Thursday, September 16, 2010

Danau Sidenreng Telan Korban

BERDUKA. Sejumlah keluarga hanya bisa pasrah saat menyaksikan keluarganya terbaring tak bernyawa setelah berhasil dievakuasi dan disemayamkan di rumah duka, kemarin.

Wednesday, 15 September 2010
SENGKANG (SINDO) – Kecelakaan maut terjadi di Danau Sidenreng, Kampung Toddang, Dusun Paopance, Desa Leppangeng, Kecamatan Belawa,Kabupaten Wajo, Selasa (14/9) petang sekitar pukul 17.30 Wita.

Kecelakaan tersebut mengakibatkan lima orang dari 12 orang penumpang meninggal dunia,dan tujuh orang lainnya langsung dilarikan ke Puskesmas Belawa untuk mendapatkan perawatan intensif.

Informasi yang dihimpun, dari lima orang korban yang meninggal itu, tiga diantanranya merupakan anak di bawah umur sementara dua lainnya merupakan orang dewasa. Sementara nahkoda perahu Onding ,23, selamat dan saat ini dirawat di puskesmas Belawa.

Kapolsek Belawa Ajun Komisaris Polisi (AKP) Ishak SH yang dihubungi kemarin membenarkan kejadian tersebut,dirinya menyebutkan bahwa perahu jenis katinting yang digunakan oleh satu keluarga untuk berekreasi di daerah itu di terbalik akibat buruknya cuaca di kawasan danau.

Mereka terdiri dari empat orang dewasa dan delapan lainnya adalah anak-anak. “Lima orang meninggal dunia, sementara tujuh korban lainnya sementara dirawat intensif di puskesmas Belawa,musibah itu terjadi sekira pukul 17.30 wita,namun warga baru melapor pada pukul 20.30 wita malam tadi,”kata Ishak kepada SINDO,kemarin.

Dia menyebutkan, dugaan sementara perahu yang ditumpangi satu keluarga itu kelebihan muatan sehingga,pada saat ditengah danau perahu miring namun, saat itu masih dapat dikendalikan, namun saat ombak datang menghantam nahkoda tidak mampu lagi mengendalikannya sehingga terbalik dan tenggelam.

“Awalnya, perahu miring tapi bisa dikendalikan, tapi ketika ombak datang perahu tidak dapat dikendalikan lagi dan langsung terbalik,” kata Kapolsek Belawa ini.

Mendengar informasi tersebut,Kapolsek bersama jajarannya langsung turun ke lokasi untuk mengevakuasi korban dibantu warga setempat. “Alhamdulillah,korban dan perahu berhasil dievakuasi dengan bantuan warga setempat sekira pukul 21.00 wita tadi malam (kemarin), dan langsung dibawah ke rumah korban,”jelasnya.

Informasi yang dihimpun di kalangan warga Belawa bahwa, jenis perahu tersebut merupakan perahu kecil yang lebih dikenal dengan nama katinting berukuran 5,5 meter yang ditumpangi satu keluarga yang hendak berekreasi (makan ikan) di kawasan danau tersebut.

Namun, nahas menimpa perahu katinting yang ditumpangi satu keluarga itu karena saat berada di tengah danau, perahu kecil yang berkafasitas enam orang dewasa itu terbalik karena buruknya cuaca di danau tersebut.

Kabag Ops polres Wajo Kompol Zainal Bustar yang juga langsung turun ke lokasi menambahkan,kecelakaan itu menimpa satu keluarga di Kampung Toddang Dusun Paopance Desa Leppangeng, Selasa (14/9) petang. Menurutnya, kondisi perahu yang digunakan layak dipakai ukuran perahu 5,5m dan memakai mesin kecil.

Untuk ukuran dewasa katanya,maksimal enam orang,namun karena anak-anak yang banyak sehingga memuat 12 orang. “Jadi memuat 12 orang karena banyak anak-anak,”katanya singkat.

Salah seorang tokoh masyarakat setempat Ambo Intang juga membenarkan kejadian tersebut, menurutnya satu keluarga yang mengalami kecelakaan di Danau Sidenreng itu mengakibatkan lima orang penumpangnya meninggal dunia dan tujuh lainnya dirawat di puskesmas setempat.

“Lima orang meninggal dunia dan lainnya di rawat di puskesmas,” katanya kepada SINDO, kemarin. Menurut dia, selain warga Belawa, juga terdapat keluarga korban yang berasal dari Kota Palu yang sedang bersilaturrahmi di rumah keluarganya di Belawa. “Keluarga korban yang berasal dari Palu juga ikut dalam kecelakaan itu,” ujarnya.

2 Korban Dimakamkan, 3 Lainnya Tunggu Keluarga

SEMENTARA itu, suasana duka masih menyelimuti para keluarga korban yang ditinggalkan bahkan, mereka seakan tidak percaya jika maut di danau itu telah merenggut lima orang keluarga dan kerabat mereka.

“Kami seakan tidak percaya jika mereka mati dengan cara seperti itu,karena kami sempat ketemu sebelum berangkat ke danau,” ujar salah seorang kerabat korban Hasnah ,30,kepada wartawan sambil mengusap wajahnya.

Informasi yang dihimpun, dua dari lima korban perahu terbalik itu yakni Itang ,36, dan cucunya Rikki, 3, telah dikebumikan kemarin, sementara tiga orang korban lainnya masih menunggu keluarganya dari Palu Sulawesi Tengah (Sulteng).

“Jadi,tadi (kemarin),dua orang korban sudah dimakamkan yakni nenek dan cucunya,sementara tiga lainnya menunggu keluarganya dari Palu,” tambah Kapolsek Belawa Ishak.

Sementara kerabat korban lainnya Battareng ,53, mengaku, sebelum keluarganya tersebut berangkat ke danau untuk berekreasi (makan ikan), dirinya telah mendapatkan tanda-tanda dan firasat buruk dan melarang mereka untuk pergi namun para korban ngotot untuk tetap berangkat ke danau.

“Jadi, saya sempat melarang mereka untuk pergi tapi mereka ngotot,bahkan karena sangat ingin pergi,Sukardi ,36,seorang diri menunggu keluarga lainnya untuk segera berangkat,” katanya kepada wartawan,kemarin.

Kendati demikian, dirinya tetap pasrah atas kejadian itu. Informasi yang dihimpun, Bupati Wajo Andi Burhanuddin Unru yang mengetahui musibah tersebut bersama jajaran muspida lainnya langsung menuju ke Kecamatan Belawa sebagai wujud belasungkawa atas musibah yang menimpa warga di wilayah perbatasan Kabupaten Luwu-Wajo itu. (abdullah nicolha)

No comments: