Friday, September 17, 2010

Daftar Tunggu CJH Wajo 5.000 Orang



MANASIK HAJI. Ratusan calon jamaah haji (CJH) Wajo saat mengikuti bimbingan manasik haji di Islamic Centre Ulugalung Kabupaten Wajo yang dimulai kemarin.

Thursday, 16 September 2010
SENGKANG(SINDO) – Daftar tunggu calon jemaah haji (CJH) Kabupaten Wajo tahun ini mencapai 5.000- an orang Sementara kouta calon haji untuk daerah berjuluk Kota Santeri itu hanya 416 orang ditambah dua orang tim pendamping haji daerah (THPD).

Hal tersebut terungkap pada saat kementrerian agama (Kemenag) Wajo menggelar bimbingan atau manasik haji yang akan berlangsung selama empat hari di Islamic Centre Ulugalung Kabupaten Wajo yang dimulai kemarin.

Bupati Wajo Andi Burhanuddin Unru mengungkapkan, pemerintah dalam hal ini tidak bisa berbuat banyak karena pemerintah Arab Saudi mengeluarkan aturan bahwa jumlah CJH masing-masing Negara 1 orang bagi 1000 pendaftar.

“Artinya,dari seribu orang pendaftar, hanya satu orang boleh diberangkatkan, itu pun jika orang tersebut melengkapi segala aturan dan persyaratan menjadi Calon Jemaah Haji,”ungkapnya.

Sekaitan dengan jatah kursi CJH, orang nomor satu Wajo menyarankan masyarakat yang telah melaksanakan ibadah haji agar mengurungkan niatnya untuk berangkat kembali. Hal ini diungkapnya agar masyarakat yang telah mendaftar tidak menunggu lama untuk diberangkatkan ke tanah suci.

“Masyarakat yang sudah Haji, sebaiknya tidak dua kali,beri kesempatan kepada mereka yang belum berangkat,” sarannya. Selain itu,Bupati Wajo juga menyarankan CJH mengikuti manasik haji dengan baik sembari terus menjaga kesehatan.

“Kesehatan prima bagi CJH sangat mendukung khidmatnya penyelenggaraan Haji kita,bagaimana jemaah bisa beribadah dengan baik jika kesehatannya terganggu, jadi mulai dari sekarang hingga selesai pelaksanaan Haji nantinya jaga kesehatan kalian,” ungkap bupati kepada para CJH.

Kepala Kantor Kementerian Agama (Kanmenag) Wajo HM Amin Hasan melaporkan bahwa, penyelenggaraan manasik haji bagi para calon jemaah haji sangat penting sesuai dengan UU No.17/1999 tentang penyelenggaraan haji.

“Para CJH harus mengikuti manasik dengan baik, hal ini sangat penting karena dengan manasik CJH dapat memahami sepintas tentang aturan main yang berlaku dalam penyelenggaraan haji di tanah suci nantinya,”ucap Amin.

Sedangkan Kasi Penyelenggara Haji H Zuhdi Malik yang dimintai keterangan terkait pemberangkatan kelompok terbang CJH Wajo belum bisa memberikan kepastian. Hanya dikatakannya, bahwa pemberangkatan awal bagi CJH di Indonesia akan jatuh pada tanggal 12 Oktober nanti. (abdullah nicolha)

Thursday, September 16, 2010

Danau Sidenreng Telan Korban

BERDUKA. Sejumlah keluarga hanya bisa pasrah saat menyaksikan keluarganya terbaring tak bernyawa setelah berhasil dievakuasi dan disemayamkan di rumah duka, kemarin.

Wednesday, 15 September 2010
SENGKANG (SINDO) – Kecelakaan maut terjadi di Danau Sidenreng, Kampung Toddang, Dusun Paopance, Desa Leppangeng, Kecamatan Belawa,Kabupaten Wajo, Selasa (14/9) petang sekitar pukul 17.30 Wita.

Kecelakaan tersebut mengakibatkan lima orang dari 12 orang penumpang meninggal dunia,dan tujuh orang lainnya langsung dilarikan ke Puskesmas Belawa untuk mendapatkan perawatan intensif.

Informasi yang dihimpun, dari lima orang korban yang meninggal itu, tiga diantanranya merupakan anak di bawah umur sementara dua lainnya merupakan orang dewasa. Sementara nahkoda perahu Onding ,23, selamat dan saat ini dirawat di puskesmas Belawa.

