Friday, February 26, 2010

Sulapa Janjikan Akte Kelahiran Gratis

Friday, 26 February 2010
WATANSOPPENG(SI) – Pasangan calon bupati dan wakil bupati (cabup-cawabup) usungan partai Demokrat Andi Sulham Hasan-Supriansa (Sulapa) menjanjikan pembuatan akte kelahiran gratis kepada masyarakat di Bumi Latemmamala itu.

Program tersebut menjadi andalan Sulapa untuk memenangkan Pemilihan Kepala Daerah (PIlkada) di Soppeng yang digelar pada Juni. Selain itu, pasangan birokrat dan aktivis LSM ini menjanjikan pemberian bibit pertanian gratis dan pupuk murah bagi para petani di daerah yang mayoritas penduduknya petani itu.

Bahkan,merekatidaktanggungtanggung menjanjikan Rp1 miliar bagi tiap desa jika terpilih menjadi pemimpin di Soppeng. Sulapa bertekad melanjutkan dan mendukung sepenuhnya program Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo,yakni pendidikan dan kesehatan gratis bagi masyarakat serta perumahan murah tanpa uang muka.

“Kami merasa prihatin jika ada anak yang lahir yang tidak memiliki akte kelahiran sehingga jika besar nanti akan kesulitan untuk melanjutkan sekolahnya,” katanya Cawabup Supriansa dengan nada lantang di hadapan ribuan pendukungnya saat menggelar deklarasi di Gedung KONI Soppeng, Kamis (25/2).

Aktivis LSM ini mengungkapkan, dirinya hanya orang biasa yang lahir dari keluarga petani.Melalui pendidikan anak seorang petani bisa merasakan bersekolah ke luar negeri.

“Makanya kami ingin pendidikan di Soppeng berjalan baik, sehingga tidak ada lagi anak yang tidak sekolah. Saya hanya seorang anak petani biasa yang meminta dukungan masyarakat untuk memenangkan Sulapa pada Pilkada,” kata kader Demokrat ini.

Sesuai dengan falsafah dari Sulapa kata Supriansa, yakni bertekad memajukan pembangunan Soppeng secara merata tanpa adanya perbedaan dengan daerahdaerah lain di Bumi Latemmamala. Maksudnya seluruh penjuru Kabupaten Soppeng dari barat,timur, utara,dan selatan.

“Makna dari Sulapa adalah persegi empat,sehingga kami bertekad meratakan pembangunan di semua wilayah tanpa membeda-bedakan antara daerah satu dan yang lain. Itulah yang kami bawa untuk memberikan kesejahteraan kepada masyarakat,” ungkap Supriansa.

Dia menjamin,apa yang dikatakannya akan diwujudkan jika terpilih bersama Andi Sulham. Bahkan, dia berjanji akan mundur dari jabatannya jika tidak dapat merealisasikan apa yang pernah diucapkannya kepada masyarakat. Lulusan salah satu universitas ternama di luar negeri ini berani mempertaruhkan jabatannya kelak jika janji yang disampaikan tidak terealisasi.

“Dua setengah tahun,apa yang saya janjikan tidak ditepati,maka saya akan bilang ke Pak Sulham. Silakan lanjutkan pak dan saya akan mundur karena malu apa yang saya janjikan tidak bisa ditepati,” katanya disambut tepuk tangan pendukungnya.

Sementara itu,Cabup Andi Sulham Hasan dalam orasi politiknya mengungkapkan, untuk memimpin dan membangun Soppeng ke depan perlu mengetahui bagaimana cara memimpin yang baik tentunya melalui pengalaman yang telah dilalui. Dan, dia mengklaim telah memiliki banyak pengalaman dalam bidang birokrasi.

“Saya telah menjadi Wali Kota Pare-Pare selama lima bulan,beberapa kali menjadi Sekda, dan kepala dinas.Jadi, kalau masalah pengalaman dalam bidang pemerintahan sudah banyak sehingga tidak perlu diragukan lagi,”tandasnya.

Mantan Kepala Dinas Perhubungan Sulsel ini,tidak menyangka kalau massa yang akan menghadiri deklarasi tersebut mencapai hingga ribuan orang. Karena pihaknya hanya menyebar ratusan undangan dengan alasan hanya ingin menggelar deklarasi secara sederhana tidak seperti dengan kandidat lain.

Kendati demikian, mantan caretaker Wali Kota ParePare ini mengungkapkan rasa syukurnya atas partisipasi dan dukungan yang diberikan warga Soppeng. “Melihat dukungan ini kami bersyukur dan semakin optimistis untuk memenangkan Pilkada,”tuturnya.

Sulham juga meminta maaf kepada massa yang hadir dengan kesederhanaan yang diberikan. “Kami minta maaf, karena sebelumnya tidak menyangka seperti ini sehingga massa tidak dapat dibendung tapi kami merasa bersyukur,” tandasnya.

Tim Pemenangan Sulapa yang juga legislator Demokrat DPRD Maros Akbar Endra dalam tekad menuju perubahan menyatakan, perubahan tidak akan terwujud jika bukan masyarakat yang ingin melakukan perubahan itu.“Makanya SULAPA menyerukan menuju perubahan bersama Andi Sulham- Supriansa,” tandas mantan aktivis mahasiswa ini.

Sulham-Supriansa (Sulapa) berhasil maju sebagai cabup-cawabup melalui usungan partai demokrat tiga kursi, PDK dua kursi, dan PIB satu kursi.Deklarasi tersebut juga dihadiri pimpinan parpol pengusung. (abdullah nicolha)

Thursday, February 25, 2010

Lutra Pecahkan Rekor Pilkada

Friday, 26 February 2010
MAKASSAR (SI) – Tahapan pendaftaran calon bupati dan calon wakil bupati di sepuluh kabupaten di Sulsel,minus Gowa dan Selayar telah rampung tadi malam. Hasilnya, sebanyak 50 pasangan siap bertarung pada 23 Juni mendatang.

Dengan catatan, pasangan cabup dan cawabup yang mendaftar itu, lolos tahapan verifikasi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat. Ke-50 pasangan tersebut terbagi hampir merata di delapan kabupaten, kecuali di Kabupaten Luwu Utara yang pendaftarnya mencapai sebelas pasangan.

Jumlah tersebut sekaligus mencatatkan rekor bagi Lutra sebagai daerah dengan kontestan paling banyak di Sulsel, bahkan di Indonesia. Rekor peserta terbanyak dalam Pilkada di Sulsel sebelumnya, hanya mencapai tujuh pasangan, yakni di Pilkada Makassar dan Pilkada Pinrang.

Ke-11 pasangan cabup dan cawabup yang kemarin sudah menyerahkan berkasnya ke KPU Lutra, enam diantaranya mendaftar melalui partai politik. Selebihnya, menggunakan jalur perseorangan.

Pasangan yang terakomodasi lewat parpol masing-masung,Arifin Junaidi - Indah Putri Indriani yang disokong PPRN, PBN, Barisan Nasional, PKPI, PPI, Partai Matahari Bangsa,PNBKI,PBB, PBR,Partai Merdeka,dan PPIB. Pasangan Ilham Noer Toadji- Hamzah Jalante yang didukung PDK,dan Hanura.Arsyad Kasmar- Gempur Warseso mengendarai Golkar, PDP, dan PKP. Pasangan Thahar Rum-Anshar Akib melalui Demokrat,PKB,Partai Patriot,PK, dan PPDI.

Pasangan Machmud Rompegading-Syaifullah Burhan yang didukung PKS,PPP,dan PDS, serta pasangan Sakaruddin- Achmad Ridha melalui PAN,Partai RepublikaN,dan PKPB. Sedang jalur perseorangan masing- masing Masrah Marrang-Achmad Mas’ud,Sam Sumastono-Isjaya Kaladen,Tandi Paddang-Suhardi M Anwar,Sitti Maesaroh—Basiruddin, Rafiuddin Syah-Marhaenah.

Terbanyak kedua adalah Kabupaten Soppeng dengan tujuh pasangan.Lima dengan jalur partai, dua pasangan melalui jalur perseorangan.Perebutan tampuk kekuasaan lima tahun ke depan di Bumi Latemmamala ini diperkirakan akan sengit.

Incumbent Andi Soetomo yang berpasangan dengan Aris Muhammadiah akan berhadapan dengan pasangan Andi Kaswadi Razak-Andi Risal Mappatunru, Andi Sarimin Saransi- Kyai Muda Sulaeman.

Tak hanya itu, masih ada pasangan Andi Sulham Hasan- Supriansa yang didukung Partai Demokrat,Andi Herdi Bunga Haryadi- DR Basra Gassing, serta dua pasangan jalur perseorangan Syamsu Niang-Andi Hendra Pabeangi dan Andi Taufan Made Alie-Sukman Junuddin.

Di Maros,Tana Toraja, dan Bulukumba masing-masing enam pasangan secara resmi sudah mendaftarkan diri bertarung,menyusul Luwu Timur dan Pangkep lima pasangan, dan paling sedikit di Kabupaten Barru yang hanya empat pasangan.

Dukungan Ganda

Sementara itu, hari terakhir pendaftaran bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati di Luwu Timur (Lutim), diwarnai surat dukungan ganda partai pengusung. Adalah pasangan Nur Husain- Madjid Tahir dan Saldy Mansyur- Andi Asrul Mappesabbi saling klaim diusung Partai Demokrat.

Kedua pasangan itu masingmasing memasukkan surat dukungan dari Partai Demokrat yang ditandatangani oleh dua Pengurus DPC yang berbeda. Pasangan Nur Husain-Madjid, surat dukungannya ditanda tangani oleh Wakil Ketua III DPC Partai Demokrat Najamuddin.Sementara untuk pasangan Saldy- Asrul ditanda tangani oleh Wakil Ketua I DPC Isa Anshari.

Bahkan, kedua Pengurus DPC Demokrat ini sama-sama mengklaim mendapatkan mandat sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua dari Ketua DPC non aktif Lutim Mas’ud Magani, yang saat ini sedang dalam kondisi sakit.

Keduanya juga mengklaim sudah mengantongi rekomendasi dari Pengurus DPP Partai Demokrat. Terkait dukungan ganda tersebut, Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel, Syamsul Mappareppa menegaskan, bahwa yang sah direkomendasikan secara resmi oleh partainya di Lutim, hanya Pasangan Nur Husain-Madjid Tahir.

“Kalau ada mengatasnamakan partai, selain Nur Husain berarti itu tidak sah. Sebab sangat jelas siapa ditetapkan secara resmi oleh partai melalui Rapat DPP dan Tim Sembilan Pilkada Sulsel di Jakarta, yakni Nur Husain,”tegas Syamsul, saat dikonfirmasi tadi malam.

Mantan Panglima Kodam TNI Brawijaya ini, juga menyatakan siap memberi klarifikasi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) apabila diminta atau didatangi. Sebab dalam mekanisme partai-nya, sudah sangat jelas menentukan kandidat usungannya di setiap daerah,termasuk di Luwu Timur.

Ketua KPU Sulsel Jayadi Nas, yang turun langsung memantau surat dukungan ganda tersebut, mengaku tetap meminta jajarannya menerima proses pendaftarannya. Namun siapa dianggap sah, pihaknya terlebih dahulu akan meminta klarifikasi dari DPP Partai Demokrat, baik usungannya maupun pengurus yang dianggap sah di Lutim.

“Kami tidak mau gegabah menyatakan,bahwa ini yang tidak sah. Jadi kita terima saja berkasnya. Nanti dilakukan verifikasi dan klarifikasi ke DPP, mengenai siapa pengurus yang sah di daerah ini. Hasilnya itulah dijadikan rujukan menetapkan bakal calon,” papar Jayadi,secara terpisah.

Menurut dia, surat dukungan ganda tersebut,merupakan masalah internal partai bersangkutan. Sehingga penyelesaiannya harus melalui partai juga, yakni melakukan klarifikasi. Namun dia memastikan, bila melihat parpol pengusung dan pendukung yang dimasukkan Nur Husain dan Saldy, penentunya adalah Demokrat.

“Kalau nantinya yang diakui rekomendasi Nur Husain, maka Saldy kemungkinan tidak bisa lolos syarat dukungan.Begitupun sebaliknya karena yang menentukan jadi tidaknya maju dua calon ini, yakni rekomendasi Demokrat,” kata Jayadi.

Senada dengan Ketua KPU Sulsel,Ketua KPU Lutim Muhammad Ayyub mengatakan, guna proses verifikasi atas dualisme dukungan parpol, pihaknya akan melakukan konsultasi hingga di tingkat DPP Partai Demokrat dengan terlebih dahulu mempelajari aturan internal Partai Demokrat yang berlaku.

“Kami akan mempelajari kembali seperti apa aturan yang berlaku di internal Partai Demokrat yang tercantum dalam AD/ART partai. Selain itu, klarifikasi juga akan kami minta dari pengurus partai mulai dari tingkat kabupaten hingga pusat,” ujar Ayyub,kemarin.

Meskipun begitu, Ayyub menegaskan pihaknya tetap menerima pendaftaran dari kedua kandidat sampai hasil verifikasi dilakukan sebagai bahan untuk memutuskan maju atau tidaknya kandidat dimaksud.

Ditemui secara terpisah usai mendaftar di KPU, baik Saldy maupun Nur Husain, mengaku akan menyerahkan sepenuhnya proses verifikasi atas dukungan ganda tersebut ke KPU Lutim, guna meminta siapa yang sah ditetapkan Partai Demokrat.

Kendati demikian keduanya, tidak mau terjadi benturan akibat dukungan ganda tersebut. “Tapi saya sendiri sudah mengantongi surat rekomendasi dukungan baik dari DPC hingga DPP dan saya akan tetap memperjuangkan hal itu sebagai hak saya,”ujar Saldy meyakinkan.

Selain Lutim, Pasangan Victor Datuan Batara-Rosina Paloan di Tana Toraja,kepastian mengendarai Partai Demokrat, masih simpang siur.Pasalnya,surat rekomendasi dari DPP yang dikantongi duet ini, dikabarkan belum ditandatangani DPD dan DPC Demokrat Tana Toraja. Padahal untuk memasukkan rekomendasi, harus atas nama pengurus DPC. (asdhar/arif saleh/ abdullah nicolha)

AKAR Oranyekan Kota Soppeng

Thursday, 25 February 2010
WATANSOPPENG(SI) – Pasangan Andi Kaswadi Razak- Andi Rizal Mappatunru (AKAR) kembali unjuk gigi.Ribuan massa pendukung dan simpatisan membuat Kota Soppeng berubah menjadi oranye,kemarin.

Ribuan warga Soppeng tampak menyemut di Lapangan Gasis Watansoppeng. Mereka berdatangan dari seluruh penjuru Soppeng sekitar pukul 12.30 Wita, dengan menggelar iring-iringan kendaraan menuju pusat Kota Watansoppeng.

Bahkan, aksi tersebut memacetkan arus lalu lintas hingga beberapa jam. Dukungan besar itu tak lepas dari dukungan dua partai besar di Bumi Latemmamala, yakni Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), yang mengusung AKAR.

Andi Kaswadi Razak dalam orasinya menegaskan, Bumi Latemmamala adalah milik warga Soppeng bukan hanya milik sebagian orang atau golongan yang diwariskan nenek moyang, tetapi milik semua warga Soppeng.

“Soppeng ini bukan hanya warisan nenek moyang seseorang, tetapi milik semua orang Soppeng,” ungkapnya di hadapan ribuan massa, simpatisan, dan pendukungnya diiringi teriakan yelyel “hidup AKAR”,kemarin.

Andi Dulli, sapaan akrab Ketua DPRD Soppeng, juga membeberkan tentang program yang digaungkan untuk pembangunan Kabupaten Soppeng lima tahun ke depan,di antaranya sektor pertanian dengan visi-misinya menjadikan Soppeng sentra produksi pertanian. Dalam acara deklarasi tersebut, yel-yel paket AKAR juga diabadikan dalam lirik lagu yang menggema sesaat sebelum dan sesudah deklarasi.

Dalam lirik lagu tersebut disebutkan,perlu masyarakat Soppeng mengetahui siapa idola dan dambaan kita untuk menjadi bupati Soppeng lima tahun ke depan. Sepenggal lirik lagu AKAR,

“Perlu ki tausemuanya,siapa idola kita dialah Andi Kaswadi Razak, dambaan yang diandalkan,wahai semua saudara warga Soppeng, dukung makiAndi Kaswadi Razak dialah calon bupati Soppeng,pilih maki AKAR muda,teruji,dan amanah. Mari maki semuanya satukan suara tamemilih Andi Kaswadi Razak, visi-misinya jadikan Soppeng sentra produksi pertanian”.

Deklarasi tersebut juga dihadiri pimpinan parpol pengusung Andi Mapparemma (Ketua PDIP Soppeng),Ketua Partai,Pengusaha, dan Pekerja Indonesia (PPPI) Soppeng Abdul Salam Djale dan sejumlah pengurus parpol setempat dan tingkat provinsi.

Setelah menggelar deklarasi, ribuan massa tersebut menggelar salat zuhur berjamaah di Masjid Agung Darussalam Watansoppeng. Mereka kemudian melakukan konvoi keliling Kota Watansoppeng dengan berjalan kaki, kemudian menuju ke KPU. Mereka mengawal AKAR mendaftarkan diri sebagai cabup-cawabup peserta Pilkada Soppeng Juni.

Sebelumnya, sekitar pukul 10.00 Wita,calon incumbentBupati Soppeng Andi Soetomo bersama pasangannya,Aris Muhammadiyah, yang memilih nama Asmo Berkarisma mendaftarkan diri sebagai cabup-cawabup di Sekretariat KPU Soppeng, Jalan Pengayoman.

Keduanya diantar sekitar 1.000-an pendukung dan simpatisannya. Asmo Berkarisma diusung lima parpol dengan tujuh kursi,di antaranya PAN tiga kursi, PPRN,PDP, PKPI, dan PKNU masing- masing satu kursi.

Dari pantauan SI, ribuan massa yang hadir tersebut merupakan pendukung dan simpatisan dua partai besar di Kabupaten Soppeng yakni PDIP dan Golkar.Bahkan, bukan hanya warna oranye yang mendominasi warna Lapangan Gasis dan sudut-sudut daerah berjuluk Kota Kalong itu, tetapi merah dan kuning.

Sekretaris DPC PDIP Soppeng Agusnawan Iskandar mengungkapkan bahwa pihaknya bertekad memperjuangkan dan memenangkan usungan partai berlambang banteng moncong putih bersama Golkar dan PPPI.

“Siapa pun yang diusung partai, kami jamin kader dan simpatisannya loyal dan akan bekerja keras memenangkannya. Buktinya, bisa kita liat hari ini (kemarin),”katanya seusai menggelar deklarasi,kemarin.

Master campaign AKAR, Syaharuddin M Adam, mengungkapkan, ditetapkannya Kaswadi sebagai kandidat bupati oleh PDIP membuat pendukung semakin kuat dan optimistis meraih dukungan penuh pada pilkada. “Apalagi militansi dan loyalitas kader dari PDIP sudah tidak diragukan lagi,”ungkapnya. (abdullah nicolha)

Golkar-PDIP Koalisi di Empat Daerah

Thursday, 25 February 2010
MAKASSAR (SI) – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akhirnya menetapkan kandidat usungannya di pilkada di Sulsel,23 Juni 2010 mendatang.

