Saturday, April 3, 2010

SMK Kelautan Dapat Bantuan Kapal

Friday, 02 April 2010
MAJENE (SI) – Salah satu perusahaan migas internasional,Exxon Mobil, melalui mitra kerjanya,Yayasan Pengembangan Pendidikan dan Telematika Indonesia (YPPTI), memberikan bantuan kepada SMK Kelautan Majene yang diterima langsung Bupati Majene Kalma Katta,pekan lalu.

SMK Kelautan Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), merupakan satu-satunya sekolah yang mengkhususkan program di bidang kelautan. Sekolah itu mendapat bantuan fasilitas kapal berupa penangkap ikan, mesin pembuat abon ikan,dan bakso ikan.

Direktur YPPTI Hikmat Hardono menyatakan, bantuan dari Exxon Mobil kepada SMK Kelautan didasari pertimbangan bahwa keberadaan SMK Kelautan sangat cocok dengan situasi dan kondisi masyarakat Sulbar secara umum, yakni bidang kelautan.

“Dengan fasilitas ini, kami berharap ke depan SMK Kelautan lebih maju karena terdapat pendidikan kelautan yang sangat sesuai potensi lokal di Sulbar,”katanya.

Staf YPPTI Ernaeda Naharuddin menambahkan, kapal yang diberikan ke SMK Kelautan adalah kapal penangkap ikan dengan kapasitas 15 gross ton (GT).Kapal tersebut akan digunakan para siswa dalam melakukan praktik belajar di laut.

Dari informasi yang dihimpun harian Seputar Indonesia (SI),kapal bantuan tersebut dilengkapi fasilitas canggih, antara lain GPS, radio system,echo sounder,fish binder.

Saat ini di SMK Kelautan yang berlokasi di Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, terdapat tiga jurusan, yaitu nautika kapal penangkap ikan,agrobisnis perikanan laut, dan teknologi pengolahan hasil laut.

“Dengan kapal itu, siswa diharapkan lebih mahir dan terampil bekerja di lapangan, apalagi selain guru,para siswa juga akan dibimbing langsung nelayan Mandar, ”ungkapnya.

Sementara itu, Bupati Majene Kalma Katta mengungkapkan, pihaknya menyambut baik atas bantuan tersebut. Bahkan, orang nomor satu di Majene ini berjanji akan memberi perhatian kepada SMK Kelautan, salah satunya pengadaan seragam siswa. (abdullah nicolha)

Thursday, April 1, 2010

Parpol Pengusung Calon Tak Gentar

Thursday, 01 April 2010
WATANSOPPENG(SI) – Tingkat popularitas dan elektabilitas incumbentSoppeng Andi Soetomo berpasangan dengan Arsi Muhammadiah yang dilansir salah satu lembaga survei dan media beberapa waktu lalu,tidak menggentarkan parpol pengusung calon lain.

Bahkan, sebagian kalangan parpol pengusung calon lain menilai hal tersebut tidak akan memengaruhi konstelasi politik yang saat ini berkembang di masyarakat di Bumi Latemmamala tersebut menjelang dua bulan perhelatan pesta demokrasi lima tahunan itu.

Koordinator Pilkada Wilayah Bosowa (Bone,Soppeng,Wajo) Partai Demokrat Haeruddin Tahang mengaku, hal tersebut tidak akan memengaruhi pergerakan calon usungan partai binaan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu, yakni pasangan Andi Sulham Hasan-Supriansa (SULAPA). Sebab, hal tersebut merupakan hal wajar sebagai salah satu strategi meraih simpati warga.

“Wajar-wajar saja dan setiap calon memiliki lembaga survei internal masing-masing,begitu pun SULAPA tentunya akan berbeda. Yang jelas kami tidak akan gentar dan tetap akan bekerja meraih simpati warga Soppeng,” katanya kepada harian Seputar Indonesia (SI) via ponsel kemarin.