Kapolsek Belawa Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ishak SH yang dihubungi kemarin membenarkan kejadian tersebut,dirinya menyebutkan bahwa perahu jenis katinting yang digunakan oleh satu keluarga untuk berekreasi di daerah itu di terbalik akibat buruknya cuaca di kawasan danau.

Mereka terdiri dari empat orang dewasa dan delapan lainnya adalah anak-anak. “Lima orang meninggal dunia, sementara tujuh korban lainnya sementara dirawat intensif di puskesmas Belawa,musibah itu terjadi sekira pukul 17.30 wita,namun warga baru melapor pada pukul 20.30 wita malam tadi,”kata Ishak kepada SINDO,kemarin.

Dia menyebutkan, dugaan sementara perahu yang ditumpangi satu keluarga itu kelebihan muatan sehingga,pada saat ditengah danau perahu miring namun, saat itu masih dapat dikendalikan, namun saat ombak datang menghantam nahkoda tidak mampu lagi mengendalikannya sehingga terbalik dan tenggelam.

“Awalnya, perahu miring tapi bisa dikendalikan, tapi ketika ombak datang perahu tidak dapat dikendalikan lagi dan langsung terbalik,” kata Kapolsek Belawa ini.

Mendengar informasi tersebut,Kapolsek bersama jajarannya langsung turun ke lokasi untuk mengevakuasi korban dibantu warga setempat. “Alhamdulillah,korban dan perahu berhasil dievakuasi dengan bantuan warga setempat sekira pukul 21.00 wita tadi malam (kemarin), dan langsung dibawah ke rumah korban,”jelasnya.

Informasi yang dihimpun di kalangan warga Belawa bahwa, jenis perahu tersebut merupakan perahu kecil yang lebih dikenal dengan nama katinting berukuran 5,5 meter yang ditumpangi satu keluarga yang hendak berekreasi (makan ikan) di kawasan danau tersebut.

Namun, nahas menimpa perahu katinting yang ditumpangi satu keluarga itu karena saat berada di tengah danau, perahu kecil yang berkafasitas enam orang dewasa itu terbalik karena buruknya cuaca di danau tersebut.

Kabag Ops polres Wajo Kompol Zainal Bustar yang juga langsung turun ke lokasi menambahkan,kecelakaan itu menimpa satu keluarga di Kampung Toddang Dusun Paopance Desa Leppangeng, Selasa (14/9) petang. Menurutnya, kondisi perahu yang digunakan layak dipakai ukuran perahu 5,5m dan memakai mesin kecil.

Untuk ukuran dewasa katanya,maksimal enam orang,namun karena anak-anak yang banyak sehingga memuat 12 orang. “Jadi memuat 12 orang karena banyak anak-anak,”katanya singkat.

Salah seorang tokoh masyarakat setempat Ambo Intang juga membenarkan kejadian tersebut, menurutnya satu keluarga yang mengalami kecelakaan di Danau Sidenreng itu mengakibatkan lima orang penumpangnya meninggal dunia dan tujuh lainnya dirawat di puskesmas setempat.

“Lima orang meninggal dunia dan lainnya di rawat di puskesmas,” katanya kepada SINDO, kemarin. Menurut dia, selain warga Belawa, juga terdapat keluarga korban yang berasal dari Kota Palu yang sedang bersilaturrahmi di rumah keluarganya di Belawa. “Keluarga korban yang berasal dari Palu juga ikut dalam kecelakaan itu,” ujarnya.

2 Korban Dimakamkan, 3 Lainnya Tunggu Keluarga

SEMENTARA itu, suasana duka masih menyelimuti para keluarga korban yang ditinggalkan bahkan, mereka seakan tidak percaya jika maut di danau itu telah merenggut lima orang keluarga dan kerabat mereka.

“Kami seakan tidak percaya jika mereka mati dengan cara seperti itu,karena kami sempat ketemu sebelum berangkat ke danau,” ujar salah seorang kerabat korban Hasnah ,30,kepada wartawan sambil mengusap wajahnya.

Informasi yang dihimpun, dua dari lima korban perahu terbalik itu yakni Itang ,36, dan cucunya Rikki, 3, telah dikebumikan kemarin, sementara tiga orang korban lainnya masih menunggu keluarganya dari Palu Sulawesi Tengah (Sulteng).

“Jadi,tadi (kemarin),dua orang korban sudah dimakamkan yakni nenek dan cucunya,sementara tiga lainnya menunggu keluarganya dari Palu,” tambah Kapolsek Belawa Ishak.

