Tuesday, September 14, 2010

PNS Mangkir Ditarik ke Sekretariat Daerah

Tuesday, 14 September 2010
POLEWALI (SINDO) – Puluhan pegawai negeri sipil (PNS) dari sejumlah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang mangkir pada hari pertama kerja,bakal ditarik dan ditugaskan di Sekretariat Daerah (Setda) Polewali Mandar (Polman).

“Kami akan ‘mabeskan’ mereka, mungkin selama satu sampai dua pekan untuk pembelajaran kedisiplinan,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Polman Natsir Rahmat. Mabes (markas besar) adalah istilah sekretariat daerah yang diibaratkan markas besar di lingkungan militer. Hal itu diberlakukan bagi mereka yang malas dan lalai menjalankan tugas sebagai pelayan masyarakat.

Wakil Bupati Polman Nadjamuddin Ibrahim mengatakan,PNS yang mangkir menunjukkan tingkat kedisiplinan yang rendah dan perlu mendapat perhatian khusus. Apalagi cuti bersama untuk Lebaran dan silaturahmi sudah lebih dari cukup.

“Yang mangkir dari ketentuan akan kami berikan sanksi untuk memberikan efek jera agar tidak mengulangi kebiasaan yang buruk. Hal itu bisa mengurangi kepercayaan masyarakat kepada pemerintah,” ujarnya.

Dari pantauan pada hari pertama kerja, puluhan PNS termasuk yang masih berstatus calon PNS di lingkungan Pemkab Polman ditemukan mangkir.Hal itu ditemukan saat inspeksi mendadak (sidak) yang dipimpin Wakil Bupati Polman Nadjamuddin Ibrahim dan Sekretaris Daerah Natsir Rahmat, setelah apel kerja di setiap kantor SKPD kemarin.

Di Kantor Kelurahan Madatte, Kecamatan Polewali,sekitar pukul 09.00 Wita, Sekda Natsir sempat berang menemukan kantor tersebut masih sepi. Baru dua staf yang hadir, seorang di antaranya tenaga sukarela.

Bahkan ada dua warga yang membutuhkan pelayanan, mengaku datang bersamaan PNS yang membuka kantor beberapa menit sebelumnya. Sekda mengaku sangat menyesalkan hal tersebut. “Bagaimana masyarakat percaya kepada kami (aparat pemerintah) kalau lurah dan pegawainya tidak disiplin,” ungkapnya.

Sekda makin kesal karena tidak menemukan daftar hadir pegawai kelurahan. Staf yang hadir menjelaskan bahwa pegawai yang menyimpan daftar hadir belum datang juga. Saat berkunjung ke Sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Polman, Sekda menemukan pintu kantor penyelenggara pemilu yang menyewa salah satu rumah toko (ruko), masih tergembok.

Dari delapan PNS Sekretariat KPU, baru satu orang yang hadir. “Yang membawa kunci kantor belum datang Pak,” ucap salah seorang staf KPU Polman kepada Sekda.

Karena kantor masih tutup,Sekda juga gagal memperoleh daftar nama pegawai sekretariat KPU. Tim sidak yang juga mengunjungi Dinas Tata Ruang dan Permukiman (Distarkim), menemukan 12 orang mangkir dari 67 PNS.

Lalu,di Dinas Pertanian dan Peternakan, satu orang mangkir dari 65 PNS, di Sekretariat DPRD dua kepala bagian (kabag) dan beberapa staf didapati mangkir. Enam dari 38 PNS di Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil ditemukan mangkir.

Sementara di Dinas Kehutanan dan Perkebunan empat PNS mangkir. Dalam daftar hadir, tercantum tanda tangan 58 dari 65 PNS, yang lainnya 1 cuti, 1 sakit,dan 2 izin. (abdullah nicolha)

No comments: