merasakan kesejahteraan,” katanya.

Pembangunan di daerah ini (Luwu) belum merata sehingga banyak warga berada di bawah garis kemiskinan. Padahal, semua titik di daerah ini mulai dari gunung hingga laut, bahkan wilayah tengah bisa menjadi sangat kaya apabila dikelola dengan baik. Latar belakang itulah yang mendorongnya ingin mencalonkan diri sebagai bupati. ”Semua jengkal tanah di Luwu adalah harapan, tanahnya bisa dijadikan pertanian, perkebunan, tambang, dan tambak.

Cita-cita saya adalah membangun tanpa perbedaan dengan membangun Luwu mulai dari pinggir sehingga kesejahteraan akan merata,” jelas Amir yang lebih dikenal dengan nama paket Amal bersama pasangannya Syamsul Sabbea. Amal juga berencana akan merevitalisasi dan membangun Bandar Udara Bua yang berada di Kecamatan Bua Kabupaten Luwu, sebagai salah satu prioritas pembangunan di daerah tersebut. ”Jarak Luwu yang terlalu jauh dari ibu kota provinsi seringkali menjadi penghalang masuknya investor ke Tana Luwu.

Karena itu, kami berharap dengan aktifnya bandara ini,banyak investor yang datang dan membantu pengembangan Luwu baik dari dalam maupun luar negeri,”jelasnya. Local Officer (LO) paket Amal Ahmar Arif menyatakan, program-program yang dicanangkan diklaim akan membawa kesejahteraan bagi masyarakat di daerah ini (Luwu). (abdullah nicolha)

Sunday, September 21, 2008

Perisai Sesalkan Calon Plagiat Program

Monday, 22 September 2008

LUWU (SINDO) – Duet Rischal Anton Pasombo-Sahardi Mulia pada Pemilu Kepala Daerah Luwu yang lebih dikenal dengan nama Persaudaraan Rischal-Sahardi (Perisai), menyesalkan apabila ada salah satu pasangan calon yang memplagiat program.

Menurut Sahardi, apabila ada pasangan yang ingin memperjuangkan masyarakat petani di daerah Luwu dan tidak memiliki keahlian dalam bidang itu, sama saja sia-sia. ”Sangat disayangkan, hasilnya nanti tidak akan maksimal apabila tanpa ada keahlian khusus bidang pertanian dan ingin memberdayakan petani.

Yang tadinya ingin memperbaiki,jadi tambah merusak karena tidak tahu caranya,”ungkapnya. Pasangan yang lebih dulu mencanangkan pemberdayaan petani, yakni paket Perisai. Sahardi mengklaim menetapkan strategi pembangunan yang lebih berorientasi usaha-usaha pemecahan masalah.

Selain itu, dia juga mengembangkan potensi yang lokal spesifik secara lebih beragam berdasarkan kondisi dan potensi wilayah, terutama untuk pembangunan pedesaan. ”Kami tidak mengatakan bahwa kami ahli pertanian, tetapi kenyataan membuktikan kami banyak tahu tentang itu karena memang bergerak di bidang pertanian,” jelas pegawai Departemen Pertanian ini.

Salah satu program utama Perisai adalah melaksanakan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berfokus pembangunan sektor pertanian. Sektor itu dijadikan lokomotif dalam rangka usaha pengembangan usaha agrobisnis dan agroindustri.

Caranya dengan mengembangkan kapasitas pelaku ekonomi,pengembangan pertanian terpadu pengembangan kehutanan,pengelolaan pertambangan, membangun prasarana dan sarana penunjang pembangunan ekonomi serta memfasilitasi kemitraan antara pengusaha lokal dan pihak lain.

”Kami juga akan menciptakan iklim investasi yang kondusif dan kemudahan mengembangkan kegiatan investasi, menjamin kepastian dan keamanan bagi investor yang sungguh-sungguh mengembangkan usaha dan menanamkan investasi secara proporsional serta peningkatan investasi lokal, regional, nasional, dan global,” kata calon bupati yang diusung PDK-PDIP Rischal Antón Pasombo.

Alasannya mengedepankan sektor pertanian di Kabupaten Luwu karena prihatin dengan hasil pertanian yang mengalami penurunan. Menurut dia,80% masyarakat di Luwu bertumpu pada hasil pertanian dan apabila itu tidak diberdayakan, maka masyarakat di daerah ini tidak akan merasakan kesejahteraan. (abdullah nicolha)

Sarana Bandara Bua Minim

Monday, 22 September 2008

LUWU (SINDO) – Bandara Bua yang terletak di Kecamatan Bua,Kabupaten Luwu,saat ini belum mampu menerima pesawat yang memiliki kapasitas lebih tinggi (komersial).

Pasalnya, infrastruktur yang ada di bandara tersebut belum memadai serta belum layak untuk pesawat yang lebih besar. ”Kalau kami ingin memasukkan pesawat yang berkapasitas lebih dari 45 orang atau komersial yang bisa keluar Sulawesi atau gonasional bahkan internasional, maka kami harus memperbaiki infrastruktur dulu,”kata Kepala Bandara Masamba Syamsul Banri kepada SINDO saat menggelar buka puasa bersama di Belopa,kemarin.

Pesawat komersial tidak mampu beroperasi di daerah ini karena selain infrastruktur, mereka memiliki target yang harus dipenuhi selama sepekan, yakni 100 jam penerbangan, sementara di Tana Luwu sangat sulit dicapai. ”Jadi,mereka tidak mau kalau tidak bisa mencapai target itu,”paparnya.

Ilustrasi angka pembiayaan pesawat Cassa, yaitu operasi cost-nya dalam satu kali penerbangan Rp12 juta untuk biaya operasional dan itu dapat dicapai apabila banyak masyarakat yang berminat naik pesawat.”Itu saja sudah sangat sulit dicapai apalagi ingin mengomersialkan bandara kami,”ungkapnya.

Informasi yang dihimpun SINDO menyebutkan, saat ini empat bandara yang ada di Luwu, yakni Bandara Bua, Masamba, Seko, dan Rampi mendapat kucuran dana dari pemerintah pusat sekitar Rp6 miliar untuk pengembangan bandara tersebut baik dari fasilitas maupun infrastruktur.

Ukuran standar bandara adalah memiliki panjang 1.800 meter, sedangkan ukuran yang ada di empat bandara tersebut baru mencapai 1200 meter. Karena itu, pesawat yang berukuran besar (komersial), seperti pesawat Boing 373 belum dapat mendarat secara aman.

Syamsul menuturkan, salah satu ukuran bandara bisa dikatakan nasional atau internasional, apabila ada pesawat dari daerah lain atau negara lain yang mendarat di bandara tersebut. Sebenarnya, ukuran itu sangat mudah yang jelas kami dapat menarik minat masyarakat dalam dan luar negeri,salah satunya budaya kami.

”Mudah-mudahan dengan hadirnya Kantor Merpati Airlines di Makassar dapat membantu mengembangkan bandara di Tana Luwu,”paparnya. Kepala Dinas Perhu-bungan Luwu Jamaluddin Nuhung menandaskan, Bandara Bua tersebut dibangun pada saat almarhum Kamrul Kasim menjabat sebagai Bupati Luwu untuk pengembangan ekonomi saat itu.

”Pembangunannya itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, jadi kami harus menjaganya guna memperbaiki ekonomi di daerah ini,”jelasnya. Sekaitan dengan buka puasa bersama dengan 120 lebih santri/santriwati dan anak yatim piatu yang dipusatkan di Warung Idaman Kota Belopa,Luwu,Kepala Bandara Luwu Symsul Banri bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Luwu Jamaluddin menyatakan bahwa kegiatan tersebut tidak memiliki tendensi apa-apa terhadap proses Pemilu Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Luwu yang akan digelar 29 Oktober mendatang.

”Ini tidak ada tendensi apa-apa kecuali kebersamaan dan bersedekah kepada anak-anak yatim dan santri/ santriwati di daerah ini,” ungkap Jamaluddin. Senada dikatakan Syamsul Banri,kegiatan tersebut sudah menjadi rutinitas bagi keluarganya di mana pun dia bertugas.

”Alhamdulillah, tiap tahun kami bisa melakukannya dan ini merupakan berkah dari Allah SWT untuk memberikan motivasi kepada mereka dan nantinya bisa menjadi tolok ukur dalam hidupnya,”ujarnya. (abdullah nicolha).

Pemkab Sita Barang Kedaluwarsa

Monday, 22 September 2008

MASAMBA (SINDO) – Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) Kabupaten Luwu Utara (Lutra) menyita barang-barang kedaluwarsa yang masih beredar di Pasar Sentral Masamba.

Barang-barang yang ditemukan dan tidak layak konsumsi, antara lain susu dari berbagai merek yakni bendera, dancow, anlene, dan nestle, biskuit kaleng, minuman kaleng, seperti coca cola, sprite, fanta, indomie, sejumlah bahan pembuat kue.

Namun, di antara barang tersebut yang paling banyak ditemukan dan disita petugas adalah bahanbahan membuat kue. KepalaDiskoperindagLutra Andi Eviana menyatakan, barang- barangyangdijualdiPasar Sentral Masamba serta pasarpasar lainnya sudah bagus, tetapi perlu pengamatan dari penjual dan pembeli.

”Secara umum barang yang dijual di pasaran sudah baik, kendati ditemukan beberapa produk dan bahan yang mendekati kedaluwarsa,” katanya seusai menggelar inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah pasar di daerah tersebut.Sidak itu dilakukan bersama Polres Lutra dan Satpol PP dan mengungkap banyaknya barang kedaluwarsa yang masih terpajang.

Tidak hanya itu, barangbarang yang tidak dicantumkanmasaberlakunya juga ditemukan dijual bebas di Pasar Sentral Masamba. Menurut Eviana, barang yang ditemukan tersebut langsung disita dan akan segera dimusnahkan.

Setelah menyita barang-barang tersebut, pihaknya meyakini masih banyak barang yang tidak ditemukan dan disembunyikan sejumlah pedagang. Kepala Bagian Humas Lutra Syahruddin mengatakan, meski sidak dilakukan, haltersebut tidak membuat para pedagang berhenti beraktivitas. (abdullah nicolha)