Thursday, August 12, 2010

KPU Bawa Kembali Surat Pengantar

Wednesday, 11 August 2010
WATANSOPPENG(SI) – Wakil Ketua DPRD Soppeng Andi Mapparemma menegaskan bahwa surat pengantar pelantikan pasangan terpilih Andi Soetomo- Aris Muhammadia (Asmo Berkarisma) tidak ditahan, melainkan dibawa kembali KPU Soppeng.

“Bukan tidak direspons, tapi surat tidak ditinggal dan dibawa kembali. Bahkan yang mengantarkan surat adalah Sekretaris KPU bersama staf ahli Pemkab Soppeng dan beberapa bodyguard. Seharusnya bersama anggota KPU bukan bodyguard atau yang lain,” katanya kemarin.

Andi Paremma, sapaan akrab legislator PDIP Soppeng ini, menyatakan, pihaknya sama sekali tidak berhak menahan ataupun menghalangi berkas tersebut,asalkan sesuai prosedur.

Menurut dia, semua proses di DPRD mengacu pada prosedur sehingga jika ada yang ingin memaksakan tanpa prosedur, tidak akan berjalan lancar. “Kami lihat ini terkesan mendesak dan terburu-buru, padahal ada prosedur yang harus dilalui.Tidak benar kami dikatakan menghalangi berkas pelantikan,”tuturnya.

Andi Paremma menegaskan kembali bahwa surat pengantar proses pelantikan itu telah dilayangkan ke Dewan oleh Sekretaris KPU,tapi surat tersebut diambil kembali.

Ketua DPC PDIP Soppeng ini menambahkan, masalah tersebut antara KPU dan DPRD.Jadi dengan kehadiran anggota KPU, secara langsung akan menyelesaikan halhal yang belum jelas. “Jika mereka (KPU) datang, langsung bisa diselesaikan,”tandasnya.

Ketua Fraksi Demokrat (FD) DPRD Soppeng Haeruddin Tahang menilai,Dewan tidak boleh menahan berkas pelantikan tersebut karena merupakan keputusan yang dikeluarkan Mahkamah Konstitusi (MK).

“Kalau itu diabaikan,kami akan berhadapan dengan hukum. Yang perlu diketahui adalah Dewan tidak pernah melarang itu,” tandasnya saat mendampingi Wakil Ketua Andi Mapparemma di ruang Komisi I DPRD Soppeng kemarin.

Sebelumnya Ketua KPU Soppeng Sulhan mengaku pihaknya belum mendapat tanda terima dari pengajuan surat pengantar.“Yang jelas kami sudah menembuskan surat pengantar tersebut ke KPU provinsi dan Gubernur Sulsel,”paparnya.

Ketua KPU Sulsel Jayadi Nas yang sebelumnya diminta tanggapannya, sangat menyayangkan sikap DPRD Soppeng yang menahan berkas yang akan dijadikan dasar pelantikan.Penahanan berkas tersebut justru membuat kecurigaan di mata masyarakat.

Dari pantauan di Gedung DPRD Soppeng kemarin, salah seorang anggota KPU Soppeng Marwis mendatangi kantor Dewan sekitar pukul 13.45 Wita,didampingi dua staf KPU menemui Sekretaris Dewan (Sekwan) Nur Alam.

Marwis mengatakan,pihaknya akan kembali menghadap ke Dewan bersama anggota KPU lainnya untuk membicarakan kejelasan berkas pelantikan ASmo-Berkharisma setelah ada putusan MK beberapa waktu lalu. “Kami akan kembali menghadap bersama anggota yang lain karena ini sudah mendesak,” katanya seusai bertemu Sekwan.

Sesuai jadwal yang disusun KPU Soppeng, pelantikan dijadwalkan pada Senin (16/8). Melihat situasi yang ada saat ini, pihaknya belum dapat memastikan apakah molor atau tidak.“Yang pasti kami berusaha agar berjalan sesuai yang diagendakan,”pungkasnya. (abdullah nicolha)

Monday, August 9, 2010

BPN Sertifikasi 550 Bidang Tanah

Sunday, 08 August 2010
WATANSOPPENG(SI) – Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Soppeng menarget pelaksanaan sertifikasi 550 bidang tanah warga melalui proyek administrasi pertanahan atau program nasional (prona) dan distribusi ditargetkan rampung pada Agustus ini.

