Thursday, October 22, 2009

Layanan Publik di Gowa Terganggu

Thursday, 22 October 2009
SUNGGUMINASA(SI) – Pelayanan publik di Kabupaten Gowa terganggu akibat pemadaman listrik bergilir yang terjadi sekitar dua bulan terakhir. Setidaknya ini terjadi di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.

“Pelayanan kepada masyarakat berupa pengurusan KTP),KK,serta akta lahir menurun antara 15 hingga 20%,” kata ujar Kepala Dinas (Kadis) Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Gowa Suwandi Mahendra kepada Seputar Indonesia (SI) di ruang kerjanya,kemarin.

Saat ini pihaknya hanya mampu mencetak KTP,KK,dan akta lahir sebanyak 300 lembar tiap hari. Angka ini turun dibanding saat listrik masih normal karena tiap hari mampu mencetak hingga 500-an lembar. “Untuk KK selama Oktober tercetak 1.731 lembar dan September sebanyak 1.700 lembar.

Sementara akta lahir hanya tercetak 296 pada Oktober dan 274 lembar pada September,” ungkapnya. Untuk mengantisipasi penumpukan berkas pemohon,dia mengurangikegiatannya diluarkantordan mengoptimalkan waktu ketika listrik menyala. “Itu karena tanda tangan saya salah satu bagian terpenting dalam proses cetak KTP, KK,maupun akta lahir,”katanya.

Secara akumulatif, pihaknya menerbitkan KTP sebanyak 3.026 lembar pada Oktober. Jumlah ini lebih tinggi dibanding realisasi September lalu yang hanya 2.407 lembar. Pada September lalu, produksinya memang kurang karena banyaknya hari libur Ramadan.Sementara itu,peningkatan produksi pada Oktober dipicu dua hal,yakni memasuki musim pendaftaran CPNS dan Pilkada Gowa Juni 2010.

Dia menambahkan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Gowa tertolong dengan adanya genset berkapasitas 6,5 KVA.Tanpa genset tersebut, pelayanan dipastikan anjlok antara 50–80%. “Tapi, 2010 nanti, kami sudah programkan pengadaan genset berkapasitas lebih memadai lagi untuk mengatasi kelambanan proses cetak kartu kependudukan itu,”ujarnya.

Dampak pemadaman listrik juga mengganggu pelayanan terhadap 14.000 pelanggan PDAM Tirta Jeneberang Gowa. Listrik yang padam hingga tiga kali sehari menyebabkan distribusi air otomatis terhenti.

Direktur PDAM Gowa Hasanuddin Kamal mengatakan, dari empat instalasi penjaringan air (IPA) yang ada di Gowa membutuhkan daya listrik besar. Misalnya saja IPA Tompobalang membutuhkan pasokan listrik 80 KVA, Pattalassang 53 KVA, dan Tinggimoncong 53 KVA.

Batas Pemadaman Tak Jelas

Dari Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, sejumlah kalangan pun mengeluhkan pemadaman listrik yang sudah berlangsung beberapa hari belakangan.Pasalnya, jadwal pemadaman belum jelas batas akhirnya,terutama saat jam kerja.

“Saya menyesalkan sikap manajemen PT PLN karena sampai saat ini belum mengumumkan kapan pemadaman berakhir,” ujar Ahmad, 31,warga Kelurahan Pakkola, Kecamatan Banggae,kemarin.

Dia meminta pihak PLN transparan, apalagi pemadaman berlangsung bukan hanya malam hari, tapi juga pada siang hari.Sejak pemadaman, banyak pekerjaan yang terbengkalai dan semakin menumpuk. Belum lagi pengeluaran biaya bertambah karena setiap hari harus menyiapkan lilin sebagai penerang. Salah seorang pemilik usaha fotokopi di pusat Kota Majene,Abd Hafid, 33, juga mengeluhkan pemadaman listrik karena menimbulkan kerugian.

“Sebelum pemadaman diberlakukan,untung yang kami peroleh mencapai ratusan ribu hingga Rp1 juta per hari. Kini untung yang kami dapat turun drastis sekitar 50%,”katanya.

Manajemen PLN belum berhasil dikonfirmasi terkait pemadaman listrik. Namun informasi yang diperoleh, PLN sedang mengupayakan agar masalah tersebut dapat segera diatasi. (herni amir/abdullah nicolha)

Wednesday, October 21, 2009

Golkar Soppeng Dukung Ilham

Thursday, 22 October 2009
WATANSOPPENG (SI) – Jelang Musyawarah Daerah (Musda) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) I Partai Golkar Sulsel, DPD II Golkar Soppeng sudah menentukan sikap.

Mereka mendukung Ilham Arief Sirajuddin kembali memimpin partai berlambang beringin di Sulsel. “Tentu saja kami pilih Pak Ilham dengan melihat apa yang telah diberikannya untuk Golkar,” kata Plt Ketua DPD II Golkar Soppeng Andi Kaswadi Razak di Sekretariat Golkar, saat dimintai tanggapannya mengenai dukungan pada Musda Golkar nanti.

Kaswadi beralasan, Ilham dinilai telah berhasil mengembalikan citra Partai Golkar dalam kepengurusannya satu tahun terakhir. Menurut dia,Pak Ilham memiliki kelebihan dalam memimpin partai Golkar.

“Itulah kelebihan dari pada kepemimpinan Pak Ilham karena dia mampu mengomunikasikan, konsisten, dan komit terhadap partai.Jelas kami pilih, karena kami sudah rasakan komitmennya terhadap partai,” ungkap Ketua DPRD Soppeng sementara ini.

Kendati demikian, pihaknya juga merespon positif apabila Gubernur Sulsel Sahrul Yasin Limpo berniat maju sebagai calon Ketua Golkar ke depan.

Wakil Ketua DPD II Golkar Soppeng Syahruddin M Adam menyatakan, Pak Syahrul memang layak maju sebagai kandidat ketua karena beliau merupakan kader Golkar.“Beliau (Syahrul) memang pantas mencalonkan diri sebagai ketua karena dia merupakan kader dan Ketua Kosgoro Sulsel,”kata Syahruddin kepada SI.

Kendati demikian,tentunya ada syarat-syarat yang perlu dipenuhi setiap calon untuk mencalonkan diri. Jelang Musda yang diperkirakan akan digelar awal November, dua figur santer terdengar untuk bertarung memperebutkan kursi ketua partai yang menggunakan warna kebesaran kuning itu.

Secara tegas, incumbentKetua Golkar Sulsel Ilham menyatakan keinginannya untuk kembali maju dan begitu juga dengan Syahrul yang telah menyatakan kesiapannya. Hanya saja, Syahrul yang masih terkendala dengan status pegawai negeri sipilnya (PNS), belum pernah menyatakan kesiapan melepas statusnya sebagai PNS.

Jika Ketua DPD II Golkar Soppeng sudah menyatakan kejelasan sikapnya, berbeda dengan Pengurus DPD II Partai Golkar di kawasan Ajatappareng. Diantara dua nama yang disebut-sebut,cenderung memilih pilihan aman.

Juru Bicara DPD II Partai Golkar Sidrap Aziz Pananrang menyatakan, secara internal pihaknya belum membicarakan mengenai dukungan mereka terhadap salah satu calon Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel. Diungkapkan juga, pembicaraan internal mengenai dukungan pengurus DPD II Partai Golkar Sidrap akan dilakukan dalam rapat pleno.

”Keduanya merupakan kader murni Golkar. Kami akan lihat visi dan misi mereka sebelum menentukan pilihan. Dan syarat utama adalah, mereka mempunyai komitmen untuk membesarkan partai,”kata dia.

Aziz juga menekankan,pihaknya sangat menghargai jika Syahrul yang saat ini merupakan Gubernur Sulsel, dengan rela melepaskan statusnya sebagai pegawai negeri sipil. Menurut dia,hal itu akan menjadi catatan tersendiri dan merupakan tanda keseriusan Syahrul untuk menjadi Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel.

Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris DPD II Partai Golkar Pinrang Darwis Bastama. Menurut dia,pihaknya akan memplenokan sikap pengurus setelah mendapatkan pemberitahuan mengenai jadwal Musda. ”Kami belum bisa memberikan komentar mengenai siapa yang akan kami dukung.

Jelasnya,kami akan memberi dukungan bagi calon yang mempunyai komitmen untuk membesarkan partai,dan mempunyai target masa depan yang jelas bagi partai,” kata Darwis.

