Sunday, July 5, 2009

Peserta Minim, Gubernur Kecewa

Sunday, 05 July 2009

MAMUJU (SI) – Kampanye putaran terakhir pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 3 (JK-Wiranto) di Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar),kemarin, dimanfaatkan dengan berdoa dan berzikir untuk pemenangan pasangan yang memiliki slogan “lebih cepat lebih baik”itu.

Kendati panitia pelaksana menyebar 3.000-an undangan pada acara tablig akbar yang bertema “Ketika Sulbar Bertasbih” dengan menghadirkan ustadz ternama dari Jakarta, Ahmad Al- Habsyi, Ketua DPD I Golkar Sulbar yang juga Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh merasa kecewa dengan minimnya peserta yang hadir.

“Sangat disayangkan karena ruangan ini tidak penuh sesuai harapan. Terus terang saya sedikit kecewa dengan kondisi ini. Namun, kami dapat maklumi karena Sabtu ini bertepatan dengan hari libur para pegawai yang kebanyakan berasal dari Kabupaten Mamuju,” kata Anwar saat membuka sambutannya di Gedung Pemuda Mamuju kemarin.

Kendati demikian, kata orang nomor satu di Sulbar ini, hal itu tidak berpengaruh untuk tetap semangat dan bertekad memenangkan capres-cawapres JK-Wiranto di provinsi ke-33 itu. Dengan satu alasan juga bahwa masyarakat Sulbar kedatangan tamu istimewa, yakni Ustadz Ahmad Al-Habsyi.

Dia menambahkan, sebagai amanah konstitusi kami yakin dapat menjalankan pemilihan dalam lima tahun sekali (pilpres). “Bagi yang berada di Sulbar,yang baru terpisah dari Sulsel untuk pertama kali kami memiliki capres yang berasal dari Sulawesi.Karena itu, kami minta tetap menjatuhkan pilihan pada 8 Juli mendatang untuk pasangan nomor urut 3, yakni JK-Wiranto,” ungkapnya di hadapan ratusan peserta zikir.

Ketua Tim Kampanye Daerah (Kamda) Sulbar Syahrul Burhanuddin menyatakan, tablig akbar tersebut merupakan agenda Tim Kamda JK-Wiranto Sulbar dan tidak melakukan mobilisasi massa karena hari terakhir kampanye dipergunakan untuk menggelar doa bersama untuk pemenangan JK-Wiranto di Sulbar.

Syahrul menegaskan, saat ini JK siap melanjutkan pemerintahan SBY lima tahun ke depan, makanya JK mencalonkan diri sebagai capres. “Tidak bisa dilanjutkan tanpa ada J dan K karena itu akan berarti ‘lanutan’. Begitu juga dengan SBY (Sesudah Bambang Yusuf),” katanya diiringi tepuk tangan para peserta zikir yang hadir.

Sementara itu,Ahmad Al-Habsyi dalam tausiahnya menyatakan, tidak ingin memilih pemimpin yang tidak taat kepada Allah dan tidak mampu membimbing keluarganya. Sebab, yang diutamakan terlebih dahulu adalah hubungan kepada Tuhan kemudian kepada sesama manusia.

Habsyi juga sempat menceritakan petuah gurunya yang menyatakan, kalau makan jangan terlalu kenyang. “Sementara kalau memberikan ceramah,jangan terlalu lama karena lebih cepat lebih baik,” tandasnya sesaat sebelum mengakhiri tausiahnya. (abdullah nicolha)

No comments: