Friday, July 3, 2009

Video Penggerebekan Aksi Mesum Dikecam

Friday, 03 July 2009

POLEWALI(SI) – Video penggerebekan aksi mesum yang diambil melalui telepon seluler (Ponsel) di salah satu tempat rekreasi di Polewali Mandar (Polman) saat ini marak beredar di Sulawesi Barat (Sulbar).

Video penggerebekan mesum yang berdurasi 4 menit 17 detik, mendapat kecaman keras dari masyarakat dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) pemerhati kekerasan perempuan. Pasalnya, dalam rekaman video itu tampak seorang gadis remaja yang wajahnya sudah pucat dan kalang kabut berusaha mengenakan kembali celananya, malah dihalangi-halangi sejumlah petugas yang menangkapnya.

Selain itu, dalam video tersebut juga, terlihat petugas sempat menginterogasi sepasang pemuda di lokasi tersebut, terekam jelas jika sepasang pemuda tersebut sudah ditahan di salah satu pos sebelum berkunjung ke tempat rekreasi itu.

Terbongkarnya skandal mesum ini, berawal dari ulah sekelompok bocah yang tengah memergoki kedua pasangan itu. Mereka lalu mengerjai pasangan mesum itu dengan mencuri pakaiannya. Lalu, mereka mengadukan dan menyerahkan pakaian pelaku sebagai barang bukti kepada petugas yang berpatroli tidak jauh dari lokasi.

Petugas patroli pun dengan sigap mendatangi lokasi, namun anehnya begitu memergoki kedua remaja itu sedang melakukan perbuatan layaknya pasangan suami istri,bukannya dihentikan. Mereka malah asyik menyaksikan adegan yang tak layak jadi tontonan umum ini sampai selesai. Parahnya,rekaman adegan itu malah beredar luas di masyarakat.

Akibatnya, kecaman keras pun bermunculan dari masyarakat. Rusman Toni tokoh masyarakat setempat menyesalkan hal tersebut, karena tempat rekreasi malah dijadikan tempat melakukan perbuatan tak senonoh oleh pasangan muda-mudi.

“Kami sangat menyesalkan kejadian itu,karena tempat rekreasi yang seharusnya dijadikan tempat untuk hiburan dan liburan bagi warga,”tegas tokoh masyarakat setempat Rusman Toni kepada sejumlah wartawan,kemarin.

Tanggapan serupa pun datang dari aktivis Lembaga Mitra Perempuan Polman Sitti Zaenab. Dia mengecam keras tindakan petugas yang merekam adegan mesum sepasang pemuda yang dalam keadaan bugil.

“Jika petugas tersebut mau melindungi sepasang pemuda ini mestinya dibawa ke kantor polisi. Jika perlu dinikahkan menurut hukum ada di daerah tersebut. Yang jelas kami mengecam tindakan (merekam adegan mesum) tersebut,”tegasnya.

Sitti Zaenab menambahkan, hal tersebut adalah pelecehan terhadap kaum hawa. Karena dalam video pengerebekan tersebut, diketahui sang perempuan yang berusaha menutupi alat kelaminnya malah dilucuti oknum petugas yang mengerebeknya.“Ini adalah sebuah pelecehan,”tegasnya.

Aktivis pemerhati perempuan ini berharap, korban segera melaporkan kasus memalukan tersebut ke Lembaga Bantuan Hukum (LBH). Hal itu untuk pendamping dalam mengajukan keberatan terhadap oknum petugas,karena gambar penggerebekan mesum itu sekarang beredar luas di masyarakat.

Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Resrim) Polres Polman Ajun Komisaris Polisi (AKP) Mussalah yang dihubungi, belum dapat memastikan jika oknum penggerebekan tersebut dilakukan petugas dari polisi atau petugas lainnya.

Namun, dia segera menyelidiki kasus tersebut.“Kami belum bisa pastikan (siapa pelakunya),” katanya ketika dihubungi melalui ponselnya,kemarin. (abdullah nicolha)

No comments: