Friday, June 11, 2010

Ratusan Hektare Sawah Rusak

Friday, 11 June 2010
WATANSOPPENG(SI) – Banjir yang melanda Kabupaten Bone,Soppeng,dan Wajo sejak Rabu (9/6) malam,menyisakan masalah besar.Di Soppeng, ratusan lahan persawahan milik warga rusak karena tergenang air.

Para petani terpaksa kehilangan bibit padi yang telah ditanam sejak dua pekan lalu. “Kami belum bisa pastikan berapa total yang rusak, tapi kami perkirakan ada ratusan lebih hektar sawah yang rusak,” ujar Kasi Kesiagaan Bencana Badan Kesbang dan Linmas Soppeng Muhdar kepada Seputar Indonesia (SI) di ruang kerjanya, kemarin.

Dia mengaku,hingga kemarin pihaknya masih terus melakukan pendataan di lapangan terkait apa saja yang rusak akibat banjir tersebut. “Jadi, selain menunggu laporan dari desa,kami juga tetap turun ke lapangan,”tuturnya. Pihaknya memastikan, akibat banjir tersebut yang paling merasakan dampaknya adalah para petani.

Apalagi,mereka yang belum sempat memanen padinya. Kasus yang paling parah, lanjut dia, terjadi di Desa Kebo dan Lompulle, Kecamatan Lilirilau. Pasalnya, para petani di dua desa itu baru saja melakukan penanaman benih padi.“Warga di dua desa itu baru dua pekan lalu menanam, dan sekarang masih tergenang air,”pungkasnya.

Sebelumnya, Badan Kesbang Linmas dan Infokom Pemkab Soppeng telah mengaktifkan posko satuan pelaksana penanggulangan bencana (Satlak-PB) untuk mengantisipasi datangnya bencana banjir dan longsor susulan.

Posko tersebut tersebar di seluruh desa dan kelurahan di setiap kecamatan. Kepala Kesatuan Bangsa dan Perlindungan masyarakat (Kesbang- linmas) Soppeng Arif Dimas mengatakan, pembentukan posko tersebut bertujuan melaporkan segera kejadian bencana alam yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

“Apalagi, wilayah Soppeng yang terbagi delapan kecamatan, hanya satu di antaranya yang tidak tergolong rawan bencana banjir,”katanya.

Selain empat kecamatan yang kemarin dilanda banjir,yakni Kecamatan Marioriawa, Ganra, Lilirilau, dan Liliriaja, tiga kecamatan lainnya juga termasuk dalam kawasan rawan banjir yakni, Kecamatan Donri-Donri, Marioriwawo, dan Citta.

“Satu-satunya kecamatan yang tergolong bebas banjir hanya Lalabata. Namun, kecamatan ini rawan terjadinya bencana longsor, terutama di desa Umpungeng dan Mattabulu,”ujar Kabid Linmas Andi Surahmi.

Dia menambahkan, penyebab utama terjadinya banjir karena wilayah Soppeng memang dilalui dua sungai besar, yakni Sungai Walanae dan Sungai Tanru Tedong Sidrap.

Penyebab lain terutama di wilayah Kecamatan Marioriawa dan Donri-Donri akibat naiknya air Danau Tempe pada musim hujan yang menggenangi areal persawahan hingga permukiman penduduk.

Menurutnya, banjir paling parah sering terjadi di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Marioriawa yakni Batu-Batu,Kecamatan Donri- Donri dan Kecamatan Lilirilau, Kelurahan Cabenge. “Daerah tersebut sudah langganan banjir.

Sebab, berdekatan dengan Danau Tempe dan dilalui Sungai Walanae. Karena itu, bencana banjir di daerah lain juga perlu diwaspadai masyarakat setempat,” ujar Kepala Kesbang- Linmas Pemkab Soppeng Arif Dimas.

Di Kabupaten Bone,pascabanjir, Rabbi Megge, 65, warga Desa Mattiro Pilu, Kecamatan Bengo, Kabupaten Bone, ditemukan tewas mengapung di sungai.