Terpisah, Sekretaris DPD II Partai Golkar Parepare Kaharuddin Kadir, juga menyatakan sikap yang sama. Terpisah,Ketua DPD II Golkar Gowa Tenri Olle Yasin Limpo juga belum menentukan arah pilihan mereka.

Menurut Tenri, dari tiga nama yang santer disebut-sebut, Syahrul, Ilham, dan M Roem (Ketua DPRD Sulsel), merupakan kader terbaik Golkar.“Kalau salah satunya yang terpilih itu artinya yang terbaik. Kita dari DPD II Golkar Gowa belum mau membahas mengenai Musda dulu,”kata nya. (Abdullah nicolha/ m syahlan/herni amir)

Mahasiswa Tuntut Perbaikan Kesehatan

Wednesday, 21 October 2009
WATANSOPPENG(SI) – Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Soppeng kembali mendatangi gedung DPRD.

Mereka menuntut perbaikan pelayanan kesehatan di daerah berjuluk Kota Kalong itu. Dalam orasinya, mereka membeberkan sejumlah kasus yang terjadi di daerah tersebut. Salah satunya keracunan makanan karena keteledoran Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) setempat dalam mengawasi peredaran makanan instan di pasaran.

“Bahkan, pengobatan gratis yang ada mengakibatkan pelayanan kesehatan yang tidak maksimal. Akibatnya, pengelola rumah sakit terkesan memberikan pelayanan apa adanya (tidak bersahabat),” ungkap korlap Ondienk el Whet dalam orasinya di depan Gedung DPRD Soppeng,kemarin. Mahasiswa juga menilai Pemkab Soppeng kurang serius dalam penanganan masalah kesehatan.

Terbukti,transfusi darah tidak ada, bahkan pengadaan bank darah juga belum maksimal. Lalu mahasiswa juga menggelar aksi jalan mundur saat sejumlah aparat keamanan yang mengawal aksi itu meminta segera menyampaikan aspirasinya dalam gedung Dewan.

“Aksi jalan mundur itu sebagai simbol banyaknya keluhan akan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang belum dapat diselesaikan,” kata Wahyuddin yang juga menjadi orator aksi,kemarin.Sekitar 20 kader PMII Cabang Soppeng kemudian diterima koordinator Tim Penerima Aspirasi Andi Kuneng SH bersama sejumlah anggota Dewan lainnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Soppeng dr Sofyan Syamsuddin pun sejak pagi menunggu para pengunjuk rasa di gedung wakil rakyat. Dia mengungkapkan, hingga saat ini belum pernah mendapat laporan terkait adanya korban keracunan. “Jadi, hingga kini tidak ada laporan korban keracunan, baik di puskesmas maupun di rumah sakit. Kalau ada, tolong mahasiswa tunjukkan di mana dan kapan kejadiannya,” ungkapnya di hadapan mahasiswa saat diterima di DPRD Soppeng.

Dia juga telah membentuk tim terpadu BPOM yang terdiri atas Dinas Kesehatan, Polisi,Kejaksaan, Satpol PP, Dinas Koperindag, dan penyidik PNS. Dia pun membantah, tidak pernah melakukan inspeksi mendadak (sidak) terhadap makanan,minuman,dan obatobat terlarang.

“Sangat keliru kalau ada yang mengatakan BPOM tidak pernah melakukan sidak. Bahkan, selama 2009 ini, telah 10 kali turun langsung ke lapangan melakukan sidak. Cuma, kami merahasiakan jadwal dan sasaran karena dikhawatirkan kalau informasinya bocor, bisa saja tidak ditemukan obat terlarang dan makanan yang sudah kedaluwarsa,”tandasnya.

Sofyan mempersilakan mahasiswa datang ke kantornya jika membutuhkan jadwal dan hasil operasi tim terpadu BPOM.“Nanti kami berikan,” tandasnya saat ditantang menunjukkan lokasi dan waktu operasi.

Direktur RSUD Ajapange A Musdiawaty Hr Roe menyebutkan, sejak pelayanan kesehatan gratis dicanangkan pemerintah, kunjungan pasien meningkat 3-4 kali lipat. Dari 86 tempat tidur yang dimiliki, 34 di antaranya diperuntukkan pelayanan gratis.“Sesuai data rawat inap hingga Agustus 2009 mencapai 989 orang, 165 di antaranya pengguna Jamkesmas,”ungkapnya.

Terkait pengadaan bank darah yang juga dipersoalkan, Musdiawaty menyatakan, sejak 1998 sudah ada bank darah di Soppeng. Namun,bank darah hanya menyimpan tidak dibenarkan mengambil darah. “Yang belum ada di sini adalah unit transfusi darah, tapi juga sudah diprogramkan.

Gedungnya sudah siap 70%, bahkan petugasnya enam orang sudah ikut pelatihan, mudah-mudahan akhir tahun ini sudah bisa digunakan,” pungkasnya. (abdullah nicolha)

Tuesday, October 20, 2009

Sarimin Daftar ke PD dan PDK

Tuesday, 20 October 2009
WATANSOPPENG(SI) – Wakil Bupati (Wabup) Soppeng Andi Sarimin Saransi resmi mendaftar ke Partai Demokrat (PD) dan Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) untuk diusung pada Pilkada 2010.

Sarimin dan rombongan tiba di Kantor DPC Demokrat Jalan Merdeka, Watansoppeng,sekitar pukul 10.20 Wita, kemarin. Wabup diantar sekitar 20 pendukungnya dari perwakilan delapan kecamatan menggunakan delapan mobil pribadi. Dia disambut Ketua DPC PD Usmaniar, Sekretaris Nursamsu, Ketua Penjaringan Abu Bakar,serta sejumlah pengurus partai bentukan Presiden SBY itu.

Ketika membuka pembicaraan, Sarimin melemparkan humor segar dengan mengatakan “Lakilaki harus ‘berdiri’”. Kontan saja sejumlah hadirin yang mendengar langsung tertawa.Wabup menjelaskan, dia datang mendaftar ke Demokrat dengan niat suci dengan beberapa pertimbangan,di antaranya Partai Demokrat dinilai sebagai partai yang profesional.

“Sesuai hasil penilaian saya,Partai Demokrat pun memerhatikan masyarakatSoppeng.Mudah-mudahan saya diberi petunjuk sehingga nanti bersama-sama berbuat untuk kemajuan Soppeng ke depan,” ungkapnya seusai menyerahkan berkas pendaftarannya.

Dia mengungkapkan, dia tidak sembarangan memilih parpol, tapi memiliki harapan kepada partai agar jangan diantar hanya sampai di ujung jika nanti terpilih.“Jadi,saya berharap nanti jika terpilih, dikawal sampai masa jabatan berakhir, termasuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,”tandasnya.

Bahkan, Sarimin mengaku terbuka menerima kritikan dan masukan untuk membangun Soppeng. Setelah mendaftar di partai berlambang bintang kejora itu, dia bersama rombongan langsung menuju ke Sekretariat PDK Soopeng di BTN Lalabatan Indah, Jalan Kemakmuran, dengan tujuan sama.

Dia disambut Ketua Dewan Pimpinan Kabupaten (DPK) PDK Soppeng Hj A Nurhidayati Ryaliasar AliE. Selain diantar pendukungnya, Sarimin didampingi mantan koordinator wilayah (korwil) pemenangan paket Sayang wilayah Bone Soppeng,Wajo (Bosowa), pada Pilgub Sulsel lalu,Andi Buana Raja, yang saat ini menjadi Ketua Tim Manajemennya.

Menurutnya, dipilihnya Selasa mendaftar ke Demokrat dan PDK sebagai bakal cabup karena merupakan hari kelahirannya,sekaligus bertepatan hari pelantikan pendiri Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai Presiden RI untuk masa jabatan periode kedua.

A Nurhidayati mengungkapkan, selain Wakil Bupati Soppeng, sudah ada enam kandidat yang melirik partai yang dipimpinnya. Namun, hingga saat ini (kemarin) baru tiga orang yang mengembalikan dan mendaftarkan resmi, di antaranya Andi Sulhan,Andi Tofan, Andi Sarimin Saransi. “Nanti malam kami akan rapat untuk menentukan siapa yang akan dikirim ke provinsi. Lalu, akan diseleksi siapa yang kami usung,”tandasnya. (abdullah nicolha)

PIB dan PKPI Gabung ke Demokrat

SEDIKITNYA dua partai politik yang menempatkan wakilnya di DPRD Kabupaten Soppeng menyatakan bergabung di Fraksi Partai Demokrat.Kedua partai tersebut, yakni Partai Indonesia Baru (PIB) dan Partai Kedaulatan Persatuan Indonesia (PKPI) yang masing-masing memiliki satu wakil di DPRD.

Wakil mereka yaitu A Takdir Akbar Singke dan A Rizal Mappatunru. “Jadi,kami telah sepakat membentuk Fraksi Demokrat di DPRD Soppeng.Semuanya telah lengkap tinggal diserahkan ke pimpinan untuk segera ditetapkan,” ungkap legislator Partai Demokrat Haeruddin Tahang yang ditunjuk sebagai Ketua Fraksi tersebut,kemarin.

Heru, sapaan akrab Haeruddin Tahang, menyebutkan, salah satu yang mendasari menggabungkan tiga partai ini adalah adanya kesamaan visi dan misi memperjuangkan kesejahteraan masyarakat.

“Chemistry-nya sama, pluralisme dan merupakan tindak lanjut koalisi nasional.Kami sepakat memperjuangkan kepentingan rakyat dalam satu wadah yang dinamakan Fraksi Demokrat,”ungkapnya.

Sekretaris PIB Kabupaten Soppeng A Takdir Akbar Singke menambahkan, hal itu merupakan kesepakatan bersama untuk pembentukan wadah demi memperjuangkan kepentingan rakyat. “Jadi, kami melihat ada kesamaan visi dalam menjalankan tugas-tugas di Dewan,”tandas Wakil Ketua FD Soppeng ini. (abdullah nicolha)

Andi Dulli Pendaftar Pertama ke Golkar

Monday, 19 October 2009
WATANSOPPENG(SI) – Ketua DPRD sementara Kabupaten Soppeng Andi Kaswadi Razak atau yang dikenal Andi Dulli menjadi orang pertama yang mendaftar ke Partai Golkar setelah memutuskan maju pada Pilkada Soppeng 2010.

Andi Dulli mendaftar ke Sekretariat DPD II Golkar Soppeng di Jalan Merdeka Watansoppeng sekitar pukul 09.45 Wita kemarin. Meskipun dia merupakan Pelaksana Tugas Ketua Golkar Soppeng, namun tidak menutup kemungkinan ada kandidat lain yang mendahuluinya.

“Saya mendaftar sebagai orang pertama karena saya memang ingin menjadi nomor satu di Pilkada Soppeng.Yang jelas kami ingin menang. Lebih cepat lebih baik, tidak ada kesempatan yang datang berulang-ulang. Kita harus selalu bertindak cepat untuk rakyat,” ungkapnya kepada sejumlah wartawan seusai mendaftarkan diri sebagai bakal calon bupati di Golkar,kemarin.

Legislator senior Partai Golkar ini menambahkan,dirinya terbuka untuk kepada siapa saja yang ingin berpaket dan mendekat ke partai berlambang pohon beringin itu. Sehingga, pihak partai melakukan beberapa tahapan untuk mengusung calon. “Di sinilah wujud nyata dari Golkar untuk selalu terbuka, makanya Golkar melakukan beberapa kali survei untuk melihat siapa yang akan diusung dan berpaket. Semua ada prosesnya,”katanya.

Andi Dulli mengungkapkan, salah satu yang mendorong dirinya untuk ikut bertarung pada Pilkada Soppeng 2010, karena didorong niat dan keinginan kuat untuk memajukan pembangun dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Bumi Latemmamala tersebut.

Dia menyebutkan, pengalamannya di parlemen selama dua periode membuat dirinya yakin mampu melaksanakan amanah tersebut jika dibebankan kepada dirinya. “Saya yakin bisa, karena selama dua periode ini bermacam-macam warna di DPRD Soppeng mampu diatasi dan itu menjadi tolak ukur masyarakat,”katanya optimistis.

