Saturday, February 20, 2010

Makan-Minum Dinkes Dipersoalkan

Friday, 19 February 2010
WATANSOPPENG(SI) – Sejumlah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Soppeng mempersoalkan anggaran makan-minum yang diajukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Soppeng.Sebab,anggaran tersebut meningkat 100% dibandingkan tahun lalu.

Data yang dihimpun harian Seputar Indonesia (SI), anggaran makan- minum pada 2009 hanya Rp119 juta lebih.Sementara pada 2010 ini meningkat menjadi Rp356 juta. Hal itulah yang disorot sejumlah wakil rakyat, kemarin.

Anggota DPRD Soppeng Ria A Kudran mengungkapkan, pihak Dewan melihat ada peningkatan yang cukup signifikan pada alokasi anggaran makan-minum di Dinkes. Sementara dari hasil kunjungan ke sejumlah puskesmas, ternyata tidak sesuai apa yang diharapkan. “Kenapa mengalami peningkatan yang cukup besar, sementara kalau kami amati,rinciannya hampir sama.

Jadi, kami minta penjelasan dari Dinkes secara rinci,”katanya di hadapan sejumlah anggota Dewan pada paripurna lanjutan di gedung Dewan,kemarin. Senada diungkapkan anggota Dewan lainnya, Kusman H Aras.

Dia mengungkapkan bahwa dari rincian yang ada, makan-minum tiap pegawai puskesmas Rp10.000 per orang. Namun, pihaknya mendapatkan laporan bahwa mereka hanya mendapatkan jatah mi instan dan telur. “Yang kami lihat Rp10.000 per orang, tapi mereka hanya mendapatkan mi instan dan telur, apakah itu sudah sesuai?” ungkapnya.

Dari pantauan SI kemarin, hampir sebagian besar anggota Dewan yang hadir menyoroti peningkatan anggaran makan-minum tersebut, bahkan ada yang mengusulkan anggaran itu dirasionalisasi. “Dengan mengamati peningkatan anggaran itu kami minta dirasionalisasi,” kata legislator PPPI Soopeng Abdul Salam Djale.

Mendengar sorotan anggota Dewan tersebut, Ketua DPRD Soppeng Andi Kaswadi Razak yang memimpin paripurna tersebut meminta Kepala Dinkes Soppeng dr Sofyan Syamsuddin memberikan penjelasan detail tentang adanya peningkatan anggaran makan-minum yang signifikan tersebut.

Kepala Dinkes Soppeng Sofyan Syamsuddin mengungkapkan, sebenarnya dalam rincian tersebut tidak ada peningkatan yang signifikan. Namun, karena pihaknya menggabungkan beberapa item yang ada di dalamnya sehingga terlihat banyak peningkatan.

“Sebenarnya, peningkatannya tidak signifikan, tapi karena beberapa itemdigabung di dalamnya sehingga terlihat banyak peningkatan,” paparnya saat berada di kursi pesakitan DPRD Soppeng,kemarin.

Kendati demikian, pihaknya mengakui bahwa pada anggaran 2010 ini,memang ada peningkatan dibandingkan 2009 lalu,tapi hanya sedikit. “Memang ada peningkatan, tapi hanya sedikit,”ujarnya.

Dengan penjelasan tersebut, Ketua Komisi I DPRD Soppeng Andi Wadeng menegaskan bahwa penjelasan yang disampaikan kadis tidak rinci sehingga masih menimbulkan pertanyaan dari Dewan, yakni item-item apa saja yang digabung dalam rincian tersebut.

“Karena dilihat belum jelas, makanya kami minta item apa saja yang tergabung dalam rincian tersebut,”tandasnya. sendiri yang menerima pertanyaan tersebut menolak menjawab dengan alasan belum terpisah-pisah secara rinci sehingga membutuhkan waktu mengaturnya kembali. “Untuk pertanyaan itu, kami belum bisa menjawab karena baru mengaturnya,” pungkasnya.

Karena perdebatan alot, Ketua DPRD Soppeng Andi Kaswadi Razak memutuskan pertanyaan tersebut ditunda dan menunggu pihak dinas terkait mengaturnya kembali. “Untuk pertanyaan ini kami pending dan pindah ke pertanyaan lainnya. Kami minta pihak Dinkes menyampaikan setelah diatur kembali,” tandas Andi Dulli, sapaan akrab Ketua DPRD Soppeng ini,kemarin. (abdullah nicolha)

Thursday, February 18, 2010

Kadis Koperindag Soppeng Mangkir

Thursday, 18 February 2010
WATANSOPPENG(SI) – Kepala Dinas (Kadis) Koperasi, Perindustrian,dan Perdagangan (Koperindag) Soppeng Andi Herdi Bunga Haryadi mangkir selama pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) di DPRD.

Bahkan, saat giliran Diskoperindag menyampaikan pemaparannya tentang anggaran yang direncanakan pada 2010, kemarin, Andi Herdi Bunga Haryadi tidak sempat hadir tanpa alasan jelas.

“Kemungkinan ketidakhadiran Kadis Koperindag Soppeng karena menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada),” kata Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Soppeng Abd Haris Abbas, saat dimintai tanggapannya oleh pimpinan Dewan di DPRD.

Andi Herdi Bunga Haryadi tidak berhasil dikonfirmasi Seputar Indonesia (SI) untuk dimintai keterangan. Karena Kadis Koperindag tidak hadir, pembahasannya ditunda dan Dewan mengalihkan pembahasannya ke Dinas Sosial.

Sekkab menegaskan segera melaporkan kepada Bupati Soppeng Andi Soetomo tentang ketidakhadiran Kadis Koperindag. Apalagi, Dewan telah mengikuti proses pembahasan itu siang malam.“ Ini sudah sangat mengganggu,” ungkapnya di hadapan Dewan dan sejumlah pimpinan SKPD lainnya dan pejabat teras Pemkab Soppeng.

Legislator Partai Demokrat Haeruddin Tahang secara tegas menyoroti ketidakhadiran sejumlah kadis dalam proses pembahasan RAPBD. Apalagi, dinas yang bersangkutan mendapat giliran menyampaikan perencanaannya. Padahal, kadis merupakan pemegang kekuasaan pengguna anggaran pada SKPD yang dipimpinnya sehingga dituntut hadir dalam penyampaian tersebut.

“Dalam hal ini,kadis harus hadir dalam proses pembahasan karena sebagai kuasa pengguna anggaran pada dinas yang dipimpinnya,” tutur Koordinator Partai Demokrat wilayah Bosowa (Bone, Soppeng,Wajo) ini di DPRD Soppeng, kemarin.

Sementara itu,sejumlah anggota DPRD lainnya yang dimintai tanggapannya terkait ketidakhadiran Kadis Koperindag Soppeng yang disebut-sebut bertekad maju pada Pilkada Juni mendatang,enggan berkomentar. Kendati demikian, mereka berharap dalam pembahasan tersebut dihadiri kadis karena mereka yang berperan aktif mengelola anggaran tersebut.

Sekkab Soppeng Abd Haris Abbas menambahkan, seharusnya kadis hadir dalam pembahasan anggaran. “Harus hadir, tidak ada alasan, tidak boleh hanya diwakili, kecuali memang tidak bisa hadir dan ada surat penyampaian. Yang jelas, ini tetap akan disampaikan ke pimpinan (bupati),”katanya seusai mengikuti rapat paripurna DPRD Soppeng,kemarin.

Dari pantauannya selama mengikuti rapat paripurna DPRD Soppeng tentang pembahasan RAPBD 2010, tidak pernah melihat kehadiran Kadis Koperindag. “Saya amati, selama pleno, dia memang tidak pernah hadir,”tandas mantan Kepala BKD Soppeng ini. (abdullah nicolha)

Rehabilitasi Sekolah Mengecewakan

Thursday, 18 February 2010
WATANSOPPENG(SI) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Soppeng menilai hasil rehabilitasi sejumlah sekolah di daerah berjuluk Kota Kalong selama 2009,mengecewakan.

Alasannya,sebagian besar rehabilitasi yang dilakukan sejumlah sekolah di bawah koordinasi Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikmudora) Soppeng,tidak sesuai harapan. Kualitasnya ada yang kurang dan tidak sesuai bestek, bahkan tidak memakai antirayap sehingga dikhawatirkan tidak bertahan lama.

Legislator Partai Golkar Suardi mengungkapkan, setelah meninjau sejumlah lokasi rehabilitasi sekolah bersama anggota Dewan lainnya, dia menemukan banyak rehabilitasi sekolah yang mengecewakan dan tukang yang menangani pengerjaannya terkesan baru belajar.

“DAK (dana alokasi khusus) pendidikan tahun lalu banyak yang mengecewakan, bahkan banyak yang tidak dikomunikasikan dengan pihak komite sekolah, sepertinya kepala sekolah (kasek) sebagai penanggung jawab dalam melakukan rehabilitasi tersebut tidak transparan. Yang jelas, finishing- nya mengecewakan,” katanya di hadapan Dewan,kemarin.

Hal yang sama juga diungkapkan anggota Dewan lainnya,Syamsuddin Dennu. Adam Bahtiar yang juga politikus partai berlambang pohon beringin itu juga memberikan penilaian yang sama.