“Program nasional ini ditargetkan rampung sebelum Selasa (17/8). Hal itu bertujuan agar sertifikat tanah warga yang terkena proyek bisa diserahkan pada puncak peringatan HUT Emas UU Pokok Agraria pada 24 September,” ungkap Kepala BPN Soppeng Rah-matullah di ruang kerjanya baru-baru ini.

Dia menjelaskan, jatah sertifikat tanah gratis sebanyak 550 bidang tanah terdiri atas 200 bidang tanah melalui proyek prona dan sertifikasi redistribusi tanah obyek landreforem350 bidang tanah.

“Kedua jenis proyek penyertifikatan tanah gratis tersebut saat ini memasuki tahap penyelesaian dengan tingkat realisasi sekitar 95%. Insya Allah penerbitan sertifikat tanah warga akan selesai sebelum 17 Agustus sesuai target BPN pusat dan provinsi,”katanya.

Jumlah jatah prona yang diperoleh sangat terbatas sehingga tahun ini pihaknya hanya mengalokasikan proyek tersebut di tiga desa sesuai permohonan yang masuk di BPN.

Ketiga desa tersebut, yakni Desa Baringeng,Kecamatan Lilirilau, 100 bidang tanah; Desa Tottong dan Kessing, Kecamatan Donri- Donri, masing-masing memperoleh prona 50 bidang tanah. Untuk program sertifikat tanah melalui redistribusi,350 bidang hanya dialokasikan di Desa Baringeng 200 bidang tanah dan dua desa lainnya 150 bidang tanah.

Kasi Pengukuran dan Penataan Pertanahan BPN Soppeng Muallah Nassa menambahkan, khusus sertifikasi tanah obyek landreforem ini, para pemohon terlebih dahulu melengkapi berkasnya, seperti bukti atas hak,fotokopi KTP,STTB, dan patok tanah.

“Yang dimaksud tanah obyek landreforem adalah tanah bekas suapraja pada 1965 yang saat ini dihuni dan dikelola petani penggarap. Tanah tersebut hanya berupa tanah persawahan dan perkebunan, di luar itu tidak bisa disertifikatkan melalui proyek redistribusi,”pungkasnya. (abdullah nicolha)

Pemkab Polman Sediakan Bibit Gratis

Sunday, 08 August 2010
POLEWALI (SI) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Polewali Mandar (Polman) menyediakan bibit (benih) gratis bagi para petani yang mengalami kerugian akibat musibah banjir yang merendam areal persawahan mereka.

Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Polman Abd Salam mengatakan, hal tersebut untuk meringankan beban petani akibat gagal panen.

“Bantuan itu supaya petani dapat segera kembali mengolah sawahnya dan ditanami padi. Masalah ini disebabkan bencana alam sehingga Pemkab menyediakan bantuan bibit gratis untuk petani,” ungkapnya pekan lalu.

Berdasarkan data yang dihimpun, petani yang mengalami kerugian di kabupaten induk Mamasa itu tercatat 277 keluarga yang tersebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Mapilli dan Luyo.

Pemkab setempat juga memprediksi bahwa kerugian akibat banjir di sejumlah desa di dua kecamatan sekitar Rp4,8 miliar atau sekitar 279 hektare (ha) sawah dipastikan gagal panen karena terendam banjir.

Asumsinya setiap hektare menghasilkan sekitar tujuh ton gabah. Harga gabah setiap kilogram adalah Rp2.500.

“Berdasarkan laporan sementara dari kecamatan,areal persawahan yang terendam dan hampir pasti gagal panen mencapai 279 ha.Semuanya sulit diselamatkan karena sudah empat hari terendam,”tuturnya.

Kepala Desa Rumpa,Kecamatan Mapilli, Sedi Karim, mengatakan, sedikitnya 100 ha mengalami puso dan gagal panen karena terendam banjir. (abdullah nicolha)