“Dari hasil pemeriksaan beberapa saksi dan visum, korban diduga tewas terjatuh saat akan menyeberangi sungai dan akhirnya terseret arus,” kata Kapolres Bone AKBP Zarialdi kemarin.

Rabbi Megge yang berprofesi sebagai petani, kata Zarialdi, dari hasil visum diketahui mengalami luka terbuka di bagian kepala. “Kami masih memeriksa beberapa saksi untuk memastikan apakah benar korban meninggal karena terseret arus air sungai,”ujarnya.

Sementaraitu,OdiDesrianto,11, bocah yang diduga hilang terbawa arus sungai di Desa Kading,Kecamatan Awangpone, sejak Kamis (10/6) hingga kemarin belum ditemukan. Korban hanyut saat tengah bermain di derasnya arus sungai.

Tim search and rescue (SAR) Bone Tarunan Siaga,Departemen Sosial, dan warga masih terus melakukan pencarian korban. “Memang terjadi kendala sedikit karena arus di Sungai Kading masih deras.Saya perkirakan korban sudah hanyut ke laut,tetapi anggota kami sudah disebar,” ungkap Kepala Bidang Bantuan Bencana dan Jaminan Sosial Dinas Kesejahteraan Sosial Bone Nadsir Majid kemarin.

Sementara itu, menurut salah seorang tetangga korban, Darus, saat kejadian Odi memilih bermain dan melompat ke sungai dengan maksud berenang bersama teman-temannya.

Saat arus semakin kencang, beberapa temannya mulai menyelamatkan diri, sementara Odi yang merupakan putra Alwi dan Sriani itu,langsung hilang. (rahmi djafar/ abdullah nicolha)

Thursday, June 10, 2010

Tiga Kabupaten Terendam Banjir

Friday, 11 June 2010
WATAMPONE(SI) – Hujan yang mengguyur Kabupaten Bone,Soppeng dan Wajo,sejak Rabu (9/6) malam mengakibatkan banjir di 11 kecamatan di tiga wilayah tersebut.

Ratusan Hektare sawah terancam gagal panen. Di Kabupaten Bone, banjir terjadi di enam kecamatan yakni,Sibulue, Awangpone, Ajangale, Dua Boccoe, Tanete Riattang Timur,dan Kecamatan Mare. Di Kecamatan Sibulue, selain menenggelamkan ratusan rumah, sejumlah kantor pemerintah dan sekolah ikut terendam dengan ketinggian air selutut orang dewasa.

“SMP Negeri 1 Sibulue,Kelurahan Maroangin, Kantor Cabang Dinas Pendidikan (CDP), dan kantor Kelurahan Maroangin terendam. Musibah ini sangat menganggu karena kami sedang melaksanakan ujian,”ungkap Ayu,14,salah seorang siswa SMP 1 Sibulue.

Sementara itu, di Desa Kampuno, Kecamatan Sibulue,puluhan hektare sawah siap panen ikut terendam,sehingga sebagian besar pemiliknya memilih melakukan panen lebih awal.

Menurut salah seorang petani, Andi, 43, sekitar 50 Ha sawah siap panen,terendam akibat karena sawah tersebut tidak memiliki drainase. “Kalau ada drainase disini, pasti airnya tidak akan menggenai sawah kami,”ungkap Andi.

Banjir juga mengakibatkan Odi Desrianto, bocah yang masih anak-anak hilang. Bocah tersebut diduga hanyut terbawa sungai di Desa Kading,Kecamatan Awangpone, saat bermain air di derasnya arus sungai.

Hingga berita ini diturunkan, tim Search And Recue (SAR) Bone, Tarunan Siaga Departemen Sosial dan warga di Desa Kading masih terus melakukan pencarian korban. “Sungai tersebut memang sering dijadikan tempat bermain anak-anak, namun karena sekarang curah hujan meningkat sehingga memicu debit air arus sungai menjadi kencang dan berbahaya,” ungkap Kepala Bidang Bantuan Bencana dan Jaminan Sosial Dinas Kesejahteraan Sosial Bone Nadsir Majid.

Di Kabupaten Soppeng, banjir mengakibatkan empat dari delapan kecamatan terendam setinggi satu meter. Empat kecamatan tersebut adalah Kecamatan Marioriawa, Lilirilau, Donri-Donri dan Ganra. Berdasarkan pantauan, banjir paling parah terjadi di Kecamatan Marioriawa. Enam desa di wilayah perbatasan Sidrap itu tergenang banjir hingga satu meter.

Kades Tellu Limpue A Muh Yani Cibu mengungkapkan, banjir yang melanda desanya tidak hanya menggenangi ratusan rumah tetapi ratusan hektare sawah. “Akibat banjir ini ratusan hektare padi siap panen dan bibit padi petani terendam. Begitu pula kawasan pemukiman penduduk setempat ikut tergenang dengan ketiggian air sekitar satu meter,” katanya,kemarin.

Menurutnya, banjir yang terjadi itu akibat meluapnya air sungai Lajaroko dan Batu-Batu saat hujan deras. Karena kedua sungai tersebut bermuara ke danau Tempe membuat airnya ikut meluap menggenangi pemukiman warga sekitar.“Jika hujan tidak berhenti dipastikan genangan air akan semakin meluas,”tuturnya.

Selain rumah warga, banjir juga menggenangi beberapa sekolah di daerah tersebut. Kendati demikian, aktifitas sekolah tetap berjalan namun tidak seperti biasanya, karna para siswa turut membenahi fasilitas sekolah yang terendam banjir.

Kasi Kesiagaan Bencana Badan Kesbang dan Linmas Soppeng Muhdar mengaku belum dapat memastikan besaran kerugian akibat banjir yang terjadi di empat kecamatan di Soppeng.Menurut dia, pihaknya sedang turun melakukan pendataan dan selanjutnya akan dilaporkan ke tingkat kabupaten.

“Yang pasti akibat banjir ini, sebagian pemukiman penduduk, areal persawahan dan tanaman warga di Kecamatan Donri-Donri, Ganra,Lilirilau dan Marioriawa terendam,” tandasnya.

Sementara itu, hal serupa juga terjadi di Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo, akibat meluapnya danau Tempe yang merupakan perbatasan Soppeng dan Wajo.

Informasi yang dihimpun,ratusan rumah dan areal persawahan serta fasilitas lain di Bumi Lamaddukkelleng itu juga ikut terendam. (abdullah nicolha/ rahmi djafar)

Wednesday, June 9, 2010

Enam Calon Wakil Bupati Tak Hafal Pancasila

Tak Hafal Pancasila. Nampak enam Cawabup yang maju di Pilkada Soppeng ternyata tidak hafal naskah pancasila secara lancar pada acara debat Cawabup di Gedung KONI Watansoppeng kemarin. Dari tujuh calon hanya Supriansa (ujung kanan) paket SULAPA yang mampu menghafal dengan lancar.

Thursday, 10 June 2010
WATANSOPPENG (SI) – Enam cawabup yang maju di Pilkada Soppeng tidak hafal Pancasila. Fakta itu terungkap saat debat terbuka hari terakhir di gedung Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Watansoppeng kemarin.

Dari tujuh cawabup yang tampil dalam debat tersebut,hanya cawabup Supriansa dari pasangan Sulham Hasan- Supriansa (SULAPA) yang hafal dengan lancar. Sebagian besar cawabup terbata- bata dan tidak beraturan saat diminta menyebutkan satu persatu dari lima sila yang termaktub dalam Pancasila.

Cawabup Andi Hendra Pabeangi dari paket Syamsu Niang-Andi Hendra Pabeangi (SAUDARATA) yang menjadi pemicu ketika mendapat kesempatan bertanya kepada enam calon lain.

“Pertanyaan saya yakni, saya minta agar menghafalkan Pancasila,” katanya.Tantangan itu itu ditujukan kepada semua calon.

Cawabup Basrah Gissing dari paket Andi Herdi-Basrah Gissing (HIBAH) mendapat giliran pertama. Dia terbata-bata, begitu juga Kyai Muda Sulaeman paket Andi Sarimin Saransi- Kyai Muda Sulaeman (AS-SALAM).Sementara Aris Muhammadia dari paket Andi Soetomo- Aris Muhammadia (ASmo- BERKHARISMA) juga terbatabata dan tak berurutan.

Sedangkan Andi Rizal Mappatunru pasangan paket Andi Kaswadi Razak-Andi Rizal Mappa-tunru (AKAR) lancar menyebutkan sila pertama hingga ketiga, tapi di sila kelima dia membuat keke-liruan. Cawabup Sukman Junuddin dari paket Andi Taufan Alie-Sukman Junuddin (ATM-Suka) pun terbata-bata.

Cawabup Basrah Gissing yang memiliki kesempatan bertanya kepada keenam calon lainnya memanfaatkan kesempatan tersebut untuk menguji hafalan Cawabup SAUDARATA Andi Hendra dengan meminta untuk turut menghafalkan naskah Pancasila. “Kami juga ingin mendengarkan bagaimana cawabup SAUDARATA mengucapkan Pancasila,” tantangnya.

Ternyata, Andi Hendra juga terbata-bata dan tidak berurutan. Divisi Penyelenggara KPU Soppeng Marwis mengungkapkan, setelah pemaparan visi dan misi, serta debat kandidat selama tiga hari, pihaknya akan menggelar kampanye terbuka selama 10 hari, 10-19 Juni.

Sementara itu di luar gedung, puluhan anggota Panwascam menggelar aksi menuntut KPU adil dan tidak diskriminatif. (abdullah nicolha)

Monday, June 7, 2010

Andi Kemal Dilarang Kampanye

Monday, 07 June 2010
PANGKEP(SI) – Panwas Pilkada Pangkep melarang calon incumbent Andi Kemal Burhanuddin menghadiri acara Pemaparan Visi Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah di DPRD Pangkep,kemarin.

Larangan tersebut lantaran Bupati Pangkep ini belum mengantongi izin cuti dari Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.Andi Kemal Burhanuddin adalah calon wakil bupati mendampingi Baso Amirullah. Ketua Panwas Pangkep Anwar Borahima mengatakan, acuan pihaknya melarang calon incumbent tersebut berkampanye tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No 14 tahun 2009 dan perundang-undangan.

Pejabat daerah harus mengantongi izin cuti saat akan melakukan kampanye. “Sebelum acara dimulai, saya konfirmasi ke Pak Kemal apakah sudah memiliki surat izin. Dan Pak Kemal menyatakan belum memiliki sehingga kami menegur agar sebaiknya tidak hadir dalam acara tersebut,” tegas Anwar. Kemal datang ke DPRD Pangkep sekitar pukul 08.45 Wita. Kedatangan Kemal bersamaan dengan Baso Amirullah.

Sedianya, acara pemaparan visi misi itu dijadwalkan pukul 09.00 Wita.Namun, acara ini molor selama 30 menit akibat persoalan surat izin cuti. “Kami memang berdiskusi dengan pimpinan sidang Pak Syaefuddin terkait hal tersebut. Dan kami juga sudah mengkonsultasikan hal ini ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Hasilnya, Pak Kemal bisa hadir dalam kapasitas sebagai bupati.

Namun, mungkin Pak Kemal tidak mau sehingga tidak muncul pada saat giliran pasangan mereka memaparkan visi misi,”urai Anwar. Sesuai jadwal, pasangan Basmalah Beramal (tagline Baso Amirullah- kemal)) ini akan berkampanye pada hari ini, Senin (7/6) di zona IV yang meliputi Kecamatan Liukang Tupabbiring, Liukang Tupabbiring Utara, Liukang Kalmas, dan Liukang Tangaya.“Selama surat izin cutinya belum terbit,maka kepala daerah belum dapat melakukan kampanye,”tandas Anwar.

Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Kampanye Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pangkep Rahman Kambie menjelaskan, pihaknya menerima pengusulan surat izin cuti Bupati Pangkep Andi Kemal Burhanuddin pada tanggal 2 Juni. “Memang izinnya belum ada. Dan yang jelasnya, kami baru menerima pengusulan surat izin cuti itu pada lima hari lalu,” tandas Rahman yang didampingi anggota KPU Pangkep Mutahar.

Sekretaris Daerah (Sekda) Pangkep Anwar Recca yang turut dikonfirmasi mengatakan, Pemkab Pangkep telah melayangkan permohonan izin cuti kepada Biro Dekonsentrasi Pemprov Sulsel pada hari Kamis (3/6) untuk mendapat persetujuan dari Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo.Surat tersebut dijadwalkan terbit sehari kemudian. “Rencananya akan diterbitkan pada hari Jumat.

Tapi, berhubung adanya hambatan sehingga surat itu belum keluar. Mudah-mudahan, surat persetujuannya sudah terbit besok (hari ini),”tandasnya. Pelaksanaan pemaparan visi misi calon kepala daerah dan wakil kepala daerah Pangkep Periode 2010 – 2015 yang dimulai pada pukul 09.30 Wita berakhir sekitar pukul 22.00 Wita malam tadi.

Jumlah pasangan yang memaparkan visi misi sebanyak enam kandidat, yakni Kamrussamad – Rizaldi Parumpa (Karizma),Andi Baso Amirullah – Andi Kemal Burhanuddin (Basmalah Beramal),M Andi Mansyur – Basri Hasan (Hamba), Syamsuddin A Hamid Batara – Abd Rahman Assagaf (Sahabat Rakyat),Fadhilla Mallarangan – Muis, dan pasangan Taufik Fachruddin – Nurul Jaman (Tajam).

Selain Pangkep,kemarin,sembilan kabupaten lain yang menggelar pilkada serentak memulai tahapan kampanye yang akan berlangsung hingga 20 Juni. Masing- masing, Gowa, Bulukumba, Selayar, Soppeng, Maros, Barru, Toraja, Luwu Utara, dan Luwu Timur.

Pilkada Soppeng

Pemaparan visi misi tujuh pasangan kandidat di Pilkada Soppeng berlangsung di Gedung DPRD Soppeng, kemarin. Rapat Paripurna Istimewa itu dipimpin Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPRD Soppeng Syahruddin M Adam. Masing-masing kandidat (berdasarkan nomor urut), H A Soetomo- H Aris Muhammadiah (ASmo-BERKHARISMA), dan H A Kaswadi Razak-A Rizal Mappatunru (AKAR).

A Taufan Alie- Sukman (ATM-Suka), Samsu Niang M-A Hendra Pabeangi (SAUDARATA), A Herdi Bunga- DR H Basrah Gissing (HIBAH),A Sarimin Saransi-KM Sulaiman (AS-SALAM), A Sulham Hasan- Supriansa(SULAPA) Saat pemaparan visi misi, Syahruddin sempat menegur beberapa kandidat yang melebati batas waktu yang disediakan.

Tiga pasangan yang diperingati adalah pasangan SAUDARATA, AS-SALAM, dan SULAPA. “Para pendukung dilarang memberikan tepuk tangan atau yel-yel saat calon yang didukungnnya menyampaikan visi-misi kecuali saat membuka dan menutup,” ungkap Syahruddin yang juga menegur beberapa pendukung. Untuk pengamanan, Kapolres Soppeng Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Arif Rahman mengatakan, menerjunkan sekitar 150 personel.

Pilkada Bulukumba

Enam kandidat Pilkada Bulukumba, kemarin, memaparkan visi misi mereka. Masing-masing, Zainuddin Hasan-Syamsuddin (Zaidin), Andi Syafruddin Amjar- Yusni Mappanyulle (SYM), Andi Puli Sulthan-Andi Sumbrah (PUAS), Abd Kahar Muslim- Askar (Akar), Muh Arie-Hafied Makking,dan Andi Sukri Sappewali- Rasyid Sarehong (Aspirasi).

Secara umum,semua kandidat menjanjikan pembangunan Bulukumba dari berbagai aspek yang ada yakni,pembangunan ekonomi kerakyatan, pariwisata, pendidikan gratis, kesehatan gratis bagi masyarakat, dan menumbuhkan budaya lokal, serta pembangun infrastruk yang ada serta penataan kota yang ada di Bulukumba, serta membangun jaringan agar investor masuk di Bulukumba.

Sementara rapat yang dipimpin oleh Wakil Ketua DPRD Bulukumba Andi Edy Manaf berlangsung, puluhan anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Bulukumba protes. Mereka protes karena tidak diundang mengikuti acara itu. Mahasiswa ini sempat memaksa masuk, namun petugas lebih banyak akhirnya mahasiswa ini mengalah, dan memilih berorasi di pinggir jalan.

Pilkada Maros

Insiden di luar gedung DPRD Maros saat penyampaian visi misi enam pasang kandidat yang bertarung di Pilkada Maros,kemarin. Adu mulut terjadi antara pendukung salah satu pasangan dengan pihak pengamanan.

Pendukung itu memaksa masuk, namun tidak memiliki undangan.Penyampaian visi misi yang dimulai pada pukul 10.30 tersebut, dilakukan secara berurutan oleh setiap pasangan, berdasarkan nomor urut kandidat.

Nur Hasan-Karim saleh (1), Syahriwijaya-Burhanuddin PS (2), A Paharuddin-Devy Khaddafi (3), Zaenal Abidin Noer- Saladin hamat Yusuf (4), Muh Asdar-Muh. Rijal Assegaf (5), dan Hatta Rahman-Harmil Mattotorang (6). Beberapa program dan tema yang disampaikan antara lain, pemberdayaan masyarakat desa, peningkatan sektor ekonomi berbasis potensi daerah,

peningkatan sarana dan prasarana ekonomi masyarakat, pembebasan biaya PBB, pendidikan, kesehatan, dan sektor ekonomi pertanian, dan mendorong investasi. Kapolresta Maros AKBP Ferdinan Pasaribu mengatakan, pengamanan lebih diperketat un- tuk mengantisipasi segala kemungkinan.

Pilkada Lutim dan Lutra

Sebanyak 13 pasang calon bupati dan wakil bupati di dua kabupaten, yakni Kabupaten Luwu Timur dan Luwu Utara kemarin saling adu konsep dan strategi. Di Lutra, sidang paripurna dipimpin Ketua DPRD Lutra Basir dan di Lutim dipimpin Ketua DPRD Lutim Sarkawi Abdul Hamid.

Pemaparan visi dan misi oleh kandidat sesekali diiringi yel-yel dukungan dari simpatisan masing- masing kandidat yang membuat suasana di dalam maupun di luar ruangan sesekali memanas karena para simpatisan saling berbalas yel-yel. Secara keseluruhan pelaksanaan pemaparan visi dan misi di kedua daerah ini berjalan lancar dan aman.

Pemaparan visi misi di hadapan anggota DPRD tersebut merupakan simbolitas dimulainya masa kampaanye terbuka yang akan mulai berlangsung hari ini hingga 20 juni mendatang. (mulyadi abdillah/ Abdullah nicolha/ baharuddin/najmi s limonu/ asdhar)

KPU-Panwas Soppeng Beda Pendapat

Monday, 07 June 2010
WATANSOPPENG(SI) – KPU dan Panwaslu Soppeng beda pendapat terkait aturan cuti pejabat negara selama masa kampanye.Panwaslu berpendapat mulai hari ini,semua pejabat negara yang jadi kandidat harus cuti.

“Kami akan merekomendir ke KPU Soppeng untuk tidak melibatkan calon yang tidak punya izin cuti sebagaimana dalam peraturan perundang-undangan,”kata Ketua Panwaslu Soppeng Abdul Rasyid, kemarin.

Diketahui, 10 daerah yang melakukan pilkada serentak di Sulsel, termasuk Soppeng, hari ini mulai masuk tahapan kampanye hingga tanggal 19 Juni. Pernyataan ini disampaikan panwaslu terkait adanya dua kandidat yang baru memulai cuti pada tanggal 10 Juni.