Bahkan, menurutnya, kasek yang menangani rehabilitasi sekolah tersebut tidak mengetahui teknisnya sehingga kualitasnya kurang. Bahtiar juga menilai jika hanya melihat pengajuan pihak sekolah tanpa melihat lokasinya dan langsung ditandatangani, hanya akan rugi dan hasilnya akan mengecewakan. “Jangan lagi ada kontraktor yang lama,” tandasnya kemarin.

DPRD juga meminta dinas terkait proaktif melakukan pengawasan. Dari data yang dihimpun harian Seputar Indonesia (SI), DAK pendidikan untuk rehabilitasi pada 2009 sebanyak Rp30 miliar sementara pada 2010 ini mengalami penurunan menjadi Rp20 miliar. Dia menyebutkan,dana tersebut belum pas dengan kualitas yang ada. “Mohon proaktif ke lapangan dalam hal pengawasan,” tuturnya.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikmudora) Soppeng Andi Endang Supiati menjelaskan, penanggung jawab DAK pendidikan terkait rehabilitasi adalah kasek setempat. Dia juga mengaku bahwa pihaknya juga bertanggung jawab.

Dia juga menyebutkan, sekolah yang mendapatkan dana rehabilitasi tersebut mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional,yakni dalam melakukan rehab harus mengacu pada RAB, mutu ditingkatkan,dan tepat waktu.

“Jadi, kalau tidak mampu mengikuti aturan itu tidak akan ditetapkan,”paparnya di hadapan Dewan,kemarin. Pihaknya selalu memberikan imbauan kepada pengguna DAK sekolah agar bekerja sesuai RAB. Dia juga berjanji akan meningkatkan pengawasan.“Ke depan,kami akan tingkatkan pengawasan terhadap penerima DAK dan memperhatikan semuanya,” ujarnya.

Terkait sanksi yang diberikan kepada kasek yang melanggar,dia mengaku sudah banyak sanksi yang diberikan setelah dipanggil pihak Inspektorat. Dari pantauan, sejumlah anggota Dewan meminta pimpinan DPRD agar anggaran yang ada di Dikmudora tersebut dirasionalisasi.

Namun, Ketua Komisi III DPRD Soppeng Andi Khaerani yang menangani masalah pendidikan dan kesehatan menolak dengan alasan sebelumnya telah dilakukan. “Untuk dirasionalkan, perlu dipikirkan karena sudah dirasionalkan sebelumnya,” katanya. (abdullah nicolha)

Wednesday, February 17, 2010

Koalisi Nonparlemen Godok 3 Nama

Wednesday, 17 February 2010
WATANSOPPENG(SI) – Koalisi Partai Nonparlemen Soppeng kembali membuka peluang kepada sejumlah figur diusung di Pilkada Soppeng 2010.Pembukaan peluang itu dilakukan menyusul penolakan terhadap Hira Putriani Rasyid.

Hira merupakan figur bakal calon bupati yang memiliki kans besar diusung Koalisi Partai Nonparlemen Soppeng. Namun, beberapa partai dari 13 partai yang tergabung dalam koalisi tersebut menolak Hira karena dinilai tidak sanggup menepati janji.

Dari informasi yang dihimpun harian Seputar Indonesia (SI),pascapenolakan tersebut,koalisi parpol di daerah berjuluk Bumi Latemmamala itu telah menerima dan menggodok tiga figur yang bertekad maju di pesta demokrasi lima tahunan di daerah tersebut.

Ketiga tokoh itu, yakni mantan Wakil Bupati (Wabup) Soppeng Syarifuddin Rauf, Kepala Inspektorat Soppeng Andi Pawelloi Mappejanci,dan Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Koperindag) Soppeng Andi Herdi Bunga Haryadi.

Sekretaris PKB Soppeng Rudi Amir Setta yang juga masuk dalam koalisi tersebut, mengungkapkan, saat ini pihaknya telah menerima pendaftaran tiga figur itu dan saat ini sedang menyeleksi siapa yang paling pas dan cocok dan sesuai komitmen mengendarai 13 gabungan parpol itu pada pilkada nanti.

“Saat ini kami sedang menyeleksi tiga figur balon yang bertekad maju di pilkada. Tentunya kami akan melihat siapa menurut teman-teman, yang cocok dan sesuai komitmen yang ada di koalisi nonparlemen. Intinya, menerima komitmen yang disodorkan kepada figur,” kata Rudi kepada SI di kediamannya,kemarin.

Dia menjelaskan, mengingat jadwal pendaftaran di KPU tinggal menghitung hari, yakni dimulai pada Jumat (19/2), pihaknya akan segera menentukan siapa yang akan diusung mengendarai nonparlemen.“ Insya Allah, besok malam, kami sudah tetapkan siapa yang akan diusung karena waktu pendaftaran sudah dekat,”ujarnya.

Pihaknya telah menggelar beberapa kali rapat dengan semua parpol yang tergabung dalam koalisi, tapi masih belum menghasilkan keputusan. “Sebenarnya, kemarin direncanakan ditetapkan, tapi belum ada hasil. Mudah-mudahan besok malam hasilnya sudah dapat diketahui,”ungkapnya. Terkait siapa yang paling berpeluang, dia enggan berkomentar banyak.

Namun yang jelas, siapa yang siap berkomitmen itulah yang akan diterima dan tentu akan disetujui teman-teman.“Kami belum bisa katakan siapa yang paling berpeluang karena dilihat posisinya sama. Intinya, siapa cepat dan menerima komitmen tersebut itulah yang akan diusung,” tandasnya.

Mediator Koalisi Nonparlemen Soppeng Muchtar Baso membenarkan saat ini pihaknya kembali membuka proses pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati yang akan diusung pada pilkada mendatang.

Hal tersebut dilakukan karena beberapa calon yang sebelumnya mendaftar dan telah diusulkan diusung hingga menjelang pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Soppeng,tidak menunjukkan keseriusannya.

“Jadi, kami telah pastikan pendaftar yang selama ini mengerucut, akan diusung batal karena tidak ada keseriusan dan terpaksa membuka kembali pendaftaran dan memberikan peluang kepada siapa saja mengendarai koalisi nonparlemen nanti,” ungkapnya via ponsel,kemarin.

Dia juga mengaku, saat ini ada tiga nama yang kembali menguat diusung nonparlemen Soppeng pada perebutan kursi bupati di daerah berjuluk Kota Kalong itu. Dia juga menyebutkan penentuannya akan segera ditentukan dalam waktu dekat. “Insya Allah, dalam waktu dekat sudah ditetapkan siapa yang diusung,”tandasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun SI, ke-13 parpol yang tergabung dalam koalisi nonparlemen pada pemilu legislatif lalu tidak berhasil meraih suara untuk mendudukkan wakilnya di DPRD Soppeng. Namun, suara yang mereka kumpulkan sebanyak 20.084 dapat memenuhi syarat 15% mengusung satu paket pada Pilkada Soppeng Juni mendatang.

Sebelumnya, enam balon bupati dan wakil bupati telah mendaftar di koalisi nonparlemen Soppeng, di antaranya Andi Soetomo (bupati), Andi Sarimin Saransi (wabup), Hira Putriani Rasyid, Andi Herdy Bunga Haryadi,Andi Munarfa, dan Andi Singkerru.

Namun karena adanya beberapa hal, gabungan parpol tersebut kembali membuka pendaftaran untuk memantapkan strategi mengusung dan memenangkan calon yang akan diusungnya kelak. (abdullah nicolha)

Tuesday, February 16, 2010

ASA Optimistis Penuhi Dukungan

Tuesday, 16 February 2010
WATANSOPPENG(SI) – Wakil Bupati (Wabup) Soppeng Andi Sarimin Saransi optimistis bisa maju pada pertarungan perebutan kursi bupati di Bumi Latemmamala pada Juni mendatang.

Bahkan, dia mengklaim telah mendapatkan rekomendasi dari beberapa partai politik (parpol) untuk mengusungnya pada perhelatan pesta demokrasi lima tahunan di daerah berjuluk Kota Kalong itu. “Insya Allah dukungan cukup dan kami telah mendapatkan rekomendasi dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP),” katanya, kemarin.

ASA sapaan akrab Wabup Soppeng itu mengungkapkan,telah melakukan komunikasi dengan kalangan parpol hingga ke Jakarta.Kendati telah berhasil dan sukses meraih dukungan dan mendapatkan rekomendasi, namun dia enggan menyebutkan partai apa saja yang telah memberikan dukungannya.

“Kami ke Jakarta bersama tim dan saat ini telah memegang rekomendasi dan besok (hari ini) akan disampaikan,”katanya. Informasi yang dihimpun dari kalangan tim ASA (Andi Sarimin Saransi),Wakil Bupati Soppeng ini telah memastikan mendapat dukungan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura). “Yang lain kami belum bisa disebutkan,” ujar salah seorang Tim Kerja ASA,Andi Agus Wittiri.

Bahkan, informasi yang berkembang, Andi Sarimin Saransi telah memilih paket untuk pendampingnya, yakni Ketua DPCPPP Soppeng KM Sulaiman yang juga anggota DPRD Soppeng. Agus menyebutkan, sepulangnya dari Jakarta pihaknya juga sudah siap untuk melakukan Deklarasi.

Data yang dihimpun Harian Seputar Indonesia (SI),pada Pilkada Soppeng Juni mendatang, hampir dipastikan akan diramaikan empat hingga lima paket pasangan. Karena beberapa figur yang selama ini disebut-sebut akan maju telah mendapatkan rekomendasi dari partai politik.

Calon incumbent Bupati Soppeng Andi Soetomo misalnya, setelah resmi diusung PAN dengan tiga kursi, mengklaim mendapat dukungan dari beberapa parpol peraih satu kursi dan berhasil menggaet PPRN dan PDP.

Kemudian pasangan Andi Kaswadi Razak- Andi Risal Mappatunru diusung oleh Partai Golkar, begitu juga dengan Andi Sulham Hasan yang dipastikan berpasangan Supriansah sukses menggaet Partai Demokrat,PDK,dan PIB.

Sementara Andi Sarimin Saransi- KM Sulaiman hampir dipastikan akan maju dengan dukungan dari sejumlah parpol yang telah dipegangnya. Hingga kini, koalisi non-parlemen Soppeng yang memenuhi syarat mengusung satu paket belum menentukan dukungannya, serta bakal calon dari jalur perseorangan. (abdullah nicolha)

8 Rumah dan Sebuah Masjid Hancur Akibat Abrasi

Tuesday, 16 February 2010
MAMUJU (SI) – Sedikitnya delapan rumah warga dan sebuah masjid di Desa Sumare Kecamatan Simboro dan Kepulauan (Simkep) Kabupaten Mamuju hancur akibat abrasi yang melanda daerah tersebut sejak beberapa pekan terakhir.

Akibatnya, puluhan warga bergotong-royong memindahkan rumah untuk menghindari ancaman abrasi.Sebab,ombak yang mengikis sepanjang pantai Sumare, Kecamatan Simkep, begitu deras.

Seorang warga bernama Darwis terpaksa memindahkanb rumahnya agar tidak mengalami nasib serupa seperti delapan rumah penduduk lainnya. Darwis menyebutkan, sejak beberapa bulan terakhir tingkat abrasi di sepanjang Pantai Sumare mengancam pemukiman warga lainnya.

“Bahkan delapan rumah dan masjid sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Sementara puluhan rumah lainnya terancam hancur,makanya kami harus menyingkirkan rumah agar tidak kehilangan rumah,” katanya kepada wartawan di sela gotong-royong,kemarin.

Dia mengaku, abrasi yang terjadi di Pantai Sumare tersebut sudah berlangsung sejak tahun lalu. Namun, hingga kini belum ada upaya dari pemerintah untuk mengantisipasinya. “Sebenarnya sudah berlangsung lama namun, masih tetap begini,”tuturnya.

Dari pantauan,tanggul sepanjang 30 meter yang telah dibangun sebelumnya oleh pemerintah setempat sudah tidak berfungsi lagi karena sudah hancur. Untuk itu warga berharap pemkab Mamuju memberikan perhatian serius terhadap kondisi yang dialami warga Sumare.

“Kami minta pemerintah bisa memperhatikan kondisi ini agar kami bisa tenang dan tidak takut lagi terhadap ancaman abrasi,” ungkap Rahman, 40, warga lainnya. Warga setempat yang ratarata berprofesi sebagai nelayan mengaku tidak memiliki lokasi lain untuk membangun rumah mereka yang sudah hancur. (abdullah nicolha)

Monday, February 15, 2010

PDIP Soppeng Belum Bersikap

Monday, 15 February 2010
WATANSOPPENG(SI) – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kabupaten Soppeng hingga menjelang pendaftaran cabup-cawabup di Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 19 Februari,belum menentukan sikap politiknya.

Padahal,PDI pada rakonfrensi cabang (Konfercab) beberapa waktu lalu telah menghasilkan empat nama balon bupati yang akan diusung, yakni Andi Kaswadi Razak, Andi Pawelloi Mappejanci, Andi Sulham Hasan, dan Andi Soetomo.

Andi Kaswadi Razak mendapat dukungan empat suara PAC, sedangkan Andi Pawelloi Mappejanci,Andi Sulham Hasan, dan Andi Soetomo masing-masing diajukan satu PAC untuk diusung pada Pilkada Juni 2010.

Sekretaris PDIP Soppeng Agusnawan Iskandar mengatakan, belum dapat memastikan kapan penentuan cabup-cawabup yang diusung tersebut dikeluarkan. Meskipun, PDIP Soppeng telah mengirim tiga nama ke tingkat atas untuk diusung menjadi calon bupati yakni Andi Kaswadi Razak, Andi Pawelloi Mappejanci, dan Andi Sulham Hasan.

“Jadi.Kami telah mengirim tiga nama yang diusul menjadi cabup dari PDIP. Kami belum dapat memastikan kapan hasilnya keluar, tapi yang pasti dalam waktu dekat ini mengingat pendaftaran di KPU akan dibuka,”ungkapnya kepada wartawan,kemarin.

Meskipun, belum dapat memastikan kapan penentuan cabup- cawabup yang diusung tersebut dikeluarkan, Agusnawan memperkirakan hasilnya akan diketahui sebelum pendaftaran di KPU.

Bendahara PDIP Soppeng Agus Setiawan PH Rauf mengatakan, hingga saat ini belum bersikap menentukan cabup-cawabup yang akan diusung. Alasannya, tingkat dua telah mengirimkan nama-nama yang telah mendapat dukungan dari pengurus anak cabang (PAC). “Jadi, kami telah mengirim nama-namanya dan untuk penentuannya kita tunggu dari tingkat atas. Namun, yang pasti dalam waktu dekat ini,”katanya.

Informasi yang dihimpun Harian Seputar Indonesia (SI), di kalangan partai peraih suara terbanyak kedua di Bumi Latemmamala pada pemilu lalu, dukungan condong diberikan kepada Ketua DPRD Soppeng Andi Kaswadi Razak.

Terbukti pada hasil konfercab lalu, Andi Dulli sapaan akrab Andi Kaswadi Razak, meraih dukungan terbanyak dari pengurus PAC. “Yah,bisa jadi seperti itu,tapi kita liat perkembangannya nanti,” kata Agus singkat.

Kendati demikian, hal tersebut dinilai sulit, pasalnya, Andi Dulli telah resmi diusung oleh Partai Golkar yang berpasangan dengan legislator dari PKPI Soppeng Andi Rizal Mappatunru.

Sementara PDIP sendiri masih tetap mendorong kadernya Husain Djunaid untuk maju di Pilkada pada posisi cawabup.“Kami tetap mendorong kader PDIP untuk diusung sebagai cawabup,”tandasnya.

Ketua DPC-PDIP Soppeng Andi Mapparemma yang dikonfirmasi, juga belum dapat memastikan kapan penentuan bakal calon yang diusungnya pada pilkada. Namun,Wakil Ketua DPRD Soppeng ini memastikan penentuannya akan dilakukan dalam waktu dekat mengingat pendaftaran di KPU semakin dekat.“Kita tunggu saja,”katanya.

Menyinggung siapa figur yang berpeluang besar mengendarai PDIP, dia juga belum berani memastikan. Yang pasti katanya, PDIP telah mengirim tiga nama untuk diusung pada perhelatan pesta demokrasi lima tahunan di daerah berjuluk Kota Kalong itu. (abdullah nicolha)

Sosialisasi Tak Maksimal

Monday, 15 February 2010
WATANSOPPENG(SI) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Soppeng mengaku sosialisasi kepada masyarakat be-lum maksimal. Padahal pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) tersisa tiga bulan lagi.

“Kami telah melakukan sosialisasi, namun masih sangat kurang dan belum maksimal karena dana untuk KPU belum cair,” kata Divisi sosialisasi KPU Soppeng Asniati Muin kepada Harian Seputar Indonesia (SI) di Sekretariat KPU Soppeng Jalan Pengayoman Watansoppeng baru baru ini. KPU beralasan dana untuk menggelar tahapan tersebut masih terbatas, karena hanya menggunakan dana pribadi.

Penggunaan dana pribadi dilakukan karena dana untuk Pilkada Soppeng belum dicairkan dan masih dalam proses pembahasan di DPRD setempat. Kendati demikian, Asniati Muin mengaku hampir sebagian besar wilayah di Bumi Latemmamala tersebut telah dikunjungi untuk sosialisasi tahapan tersebut.

Dia menjelaskan sosialisasi yang telah dilakukan sejak memasuki tahapan pilkada,di antaranya sosialisasi melalui radio,media cetak, pemasangan spanduk, dan lain sebagainya.

Dia menambahkan, KPU menjamin akan memaksimalkan tahapan tersebut jika dana telah dicairkan. Mengingat hal tersebut sangat penting bagi masyarakat demi menyukseskan perhelatan pesta demokrasi lima tahunan di Bumi Latemmamala tersebut.“Yang pasti, setelah dana itu cair sosialisasi tersebut dijamin maksimal,” tandasnya.

Divisi Program dan Logistik KPU Soppeng Pammekka mengungkapkan, alokasi dana untuk tahapan sosialisasi yang diajukan oleh KPU ke pemerintah setempat tidak banyak sekitar Rp122 juta. Jumlah tersebut sudah termasuk dana sosialisasi untuk desa dan kelurahan yang tersebar di Kabupaten Soppeng.

“Khusus untuk anggaran sosialisasi kami (KPU) mengajukan anggaran sebesar Rp122 juta,dan itu sudah termasuk semua jenis sosialisasi,” ungkapnya kepada SI di KPU belum lama ini.

Sementara dana keseluruhan yang diajukan dan telah disetujui oleh Pemkab dan DPRD sebesar Rp9,2 miliar termasuk persiapan putaran kedua.

Informasi yang dihimpun Harian Seputar Indonesia (SI), KPU Kabupaten Soppeng saat ini telah memasuki tahapan verifikasi administrasi dan faktual dukungan untuk bakal pasangan calon perseorangan di Panitia Pemungutan Suara (PPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

Bahkan jauh sebelumnya telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat tentang pelaksanaan pilkada. Untuk memaksimalkan waktu yang ada, meskipun anggaran belum cair,sejumlah anggota KPU Soppeng terpaksa merogoh uang dari kantong pribadi dan urunan mengumpulkan uang untuk membiayai tahapan Pilkada menjelang pendaftaran di KPU.

“Apa boleh buat demi tanggung jawab untuk menyukseskan semua tahapan pilkada. Terpaksa kami mengutang kiri kanan untuk membiayai beberapa item kegiatan yang tidak bisa ditunda,” kata Anggota KPU Soppeng Amrayadi.

Menurutnya, biaya-biaya yang timbul saat ini untuk sementara ditanggulangi sendiri karena apa pun risikonya pasti ditanggung penyelenggara.

“Saat ini,biaya-biaya kami yang tanggulangi dengan sistem tanggung renteng. Kalau terjadi risiko tunggakan semua anggota KPU berkewajiban memikul tanggung jawab ini,”tandas mantan Ketua Panwaslu Soppeng ini. (abdullah nicolha)

Sunday, February 14, 2010

Deklarasi AKAR 23 Februari

Sunday, 14 February 2010
WATANSOPPENG(SI) – Pasangan calon bupati dan wakil bupati Soppeng Andi Kaswadi Razak atau yang popular dengan sebutan AKAR dan Andi Rizal Mappatunru akan resmi dideklarasikan pada 23 Februari.

Rencana tersebut dilaksanakan setelah Andi Kaswadi Razak yang juga Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Soppeng resmi ditetapkan oleh DPP Partai Golkar.

Hal tersebut diungkapkan oleh orang dekat Andi Dulli (sapaan akrab Andi Kaswadi Razak) Syahruddin M Adam. “Insya Allah, rencananya 23 Februari ini,” ujarnya, kepada Harian Seputar Indonesia (SI) di ruang kerjanya,akhir pekan lalu.

Syahruddin M Adam yang juga Wakil Ketua DPD II Golkar Soppeng mengaku, telah menjadwalkan segera mendaftarkan cabupcawabup Golkar di KPU sehari setelah menggelar deklarasi. “Rencananya demikian,mungkin saja masih akan ada perubahan,”katanya.

Setelah penetapan Andi Kaswadi Razak oleh DPP Partai Golkar disambut positif kalangan elit partai berlambang pohon beringin di Bumi Latemmamala tersebut. Bahkan, mereka berjanji memperjuangkan dan memenangkan usungan partai pemenang pemilu di daerah berjuluk Kota Kalong itu.

Sementara itu, Andi Kaswadi Razak yang dikonfirmasi terkait jadwal deklarasi untuk Pilkada engganberkomentarbanyak. Dia hanya menyatakan akan menunggu kapan waktu yang tepat untuk menggelarnya.“ Kita tunggu saja waktunya,” katanya singkat kepada SI.

Terkait nama yang akan dipakai sebagai simbol perpaduan legislator Golkar dan PKPI Soppeng dia belum memastikan nama apa yang tepat.Namun,kemungkinan besar ‘AKAR’ tidak akan berubah, karena nama itu sudah melekat di masyarakat Soppeng dan juga telah menjadi dua gabungan nama Andi Kaswadi-Andi Rizal (AKAR).Disinggung adanya konspirasi untuk memaketkan dua nama tersebut sejak awal, Andi Dulli,hanya tersenyum.

Syahruddin M Adam menambahkan, apa pun yang menjadi keputusan partai akan dijalankan, termasuk dalam pencalonan cabup- cawabup. “Sebagai kader partai, kami wajib menjalankan dan menuruti keputusan partai. Apa dan siapa pun itu harus dijalankan,” tegasnya.

Hal senada diungkapkan Wakil Ketua DPD II Golkar Soppeng Andi Khaerani. Dia menegaskan, sebagai kader yang loyal berkewajiban menjalankan apa pun keputusan yang dikeluarkan partai. “Kami akan berjuang memenangkan paket yang diusung Golkar karena itu memang kewajiban sebagai kader partai,”katanya.

Ketua Komisi III DPRD Soppeng ini menambahkan, delapan kader Golkar yang berhasil menjadi anggota dewan siap memperjuangkan usungan partai warisan orde baru tersebut pada Pilkada yang dilaksanakan Juni mendatang.

“Kami adalah kader yang menjunjung loyalitas, sehingga apa pun yang menjadi keputusan partai harus dipatuhi,”ungkapnya. (abdullah nicolha)

Takut Tak Lulus,Ratusan Siswa Ikuti Try Out

Sunday, 14 February 2010
MAJENE (SI)–Ujian Nasional (UN) yang dipastikan akan kembali digelar tahun ini ternyata masih menjadi momok bagi sebagian siswa.Apalagi standar kelulusan tahun ini masih 5,5.

Berbagai kegiatan yang digelar untuk mendukung kelulusan mendapat sambutan antusias para siswa. Seperti kegiatan try out siswa kelas III di Kabupaten Majene yang mulai digelar kemarin diikuti 300- an siswa yang berasal dari penjuru Majene.

Bahkan,siswa-siswa merasa takut pada saat UN nanti tidak lulus. Sehingga, harus lebih rajin dan tekun agar dapat melalui ujian tersebut dengan mudah. Salah seorang siswa kelas III Darmawan mengungkapkan kecemasannya dan teman-temannya atas UN karena mengingat tiap tahun ratusan siswa peserta UN tidak lulus.

Tahun 2009 lalu, jumlah siswa peserta UN di Majene yang tidak lulus mencapai 414 orang yang terdiri atas 334 siswa SMA/MA dan 80 siswa SMK. “Makanya,kalau ada try out kita bersemangat sekali ikut,di sekolah juga sudah ada juga pelajaran tambahan,”katanya.

Try out UN Kabupaten Majene 2010 dibuka secara resmi di Lapangan SMA Negeri 1 Majene. Selain dari SMA, peserta try out juga berasal Madrasah Aliyah (MA) serta Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Majene.

Rencananya, try out tersebut akan digelar selama lima pekan mendatang pada tiap hari Ahad. Para siswa dibebaskan dari semua biaya karena biaya pelaksanaan try out ditanggung sepenuhnya Wakil Ketua DPRD Sulbar Arifin Nurdin.

Pada acara pembukaan try out hadir Wakil Ketua DPRD Sulbar Arifin Nurdin serta Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Majene Mithar Thala Ali. Mithar yang juga Ketua KNPI Majene menyatakan, pemerintah berterima kasih kepada Bapak Arifin Nurdin atas kepeduliannya dalam upaya melaksanan try out UN.

“Kita sangat memberi apresiasi atas upaya Arifin Nurdin mendanai kegiatan try out semacam ini. Mudah-mudahan tahun ini Majene jumlah kelulusan akan semakin bertambah,” kata Mithar saat menyampaikan sambutannya.

Dia menjelaskan, Diknas sebenarnya juga sudah berupaya menggelar try out,namun proposal yang diajukan belum berhasil memperoleh anggaran.

Sementara itu, Arifin Nurdin yang terpilih mewakili daerah pemilihan (dapil) Majene pada pemilu lalu menyampaikan, kegiatan try out yang dia gelar rutin tiap tahun itu bertujuan untuk membantu para siswa agar sukses pada UN mendatang.

“Bagi siswa yang berprestasi dan mampu lulus di PTN favorit di Pulau Jawa saya akan memberi beasiswa. Pembangunan SDM haruslah selaras dengan upaya pembangunan fisik,”katanya.

Mengenai kecemasan para siswa yang khawatir tidak lulus, Arifin yang juga mantan dosen Fakultas Ekonomi Unhas Makassar ini memberi banyak wejangan kepada para siswa agar belajar dengan baik dan mengetahui cara menjawab dengan benar, termasuk tatacara mengisi lembar jawaban.

Sedangkan Mithar kepada siswa menyatakan, tidak perlu ada kekhawatiran berlebihan.Apalagi bila persiapan siswa lebih baik seperti mengikuti try out, lebih dari itu karena karena UN tahun ini juga berbeda dengan tahun sebelumnya, yakni digelarnya UN ulangan bagi siswa yang tidak lulus.

“Tahun ini, ujian nasional (UN) dilakukan dalam tiga tahapan. Masing-masing UN utama,UN susulan serta UN ulangan,” tandasnya. (abdullah nicolha)