Ketua Fraksi Demokrat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Soppeng ini menambahkan, semua calon berhak mengklaim tentang angka popularitas dan elektabilitas mereka,asalkan tidak mencederai calon-calon lain.Yang jelas, setiap masyarakat di satu daerah pasti mengetahui siapa bupati dan wakilnya. “Sekali lagi,tidak akan terpengaruh dengan isu-isu yang berkembang, apalagi dibandingkan internal kami,”tandasnya.

Senada diungkapkan Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Soppeng Agusnawan Iskandar, yang juga menjadi pengusung salah satu calon di Pilkada Soppeng Andi Kaswadi Razak- Andi Rizal Mappatunru (AKAR). Bahkan, pihaknya menanggapi dingin pemberitaan terkait peningkatan elektabilitas dan popularitas salah satu calon yang akan bertarung pada perhelatan pesta demokrasi lima tahunan itu.

Agusnawan juga mengaku tidak terkejut dengan hasil tersebut, apalagi gentar.Pihaknya juga memiliki survei internal yang memiliki penilaian dan hasil berbeda dan lebih memercayai apa yang ada di internalnya.Menurut dia, itu hal yang wajar yang tidak perlu dikhawatirkan.

“Itu wajar-wajar saja karena hak masing-masing kandidat bagaimana cara menaikkan tingkat popularitasnya. Masyarakat kan bisa menilai sendiri tentang kondisi riil yang ada di kalangan mereka,” tandasnya di Sekretariat DPC PDIP,kemarin.

Mantan Bendahara PDIP Soppeng ini menegaskan, pihaknya menjadikan hasil survei tersebut sebagai motivator dalam memenangkan Pilkada Soppeng, Juni mendatang. “Itu wajar,bahkan kami malah menjadikan hasil survei tersebut sebagai cambuk dan tolak ukur untuk lebih meningkatkan kerja keras memenangkan kandidat yang kami usung,”ujarnya.

Menurut dia, hal-hal seperti itu sudah biasa dalam pertarungan politik, kandidat saling klaim itu sudah biasa. “Inilah yang sering disebut-sebut sebagai perang urat saraf,”tandasnya.

Sebelumnya, salah satu lembaga survei dan media baru-baru ini melansir bahwa incumbentSoppeng Andi Soetomo bersama pasangannya (ASmo-Berkharisma) memiliki tingkat elektabilitas dan popularitas yang tinggi dibandingkan enam pasangan balon.

Berdasarkan data yang dihimpun Seputar Indonesia,tujuh peserta yang akan mengikuti perhelatan pesta demokrasi lima tahunan itu, di antaranya paket Andi Soetomo- Arsi Muhammadiah (ASmo-Berkharisma), Andi Kaswadi Razak- Andi Rizal Mappatunru (AKAR), Andi Sarimin Saransi-Kyai Muda Sulaeman (AS-SALAM),Andi Sulham Hasan-Supriansa (SULAPA), Andi Herdi Bunga Haryadi-Basrah Gissing (HIBA),dan dua balon dari jalur perseorangan,Syamsu Niang- Andi Hendra Pabeangi (SAUDARATA), dan Andi Taufan Made Alie-Sukman Junuddin (ATM-Suka). (abdullah nicolha)

Wednesday, March 31, 2010

4 April, KPU Soppeng Tetapkan Calon

Wednesday, 31 March 2010
WATANSOPPENG (SI) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Soppeng, pada Minggu 4 April menggelar acara penetapan pasangan calon bupati-wakil bupati (cabup-cawabup) yang akan bertarung pada Pilkada Soppeng 2010.

“Insya Allah, sesuai jadwal tahapan yang telah kami susun, penetapan cabup dan cawabup dilakukan 4 April mendatang, baik dari parpol maupun calon perseorangan,” ungkap Devisi Humas dan Hukum KPU Soppeng Amrayadi kepada harian Seputar Indonesia (SI) di ruang kerjanya kemarin.

Dia menjelaskan, hal tersebut dilakukan setelah melalui rapat pleno KPU Soppeng yang digelar pada Sabtu (3/4),atau sehari sebelum penetapan. “Sebelum diumumkan, KPU melakukan rapat pleno, termasuk calon perseorangan setelah diverifikasi tambahan dukungan yang diserahkan ke KPU,”jelasnya.

Informasi yang dihimpun,saat ini penyelenggara tingkat desa, yakni Panitia Pemungutan Suara (PPS), kemarin, merampungkan verifikasi dan memasukkannya ke tingkat kecamatan,yakni PPK, lalu menyerahkannya ke tingkat kabupaten.

Amrayadi menyebutkan, pihaknya memberikan kesempatan kepada PPS untuk bekerja semaksimal mungkin sesuai jadwal yang telah ditetapkan. “Jadi, hari ini (kemarin) merupakan hari terakhir di tingkat desa.Lalu ke PPK dan kemudian ke KPU. Kita genjot tanggal 1 April sudah harus di PPK, sementara tanggal 2 April sudah masuk di kabupaten,”ujarnya.

Mantan Ketua Panwaslu Soppeng ini menambahkan, saat ini dua bakal calon bupati dan wakil bupati melalui jalur perseorangan, yakni pasangan Syamsu Niang- Andi Hendra Pabeangi (Saudarata) dan Andi Taufan Made Alie-Sukman Junuddin (ATM-Suka) masih berpeluang untuk lolos menjadi peserta pada Pilkada Soppeng.

Pasalnya, dua calon tersebut telah menyerahkan kekurangan dukungan KTP ke KPU untuk diverifikasi, dan yang menentukan adalah hasil verifikasi yang dilakukan tingkat PPS dan PPK. “Jadi, kita tunggu saja hasil verifikasinya,” tandas dia.

Sementara, terkait penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang sempat molor dari jadwal semula, Devisi Perencanaan dan Logistik KPU Soppeng Pammeka mengungkapkan, pihaknya hingga saat ini masih melakukan pendataan dan masih menunggu masukan dari semua kandidat dan masyarakat Soppeng sebelum ditetapkan 9 April mendatang.

“Jadi, kami telah menyampaikan DPS (Daftar Pemilih Sementara) kepada semua calon agar memberi masukan jika masih ada warga yang belum masuk dalam daftar pemilih,”tandasnya. (abdullah nicolha)

78 Siswa SMP di Soppeng Absen Ikuti Ujian

Tuesday, 30 March 2010
WATANSOPPENG (SI) – Memasuki hari kedua pelaksanaan ujian nasional (UN) untuk tingkat sekolah menengah pertama (SMP) dan sederajat di Kabupaten Soppeng, 78 siswa-siswi tidak ikut (absen) dalam pelaksanaan ujian tersebut.

Dari data yang dihimpun harian Seputar Indonesia (SI), dari jumlah tersebut terdapat 42 siswa dan 36 siswi yang absen dari total keseluruhan 3.405 siswa yang tersebar di 215 sekolah di delapan kecamatan, sementara yang hadir mencapai 3.338 orang. Namun, yang terbanyak terdapat di rayon Kecamatan DonriDonri dan Marioriawa sebanyak 21 orang.

Kepala Seksi (Kasi) Manajemen Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikmudora) Soppeng Hantik mengungkapkan bahwa dari laporan yang diterima dari pihak sekolah, alasan ketidakhadiran siswa-siswi tersebut karena ada yang sakit.

Kepala Dikmudora Soppeng Andi Endang Supiati berharap peserta UN maupun SMA tidak ada yang sampai mengikuti ujian pengulangan. Pihaknya mengharapkan semua yang ikut ujian lulus sehingga peserta ujian tidak memandang remeh karena adanya pengulangan atau ujian susulan.

“Tentunya kami berharap semua siswa yang ikut ujian ini semuanya lulus, meski pada akhirnya nanti ada yang ikut ujian susulan,”katanya,kemarin. (abdullah nicolha)

Monday, March 29, 2010

Ormas Islam Tuntut Café Zurya Ditutup


Monday, 29 March 2010
TUNTUT. Nampak salah seorang utusan Ormas Islam Soppeng KAHMI saat menyampaikan aspirasinya tentang tuntutan penutupan dan pemberhentian aktivitas di Café Zurya Timpala Desa Pattojo Kecamatan Liliriaja di gedung dewan, kemarin. Dalam hearing tersebut, semua pihak sepakat untuk bertindak tegas dalam waktu dekat.

WATANSOPPENG(SI) – Sebanyak 16 organisasi masyarakat (Ormas) Islam di Kabupaten Soppeng menuntut pemerintah setempat menutup Café Zurya di Timpalaja,Desa Pattojo, Kecamatan Liliriaja.

Mereka menilai aktivitas di tempat hiburan tersebut tidak sesuai norma dan ajaran islam. Gabungan ormas Islam yang mendatangi gedung wakil rakyat Soppeng itu, di antaranya KPPSI, MUI,NU, Muhammadiyah,Persatuan Musli Sedunia,BKPRMI,Persatuan Umat Islam,HMI,LPPU Al Hikmah, Kahmi,Wahdah Islamiyah, Hizbuttahir, Aisyiah, Fatayat NU,dan persaudaraan muslim. “Kami mendesak kepada Pemkab Soppeng dan kepolisian untuk menutup atau menghentikan segala aktivitas di Kafe Zurya,” tegas KoordinatorAksiAndi MuhAkram.

Muh Akram yang juga utusan Komite Persiapan Penegakan Syariat Islam (KPPSI) Kabupaten Soppeng meminta Pemkab Soppeng menegakkan Peraturan Daerah (Perda) No12/2006 tentang Pengawasan Peredaran Minuman Keras atau Beralkohol di daerah berjuluk Kota Kalong itu. “Perda ini sudah berjalan empat tahun lebih, namun kami masih menemui masih banyaknya orang yang menjual minuman keras di Kabupaten Soppeng. Kami berharap ditindak tegas oleh pihak berwenang,”katanya.

Gabungan Ormas Islam itu juga mendesak pemkab Soppeng dan pihak kepolisian setempat untuk menghentikan segala bentuk perjudian, peredaran narkoba, dan menutup tempat-tempat prostitusi lainnya yang terselubung di seluruh wilayah Soppeng. “Bukan hanya di Café Zurya tetapi masih banyak tempat-tempat terselubung lainnya yang melakukan aktifitas tersebut,”beber dia. Dari pantauan, sebelum menyampaikan aspirasinya suasana berlangsung tegang,karena sejumlah pengunjuk rasa enggan membacakan tuntutannya sebelum sejumlah perwakilan instansi terkait dan kepolisian dihadirkan. Aksi tersebut baru dilanjutkan setelah sejumlah perwakilan dinas terkait dan perwakilan polisi hadir.

Kepala Dinas Sosial Soppeng Andi Unru Mappejanci mengaku ketika pihaknya ikut dalam operasi bersama tim Pemkab Soppeng, menemukan ada indikasi prostitusi terselubung di tempat tersebut. “Indikasi itu karena adanya kamar khusus yang dipersiapkan bagi pengunjung café. Meskipun belum memenuhi unsur tapi sudah ada indikasi,”katanya disambut aplaus puluhan warga. Dukungan serupa disampaikan Kepala kantor Kementrian Agama Kabupaten Soppeng Iskandar Pellang. “Bukan sepakat lagi, tetapi sangat sepakat agar tuntutan masyarakat ditindak lanjuti,”tandasnya. Kasat Intel Polres Soppeng AKP Andi Muh Kasap yang hadir mewakili unsur kepolisian juga mendukung tuntutan masyarakat tersebut.

“Kami dukung supaya segera diambil tindakan tegas,” ujarnya. Ketua Tim Penerima Aspirasi DPRD Soppeng Abdul Salam Djale menegaskan, seharusnya Pemkab Soppeng segera bertindak tegas dalam menangani masalah itu.Apalagi jelas terbukti melakukan pelanggaran Perda Miras No12/2006.

“Ini kan sudah jelasjelas ada pelanggaran jadi, eksekutif dan pihak terkait harus segera bertindak tegas,”katanya. Sementara itu, pemilik Café Zurya Timpalaja Desa Pattojo Kecamatan Liliriaja Mansyur yang berusaha dikonfirmasi hingga malam tadi belum berhasil dihubungi.

Sementara itu,Kepala Bagian Perekonomian Pemkab Soppeng Andi Nurlina Pawelloi menjelaskan bahwa surat izin café Zurya tersebut diterbitkan pada 2006. Dasar penerbitan izin tersebut kata Nurlina setelah pemilik café mengajukan permohonan izin disertai rekomendasi dari Dinas Kesehatan bahwa usaha tersebut layak diberikan izin mengenai penjualan makan dan minum.

Selain itu, lanjut Nurlina Pawelloi, ada persetujuan dari pihak tetangga warga setempat di antaranya Ase, Soding, Haji, Laebo. Ada juga surat pernyataan dari pemilik café yang menyatakan bahwa apabila dikemudian hari dalam melaksanakan kegiatan di café ini menimbulkan dampak negatif dan meresahkan warga, maka pemilik usaha tersebut bersedia untuk dicabut izin usahanya. (abdullah nicolha)

Cermati Pengaduan Pelanggaran

Sunday, 28 March 2010
WATANSOPPENG (SI) – Penyelenggara pemilihan kepala daerah (Pilkada) diminta bisa mencermati setiap pengaduan pelanggaran.Kepolisian dan Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) pun diharapkan memahami peraturan yang berlaku.

Hal itu diungkapkan mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan (Sulsel) Mappinawang saat memberikan materi tentang Penyelesaian Sengketa Pilkada pada Seminar Pilkada di Gedung DPRD Soppeng, pekan lalu.“Kita liat dulu baik-baik aturan main pilkada, baru bertindak. Jangan sampai direpotkan oleh halhal yang tidak substantif,”katanya.

Menurut Mappinawang,konsep dasar dalam penyelesaian sengketa pemilu adalah diproses cepat karena asas penyelesaian sengketa dalam pemilu itu sederhana, cepat, dan murah.Lantaran proses pilkada dilakukan bertahap sehingga dalam setiap tahapan berpotensi terjadi pengaduan pelanggaran.

Dia berharap, pihak kepolisian dan panwaslu memahami betul tentang aturan dan prosedur pengaduan, supaya setiap pengaduan yang masuk tidak diproses berlama- lama. “Harus dicermati baikbaik. Jadi tidak usah berlamalama, tidak usah dipersulit dalam penyelesaiannya,”ujarnya.

Mantan Ketua KPU Sulsel ini mencontohkan beberapa kasus sengketa pilkada yang terjadi dalam tahapan pilkada.Di antaranya di KPU Maros yang dipaksa menerima salah satu calon, padahal tahapan pendaftaran telah lewat. Lalu di KPU Luwu Timur (Lutim) tentang adanya dukungan ganda dari partai politik.

“Untung saja saat itu Kapolres Lutim cukup cerdas dalam masalah tersebut sehingga tidak menerima laporan tersebut. Selain itu, masalah tersebut terkait administratif dan bukan tindak pidana.

Sementara di Maros karena dipaksa akan menyegel kantor terpaksa diterima. Saat itu saya sempat d-itelepon dan meminta untuk konsisten, sebab diterima atau tidak harus siap digugat,”ungkapnya.

Mappinawang pun memberikan dukungan moril kepada seluruh penyelenggara pilkada agar tetap konsisten terhadap aturan yang ada. Walaupun ada yang mengancam bahkan membakar kantor KPU, kalau memang benar jangan pernah mundur dan takut.

“Jangan takut dengan ancaman apa pun kalau Anda benar.Tak peduli diancam disegel atau dibakar sekali pun, kalau ada yang membakar atau merusak itu sudah urusan polisi Jadi harus dikedepankan asas benar,jujur,dan adil dalam penyelenggaraan pilkada,”tegasnya.

Dia menambahkan, setiap proses pengajuan keberatan harus dilakukan sesuai tahapan yang dilalui dan kalau ada perbaikan berkas ada batas waktunya. Jadi, jangan lewat dari waktu yang ditentukan karena kalau lewat tidak bisa diajukan lagi. Begitu juga pelanggaran- pelanggaran yang dilakukan setiap calon juga ada tahapan pelaporan penyelesaiannya.

“Berdasarkan pengalaman saya,banyak yang melakukan pelaporan setelah masa tahapannya berakhir. Seperti pelanggaran pada saat kampanye baru dipersoalkan setelah pemungutan suara atau penentuan calon.Jadi tidak bisa diproses karena sesuai aturan pengaduan dibatasi tujuh hari,”tandasnya.

Sementara itu,Ketua KPU Sulsel DR Jayadi Nas yang tampil sebagai pemateri tentang peran PNS dalam pilkada mengimbau, para PNS tetap netral dan berhatihati menempatkan diri dalam proses pilkada. Sebab, jangan sampai calon yang didukung nanti tidak terpilih atau sebaliknya.

Anggota KPU Soppeng Marwis mengungkapkan, kegiatan seminar tersebut untuk memberikan pemahaman kepada bakal calon, pengurus parpol,dan masyarakat. (abdullah nicolha)

Ratusan Siswa SMP di Polman Histeris

Sunday, 28 March 2010
POLEWALI (SI) – Ratusan siswasiswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) menangis histeris pada saat menggelar acara doa dan zikir bersama di SMP Negeri 1 Polewali akhir pekan lalu.

Kegiatan tersebut digelar untuk menyambut ujian nasional (UN) yang akan digelar besok (hari ini). Selain berharap agar dapat lulus dalam ujian kali ini, siswa juga diharapkan dapat lebih siap dalam menghadapi UN yang mereka anggap sebagai tantangan yang paling berat dalam menentukan masa depan mereka.

Dari pantauan, awalnya acara yang dilaksanakan tersebut berjalan tenang dan khusu’ para siswa dalam melakukan doa dan zikir dibimbing para guru mereka. Namun, saat ustadz melantungkan doa,satu per satu siswi dan siswa itu menangis bahkan, diantaranya menangis dengan sejadi-jadinya.

Sontak, suasana yang semula hening berubah dramatis, karena tidak hanya satu atau dua siswi yang menangis tapi hampir seluruh siswi di dalam ruang aula tempat pelaksanaan acara ini gaduh akibat suara tangisan.

Data harian Seputar Indonesia (SI), dari 170 siswa dan siswi yang beragama muslim di sekolah itu. Hanya 102 siswa/i saja yang hadir dalam doa dan zikir untuk menghadapi ujian nasional pekan ini.

Selain doa dan zikir yang dilakukan, pihak sekolah juga menganjurkan para siswa dan siswinya agar lebih menpersiapkan diri dalam menghadapi ujian nasional kali ini,dengan cara belajar dan juga menganjurkan siswa agar membatasi keluar rumah terutama di malam hari.

Ketua OSIS SMPN 1 Polewali Anggi mengatakan, acara yang diselenggarakan oleh pihak sekolah tidak hanya memberikan motifasi bagi para siswa agar lebih bersiap mengikuti UN kali ini. (abdullah nicolha)