Adik kandung mantan Bupati Soppeng Andi Harta Sanjaya ini menyebutkan bahwa,salah satu sektor yang akan menjadi perhatian serius jika terpilih memimpin Soppeng yakni meningkatkan sektor pertanian dan perekonomian. “Potensi Soppeng memang terbatas dan hal itu harus dikelola dengan sebaikbaiknya agar dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tutur mantan Ketua KNPI Soppeng ini.

Selain itu, Andi Dulli menambahkan, salah satu hal paling penting di daerah berjuluk Kota Kalong adalah penciptaan lapangan kerja dan pemberantasan kemiskinan. “Yang jelas,maju tidaknya Soppeng lima tahun ke depan akan sangat bergantung pada pilihan masyarakat saat Pilkada Soppeng Juni mendatang,”tandasnya.

Ketua Tim Pilkada Golkar Soppeng Syahruddin M Adam menyebutkan, hari pertama pendaftaran di Sekretariat Golkar tersebut baru satu kandidat yang mendaftarkan diri. “Sampai saat ini (kemarin) baru satu orang yang mendaftar untuk Cabup, sementara untuk cawabup belum ada,” katanya kepada SI,kemarin.

Menurut dia, pendaftaran di partai berlambang beringin tersebut akan berlangsung hingga 10 November dan setelah itu survei tahap kedua akan digelar 11-15 November. “Jadi, para kandidat yang mendaftar akan disurvei pada tahap kedua. Disitulah kami (Golkar) akan melihat siapa yang akan diusung melalui hasil itu,” ungkap legislator Golkar ini. (abdullah nicolha)

Syamsu Niang Klaim Dukungan 20.000 KTP

Monday, 19 October 2009
WATANSOPPENG (SI) – Legislator Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) DPRD Kota Makassar Syamsu Niang mengklaim telah mendapatkan dukungan 20.000 kartu tanda penduduk (KTP).

Selain itu, dia juga intensif melakukan penjajakan ke sejumlah partai politik agar diusung sebagai cabup pada Pilkada Soppeng 2010. Bahkan, dia telah mendaftar di PDK Soppeng.

Padahal,Syamsu telah menyatakan maju di Pilkada Soppeng Juni 2010 mendatang, melalui jalur perseorangan berpasangan dengan salah seorang tokoh adat di Bumi Latemmamala ini, Andi Hendra Pabeangi yang akrab disapa Datuk Hendra.

“Tadi (kemarin) sudah mendaftar di PDK dan itu hampir dipastikan karena saya adalah kader PDK. Jadi, sebelumnya saya berikan kesempatan kepada yang lain. Sebab, saya lebih suka pada injury time. Karena itu, mendaftar di akhir karena tadi (kemarin) pendaftaran di PDK terakhir,” ungkap Syamsu kepada puluhan pengunjung Warkop Saddang, Jalan Kemakmuran,Watansoppeng, kemarin.

Menurut dia,selain mendaftar di partai yang membesarkan namanya tersebut, dia juga akan mendekat ke partai lain, seperti Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Golkar, dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

“Bukan hanya di PDK, tapi saya juga akan mendaftar di Golkar, PPP, dan PDIP dalam waktu dekat ini. Insya Allah, mungkin besok mendaftar di PPP, besoknya lagi ke Golkar, kemudian ke PDIP,” ungkapnya dengan nada optimistis.

Syamsu mengungkapkan,saat ini pihaknya telah mengumpulkan dukungan masyarakat melalui KTP melalui jalur perseorangan untuk maju di Pilkada Soppeng. Apabila dia bersama Datuk Hendra mendapat dukungan dari parpol, hal itu akan lebih baik karena dia akan memilih partai.

“Tidak ada masalah, tapi kalau partai dukung saya harus pilih partai,masyarakat tidak akan kecewa. Mereka menyerahkan KTPnya untuk dukung saya karena mereka menginginkan saya untuk jadi calon bupati, kecuali saya tidak maju, pasti mereka akan kecewa.

Tapi, kalau partai dukung saya itu lebih bagus lagi karna double,ganda kan,”ujar dia kepada Harian Seputar Indonesia (SI) sesaat sebelum meninggalkan Warkop Saddang,kemarin.