Dari 10 nama yang putuskan, empat di antaranya dipastikan berkoalisi dengan Partai Golkar. Empat cabup tersebut, masing- masing incumbent Gowa Ichsan Yasin Limpo,incumbent Luwu Timur Andi Hatta Marakarma, incumbent Bulukumba Andi Sukri Sappewali, serta Andi Kaswadi Razak di Soppeng.

Ketua Tim Pilkada PDIP Sulsel Andi Anshari Mangkona menyatakan, empat kabupaten yang berkoalisi dengan Partai Golkar, pihaknya akan mengerahkan segala kemampuan partai memenangkan pasangan jagoannya dengan bekerjasama mesin politik Golkar. “Berkoalisi bersama Golkar di Pilkada,bukan kali ini saja.

Kami sudah terbiasa membangun koalisi dengan Golkar dan hasilnya itu terbukti bisa memenangkan kandidat. Misalnya di Pilkada Makassar dan Palopo,” tandas Anshari, kepada harian Seputar Indonesia (SI), tadi malam.

Selain itu, Anshari juga mengakui, kalau sudah merasa nyaman berkoalisi dengan Golkar.Alasannya, komitmen antara calon usungan saat memenangkan pilkada, bisa dijalankan secara bersama, tanpa ada kesan diskriminasi.

Selain pilkada di empat kabupaten itu, PDIP memilih mengusung pasangan cabup dan cawabup yang berbeda. Seperti memperkuat barisan Andi Paharuddin- Devo Khadapi di Maros, Syamsu Alam-Ince Langke di Selayar, Taufik Fachruddin-Nurul Jaman di Pangkep, incumbent Luwu Utara Arifin Junaedy. Khusus Tana Toraja dan Toraja Utara, penentuannya ditunda hingga hari ini.

Terpisah,terkait dengan koalisi PDIP di Soppeng, Bendahara DPC PDIP Soppeng Agus Setiawan PH Rauf mengatakan, keputusan partainya mendukung Andi Kaswadi Razak,merupakan langkah tepat.

Selain kesepakatan internal, juga merupakan hasil Konferensi Cabang (Konfercab) PDIP Soppeng beberapa waktu lalu yang memberikan dukungan sepenuhnya kepada Andi Dulli sapaan akrab Kaswadi.

“Jadi, keputusan ini tidak lari dari hasil konfercab yang memang merekomendasikan Andi Dulli sebagai figur yang diinginkan empat PAC,” tambah Setiawan,dalam keterangan persnya di Watansoppeng,kemarin.

Menanggapi dukungan PDIP, Master Campaign Andi Kaswadi Razak (AKAR) Syaharuddin M Adam, menyampaikan rasa terima kasihnya. Sebab dukungan tersebut menambah semangat dan optimistis timnya memenangkan pilkada.

“Saya yakin keputusan PDIP ini akan membuat pendukung Kaswadi akan semakin bersemangat,apalagi militansi dan loyalitas kader dari PDIP sudah tidak diragukan lagi,” ungkapnya.

Husain-Djusman Siap Jurkam

Sementara itu, kader PDIP yang sebelumnya direkomendasikan menjadi bakal cawabup,Husain Djunaid, menyatakan sikapnya untuk berjuang menjadi juru kampanye (jurkam) di pasangan Andi Kaswadi-Andi Rizal.

“Sebagai kader, saya akan tunduk dan melaksanakan semua keputusan dan perintah partai,termasuk untuk memenangkan pasangan AKAR, bahkan saya siap untuk menjadi Juru Kampanye untuk memenangkan pasangan ini,” tandasnya.

Sebelumnya, Direktur LP-Sibuk Djusman AR yang batal maju sebagai cawabup,pasca-incumbent Andi Soetomo mengganden Aris Muhammadiya, juga memberi isyarat akan menjadi jurkam salah satu kandidat,selain incumbent.

Sukri-Rasyid Unjuk Kekuatan

Di Bulukumba, pasangan usungan Koalisi Partai Golkar, Patriot, PKPB, PKPI, Partai Buruh, PPI, Kedaulatan, PPRN, Barnas, dan PDIP, Andi Sukri Sappewali- Rasyid Sarehong (Aspirasi), secara resmi mendaftar di KPU, sekaligus dirangkaikan deklarasi secara besar-besaran,kemarin.

Saat melakukan deklarasi di depan ribuan pendukung dan simpatisannya, Andi Sukri yang tak lain Bupati Bulukumba ini, memaparkan delapan item gratis yang menjadi program andalannya, yakni KTP,akte kelahiran, kartu keluarga pelayanan KTP keliling, pendidikan, berobat di puskesmas, berobat di Rumah Sakit Kelas III.

“Program ini adalah lanjutan dari beberapa program yang sudah dijalankan selama saya menjadi Bupati Bulukumba. Kalau kami terpilih kembali, maka item gratis tersebut akan langsung diterapkan,” tegas Andi Sukri.

Berdasarkan pantauan, turut hadir dalam pendaftaran tersebut, yakni Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel, Arfandy Idris, Sekjen DPP Partai Buruh Sony Pudi Sassono, berserta pimpinan partai lainnya.

Cabup Daftar di KPU

Dihari terakhir pendaftaran calon bupati dan wakil bupati di Luwu Utara dan Luwu Timur, hari ini, sejumlah pasangan menjadwalkan akan deklarasi dan mendaftar resmi secara terpisah.

Di Luwu Utara, empat pasangan akan mendaftar,yakni jagoan Partai Golkar Arsyad Kasmar- Gempur Warseso (AG), Machmud Rompegading-Syaifullah Burhan, Sitti Maesaroh-Basiruddin, dan Rafiuddin Syah-Marhaenah.

Sementara di Luwu Timur, terdapat tiga kandidat yang akan mendaftar,yakni calon dari Partai Golkar Andi Hatta Marakarma- Muhammad Thorig Husler (H2O), Umar Ranggo-Ilham Labbase, dan kandidat usungan Partai Demokrat Nur Husain-Majid Tahir (Nur-Majid). (abdullah nicolha/asdhar/ bakti m munir/arif saleh)

Wednesday, February 24, 2010

Andi Soetomo-Aris Saling Puji

Tuesday, 23 February 2010
WATANSOPPENG (SI) – Deklarasi pasangan incumbent Bupati Soppeng Andi Soetomo dan Aris Muhammadiah (Asmo Berkharisma),kemarin menjadi ajang bagi keduanya saling memuji.

Soetomo memberikan pujian atas keberhasilan Aris dalam bidang usahanya yang berkembang pesat hingga sekarang. Sementara Aris memuji kepemimpinan Soetomo dalam memimpin Kabupaten Soppeng selama lima tahun terakhir.

Dia menyebutkan,Aris sebagai seorang pekerja ulet dan tekun. Hal itu dibuktikan dengan keberhasilan dia membesarkan perusahaannya dan mendapatkan amanah masyarakat menjadi anggota DPRD. “Karena itulah saya berpandangan sangat cocok berpasangan dengan beliau karena background kami birokrat.

Apalagi, pilihan itu berdasarkan hasil survei yang objektif,” ungkapnya saat menyampaikan orasi politiknya pendeklarasian pasangan Asmo Berkharisma di Lingkungan Libukang, Kelurahan Appanang,Kecamatan Liliriaja,kemarin.

Di hadapan ribuan massa pendukungnya, dia menyatakan tekadnya mencalonkan diri pada pemilihan kepala daerah (pilkada) mendatang didasari niat suci, hati bersih, yang dilandasi keikhlasan. “Kami siap meneruskan mengembang amanah dan kepercayaan masyarakat Soppeng melalui partai pengusung kami,”katanya.

Orang nomor satu di Bumi Latemmamala saat ini berharap semua itu dapat terwujud dengan adanya dukungan dan doa masyarakat yang mengharapkan peningkatan kemajuan pembangunan di daerah Soppeng.

“Kami bertekad memberikan pengabdian yang maksimal dalam rangka mewujudkan Soppeng lebih maju, berdaya saing, religius, berbudaya,dan berkomitmen lingkungan dengan tata kelola pemerintahan yang baik. Itulah yang menjadi visi-misi kami mengembang amanah lima tahun ke depan,” ujarnya. Deklarasi Asmo Berkharisma dihadiri ribuan pendukungnya dari seluruh penjuru daerah berjuluk Kota Kalong itu.

Dalam orasi politiknya,Soetomo mengungkapkan bahwa Aris Muhammadiah adalah figur yang mendampinginya pada Pilkada Soppeng Juni mendatang, merupakan seorang yang profesional dalam bidangnya dan seorang pengusaha yang sukses membangun usahanya dari bawah.

Soetomo mengajak pendukungnya merapatkan barisan dan menggalang persatuan, kebersamaan, serta berkomitmen mendukungnya.“ Apabila Saudara-saudaraku semua masih memberi kepercayaan kepada kami memimpin penyelenggaraan pemerintahan lima tahun ke depan,mari kita wujudkan percepatan pembangunan falsafah hidup orang Bugis,” kata Andi Tomo,sapaan akrabnya.

Falsafah orang Bugis yang dimaksud, Sipakatau,Sipakalebbi,Siamasei, Mali Siparappe, Malilu Sipakainge, Siwata Manre Tassirui’no. Selain itu, Massiddi Siri, Massiddi Gau, Sipakaiyya Sipakaelo. Lempu Getting,AdaTongeng,Temmapasilaingeng. Resopa Temmangingngi NamalomoNaleteiPammaseDewatae.

Sementara itu, Aris, cawabup yang akan mendampingi Andi Soetomo, mengungkapkan, Soetomo sebagai sosok bupati sederhana di Sulsel. Terbukti dia tidak memiliki mobil mewah dan rumah mewah di Makassar.“Salah satu bupati yang sangat sederhana di Sulsel adalah Andi Soetomo,” katanya saat menyampaikan orasi politiknya di hadapan pendukungnya,kemarin.

Legislator PBR Kota Makassar ini mengaku sangat bersyukur dipilih mendampingi Andi Soetomo pada Pilkada Soppeng Juni.Apalagi, banyak figur lain yang ingin mendampinginya.

“Saya bersyukur telah mendapat kepercayaan ini,”ungkapnya. Melihat ribuan massa yang hadir, Aris yakin dapat meraih dukungan masyarakat. Dengan asumsi, pada Pilkada 2005 di tempat yang sama, massa yang hadir hanya sekitar 300-an orang, tapi berhasil memenangkan pilkada saat itu.

Namun, saat ini, lanjut Ketua DPC PBR Kota Makassar itu, melihat sekitar 5.000-an massa dan ratusan kendaraan, dia yakin Asmo Berkharisma dapat memenangkan pilkada. “Saya berharap ini dapat kami jaga dan jangan ada dusta di antara kita,” tuturnya disambut teriakan yel-yel pendukungnya “teruskan”.

Dalam deklarasi tersebut, juga tampak ketua partai pengusung incumbent Soppeng itu, di antaranya Ketua DPD II PAN Soppeng Abbas Sabbi, Ketua PPRN Andi Sudirman, Ketua PDP Burhanuddin L Mide, Ketua PKNU Soppeng Tiono,Ketua PKPI Sulsel Abu Djaropi. (abdulah nicolha)

Tuesday, February 23, 2010

Soetomo Gandeng Aris Muhammadiyah

Tuesday, 23 February 2010
WATANSOPPENG (SI) – Teka-teki siapa yang mendampingi incumbent Soppeng Andi Soetomo akhirnya terjawab. Kemarin, calon bupati usungan Koalisi PAN, PDP, dan PPRN ini mengumumkan secara resmi pasangannya, yakni Legislator Partai Bintang Reformasi (PBR) Kota Makassar Aris Muhammadiyah.

Melalui Ketua Tim Pemenangan Andi Soetomo, Andi Sudirman dan Sekretaris Tim Unru Tehon, dia memastikan menggandeng politisi berlatarbelakang pengusaha tersebut, setelah melalui sejumlah tahapan penjaringan, termasuk survei dan masukan dari kalangan partai pengusung.

“Dari aspirasi yang berkembang di tengah masyarakat,terutama dari hasil survei yang kami lakukan di masyarakat, H Aris menjadi pilihan terbaik untuk mendampingi beliau (Soetomo),” ujar Sudirman, kepada wartawan saat menggelar konferensi pers di Sekretariat Pemenangan Merdeka Center, Jalan Kemerdekaan Watansoppeng,kemarin.

Bahkan, pasca menetapkan Aris sebagai cawabup, pihaknya akan langsung melakukan deklarasi pasangan,yang di pusatkan di Lingkungan Libukeng, Kelurahan Appanang,Kecamatan Liliriaja, hari ini. Menurut Sudirman, deklarasi tersebut sekaligus memperkenalkan secara resmi duet Asmo Berharisma (Andi Soetomo bersama H Aris Muhammadiyah).

Anggota DPRD Soppeng dari PPRN ini menambahkan, dalam deklarasi Asmo-Berharisma, pihaknya akan melibatkan sekitar 2.500 pendukung dan simpatisan dari berbagai perwakilan sukarela- wan di seluruh pelosok di kabupaten yang dijuluki kota kalong tersebut.

“Libukeng dipilih sebagai tempat deklarasi, dengan alasan bahwa beliau lima tahun lalu melakukan deklarasi juga di tempat itu.Harapan kami,semoga kesuksesan yang kami raih lima tahun lalu bisa terulang kembali. Mudah-mudahan nantinya pendukung padat dan berkah,” katanya dengan nada optimistis.

Selain menetapkan pasangan, Andi Soetomo melalui tim pemenangannya juga menyampaikan permintaan maaf dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada sejumlah figur, yang selama ini sudah menyatakan kesiapannya menjadi calon wakil bupati untuk mendampinginya di pilkada.

“Beliau menyampaikan permohonan maaf kepada bapak-bapak yang selama ini beratensi. Keputusan diambil, bukan pertimbangan menafikkan dan meremehkan. Meski demikian, beliau tetap mengharapkan, agar para kandidat tersebut ini tetap saling mendukung dan bekerjasama untuk menyukseskan perjuangan, dan bersama-sama membangun Soppeng ke depan,” pesan Soetomo, yang disampaikan Sudirman.

Sekadar diketahui, sebelum Aris ditetapkan, sejumlah nama disebut-sebut mempunyai kans dijadikan wakil.Diantaranya,Aktivis Anti Korupsi Sulsel Djusman AR,Politisi PDIP Husain Djunaid, Politisi Demokrat Supriansa, dan Kepala Bappedda Soppeng, Andi Paweloi.

Berdasarkan pantauan, sejumlah calon wakil tersebut, sudah menjalani survei internal Soetomo yang dilakukan Jaringan Suara Indonesia. Hasilnya, baik Aris maupun calon lainnya, tidak ada yang menonjol tingkat popularitas dan elektabilitasnya.

Terkait penetapan cawabup tersebut, salah satu partai pengusung Soetomo, yakni Partai Amanat Nasional (PAN) membenarkannya. Bahkan undangan untuk menghadiri deklarasi sudah diterima jajarannya.

“Saya dengar seperti itu, Aris dipilih menjadi calon wakil bupati. Sampai saat ini, PAN tidak bersuara. Artinya secara pribadi saya menganggap tidak ada masalah, kalaupun itu keinginan beliau (Soetomo). Penyampaiannya sudah kami terima melalui undangan,” ujar Wakil Ketua DPD PAN Soppeng, Andi Kunneng,tadi malam.

Victor-Rosina Deklarasi

Sementara itu, Calon Bupati dan Wakil Bupati Tana Toraja Victor Datuan Batara-Rosina Palloan, menjadwalkan melakukan deklarasi pasangan hari ini, setelah memastikan sudah mendapat rekomendasi resmi dari Partai Demokrat, sebagai pengusungnya di Pilkada 23 Junu 2010 mendatang.

Direktur Victory Center,Junus Pakanan menyatakan,Victor-Rosina (Visi) sudah mengantongi rekomendasi DPP Partai Demokrat Nomor: 66/RKMD/DPP.PD/II/ 2010 mengenai persetujuan penguatan kepada pasangan Visi sebagai calon bupati-wakil bupati yang diusung Demokrat.

”Besok pagi (hari ini) ribuan pendukung dan simpatisan visi akan menjemput pasangan Victor-Rosi di Salubarani perbatasan Tator-Enrekang. Usai prosesi penjemputan, pasangan Visi beserta pendukungnya melakukan konvoi menuju kota Makale tempat dilaksanakannya deklarasi pasangan Visi,” papar Junus,kemarin.

Dia menambahkan, deklarasi visi pasangan juga dirangkaikan deklarasi partai pengusung dan pendukung. Masing-masing Partai Demokrat, Republikan, Kedaulatan dan PPPI.Pihaknya juga mengklaim, beberapa partai lain akan menyusul memperkuat barisan pemenangan Visi, yakni Gerindra, Pakar Pangan, PBR,PIS, PKB dan Partai Buruh.

Golkar Hadirkan Nurdin

Terpisah, pasangan usungan Partai Golkar di Bulukumba,Andi Sukri Sappewali-Rasyid Saherong, juga akan menggelar deklarasi bersama partai pendukung lainnya, sekaligus mendaftar secara resmi di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Rabu (24/02) besok, di Lapangan Pemuda Bulukumba.

Juru Bicara Tim Pemenangan Sukri-Rasyid,Risman Pasigai menyebutkan, dalam deklarasi tersebut, pihaknya akan menghadirkan pimpinan partai. Diantaranya Korwil Pemenangan Pemilu Sulawesi DPP Golkar Nurdin Halid, Ketua Bappilu DPD I Golkar Sulsel, M Roem, Ketua Tim Pilkada Golkar Sulsel, Marsuki Wadeng, serta sejumlah pimpinan partai pengusung dan pen-dukung lainnya.

Risman memastikan, duet Sukri-Rasyid (Aspirasi) didukung sembilan parpol dengan meraih total 14 kursi di DPRD. Masingmasing, Golkar 4 kursi, Patriot 2 kursi, PKPB 2 kursi, PKPI 1 kursi, Partai Buruh 1 kursi, PPI 1 kursi, Kedaulatan 1 kursi,PPRN 1 kursi, dan Barnas 1 kursi. (abdullah nicolha/ joni lembang/arif saleh)

Tahapan Pilkada Cacat Hukum

Monday, 22 February 2010
WATANSOPPENG(SI) – Tahapan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (pilkada) yang sudah dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Soppeng, dinilai cacat hukum.Sebab,beberapa tahapan yang dijalankan KPU tidak sesuai aturan yang ada.

Hal tersebut diungkapkan mantan Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Soppeng FAS Rachmat Kami yang telah mengajukan surat pengunduran diri ke KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).

Dia menjelaskan, dalam Pasal 71 Undang- Undang No 22/2007 tentang Pembentukan Panwaslu, dikatakan bahwa panwaslu sudah harus terbentuk sebelum tahapan di KPU digelar,

“Namun,nyatanya hingga proses pendaftaran balon bupati dan wakil bupati, panwaslu yang ada kemarin belum pernah diakui. Jadi, dalam hal ini kami menilai semua tahapan yang telah dan sedang dijalankan KPU Soppeng cacat hukum,”ungkapnya kepada harian Seputar Indonesia (SI), kemarin.

Padahal, dalam dua bulan terakhir, KPU telah menjalankan beberapa tahapan,di antaranya pendaftaran bakal calon bupati dan wakil bupati.Panwaslu dalam hal ini mengawasi tahapan penyelenggaraan Pilkada sehingga jika tidak ada panwaslu, otomatis pengawasan dalam proses tersebut tidak ada.

“Jadi,jika ada pelanggaran,tidak ada yang akan memprosesnya karena memang tidak ada panitia pengawas. Ini bisa diibaratkan pertandingan sepak bola tanpa wasit,”paparnya.

Dia menegaskan, dalam pelaksanaan pilkada harus ada penyelenggara, yakni KPU. Salah satu pelengkap dan syarat utama pelaksanaannya adalah panwaslu. “Kalau tidak ada pengawas, peserta yang ikut berkompetisi di dalamnya akan bebas melakukan pelanggaran,”tuturnya.

Tugas-tugas panwaslu sesuai keputusan Bawaslu adalah mengawasi tahapan penyelenggaraan dalam pilkada.Selain itu,menerima laporan dugaan pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan mengenai pilkada.

Panwaslu juga, bertugas menyelesaikan temuan dan laporan sengketa penyelenggaraan pilkada yang tidak mengandung unsur tindak pidana dan menyampaikan temuan dan laporan kepada KPU untuk ditindaklanjuti serta meneruskan temuan dan laporan yang bukan menjadi kewenangannya kepada instansi yang berwenang.

Dia menambahkan, panwaslu berkewenangan memberikan rekomendasi ke KPU dan kepada yang berwenang terhadap unsur tindak pidana pemilu.“Jadi,praktis hal tersebut tidak akan dilakukan karena tidak ada panwaslu. Jadi memang sudah cacat hukum,” tandasnya.

Sebelumnya, tiga anggota Panwaslu Kabupaten Soppeng yang telah dilantik Bawaslu itu resmi melayangkan surat pengunduran diri mereka ke KPU. Alasannya, kisruh antara KPU dan Bawaslu yang merebak hingga ke kabupaten/kota, hingga kini belum ada titik terang. Bahkan di Kabupaten Soppeng, KPU setempat telah menjalankan beberapa tahapan dan belum mengakui keberadaan Panwaslu.

“Kami terpaksa mengundurkan diri karena hingga saat ini keberadaan Panwaslu Soppeng belum diakui.Padahal,secara hukum kami telah dilantik Bawaslu,” ujar Rachmat. Sementara itu, Divisi Hukum dan Humas KPU Soppeng Amrayadi mengungkapkan, pihaknya telah melakukan rekrutmen Panwaslu sesuai UU No 22/2007 tentang Pembentukan Panwaslu.

“Kalau tahapan KPU dinilai cacat hukum karena tidak adanya panwaslu itu bukan kewenangan kami di kabupaten karena seleksi telah dilakukan sesuai undangundang,” ujarnya kemarin.

Menurut dia,dalam seleksi tersebut pihaknya melakukan dua tugas, yakni seleksi administrasi dan tertulis,lalu hasilnya sudah dikirim ke Bawaslu untuk diuji serta ditetapkan.

“Kami sudah menjalankannya. Yang pasti kami (KPU) sudah terlepas dari itu karena sudah dilakukan, sementara KPU berkewajiban menjalankan tahapan pilkada,” tandas mantan Ketua Panwaslu Kabupaten Soppeng ini. (abdullah nicolha)

Monday, February 22, 2010

Pelaku Nikah Siri di Polman Ditangkap

Sunday, 21 February 2010
POLEWALI(SI)–Salah seorang pelaku nikah siri Andi Aco ,45,warga Desa Labuang Kecamatan Campalagian Kabupaten Polewali Mandar (Polman) ditangkap jajaran Kepolisian Resort (Polres) Polman, Sulawesi Barat,akhir pekan lalu.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Polman Iptu Amier Les mengungkapkan, pihaknya menangkap tersangka Andi Aco setelah salah satu istrinya Hj Rosmiati,18, mengadu ke Polres dan mengaku disiksa dan ditelanjangi oleh Andi Aco. “Hasil visum menunjukkan, korban menderita luka memar di sekujur tubuhnya karena terkena benda tumpul,” katanya, kemarin.

Rosmiati, merupakan istri ke sembilan Andi Aco. Pria Warga Desa Labuang ini memiliki 14 istri, hampir semua dinikahi saat masih dibawah umur,empat orang diantaranya bahkan masih berusia 12 tahun.

Amier menambahkan,dari hasil pemeriksaan juga diketahui bahwa, dari 14 orang istri Andi Aco, hanya istri pertamanya saja yakni Yati yang dinikahi saat berusia 18 tahun,lainnya dinikahi dibawah umur yakni dibawah 17 tahun.“

Hasil pemeriksaan juga terungkap, empat orang saat dinikahi masih berusia 12 tahun,” jelas dia. Jumlah istri Aco hingga 14 orang diketahui saat Rosmiati diperiksa dan mengaku sebagai istri ke 12 dan masih ada 2 istri Aco yang lain yang dinikahi setelah dirinya dipersunting Aco.

“Tapi tersangka hanya mengaku punya 10 istri, sekarang kita masih menunggu laporan kemungkinan adanya istri lain yang mendapat kekerasan,” kata Amier.Atas perbuatannya itu,Andi Aco terancam hukuman 5 tahun penjara sesuai pasal 44 UU 23/2004. Sementara itu Andi Aco mengaku hanya memiliki 10 orang istri, dari jumlah itu, delapan orang sudah diceraikan, dua lainnya termasuk Hj Rosmiati dan Icci,17 masih bersamanya.

Dari pernikahannya terhadap 10 orang istri,Andi Aco telah dikaruniai 12 orang anak,sembilan diantaranya masih hidup. “Semuanya saya nikahi secara baik-baik, ada penghulu dan saksi,orang tua wanita juga setuju sebelum saya nikahi, memang tidak ada buku nikah karena urusannya panjang, yang ada surat keterangan dari imam,”jelas Andi Aco di hadapan polisi.

Dia mengisahkan pernikahannya hingga 10 kali karena, setiap menikah dirinya mempersiapkan mahar uang tunai rata-rata Rp7- 10 juta. “Termasuk yang anak yang berusia 12 tahun saya nikahi atas suka sama suka,orang tuanya juga setuju kok,”katanya.

Dia melanjutkan, karena menikah dibawah tangan, maka proses perceraian atas delapan orang istrinya dilakukan juga secara informal dengan menandantangi sebuah surat bahwa status mereka bercerai. “Istri-istri itu saya ceraikan dengan baik-baik, saya kasi emas,mereka sekarang juga sudah kawin lagi,”lanjut dia.

Kendati demikian, dirinya membantah telah menyiksa istri ke sembilannya,Hj Rosmiati, luka memar yang dilaporkan Rosmiati menurutnya terjadi saat ia menarik, untuk mengajak Rosmiati berhubungan badan. Andi Aco kepada penyidik juga mengaku sebagai wartawan media Perintis dan pengusaha alat musik organ tunggal elekton di daerah tersebut. (abdullah nicolha)

Fasilitas Kantor-Rujab Dikeluhkan

Sunday, 21 February 2010
MAMASA (SI) – Fasilitas kantor dan Rumah Jabatan (Rujab) Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mamasa dikeluhkan.

Alasannya,fasilitas (perabot) untuk pimpinan dewan setempat dinilai sangat minim. Bukan hanya sejumlah kalangan yang memberikan penilaian seperti itu, tapi Ketua DPRD Mamasa Muhammadya Mansyur juga ikut angkat bicara.

Menurut dia, dirinya merasa malu menerima tamu di ruang kerjanya yang kelihatan tidak layak lagi untuk seorang pimpinan DPRD. Hal tersebut karena semua fasilitas yang ada di ruang kerjanya adalah barang inventaris,peninggalan pimpinan DPRD periode yang lalu sehingga terkesan usang dan tidak layak pakai lagi.

“Lihat saja, kursi kerja saya saja sudah jarang saya duduki, takutnya kalau saya sandar terpelanting ke belakang. Sofa yang ada di ruang kerja saya juga kakinya sudah buntung sehingga posisi duduknya sudah miring- miring, pokoknya semua yang ada dalam ruang kerja saya semuanya sudah tidak layak pakai lagi buat seorang pimpinan DPRD,” katanya, akhir pekan lalu.

Ungkapan tersebut dilontarkan, saat sejumlah wartawan di ruang kerjanya baru-baru ini. Dari pantauan, di ruang tunggu pimpinan dewan dari partai Golkar tersebut hanya terdiri dari beberapa kursi biasa (bukan sofa). Dia juga menyebutkan, ketersediaan ruang kerja yang nyaman, ruangan yang seharusnya hanya diperuntukkan untuk area kerja Ketua DPRD.

Bahkan,saat ini sudah disekat menjadi dua bagian karena yang satunya menjadi ruang kerja Wakil Ketua DPRD Simon SH. Sementara itu, Bupati Mamasa Obednego Depparinding dan sekretaris dewan (Sekwan) Mamasa yang berusaha dikonfirmasi kemarin tidak berhasil. (abdullah nicolha)

Sunday, February 21, 2010

Tabung Gas Meledak,2 Warga Terluka

Sunday, 21 February 2010
SENGKANG(SI) – Dua warga Kota Sengkang, Kabupaten Wajo,H Sudarsono dan Hj Nursida mengalami luka parah setelah ledakan yang diduga berasal dari kompor gas menghancurkan ruko milik keduanya,dinihari kemarin.

Ledakan di Jalan RA Kartini ini, sontak menggemparkan warga Sengkang. Mereka nampak berhamburan keluar rumah hingga ke jalan usai mendengar bunyi yang sangat keras tersebut.

Pasalnya, ledakan itu tergolong dahsyat karena seluruh perabot rumah tangga yang ada di dalamnya hancur karena terlempar keluar ruko hingga mencapai 10 meter. Bukan hanya itu, bangunan yang berada di sekitar ruko itu juga ikut hancur bahkan, pintu besi ruko ini ikut hancur dan terlempar.

Informasi yang dihimpun harian Seputar Indonesia (SI), pemilik rumah mengalami patah tulang karena terlempar keluar rumah, dan harus menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Prima Husada,Sengkang.

Salah seorang warga setempat Nadjib ,32, mengungkapkan, ledakan yang terjadi itu sangat cepat dan dahsyat dan menghamburkan semua isi rumah dan mengagetkan warga. “Kejadiannya sangat cepat, kita juga kaget saat mendengar ada ledakan itu,” ungkapnya kepada SI di Tempat Kejadian Perkara (TKP),kemarin.

Menurut dia,warga yang mendengar ledakan tersebut langsung berhamburan keluar rumah dan segera mencari dimana asalnya. “Kami bersama warga lain langsung menuju lokasi ingin melihat apa yang meledak, ternyata ruko penjual emas namun, sudah berantakan, ”ujarnya.

Warga Sengkang yang lain Janaedi ,28, juga mengungkapkan hal serupa, dirinya bersama rekannnya kaget setelah mendengar ledakan tersebut dan langsung keluar dari rumah menuju sumber ledakan. “Mendengar suara itu saya bersama teman langsung keluar rumah karena kaget mencari sumber ledakan,” katanya singkat kepada SI saat dihubungi,kemarin.

Pihak Kepolisian Resor (Polres) Wajo yang turun ke lokasi kejadian langsung melakukan olah TKP dan memasang garis polisi (police line).Kuat dugaan ledakan tersebut bersumber dari tabung gas yang ada di ruko tersebut sementara kerugian sementara ditaksir mencapai Rp100-an juta.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Wajo AKP Najamuddin mengatakan, dugaan senentara penyebab ledakan dahsyat tersebut adalah tabung gas elpiji yang berada dalam rumah.

“Dugaan sementara adalah tabung gas elpiji,” katanya kepada sejumlah wartawan di Sengkang, kemarin.Kejadian tersebut kata dia masih sementara dalam penyidikan Polres Wajo untuk pengembangan.

Informasi yang dihimpun SI, dua korban yang menderita luka serius tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan. Namun, karena luka yang diderita cukup parah, maka pihak rumah sakit merujuknya ke Makassar.

“Kemarin, korban langsung dirujuk ke rumah sakit di Makassar karena korban menderita luka serius yakni luka bakar di sekujur tubuhnya,” kata Kapolres Wajo AKBP Nanang Purnomo kepada SI via ponselnya,kemarin.

Dia juga menyebutkan bahwa, dugaan sementara dari penyebab ledakan tersebut berasal dari pipa tabung gas yang bocor berukuran 12 kg.“Dugaan sementara, penyebabnya pipa tabung gas yang bocor sehingga terjadi ledakan dahsyat, sementara kerugiannya ditaksir Rp100-an juta,” tandas Kapolres.

Sementara, pihak keluarga korban yang dicoba dikonfirmasi tidak berhasil. Bahkan, terkesan menghalangi wartawan melakukan peliputan.Kondisi korban belum diketahui secara pasti, namun saat ini telah dirujuk ke salah satu rumah sakit di Kota Makassar. Peristiwa tersebut juga mengakibatkan Jalan RA Kartini Kota Sengkang Kabupaten Wajo untuk sementara ditutup untuk umum. (abdullah nicolha)