Saturday, May 15, 2010

3.393 Siswa Miskin Terima Beasiswa

Saturday, 15 May 2010
WATANSOPPENG(SI) – Sebanyak 3.393 siswa di Kabupaten Soppeng pada 2010 ini akan mendapatkan beasiswa siswa miskin (BSM) dari pemerintah setempat.

Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikmudora) Soppeng Kasniadi mengungkapkan, jumlah tersebut sesuai kuota yang diberikan pemprov kepada Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikmudora) Soppeng.

Menurutnya, dalam pemberian beasiswa itu, setiap siswa akan mendapatkan bantuan Rp360.000 per tahun. “Besarnya sama dengan beasiswa yang diterima tahun lalu,” ungkapnya kemarin.

Dia menyebutkan, dana yang dialokasikan untuk siswa miskin di Kabupaten Soppeng mencapai sekitar Rp1,2 miliar, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) melalui Provinsi Sulsel.

Dia menambahkan, jumlah penerima beasiswa miskin tahun ini sama dengan kuota tahun lalu. Beasiswa tersebut diperuntukkan khusus murid sekolah dasar (SD) yang tergolong miskin.

Siswa penerima beasiswa itu sesuai usulan pihak kepala sekolah masing-masing yang indikatornya, penerima beasiswa harus mempunyai kartu miskin/raskin, yatim piatu (kondisi keluarga), jarak rumah dari sekolah dan jumlah saudara. “Siswa tersebut juga harus melampirkan rapornya yang diketahui pihak kepala sekolah,”ungkapnya.

Dari informasi yang dihimpun SI, selain penerima dari tingkat SD, siswa miskin tingkat sekolah menengah pertama (SMP) juga akan mendapatkan beasiswa tersebut. “Jatah untuk SMP sebanyak 800 murid.Setiap murid mendapat beasiswa Rp265.500 per semester,”pungkasnya.

Kasi Manajemen Pendidikan Dasar Dinas Dikmudora Soppeng Hantik menambahkan, beasiswa miskin itu juga akan diberikan kepada murid SMP terbuka. Namun, nilainya sedikit lebih rendah dibanding siswa SMP lainnya. “Setiap murid hanya mendapatkan Rp150.000 per semester,” ungkap dia kepada wartawan.

Selain beasiswa miskin, para siswa yang berprestasi juga akan mendapatkan beasiswa dengan besaran Rp300.000 per semester. “Beasiswa ini akan diberikan kepada sekitar 43 siswa yang berprestasi di daerah ini (Soppeng),” tandasnya. (abdullah nicolha)

Thursday, May 13, 2010

Pengelolaan Objek Pajak Belum Optimal

Wednesday, 12 May 2010
WATANSOPPENG(SI) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Soppeng menilai Bupati Soppeng Andi Soetomo belum mengoptimalkan pendapatan objek pajak dan retribusi.

Hal itu tertuang dalam rekomendasi atas laporan keuangan pertanggungjawaban (LKPj) Bupati Soppeng tahun anggaran 2009.

Karena itu,Dewan meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Soppeng serius melakukan upaya mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) melalui intensifikasi dan ekstensifikasi atas sumber-sumber pendapatan yang ada,di antaranya optimalisasi objek pajak,retribusi,dan pemberdayaan BUMD Perusda. Misalnya pemanfaatan Pasar Takkalala, pengenaan retribusi rumah toko (ruko) atau kios,los,dan lahan parkir.

“Pembangunan dan pengembangan pasar-pasar tradisional dapat memberikan tambahan modal bagi perusda dan PDAM,”kata Sekretaris Dewan Nur Alam, saat membacakan rekomendasi Dewan pada rapat paripurna di Gedung DPRD Soppeng,kemarin.

Dewan pun menilai pembangunan di bidang infrastruktur di daerah berjuluk Kota Kalong itu belum berjalan sesuai harapan. Jadi,Pemkab Soppeng dan seluruh jajaran perlu melakukan akselerasi pembangunan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Beberapa bidang yang menjadi perhatian Dewan tersebut, yaitu sumber daya air, transportasi, dan tata ruang wilayah.

Kelemahan yang perlu mendapat penanganan pemerintah adalah sarana irigasi untuk lahan pertanian, kuantitas dan kualitas prasarana jalan, serta jembatan yang belum memadai, serta tata ruang wilayah yang belum diperdakan.

Dewan memandang pencapaian program dan kegiatan yang diukur dari tingkat capaian standar pelayanan minimal (SPM) masing- masing tidak terlaksana sesuai PP No 65/2005 tentang Pedoman Penyusunan SPM.

