Friday, July 3, 2009

Video Penggerebekan Aksi Mesum Dikecam

Friday, 03 July 2009

POLEWALI(SI) – Video penggerebekan aksi mesum yang diambil melalui telepon seluler (Ponsel) di salah satu tempat rekreasi di Polewali Mandar (Polman) saat ini marak beredar di Sulawesi Barat (Sulbar).

Video penggerebekan mesum yang berdurasi 4 menit 17 detik, mendapat kecaman keras dari masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pemerhati kekerasan perempuan. Pasalnya, dalam rekaman video itu tampak seorang gadis remaja yang wajahnya sudah pucat dan kalang kabut berusaha mengenakan kembali celananya, malah dihalangi-halangi sejumlah petugas yang menangkapnya.

Selain itu, dalam video tersebut juga, terlihat petugas sempat menginterogasi sepasang pemuda di lokasi tersebut, terekam jelas jika sepasang pemuda tersebut sudah ditahan di salah satu pos sebelum berkunjung ke tempat rekreasi itu.

Terbongkarnya skandal mesum ini, berawal dari ulah sekelompok bocah yang tengah memergoki kedua pasangan itu. Mereka lalu mengerjai pasangan mesum itu dengan mencuri pakaiannya. Lalu, mereka mengadukan dan menyerahkan pakaian pelaku sebagai barang bukti kepada petugas yang berpatroli tidak jauh dari lokasi.

Petugas patroli pun dengan sigap mendatangi lokasi, namun anehnya begitu memergoki kedua remaja itu sedang melakukan perbuatan layaknya pasangan suami istri,bukannya dihentikan. Mereka malah asyik menyaksikan adegan yang tak layak jadi tontonan umum ini sampai selesai. Parahnya,rekaman adegan itu malah beredar luas di masyarakat.

Akibatnya, kecaman keras pun bermunculan dari masyarakat. Rusman Toni tokoh masyarakat setempat menyesalkan hal tersebut, karena tempat rekreasi malah dijadikan tempat melakukan perbuatan tak senonoh oleh pasangan muda-mudi.

“Kami sangat menyesalkan kejadian itu,karena tempat rekreasi yang seharusnya dijadikan tempat untuk hiburan dan liburan bagi warga,”tegas tokoh masyarakat setempat Rusman Toni kepada sejumlah wartawan,kemarin.

Tanggapan serupa pun datang dari aktivis Lembaga Mitra Perempuan Polman Sitti Zaenab. Dia mengecam keras tindakan petugas yang merekam adegan mesum sepasang pemuda yang dalam keadaan bugil.

“Jika petugas tersebut mau melindungi sepasang pemuda ini mestinya dibawa ke kantor polisi. Jika perlu dinikahkan menurut hukum ada di daerah tersebut. Yang jelas kami mengecam tindakan (merekam adegan mesum) tersebut,”tegasnya.

Sitti Zaenab menambahkan, hal tersebut adalah pelecehan terhadap kaum hawa. Karena dalam video pengerebekan tersebut, diketahui sang perempuan yang berusaha menutupi alat kelaminnya malah dilucuti oknum petugas yang mengerebeknya.“Ini adalah sebuah pelecehan,”tegasnya.

Aktivis pemerhati perempuan ini berharap, korban segera melaporkan kasus memalukan tersebut ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH). Hal itu untuk pendamping dalam mengajukan keberatan terhadap oknum petugas,karena gambar penggerebekan mesum itu sekarang beredar luas di masyarakat.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Resrim) Polres Polman Ajun Komisaris Polisi (AKP) Mussalah yang dihubungi, belum dapat memastikan jika oknum penggerebekan tersebut dilakukan petugas dari polisi atau petugas lainnya.

Namun, dia segera menyelidiki kasus tersebut.“Kami belum bisa pastikan (siapa pelakunya),” katanya ketika dihubungi melalui ponselnya,kemarin. (abdullah nicolha)

Thursday, July 2, 2009

Banding Kejari Mamuju Ditolak

Thursday, 02 July 2009

MAMUJU(SI) – Permohonan banding yang diajukan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Kejaksaan Negeri (Kejari) Mamuju beberapa waktu lalu ditolak pihak Pengadilan Tinggi (PT) Sulsel.

Majelis Hakim PN Mamuju Sonny Alfian SH mengatakan,berdasarkan informasi yang diterimanya, permohonan banding yang disampaikan JPU Kejari Mamuju dalam perkara pemilu ternyata tidak dikabulkan pihak PT.

Malahan,putusan bebas dari PN Mamuju justru dikuatkan dengan ditolaknya banding JPU oleh PN Sulsel. “Informasi yang saya terima, tiga anggota KPU Mamuju tetap dinyatakan bebas. Sebab, banding JPU ditolak PT,” katanya kepada wartawan di sela istirahat di kantin PN Mamuju kemarin.

Tiga anggota KPU Mamuju tersebut, yakni Burhanuddin, Hasrat Lukman, dan Sulaeman Rahman. Pada vonis PN Mamuju, ketiganya dinyatakan tidak terbukti lalai dalam bertugas yang menyebabkan berubahnya berita acara perolehan suara hasil pemilu legislatif di dapil Mamuju I.Maka,dakwaan yang diajukan JPU tidak bisa dikabulkan.

Dalam sidang ketika itu, Majelis Hakim PN Mamuju memvonis bebas ketiga terdakwa. Secara tertulis, Sonny Alfian belum memperlihatkan salinan putusan sidang PT Sulsel atas banding yang diajukan JPU dalam perkara tersebut.

Namun, yang didapatkannya, pada Senin pekan depan, tiga perkara lainnya masing- masing perkara yang melibatkan Ketua KPU Zainal Abidin di dapil Mamuju I, perkara anggota KPU Mamuju Buhari di dapil Mamuju I, dan perkara yang melibatkan lima anggota KPU Mamuju di dapil Mamuju IV juga akan diputuskan proses bandingnya.

Hal tersebut membuktikan bahwa vonis bebas PN Mamuju terhadap tiga anggota KPU Mamuju yang menjadi terdakwa penggelembungan suara pemilu legislatif itu telah dikuatkan dengan putusan PT Sulsel.

JPU Kejari Mamuju Zawabi Natsir SH yang dihubungi mengaku, pihaknya belum mendengar informasi mengenai keputusan PT atas banding yang dia ajukan. Namun, jika memang PT menolak permohonan banding JPU, pihaknya akan menerima putusan tersebut.Sebab,dalam perkara ini tidak ada lagi peluang dilakukannya kasasi pada tingkat Mahkamah Agung (MA). (abdullah nicolha)

Pelita Air Mulai ke Sulbar


Wednesday, 01 July 2009

MAMUJU(SI) – Pendaratan perdana pesawat Pelita Air Service untuk masyarakat Sulawesi Barat (Sulbar) di Bandara Tampa Padang,Kecamatan Kalukku, KabupatenMamuju,berlangsung kemarin.

Pendaratan perdana tersebut menepis anggapan bahwa provinsi ke- 33 di Indonesia tersebut adalah daerah yang masih terisolir. Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh menegaskan, Sulbar tidak lagi menjadi kategori daerah terisolir dengan kehadiran pesawat Pelita Air Service. Sebab, penerbangan tersebut akan seterusnya dilayani mulai hari ini dengan rute penerbangan Mamuju-Makassar- Balikpapan.

“Sulbar tidak lagi menjadi kategori daerah yang masih terisolir dengan kehadiran Pelita.Ada kemungkinan apabila sudah membaik, akan membuka rute penerbangan dua kali sehari,” katanya saat menggelar penandatanganan memorandum of understanding (MoU) dengan Direktur Pelita Air Service Hariyadi di Mamuju kemarin.

Dalam MoU disepakati penerbangan rute itu akan dilakukan setiap hari. Pesawat akan berangkat dari Balikpapan sekitar pukul 08.15 Wita, lalu mendarat di Mamuju sekitar pukul 10.00 Wita, kemudian menuju Makassar.

Dari Makassar, pesawat akan kembali ke Mamuju lalu berangkat lagi menuju Balikpapan.Namun, jika penumpang cukup banyak,pesawat dapat terbang pulang pergi Makassar-Mamuju sebelum akhirnya pulang ke Balikpapan. Kapasitas penumpang yang dapat dimuat pesawat tipe DASH 7 ini berjumlah 48 seat.

Gubernur pertama Sulbar ini menyatakan,langkah itu dilakukan karena penerbangan pesawat Merpati dengan rute Mamuju batal akibat tidak adanya armada. Langkah taktis ini untuk menutupi kebutuhan pemerintah dan masyarakat Sulbar dalam berhubungan dengan pihak luar.Begitu juga dengan kebutuhan investor yang ingin menanamkan modalnya di Sulbar.

“Kami ingin membuka isolasi Mamuju dengan daerah di luar Sulbar. Kalau hanya mengandalkan jalur darat, pasti tidak efektif dan efisien. Dengan ini saya juga dapat melarang SKPD memakai kendaraan dinas ke Makassar,” jelasnya.

Sistem kerja sama yang dilakukan dengan pihak penerbangan ini, yaitu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulbar memberikan subsidi bagi penumpang pesawat. Pemprov Sulbar akan menutupi biaya penerbangan jika kurang dari 40 penumpang sekali terbang. Namun, jika penumpang melebihi 40, keuntungan akan dibagi dengan perusahaan tersebut.

Anwar menyatakan,kesediaan Pelita Air Service melayani rute di Sulbar merupakan satu kebanggaan bagi warga Sulbar yang nanti akan bisa menghubungkan antara Sulbar-Sulsel dalam waktu yang singkat.

Orang nomor satu di Sulbar ini juga menyatakan, pihaknya telah berjanji ke masyarakat Sulbar pada tahun ini akan memberangkatkan calon jamaah haji (calhaj) Sulbar melalui Bandara Tampa Padang, serta akan menambah overladesepanjang 17 cm sehingga nanti pesawat yang lebih besar lagi tidak ada masalah.

“Kami berharap hal itu segera terwujud. Itu juga atas kerja sama antara pemerintah daerah,”katanya. Gubernur menambahkan, pihaknya tidak menginginkan Sulbar ini dikatakan tidak layak karena yakin semuanya sama saja karena Sulbar juga sanggup membayar. “Tidak ada kata lain,kami berharap penerbangan hari ini dapat seterusnya untuk masyarakat Sulbar,”tandas dia.

Direktur Pelita Air Service Haryadi Supangkat menyatakan,melihat keseriusan pemerintah Sulbar untuk menjalin kerja sama. Terbukti, proses yang tadinya akan membutuhkan waktu lama, dapat diselesaikan dalam dua hari.

“Hari ini,saya benar-benar melihat niat proses yang sungguh sungguh, dimulai apa yang dikatakan Gubernur merupakan solusi dari masalah yang ada, dan dapat diselesaikan dengan baik. Saya memantau dari jauh di Jakarta apa pun yang bisa selesaikan dan itu terbukti,” ujarnya dengan nada bangga diiringi tepuk tangan dari semua undangan.

Dengan melihat kerjakeras yang dilakukan Gubernur Sulbar, pihaknya optimistis melakukan penerbangan ke Sulbar pada 1 Juli kemarin. “Saya bilang,bagaimanapun harus terbang ke Sulbar 1 Juli dan itu dapat kami lakukan,”ungkapnya.

Haryadi juga menyatakan, pesawat yang mendarat di Bandara Tampa Padang Kalukku Mamuju ini merupakan pesawat yang sering dipakai Presiden dan Wakil Presiden dalam setiap kunjungan kerjanya. (abdullah nicolha).

Tuesday, June 30, 2009

Seputar Indonesia dengan Usia 4 Tahun

HAPPY BIRTHDAY FOR SI
Tuesday, 30 June 2009

HARI ini,harian Seputar Indonesia genap empat tahun. Sebuah usia yang masih terlalu muda.Terlalu muda untuk semuanya. Untuk ukuran manusia dan untuk ukuran sebuah surat kabar jika dibandingkan dengan koran-koran lain yang sudah berusia puluhan tahun.

Namun, usia muda bagi harian Seputar Indonesia tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak bisa berkembang menjadi yang terbaik di bidang persuratkabaran,baik dari sisi jurnalisme maupun sisi bisnisnya. Pada awal berdirinya Seputar Indonesiabanyak yang tidak percaya bahwa harian ini bisa dikelola dengan serius.

Ada yang “mempertanyakan” dengan nada sinis bahwa harian Seputar Indonesia hanya akan berusia tiga bulan.Setelah melewati usia tiga bulan,ada pula yang mempertanyakan bahwa harian Seputar Indonesia hanya akanbertahansampai enam bulan.Masa enam bulan lewat, ada pula yang mempergunjing kan kembali bahwa usia Seputar Indonesiahanya akan bertahan satu tahun.

Lolos ujian satu tahun, ada yang masih mengusik bahwa harian ini tidak akan bertahan lama dan seterusnya. Ungkapan-ungkapansinis ini dalam sebuah kompetisi ketat sangatlah biasa. Dalam teori politik, hal ini biasa disebut psywar.

Namun, apa yang terjadi, hingga usianya keempat ini, harian Seputar Indonesia tetap survive dan berkembang sebagai media nasional yang besar dengan memiliki enam edisi daerah (Jawa Barat, Jawa Tengah-DIY, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Selatan).

Untuk mendukung keseriusan penerbitan ini, harian Seputar Indonesia dicetak dengan mesin milik sendiri dengan kualitas mesin yang terbaik,termasuk untuk edisi daerah pun kini dicetak dengan mesin milik sendiri di setiap daerah masing-masing.

Mengapa di daerah juga perlu punya mesin sendiri? Filosofinya, Seputar Indonesia edisi daerah menjadi harianlokaldidaerahsetempatsehingga kehadirannya dituntut harus lebih awal agar bisa dibaca masyarakat di daerah setempat lebih pagi.

Memang bisnis surat kabar di Indonesia tidak mudah. Harian Seputar Indonesia hadir pada saat koran-koran lain sudah ada dan banyakyang cukupmapan,bahkanada yang masuk kategori sangat mapan. Namun, kemapanan korankoran lain tidak membuat semangat tim harian Seputar Indonesiamengurungkan niatnya.

Justru hal ini menjadi sebuah tantangan. Bagi tokoh media Rupert Murdoch, ketatnya persaingan justru menggairahkan karena dia sangat menyukai kemenangan. Pandangan Murdoch diamini Stephen A Schwarzman yang membangun The Blackstone Group dan kini menjadi salah satu perusahaan besar di dunia.

Dia mengakui, ”Orang harus paham bahwa permainan sesungguhnya adalah untuk bersaing dan menang.” Murdoch ketika awal membangun Postdi New York merasakan betapa persaingan surat kabar di Amerika sudah sangat ketat. “Mungkin ini sudah menjadi gen saya.

Jujur saat saya memulai, ada surat kabar yang jauh lebih besar dan mapan. Kami harus bersaing untuk bertahan hidup,” kata Murdoch ketika itu.Namun kebesaran media-media yang sudah mapan tidak menyurutkan Murdoch untuk terus berjuang. Apa yang dilakukannya dengan Post cukup sederhana, yakni menampilkan jurnalisme yang lebih baik, lalu terus bertahan,terus maju sampai akhirnya bisa berhasil.

Tidak hanya Post yang dibidani Murdoch.USATodaypada awal berdirinya pada 1982 juga menghadapi kegamangan karena sebelum terbit, media-media mapan sudah terlalu banyak. Pendiri USA Today Al Neuharth memiliki keyakinan yang kuat bahwa korannya akan bisa survive.

Bahkan dia di awal berdirinya sudah memiliki prediksi bahwa USA Today akan bisa survive dalam kurun waktu lima tahun. Meskipun prediksinya meleset dan baru tercapai setelah kurun delapan tahun atau tepatnya lebih booming pada tahun ke-10, USA Today dengan keyakinan Al Neuharth akhirnya menjadi pemenang dan menjadi koran dengan tiras terbesar dan paling banyak dibaca orang Amerika.

Proses kemenangan USA Today memang tidak mudah karena di tengah perjalanannya juga pernah dihantui banyak kebimbangan, keragu-raguan, dan tentu keterbatasan modal. Namun ada satu hal yang dibuat Al Neuharth, yakni menjaga seluruh timnya kompak dan terus memiliki semangat serta mengerahkan segala kreativitas untuk membangun USA Today menjadi koran besar.

Kini berkat kerja kerasnya,USA Today menjadi koran yang mapan dengan tiras 2 juta lebih per hari di Amerika dan beredar di 60 negara. Bagi harian Seputar Indonesia, success story koran-koran besar memberi inspirasi untuk memacu sebuah prestasi besar di bidang persuratkabaran, khususnya di Tanah Air.

Seperti halnya pemikiran Rene Descrates: cogito ergo sum (ketika saya berpikir, maka saya ada), itulah logika positif untuk memacu sebuah prestasi. Tidak terlalu berlebihan bahwa yang tampak saat ini, tren harian Seputar Indonesia tumbuh secara cepat menjadi koran besar sudah bisa dirasakan.

Dengan infrastruktur, jaringan sinergi, dan sistem permodalan yang kuat serta semangat teamwork yang baik, seiring dengan semakin besarnya populasi masyarakat terdidik, maka jurnalisme yang dikembangkan Seputar Indonesia pun lebih berorientasi pada wise journalism. Sebuah istilah untuk koran yang masih berusia muda, tetapi memiliki pemikiran yang dewasa, kreatif, dan konstruktif.

Sebagaimana dirasakan para pembaca, koran ada di mana-mana, tetapi untuk memenuhi selera pembaca yang beragam, mempertahankan jurnalisme yang bijaksana secara konsisten di tengah turbulensi politik dan impitan persaingan yang ketat bukanlah suatu persoalan yang mudah.

Harian Seputar Indonesia ingin memosisikan diri dalam situasi apa pun, tetap bisa mempertahankan sikap yang bijak, tetapi tetap bisa menyuguhkan sikap kritis, angle yang kreatif, dan selalu berpikiran yang konstruktif. Misinya adalah agar pembaca tetap merasakan nilai-nilai positif dari setiap berita yang hadir tiap hari di harian Seputar Indonesia.

Konsistensi tersebut yang akan terus dijaga karena persaingan yang dihadapi bukan saja antarsurat kabar, tetapi sudah merambah persaingan dengan media online, televisi, dan media digital lainnya. Hal ini yang membuat harian Seputar Indonesiaharus tetap berada dalam posisi on track agar keberadaannya tidak tergerus oleh persaingan.

Lima belas tahun yang lalu,ketika di Amerika sedang booming ecommers, Bill Gates meramalkan bahwa sekarang era matinya surat kabar karena kiblat pembaca beralih ke internet.WarningBill Gates ini sempat cukup merisaukan kalangan media karena di Amerika, tiras koran mengalami penurunan yang signifikan.

Namun di Indonesia, warningBill Gates belum memberikan dampak secara signifikan karena kultur masyarakat Indonesia masih merasa memilih koran sebagai sumber bacaan. Masih kuatnya bisnis surat kabar di Indonesia diperkuat dengan belanja iklan karena untuk jenis bisnis ini masih lumayan besar.

Pada 2008 belanja iklan kotor mencapai Rp30 triliun,60% dialokasikan untuk televisi,30% untuk surat kabar, sisanya untuk radio,media online, majalah, tabloid, dan yang lain.Pada 2009, diprediksi sampai akhir tahun belanja iklan kotor bisa naik sampai Rp40 triliun atau naik signifikan sekitar 33,3%.

Suburnya belanja iklan ini yang membuat industri surat kabar masih bertahan. Memang, tidak bisa dimungkiri, yang bisa menikmati kue iklan ini hanyalah sebagian surat kabar yang sudah mendapat tempat di hati pembaca dan bertiras besar. Alhamdulillah, harian Seputar Indonesia termasuk surat kabar yang ikut menikmati besarnya belanja iklan tersebut.

Beberapa faktor lain yang mengakibatkan bisnis di industri media tetap terus berkembang adalah karena penetrasi readership masih di bawah 25% sehingga potensi untuk terus tumbuh masih sangat besar. Selain itu, tiras cetak surat kabar rata-rata masih di bawah 30% sehingga peluangnya untuk mengembangkan masih cukup besar. Hal inilah yang berakibat bisnis di sektor ini masih terus diperebutkan.(*)

HARY TANOESOEDIBJO
Pemimpin Umum
Harian Seputar Indonesia

DPRD Tolak Perubahan Perusda

Monday, 29 June 2009

MAMUJU(SI) – Anggota DPRD Sulbar menolak usulan perubahan nama Perusahaan Daerah (Perusda) Pembangunan Sulbar menjadi perseroan terbatas (PT).Mereka menilai,PT cenderung kapitalis dan tak akan menyejahterakan masyarakat.

Juga cenderung merugikan masyarakat karena hanya berorientasi pada mencari keuntungan (profit oriented) sebesar-besarnya. Para wakil rakyat juga menilai, perubahan itu tidak wajar dilakukan.

“Kalau perusda mau mengubah nama menjadi perseroan terbatas, hal itu sudah memasuki nilai kapitalis sehingga nanti tidak akan menyejahterakan masyarakat karena yang diuntungkan adalah perusahaan, bukannya rakyat,” kata Ketua Fraksi Malaqbi Nasional (FMN) Hience Demma Buttu di hadapan peserta sidang di ruang DPRD Sulbar kemarin.

Menurut dia, dengan pembentukan PT,seolah mengesahkan jika Pemprov Sulbar menjadi agen neoliberalisme dengan tujuan mencari keuntungan semata-mata dan bukan menyejahterakan rakyat.“ Padahal, tujuan utama pembentukan itu kan untuk kesejahteraan rakyat. Kalau diubah menjadi PT, justru akan menyengsarakan rakyat,”ungkap dia. Bukan hanya Hiance, hampir seluruh anggota DPRD Sulbar melontarkan kritik serupa terkait rancangan peraturan daerah (raperda) pembentukan PT Pembangunan Sulbar.

Sebelumnya, draf raperda yang diajukan eksekutif tersebut menggunakan nama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), tapi setelah diajukan kembali berubah menjadi PT. Anggota Komisi III DPRD Sulbar Kalvin Kalambo menilai, pembentukan PT lebih pada profit oriented,bukan untuk orientasi pemenuhan kesejahteraan rakyat.

“Jika semua bidang usaha dikerjakan PT Pembangunan Sulbar ini, bagaimana dengan nasib kontraktor lokal. PT Ini bakal menjadi suprakontraktor yang mematikan kontraktor lokal,”ungkapnya.

Dia mempertanyakan alasan Pemprov Sulbar mengubah BUMD menjadi PT.“Yang perlu kami ketahui, apa alasan Pemprov Sulbar terkait penggantian nama itu,” kata Ketua Fraksi Persaudaraan DPRD Sulbar ini.

Sementara itu, anggota Fraksi Persatuan Demokrasi Kebangsaan (FPDK) Hamid menyoroti banyaknya bidang usaha yang rencananya dikelola PT ini.Dia khawatir hanya akan memberi keuntungan bagi segelintir orang. Ketua Dewan Pimpinan Provinsi (DPP) PDKSulbar ArifinNurdinpun tegas menyatakan sikap fraksinya menolak raperda tersebut.

“Yang jelas, fraksi kami menolak raperda itu karena tugas pemerintah seharusnya membuat kebijakan,menjadi regulator, bukan ikut bermain sebagai pengusaha,”paparnya. Menurut dia, dari pengalaman keberadaan perusda di beberapa daerah selama ini bahwa mereka hanya menggerogoti keuangan daerah dan tidak menyejahterakan rakyat.

Bahkan,Wakil Ketua DPRD Sulbar ini mengajukan solusi raperda dengan kewenangan pemprov lebih sebagai fasilitator dan mediator bagi semua kalangan pengusaha swasta di Sulbar.

“Pemprov harusnya mendorong iklim investasi yang bagus, bukan menjadi pemain atau kompetitor,” tandas dia. Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulbar Arsyad Hafid menjelaskan, pembentukan PT tersebut bertujuan mempercepat pembangunan daerah melalui peningkatan pemasukan APBD.“Tujuannya,meningkatkan pendapatan daerah sebesar-besarnya,”jelasnya.

Dia menolak memberikan alasan pembentukan PT Pembangunan Sulbar tersebut karena menilai hal itu masih akan dibahas di tingkat pansus. “Jadi, minta maaf karena kami tidak dapat memberikan alasan pembentukan PT tersebut karena masih akan melalui pembahasan di tingkat pansus,”tutur dia.

Menurut dia, ada beberapa perusahaan migas yang mengeksplorasi beberapa blok di Sulbar. “Dalam UU Migas, pemda diberikan kewenangan penyertaan modal 10% melalui badan usaha atau PT,” ujarnya. Dalam raperda tersebut, pemprov direncanakan menyertakan modal Rp3 miliar.

Dalam draf yang diserahkan ke DPRD Sulbar, pemprov mengajukan 16 bidang usaha yang akan dikelola perusahaan tersebut. Di antaranya bidang usaha energi dan sumber daya mineral (ESDM),pariwisata, telekomunikasi, konstruksi, perbankan,investasi,asuransi. (abdullah nicolha).

Monday, June 29, 2009

Ribuan Surat Suara Ditemukan Rusak

Sunday, 28 June 2009

MAJENE(SI) – Ribuan surat suara di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) rusak. Kerusakan itu berupa, robek, terdona tinta, dan gambar buram. Surat suara rusak yang ditemukan di beberapa kabupaten itu dipisahkan dan segera diganti.

Di Kabupaten Majene, KPU Majene menemukan ratusan surat suara dari 97.536 yang disortir dalam kondisi rusak. “Setelah kami melakukan penyortiran terdapat 388 surat suara yang kami temukan dalam keadaan rusak dan tidak layak pakai,”kata anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Majene Asmanuddin kepada Harian Seputar Indonesia(SI), kemarin.

Sementara itu, KPU Kabupaten Mamuju Utara (Matra) telah merampungkan penyortiran dan menemukan 700-an surat suara yang tidak layak pakai (rusak). Devisi Teknik, Data, dan Logistik KPU Matra Ishak Ibrahim mengungkapkan, kerusakan yang ditemukan bervariasi yakni robek dan terkena tinta di bagian gambar pasangan calon.

“Untuk sementara kami pastikan 69 lembar surat suara yang tidak dipakai sementara 700-an lainnya belum ada kepastian dari semua anggota karena belum diplenokan apakah diminta diganti atau tidak,” jelas Ishak via ponselnya kepada SI,kemarin.

Di Kabupaten Mamasa, hal yang sama juga terjadi setelah pihak penyelenggara pemilu melakukan penyortiran ditemukan sekitar 200-an surat suara yang rusak. Di antara lima kabupaten di provinsi ke-33 di Indonesia itu, daerah yang terbanyak mengalami kerusakan surat suara yakni di Kabupaten Polewali Mandar (Polman) sebanyak 1.036 surat suara dari 273.039 lembar surat suara. (abdullah nicolha).