Sementara itu, Andi Hendra Pabeangi juga mengaku, pihaknya saat ini telah mengumpulkan dukungan dari masyarakat Soppeng melalui KTP sekitar 20.000- an lebih. Sehingga, apabila syarakt untuk maju di Pilkada Soppeng hanya 13.000-an maka hal itu sudah mencukupi sebagai syarat.

“Dukungan yang ada saat ini untuk ‘Saudarata’ (sebutan paket Syamsu Niang-Andi Hendra Pabeangi) sudah mencapai 20.000- an. Tapi itu akan diverifikasi lagi oleh KPU. Tapi, Insya Allah itu sudah mencukupi untuk maju di Pilkada Soppeng,” kata Camat Marioriwawo ini kepada SI sesaat sebelum menggelar pertemuan di Warkop Saddang,kemarin. (abdullah nicolha)

Sunday, October 18, 2009

Kebakaran di Soppeng, 1 Tewas,6 Rumah Ludes


Sunday, 18 October 2009
ABAIKAN GARIS POLISI: Nampak sejumlah warga mengabaikan peringatan polisi untuk tidak melintas garis polisi di TKP kebakaran Enrekeng di Kecamatan Ganra, Jumat (16/10) malam

WATANSOPPENG(SI) – Kebakaran kembali terjadi di Kabupaten Soppeng kali ini ‘si jago merah’ itu mengamuk di Desa Enrekeng Kecamatan Ganra yang menghanguskan tujuh rumah, enam diantaranya rata dengan tanah.

Selain itu, kejadian tersebut juga menelan korban jiwa Lamang ,43,warga setempat karena terjatuh di sumur yang berada di depan rumahnya.

Diduga,korban kaget saat api mulai mengamuk di salah satu rumah warga. “Dia (korban) sementara di sumur ingin mengambil air,mungkin kaget karena api sudah menyala di salah satu rumah kemudian terpeleset dan kepalanya terbentur ke lantai,” ungkap Lauddin ,48,kakak korban di lokasi kejadian, kemarin.

Informasi yang dihimpun SI, api bermula di rumah Tasse ,47,sekitar pukul 20.00 wita Jumat (16/10) malam kemudian menjalar ke lima rumah yang ada di sekitarnya.

“Api berasal dari rumah Tasse yaitu dari tumpukan jerami yang ada di kolong rumahnya,” ungkap saksi mata H Nori ,63, di lokasi kemarin. Saat kejadian,kondisi desa tersebut sangat hening dan gelap.Pasalnya, wilayah itu mengalami pemadaman bergilir sehingga,warga yang baru selesai melaksanakan salat Isya langsung panik dan berhamburan keluar dari rumah.

Sejumlah warga mengaku,ada yang sempat menyelamatkan harta bendanya dan ada yang hanya mengenakanpakaiandibadanmereka. “Saya pribadi langsung keluar dari rumah karena panik dan tidak memikirkan untuk menyelamatkan barang-barang.”

”Kami takut api juga menyeberang ke rumah,”ungkap Sakriani ,30, tetangga korban kepada SI di lokasi kejadian,kemarin. Sementara korban Faisa,30, mengaku, dirinya sempat menyelamatkan harta bendanya berupa emas seberat 30 gram dan ijazah anak semata wayangnya Dian Andriana ,17, yang tersimpan di laci lemarinya.

“Alhamdulillah, saya sempat ambil emas ku 30 gram dan ijazah anak yang kebetulan tersimpan dalam satu laci, itu ji yang bisa diselamatkan dan baju sementara dipakai,” ungkapnya dengan nada haru kepada SI di rumah keluarganya,kemarin.

Kendati demikian kata dia, masih banyak barang-barang berharga miliknya yang tidak sempat diselamatkan termasuk uang setoran sekolah yang dipegang oleh anaknya sebagai bendahara Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di SMA Negeri 1 Watansoppeng.

Dia mengaku beruntung karena dapat menyelamatkan diri karena api yang membakar rumahnya yang berawal dari kolong rumah sangat terdengar bergemuru laksana air. “Sesaat sebelum keluar dari rumah saya mendengar api seperti air sungai yang bergemuruh, saya pun langsung bergegas keluar,”ungkap ibu satu anak ini.

Sementara tantenya Siya ,60, yang rumahnya bersebelahan tidak sempat menyelamatkan harta bendanya kecuali yang ada di badan.“Jadi,tidak ada sama sekali yang bisa kami selamatkan karena api dengan cepat membakar rumah, kira-kira tidak sampai 30 menit enam rumah sudah hancur terbakar,” ungkap Nursiah ,28, saat mendampingi ibunya Siya yang terlihat masih sangat shock.

Dia mengaku, saat kejadian, dirinya bersama sang ibu dan keponakannya Latang 3 tahun sedang tertidur karena kondisi kampung sangat gelap,dia pun terjaga setelah mendengar teriakan warga.

“Saya langsung bangunkan ibu dan ponakan saya dan segera keluar dari rumah,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca. Begitu juga yang dialami oleh keluarga Tasse, dirinya sekeluarga juga tidak dapat menyelamatkan harta bendanya yang ada hanya pakaian di badan.

Informasi yang dihimpun SI, saat kejadian, Tasse dan istrinya tidak berada di rumahnya karena sedang berkunjung ke rumah anaknya yang berjarak sekira 200 meter dari rumahnya.

Indah ,19, anak korban mengaku, ayah dan ibunya sedang berkunjung ke rumah kakaknya Basri ,30, namun, sebelum tiba di rumah yang dituju, api sudah mulai berkobar, sehingga harta benda yang berada di dalam rumah tidak dapat diselamatkan. “Bapak dan mamaku, sedang berkunjung ke rumah kakak,jadi saat api rumah terbakar tidak ada orang di rumah, kosong,” ujarkan kepada SI di lokasi kebakaran,kemarin.

Dia mengaku,pihaknya belum dapat menaksir berapa kerugian yang dialaminya karena tumpukan jerami hasil panen yang disimpan di kolong rumah juga ikut terbakar, bahkan, dua mesin dompeng milik orang tuanya juga ikut terbakar. “Banyak, kami belum bisa hitung yang jelas banyak kerugian mesin saja berapa? Hasil panen, perhiasan emas ditambah rumah,” ungkapnya dengan nada haru.

Sejumlah warga mengaku,api dengan cepat menghanguskan enam rumah yang berada di perkampungan padat penduduk tersebut. Bahkan, dengan cepatnya lima unit mobil pemadam kebakaran yang dikerahkan oleh pemkab Soppeng sebanyak tiga unit dan Pemkab Wajo dua unit tidak mampu menghalaunya karena lokasi kejadian sulit dijangkau dan jauh dari kota.

“Tidak na dapat ki pemadam karena, api dengan cepat menghanguskan enam rumah, mungkin tidak cukup 30 menit habus mi itu enam rumah, cepat sekali memang, jadi wajar,” ungkap Nursiah yang juga menjadi korban dalam musibah tersebut.

Mendengar kejadian tersebut jajaran Kepolisian setempat langsung terjun ke lokasi untuk mengerahkan bantuan dan memasang police line di lokasi kebakaran. “Kami langsung kerahkan anggota olah TKP dan memasang police line,situasi tetap aman terkendali,” ungkap Kasat Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Soppeng Ajun Komisaris Polisi Zainuddin kepada wartawan via ponselnya,kemarin.

Menurut dia, dari kejadian tersebut kerugian sementara ditaksir mencapai Rp400-an juta. Informasi yang dihimpun,korban yang meninggal saat kejadian itu langsung dimakamkan besok harinya (kemarin) di desa setempat.

Sementara korban lainnya masih sangat terlihat shock dengan musibah yang menimpa mereka. Warga setempat mengaku, pihaknya telah mendapat bantuan dari pemerintah berupa alat-alat dapur melalui Dinas Sosial setempat begitu juga dengan Bupati Soppeng Andi Soetomo yang langsung meninjau lokasi kejadian Jumat malam. “Bupati sudah datang juga tadi malam kemarin,”ungkap Faisa ,30,kepada SI,kemarin.

Sementara, para korban mengaku mereka saat ini terpaksa tinggal di rumah sanak keluarga. Mereka berharap, agar pemerintah setempat dapat memberikan bantuan untuk membangun kembali rumah-rumah mereka.

“Kami tidak terlalu berharap banyak, satu saja harapan kami yakni bantuan untuk membangun rumah kami kembali,”katanya haru sambil mengusap matanya yang mulai berair. (abdullah nicolha)