“Karena itu, sulit menilai indikator keberhasilan program dan kegiatan yang diemban SKPD,seperti pelayanan KTP, kesehatan, dan pengurusan surat tanah serta sertifikat tanah,”paparnya.

Dewan meminta SKPD yang mengusulkan program kegiatan yang dibiayai dana dekonsentrasi, perbantuan, dan bantuan luar negeri (BLN) disampaikan kepada Dewan.Hal itu untuk menghindari pemborosan anggaran yang tumpang-tindih pengalokasian program kegiatan dalam APBD.

Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPRD Soppeng Syahruddin M Adam mengungkapkan, LKPj bupati merupakan laporan kemajuan bupati atas penyelenggaraan pemerintah daerah selama satu tahun.

Hal itu disampaikan kepada Dewan sesuai kewajiban konstitusi yang diamanahkan dalam Pasal 27 ayat 2 UU No 32/24 tentang Pemerintahan Daerah.

“Ke depan, penyelenggaraan urusan pemerintahan diharapkan dapat lebih berdaya dan berhasil guna,” ungkap legislator Partai Golkar ini.

Sementara itu, Bupati Soppeng Andi Soetomo di hadapan Dewan menegaskan kepada para kepala SKPD bahwa dia menekankan satu hal saja terkait rekomendasi LKPj bupati yang diserahkan Dewan. Penekanan tersebut hanya satu dan disampaikan hingga tiga kali.

“Saya minta hanya satu kepada seluruh pimpinan SKPD, yaitu rekomendasi Dewan segera ditindaklanjuti,” katanya disambut tepuk tangan peserta rapat paripurna.

Tidak hanya itu, Soetomo menekankan kepada Bappeda, permintaannya tentang satu. “Saya juga minta hanya satu kepada Bappeda, kiranya LKPj tahunan segera diserahkan ke Dewan yang terhormat,”tuturnya.

Dan yang terakhir permintaan hanya satu itu ditujukan kepada Dinas PPKAD Soppeng agar segera menyerahkan perhitungan kepada Dewan. “Dinas PPKAD, hanya satu juga yang saya minta serahkan secepatnya itu perhitungan ke depan,”ujarnya. (abdullah nicolha)

Wednesday, May 12, 2010

Bupati Matra Lantik 36 Panwascam

Tuesday, 11 May 2010
PASANGKAYU (SI) – Bupati Mamuju Utara (Matra) Abdullah Rasyid meminta para camat dan kepala desa (kades) serta panitia pengawas pemilu kecamatan (panwascam) di daerah mengenali masyarakatnya masing-masing.

Hal tersebut guna menghindari konflik pada pemilihan kepala daerah (pilkada). “Kami harap panwas,camat,dan kades lebih mengenal masyarakatnya,” katanya kepada muspida danpanwaslupadaacarapelantikan 36 anggota panwascam,kemarin.

Dia juga mengharapkan panwascam dapat menjalankan tugas dengan baik dan dapat menjaga netralitas pada Pilkada Matra. “Jangan diskriminatif agar tercipta stabilitas saat pilkada,”ujarnya.

Bahkan, orang nomor satu di daerah pecahan Kabupaten Mamuju ini memberikan perhatian khusus kepada panwaslu yang wilayahnya berbatasan langsung dengan daerah kabupaten lain.

Dia meminta lebih waspada terhadap oknum masyarakat yang mempunyai syarat administratif menyuarakan haknya di pilkada mendatang.“ Tapi,oknum tersebut tidak berasal dari Matra,”tandasnya.

Ketua Panwaslu Kabupaten Matra Nasrul Natsir seusai melantik dan mengambil sumpah 36 panwascam, meminta semua pihak solid dan rajin berkoordinasi.

“Kami minta selalu berkoordinasi dengan panwaslu kabupaten dan pemerintah kecamatan tempat bertugas,”tuturnya. (abdullah nicolha)

Monday, May 10, 2010

Pemuda Hilang Ditelan Arus CikkeE


Monday, 10 May 2010
TUNJUK TANDA. Kapolsek Ganra Iptu Bakri saat menunjuk pohon yang dibawahnya terdapat lubang besar yang diduga kuat menjadi tempat korban berada. Di pohon itu juga tampak seorang warga sedang duduk diatasnya. (FOTO: Abdullah Nicolha).