Sementara kerabat korban lainnya Battareng ,53, mengaku, sebelum keluarganya tersebut berangkat ke danau untuk berekreasi (makan ikan), dirinya telah mendapatkan tanda-tanda dan firasat buruk dan melarang mereka untuk pergi namun para korban ngotot untuk tetap berangkat ke danau.

“Jadi, saya sempat melarang mereka untuk pergi tapi mereka ngotot,bahkan karena sangat ingin pergi,Sukardi ,36,seorang diri menunggu keluarga lainnya untuk segera berangkat,” katanya kepada wartawan,kemarin.

Kendati demikian, dirinya tetap pasrah atas kejadian itu. Informasi yang dihimpun, Bupati Wajo Andi Burhanuddin Unru yang mengetahui musibah tersebut bersama jajaran muspida lainnya langsung menuju ke Kecamatan Belawa sebagai wujud belasungkawa atas musibah yang menimpa warga di wilayah perbatasan Kabupaten Luwu-Wajo itu. (abdullah nicolha)

Tuesday, September 14, 2010

PNS Mangkir Ditarik ke Sekretariat Daerah

Tuesday, 14 September 2010
POLEWALI (SINDO) – Puluhan pegawai negeri sipil (PNS) dari sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang mangkir pada hari pertama kerja,bakal ditarik dan ditugaskan di Sekretariat Daerah (Setda) Polewali Mandar (Polman).

“Kami akan ‘mabeskan’ mereka, mungkin selama satu sampai dua pekan untuk pembelajaran kedisiplinan,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Polman Natsir Rahmat. Mabes (markas besar) adalah istilah sekretariat daerah yang diibaratkan markas besar di lingkungan militer. Hal itu diberlakukan bagi mereka yang malas dan lalai menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat.

Wakil Bupati Polman Nadjamuddin Ibrahim mengatakan,PNS yang mangkir menunjukkan tingkat kedisiplinan yang rendah dan perlu mendapat perhatian khusus. Apalagi cuti bersama untuk Lebaran dan silaturahmi sudah lebih dari cukup.

“Yang mangkir dari ketentuan akan kami berikan sanksi untuk memberikan efek jera agar tidak mengulangi kebiasaan yang buruk. Hal itu bisa mengurangi kepercayaan masyarakat kepada pemerintah,” ujarnya.

Dari pantauan pada hari pertama kerja, puluhan PNS termasuk yang masih berstatus calon PNS di lingkungan Pemkab Polman ditemukan mangkir.Hal itu ditemukan saat inspeksi mendadak (sidak) yang dipimpin Wakil Bupati Polman Nadjamuddin Ibrahim dan Sekretaris Daerah Natsir Rahmat, setelah apel kerja di setiap kantor SKPD kemarin.

Di Kantor Kelurahan Madatte, Kecamatan Polewali,sekitar pukul 09.00 Wita, Sekda Natsir sempat berang menemukan kantor tersebut masih sepi. Baru dua staf yang hadir, seorang di antaranya tenaga sukarela.

Bahkan ada dua warga yang membutuhkan pelayanan, mengaku datang bersamaan PNS yang membuka kantor beberapa menit sebelumnya. Sekda mengaku sangat menyesalkan hal tersebut. “Bagaimana masyarakat percaya kepada kami (aparat pemerintah) kalau lurah dan pegawainya tidak disiplin,” ungkapnya.

Sekda makin kesal karena tidak menemukan daftar hadir pegawai kelurahan. Staf yang hadir menjelaskan bahwa pegawai yang menyimpan daftar hadir belum datang juga. Saat berkunjung ke Sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Polman, Sekda menemukan pintu kantor penyelenggara pemilu yang menyewa salah satu rumah toko (ruko), masih tergembok.

Dari delapan PNS Sekretariat KPU, baru satu orang yang hadir. “Yang membawa kunci kantor belum datang Pak,” ucap salah seorang staf KPU Polman kepada Sekda.

Karena kantor masih tutup,Sekda juga gagal memperoleh daftar nama pegawai sekretariat KPU. Tim sidak yang juga mengunjungi Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarkim), menemukan 12 orang mangkir dari 67 PNS.

Lalu,di Dinas Pertanian dan Peternakan, satu orang mangkir dari 65 PNS, di Sekretariat DPRD dua kepala bagian (kabag) dan beberapa staf didapati mangkir. Enam dari 38 PNS di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil ditemukan mangkir.

Sementara di Dinas Kehutanan dan Perkebunan empat PNS mangkir. Dalam daftar hadir, tercantum tanda tangan 58 dari 65 PNS, yang lainnya 1 cuti, 1 sakit,dan 2 izin. (abdullah nicolha)