Dua kandidat tersebut masing-masing, incumbent Bupati Sopeng A Soetomo yang berpasangan dengan Aris Muhammadia dan calon Bupati Andi Sarimin Saransi (wakil bupati) yang maju berpasangan dengan Sulaeman.

Namun,menurut Ketua Divisi Penyelenggara Pemilu KPU Soppeng Marwis, dua calon yang juga pejabat negara itu akan melaksanakan kampanye pada 10 Juni. Sesuai UU dan peraturan KPU, nanti cuti pada saat tiba giliran berkampanye.

“Sedang penyampaian visimisi calon itu merupakan kegiatan DPRD bukan kampanye pilkada. Begitu pula pada pelaksanaan debat kandidat adalah kegiatan yang dilakukan KPU juga tidak masuk kegiatan kampanye. Jadi saya kira kalau Bupati soppeng yang juga colan incumbent baru cuti pada 10- 19 Juni, tidak ada masalah,” katanya.

Hal senada dikatakan Ketua KPU Soppeng Sulhan. Menurutnya, cuti bagi incumbent itu diatur dalam PP.“Itu sepenuhnya urusan pasangan calon untuk mengurusnya ke gubernur,”kata Sulhan.

Sementara itu,Ketua KPU Sulsel Jayadi Nas menegaskan, pejabat yang melakukan kampanye berupa pemaparan visi misi pada hari pertama kampanye hari ini pada dasarnya tidak bisa disebut pelanggaran.

Menurut Jayadi,pengertian cuti adalah apabila jadwal hari kerja pejabat itu bersamaan dengan jadwal kampanyenya.Ketika seorang pejabat yang maju di pilkada melakukan kegiatan kampanye pada hari libur seperti Sabtu dan Minggu, maka itu tidak memerlukan cuti. Meskipun saat itu sudah memasuki masa kampanye.“Logikanya,untuk apa cuti kalau hari kampanye itu juga hari libur,”jelas Jayadi.

Dia menambahkan,acara debat kandidat yang diikuti pejabat adalah kegiatan yang dibuat KPU bukan yang direncanakan kandidat sendiri.“Kecuali kalau kandidat itu melakukankegiatandiluarkegiatan KPU,padahaldiabelumcuti,itubaru pelanggaran,”jelas dia.

Sementara,Panwaslu Soppeng beralasan bahwa sesuai PP No.6/- 2005 pasal 55 ayat 1 kampanye dilakukan selama 14 hari, KPU telah mengeluarkan keputusan No.30- /2010 soal kampanye tanggal 6-19 Juni.

Pasal 55 ayat 4 PP yang sama hari pertama kampanye dilakukan dalam rapat paripurna DPRD dengan cara penyampaian visi- misi dan program pasangan. Bunyi ketentuan ini sama degan peraturan KPUD No.69/2009 tentang kampanye pasal 30 dan 31.

Berdasarkan dari acuan itu lah, Rasyid berpendapat pejabat pemerintah sudah harus cuti pada hari ini karena sudah masuk jadwal kampanye.

Masa cuti Andi Soetomo dan Andi Sarimin,berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur Sulsel tentang cuti Bupati dan Wakil Bupati Soppeng mulai tanggal 19 juni atau tujuh hari selama masa kampanye berlangsung.

Selama kedua pejabat itu cuti, Sekretaris Daerah (Sekda) Soppeng Abdul Haris Abbas yang melaksanakan tugas sehari-hari Bupati Soppeng. “Jadi cuti Bupati Soppeng tidak terhitung dari 6-19 Juni, tapi mulai 10-18 Juni mendatang. Itu sesuai surat persetujuan Gubernur Sulsel yang sudah keluar tadi (kemarin),” jelas Abdul Haris kepada wartawan,kemarin.

Dia mengaku tidak mengetahui secara pasti apa yang menjadi alasan hingga surat persetujuan cuti terhitung mulai 10-18 Juni. “Yang jelas,sesuai surat permohonan yang kita ajukan ke gubernur mulai 6-19 Juni, tapi persetujuan dari gubernur ternyata cuti bupati nanti mulai 10-18 Juni,”ujarnya.

Andi Sarimin yang dikonfirmasi menyebutkan bahwa dirinya telah menerima SK cuti tersebut yang akan berlaku pada 10 Juni mendatang.“Saya tidak ada masalah dinda, karena saya harus mengerti selaku kandidat sejak tanggal 6-9 Juni saya tidak akan gunakan fasilitas negara dan lainnya terkait dengan jabatan saya,” ungkapnya kepada SI,kemarin.

Sementara itu, Sekretaris Tim ASmo-BERKHARISMA (pendukung Andi Soetomo) Unru Hekon mengatakan, telah mengonfirmasikan masalah itu ke pihak KPU terkait kegiatan besok yakni penyampaian visi-misi calon selaku pejabat negara.

Kandidat lain,Andi Sulham Hasan, yang dikonfirmasi terkait cuti itu, mengaku tidak lagi menjabat sebagai Asisten II Pemprov Sulsel “Bukan surat cuti lagi karena bukan lagi sebagai asisten.Jadi tiga pejabat pemprov yang maju di pilkada sudah lepas jabatan,”jelasnya. (abdullah nicolha/ bakti m munir)

210 Honorer Belum Diangkat

Monday, 07 June 2010
WATANSOPPENG(SI) – Sebanyak 210 tenaga honorer (kontrak) di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Soppeng hingga kini belum diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil (CPNS).

Bahkan ratusan honorer tersebut hampir dipastikan belum bisa diangkat dalam penerimaan CPNS formasi 2010 ini,khususnya lewat jalur honorer.

“Hingga saat ini masih ada 210 honorer belum diangkat karena mereka belum terdaftar di database Badan Kepegawaian Negara (BKN),” kata Kepala Bidang Formasi dan Kesejahteraan Pegawai Badan Kepegawaian dan Diklat Daerah (BKDD) Soppeng Suriasni kepada wartawan akhir pekan lalu.

Menurutnya, ratusan honorer tersebut masuk dalam database penerimaan 2005 lalu dan belum memenuhi syarat administrasi.“Salah satusyaratadministrasimereka,yakni masa kerja honorer tersebut belum cukup satu tahun,”ungkapnya.

Dia menambahkan,kepada seluruh honorer Soppeng yang terdata, pemerintah pusat memang menjanjikan akan mengangkat seluruh honorer menjadi CPNS mulai 2005 hingga 2009. Namun, yang akan diangkat adalah honorer yang sudah masuk database.

Dia menandaskan, kendati ke- 210 honorer tersebut mendapatkan gaji yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Soppeng,tetap tidak bisa diangkat menjadi CPNS.

“Karena mereka tidak masuk dalam database. Jadi,210 honorer ini sebagian besar diangkat berdasarkan surat keputusan (SK) Bupati Soppeng pascapendataan database,”tandasnya.

Berdasarkan data yang dihimpun Seputar Indonesia (SI),tenaga honorer di Kabupaten Soppeng yang telah diangkat menjadi CPNS dan PNS sebanyak 1.266 orang. Pengangkatan honorer ini menjadi CPNS sejak penerimaan formasi 2005 hingga 2009 lalu.

Menyinggung terkait tenaga sukarela yang belakangan ini banyak di sejumlah instansi pemerintah Soppeng, termasuk di sekolahsekolah, pihaknya tidak mengetahui berapa banyak jumlahnya.Dengan alasan, perekrutan tenaga sukarela tersebut memang atas kehendak masing-masing instansi bersangkutan tanpa harus dilaporkan ke pihak BKDD.

“Jadi itu merupakan kewenangan setiap SKPD. Kami di BKDD juga tidak berhak meminta datanya. Apalagi sebelumnya pusat telah mengeluarkan larangan pengangkatan tenaga honorer,”tandasnya. (abdullah nicolha)