WATANSOPPENG(SI) – Sirajuddin,26,pemuda Desa Saloganra,Kecamatan Ganra,Kabupaten Soppeng, hilang terbawa arus Sungai CikkeE,sekitar pukul 17.55 Wita,Minggu (9/5).

Warga sekitar menduga pemuda malang itu disembunyikan “penunggu” sungai. Dari informasi yang dihimpun harian Seputar Indonesia (SI) di lokasi kejadian kemarin, kejadian itu bermula saat korban bersama empat rekannya kembali dari aktivitas bertani di ladang sawah yang berada di seberang sungai,yakni lingkungan Pangaja.

Namun, hari sudah menjelang magrib, Lacambang––sapaan akrab korban––memilih mengambil jalan pintas, yakni menyeberang sungai yang saat itu mengalami ketinggian air mencapai dua meter dari permukaan.

“Karena dia (korban) taat beragama dan selalu mendirikan salat berjamaah di masjid, dia memilih menyeberangi sungai karena azan magrib juga mulai berkumandang, sementara tiga rekannya yang lain memilih lewat jembatan,” ungkap salah seorang tetangga korban, Supardi, 39, di pinggir sungai,kemarin.

Sebelumnya kejadian seperti yang sama juga pernah terjadi dan ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa. Dengan begitu, menguatkan dugaan warga bahwa korban dibawa penunggu sungai.

“Yang kami tunggu saat ini hanyalah keajaiban karena kami yakin jika sudah hilang berjam-jam harapan korban masih hidup kecil. Karena itu, 99% kami anggap meninggal karena sudah terjadi beberapa kali,”ungkapnya. Warga setempat menyebutkan, secara kasatmata,mereka tidak memercayai korban akan hilang dan tenggelam di dalam sungai.

Sungai tersebut sering dia lalui, bahkan korban diketahui pandai berenang. “Jadi, kalau masalah tenggelam, kami tidak percaya karena dia itu pintar berenang, bahkan sering lewat sungai itu,” ujarnya.

Dari informasi yang dihimpun, saat kejadian, cuaca di Kecamatan Ganra saat itu sedang turun hujan, tapi tidak deras. Namun, yang mengakibatkan air sungai meluap adalah hujan deras terjadi di hulu sungai sehingga debit air meningkat.

“Di sini tidak hujan deras malah hanya rintikrintik, tapi di bagian hulu sungai,” tandas Darwis,warga Ganra. Sirajuddin adalah anak bungsu enam bersaudara dari pasangan Lapadu (almarhum) dan Jami, 60, yang tinggal di sekitar masjid Ganra.

Dia juga dikenal sebagai pemuda yang santun dan patuh kepada orang tua. Selain bertani, pemuda yang masih lajang itu juga kadang mencari nafkah sebagai tukang ojek. “Anaknya sangat penurut kepada orang tua,” kata Supardi, yang juga kerabat korban ini.

Sementara itu, ibu korban Jami, 60,yang berusaha dikonfirmasi terkait anak bungsunya yang hilang di Sungai CikkeE,Kecamatan Ganra, tidak berhasil dihubungi. Pasalnya,masih sangat berduka, bahkan terlihat masih shock.

Kabar hilangnya Sirajuddin, 26,warga Ganra di Sungai CikkeE, Kecamatan Ganra, selepas Magrib, Minggu (9/5) lalu pun menyebar ke masyarakat setempat. Bahkan, mengundang aparat kepolisian dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Soppeng terjun langsung ke lokasi kejadian perkara (TKP) untuk melakukan pencarian.

Pencarian yang dilakukan aparat kepolisian dan Satpol PP itu juga dibantu warga setempat yang menyisir sepanjang aliran sungai yang dimulai dari TKP hingga ke ujung sungai di Dusun Bakka berjarak sekitar empat kilometer dari TKP.

“Mendengar kejadian itu, kami bersama anggota langsung turun ke lokasi melakukan pencarian sekitar pukul 19.00 Wita malam. Kami mengerahkan anggota sekitar 30-an serta satu unit perahu karet,” ungkap Kasatpol PP Pemkab Soppeng Idris kepada SI, kemarin.

Menurut dia, pihaknya turun ke lapangan setelah mendengar kabar tersebut dan melakukan pencarian hingga pukul 03.00 Wita, Senin (10/5) dini hari dan melanjutkan pencarian pada pagi hari.

“Pencarian tadi malam kami akhiri pukul 03.00 Wita subuh dan kami lanjutkan pagi harinya sekitar pukul 07.30, tapi warga sudah melakukan pencarian lebih dulu sekitar pukul 06.00 pagi, kemudian kami merapat,”pungkasnya.

Dia menyebutkan, hingga kemarin sore, belum ada tanda-tanda keberadaan korban,tapi warga setempat menduga masih disembunyikan penunggu sungai yang disebut warga, “nene” (buaya). “Hingga saat ini (sore kemarin), belum mendapatkan tanda-tanda korban akan ditemukan, tapi kami akan terus melakukan pencarian,” tandasnya.

Kepala Kepolisian Sektor Ganra Inspektur Polisi Satu (Iptu) Bakri menegaskan, pihaknya langsung terjun ke lokasi kejadian bersama anggotanya untuk melakukan penyisiran sepanjang sungai bersama Satpol PP dan warga setempat.

“Tadi malam kami langsung terjun ke TKP mencari korban bersama semua pihak dan baru diakhiri sekitar pukul 03.00 Wita dini hari dan kembali dilanjutkan tadi pagi,” ujarnya kepada SI di sela pencarian korban di pinggir sungai,kemarin.

Menurut Kapolsek Ganra, pihaknya bersama Satpol PP dan warga akan terus melakukan pencarian hingga ada titik terang tentang korban. Bahkan, warga setempat menduga korban disembunyikan dalam air oleh penunggu sungai.

Pihaknya bersama warga juga menemukan adanya lubang besar di dalam sungai yang tepat berada di bawah pohon berukuran besar. “Kami bersama warga menduga kuat korban disembunyikan dalam lubang besar yang terdapat tepat di bawah pohon itu,” katanya sambil menunjuk pohon yang berada tepat di pinggir seberang sungai.

“Itu dugaan kami sementara karena ini sudah diyakini warga ada unsur mistis dalam kejadian ini. Meski begitu, kami tetap berupaya agar korban segera ditemukan,”ungkap Iptu Bakri.

Pencarian Korban Libatkan Dukun

Pencarian korban bukan hanya melibatkan polisi, Satpol PP, dan warga sekitar,tetapi pihak keluarga korban dalam pencarian itu juga melibatkan seorang dukun (pawang buaya) Lauddin, 37, yang sengaja didatangkan dari Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng, karena meyakini ada unsur mistis dalam kejadian itu. “Kami sengaja datangkan dia (dukun).

Sebab, menurut keyakinan kami, ada yang lain dan bukan hal biasa dalam kejadian ini karena telah terjadi beberapa kali dan masih memercayai masalah- masalah seperti itu,” ungkap Syamsul, 40, kepada SI, saat mendampingi sang dukun di sekitar lokasi kejadian,kemarin.

Sementara itu, Lauddin yang dipercayai warga setempat sebagai dukun dan pawang buaya menyebutkan bahwa dia mengaku telah bermimpi didatangi kakak korban yang merupakan kembarannya.

Dalam mimpinya itu, sang dukun mengaku melihat korban ditarik,tapi dia melarang,bahkan memukulnya. “Dalam mimpi itu saya melihat korban ditarik paksa kakak korban dan ingin membawanya serta,”katanya kemarin.

Dia menyebutkan, sesuai pengalaman- pengalaman sebelumnya, jika terjadi hal seperti itu,artinya ada sesuatu yang diinginkannya berupa telur atau pisang. “Jadi, saya akan berdoa kepada Tuhan dan menanyakan kepada penunggu sungai apa yang dia inginkan karena dengan cara seperti itulah korban biasanya bisa dilepaskan,”ujarnya.

Dia juga mengisahkan bahwa hal tersebut juga pernah terjadi sebelumnya dan apa yang diminta dipenuhi sehingga korban yang disembunyikan akan dilepaskan. (abdullah nicolha)

Sunday, May 9, 2010

Dewan Adat Citta Usul Debat Kandidat

Sunday, 09 May 2010
WATANSOPPENG(SI) – Dewan Adat Citta,Kecamatan Citta,Kabupaten Soppeng,mengusulkan agar digelar acara debat atau penyampaian visi dan misi para kandidat calon bupati (cabup) dan calon wakil bupati (cawabup).

Ketua Umum Dewan Adat Citta Andi Moh Tono mengatakan,debat kandidat pada Pilkada Soppeng bermanfaat untuk memberikan pengetahuan politik kepada masyarakat. Selain itu, masyarakat bisa mengetahui program unggulan para kandidat cabup-cawabup untuk membangun Soppeng lima tahun ke depan.

“Hal itu kami lakukan sematamata ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat. Sekaligus memberi kesempatan kepada para kandidat menyampaikan apa saja yang akan diperjuangkan jika kelak terpilih,”ujarnya kepada SeputarIndonesia( SI) di gedung dewan, belum lama ini.

Andi Tono mengaku, telah berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Soppeng untuk menggelar debat kandidat.Dewan adat pun telah meminta restu kepada Pemerintah Kabupaten dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Soppeng. “Semua pihak yang telah kami temui memberikan respons baik,”tuturnya.

Ketua KPU Soppeng Sulhan membenarkan, pihaknya merespons baik usulan Dewan Adat Citta untuk menggelar acara debat calon bupati di hadapan masyarakat dan dewan adat Citta.“Jika ingin menggelarnya tanpa KPU boleh saja, sebab kami tetap mengacu pada aturan. Sementara untuk masalah keamanan, itu adalah kewenangan kepolisian,” tandasnya kemarin.

Informasi yang dihimpun,KPU Soppeng telah menyetujuinya asalkan pihak penyelenggara (dewan adat) dapat memberi jaminan keamanan, tentunya dengan melibatkan pihak kepolisian. “Jadi, KPU telah menyetujuinya,dengan catatan keamanan dapat dijamin,” ujar Andi Moh Tono.

Dia menambahkan, pihaknya tetap menjunjung tinggi netralitas untuk menjaga proses Pilkada Soppeng tetap berjalan demokratis, aman, dan damai. “Ketujuh kandidat akan diundang. Kalau ada yang tidak hadir tak menjadi masalah karena masyarakat yang akan menilai,”katanya.

Andi Moh Tono menjelaskan, Dewan Adat memiliki peran penting dalam pemerintahan.Apalagi dalam sejarahnya, sebelum Kabupaten Soppeng dipimpin oleh seorang bupati, Dewan Adat memiliki posisi strategis. “Dewan adat tidak boleh diabaikan dalam penataan pemerintahan suatu daerah karena dewan adat sudah ada sejak lama.

Meski kepengurusannya dalam organisasi baru resmi sekitar lima tahun lalu, Soppeng dulu dipimpin oleh datu,”ujar Andi Moh Tono. (abdullah nicolha)

ASmo-BERKHARISMA Kontrak 4 Artis KDI

Sunday, 09 May 2010
WATANSOPPENG(SI) – Pasangan calon bupati dan wakil bupati (cabup- cawabup) nomor urut 1,Abdi Soetomo-Aris Muhammadiah (ASmo-BERKHARISMA), melakukan kontrak kerja sama dengan empat artis Kontes Dangdut Indonesia (KDI).

Kontrak dengan empat artis tersebut ditandai dengan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan manajemen artis KDI, Akis, di Merdeka Centre Watansoppeng,Kabupaten Soppeng, Sabtu (8/5).

Keempat artis KDI tersebut,yaitu Dara KDI, Adi KDI,Mira KDI,dan Dina KDI. “Kami mengontrak artis KDI sebanyak empat orang selama 14 hari.Kontrak tersebut berlaku mulai 6–19 Juni atau pada masa kampanye. Hal ini kami lakukan untuk membidik kemenangan di Pilkada Soppeng,” ungkap juru kampanye paket ASmo-BERKHARISMA Unru Hekon kepada SeputarIndonesia (SI),kemarin.

Unru menambahkan,hal tersebut sengaja dilakukan sebagai salah satu wujud kepedulian ASmo- BERKHARISMA untuk memberikan hiburan dan penyegaran kepada masyarakat terutama menjelang Pilkada.“Ini adalah upaya kami sebagai bukti kepedulian kepada masyarakat Soppeng,” kata master campaign calon incumbent Soppeng ini.

Bukan hanya itu,paket yang diusung Partai Amanat Nasional (PAN), PPRN, PKPI, PKNU, dan PPD ini juga memberikan kesempatan kepada masyarakat yang memiliki acara untuk menampilkan artis tersebut.

Dengan catatan, kondisinya memungkinkan untuk berkoordinasi dengan pihak ‘Merdeka Center’. “Dalam jangka waktu 14 hari itu, apabila kondisi memungkinkan, kami juga menyediakan artis KDI yang telah dikontrak secara gratis untuk masyarakat.

Jika ada yang membutuhkannya pada acara ter-tentu, misalnya pesta pernikahan dan sunatan.Tentu harus dikoordinasikan dengan kami dan waktu penyelenggaraannya malam hari,”pungkasnya. (abdullah nicolha)