Friday, December 18, 2009

Wabup Ancam Sanksi Perusahaan

Thursday, 17 December 2009
WATANSOPPENG(SI) – Wakil Bupati (Wabup) Soppeng Andi Sarimin Saransi mengancam akan memberikan sanksi kepada sejumlah perusahaan yang mengerjakan proyek di daerah tersebut apabila terlambat dari jadwal yang telah ditentukan.

Menurut Wabup yang juga selaku Ketua Tim Tindak Lanjut Soppeng ini,bagi proyek-proyek yang terlambat dari jadwal tentunya akan terkena sanksi, yakni minimal akan dikenakan denda keterlambatan.

“Kalaumemangketerlambatannya kemudian juga terindi-kasi bermasalah pasti akan kami kenakan sanksi yang lebih berat,di antaranya sanksi pemutusan kontrak atau pun black list pada perusahaan yang bersangkutan,”ungkapnya.

Informasi yang dihimpun Seputar Indonesia (SI), sejumlah perusahaan yang sedang mengerjakan proyek Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Soppeng tahun anggaran 2009 indikasi terlambat, bahkan sejumlah proyek di Kabupaten Soppeng terancam terkena sanksi denda bahkan pemu-tusan kontrak oleh pemkab setempat.

Pasalnya, menjelang batas akhir masa kontrak proyek-proyek tahun anggaran 2009, realisasi sejumlah proyek di daerah berjuluk Kota Kalong itu masih sangat minim dan kedodoran.

Kepala Dinas Pendapatan,Pengelolaan, Keuangan, dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Soppeng Andi Tenri Sessu yang dikonfirmasi di kantornya kemarin, mengakui adanya sejumlah rekanan yang menghadapnya bahkan meminta kebijaksanaan pencairan anggaran yang diprediksi terlambat dari jadwal.

Namun,pihaknya terpaksa menolak karena menyalahi prosedur. ”Saya sampaikan bahwa kami di sini hanya melayani soal administrasi kalau memang laporan secara administrasi sudah rampung 100%,hak rekanan pasti segera dibayarkan,” katanya.

Dia juga mengungkapkan, pihaknya tidak pernah menunda pembayaran apabila persyaratan administrasi telah lengkap.“Kami tidak pernah menunda-nunda pembayaran kepada rekanan kalau memang persyaratannya sudah lengkap.Yang pasti,kami tidak ada toleransi dan menolak pembayaran proyek yang menurut laporan administrasinya belum rampung 100%,”tandasnya.

Sementara itu,pengerjaan kantor gabungan dinas yang terletak di antara Kantor Bupati dan DPRD Soppeng yang memiliki batas pada akhir Desember ini sudah mencapai pengerjaan 90% dari target yang ada.

Bahkan,dari pantauan SI di lokasi kemarin,sejumlah pekerja sedang mengecat bangunan. Kepala subpengerjaan proyek yang menangani pengecatan,Amran, mengungkapkan, saat ini pengerjaannya telah mencapai 90%, sedangkan gedungnya telah rampung tinggal menunggu pengecatan dan kamar mandi tiap ruangan. “Bangunan sudah rampung, sekarang tinggal catnya dan perabotannya, kami yakin bisa rampung sebelum batas akhirnya,” jelasnya.

Sebelumnya, pada rapat monitoring dan evaluasi triwulan III pekan lalu, terkuak pengerjaan sejumlah proyek fisik di Kabupaten Soppeng hingga kini baru mencapai angka 53,42% yang dikelola 28 unit kerja di daerah tersebut. Bahkan, realisasi kegiatannya secara keseluruhan masih di bawah target 75% atau bahkan masih ada yang nol persen.

Kegiatan tersebut bersumber dari APBN,APBD provinsi, DAK, maupun yang bersumber dari APBD Soppeng. Saat itu Wabup Soppeng Andi Sarimin Saransi meminta pimpinan SKPD setempat memanggil kontraktor yang bersangkutan.

Dia juga meminta tingkatkan pengawasan, proaktif dan bersungguhsungguh bekerja merampungkan kegiatannya dalam sisa waktu sekitar satu bulan. (abdullah nicolha

Wednesday, December 16, 2009

Andi Wadeng Mundur dari Bursa Bakal Calon

Wednesday, 16 December 2009
WATANSOPPENG(SI) – Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Soppeng Andi Wadeng yang pernah mengungkapkan kesiapannya maju di Pilkada Soppeng Juni mendatang,memutuskan mundur dari bursa pencalonan pada pesta demokrasi lima tahunan di Bumi Latemmamala tersebut.

Keputusan yang mencengangkan tersebut diambil setelah legislator Partai Demokrasi Kebangsaan (PDK) dua periode itu membicarakannya dengan rumpun keluarga dan kerabatnya karena mengkhawatirkan adanya perselisihan antarkeluarganya pascapilkada Juni mendatang.

“Saya memutuskan tidak maju dan berhenti membicarakan masalah pencalonan pilkada karena kami takutkan nanti ada perpecahan antarkeluarga mengingat yang akan maju juga merupakan keluarga dan kerabat. Maka, keputusan terakhir tidak membicarakannya lagi,”katanya kepada Seputar Indonesia (SI) di ruang kerjanya, kemarin.

Bahkan, sebagai kader PDK yang loyal kepada partai yang telah membawanya menjadi anggota DPRD Soppeng dua periode, akan memperjuangkan memenangkan calon yang akan diusung pada pilkada mendatang. “Bagaimanapun, saya adalah kader PDK dan harus loyal kepada calon yang akan diusung nanti dan akan bekerja untuk memenangkannya,” ungkap Wadeng.

Sebelumnya,Andi Wadeng menguat mendampingi wakil bupati (wabup) Soppeng Andi Sarimin Saransi yang juga bertekad maju pada pilkada mendatang,bahkan keduanya telah membangun komunikasi politik.

Namun, setelah PDK resmi akan mengusung Asisten II Sulsel Andi Sulham Hasan,isu tersebut kemudian hilang. Sementara isu koalisi antara PDK dan PDIP pada pilkada mendatang hingga kini belum jelas. Pasalnya, pihak partai berlambang kepala banteng moncong putih itu belum menentukan sikap. (abdullah nicolha)

Monday, December 14, 2009

Jumlah Peserta CPNS Disoal

Monday, 14 December 2009
WATANSOPPENG(SI) – Perbedaan jumlah pelamar calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang dilaporkan panitia penyelenggara ujian di Kabupaten Soppeng, dalam berita acara dengan jumlah yang dilaporkan dalam hasil seleksi berkas,menimbulkan persoalan.

Data yang dihimpun Seputar Indonesia( SI),jumlah pelamar yang lulus dalam seleksi berkas sebanyak 2.515 orang. Sementara pada laporan akhir sesaat setelah pelaksanaan ujian akhir pekan lalu berkurang satu orang menjadi 2.514 orang.

“Hal itu kan tentu saja menimbulkan kecurigaan,kenapa sampai bisa berkurang satu orang.Kenapa tidak dilaporkan sesuai data awal sebanyak 2.515 orang,” ungkap salah seorang aktivis LSM Lembaga Investigasi dan Informasi Korupsi (Lidik) Kabupaten Soppeng Nur Alam Abra kemarin.

Bahkan,data pelamar yang masuk di sekretariat penerimaan CPNS di Kantor Badan Kepegawaian Diklat dan Daerah (BKDD) setempat beberapa kali berubah hingga pelaksanaan ujian selesai.

Data yang dihimpun,pada laporan awal sejak detik-detik terakhir pendaftaran November lalu, jumlahnya mencapai 2.530 orang, tapi setelah dicek ternyata bertambah menjadi 2.535 orang. Bahkan sebelumnya, penambahan lima nama yang diterima panitia penyelenggara penerimaan CPNS di BKDD setempat dipersoalkan berbagai pihak.

“Kenapa masih ada tambahan,jadwal penerimaan berkas kan hanya sampai pukul 20.00 malam. Jika memang ada tambahan pendaftar setelah ditutup, artinya melanggar dong,” ujar Sekretaris Yassisoppengi Kabupaten Soppeng Agusnawan Iskandar beberapa waktu lalu.

Bahkan,hal itu harus diusut dan diperjelas jangan sampai ada oknum- oknum yang sengaja bermain dan memanfaatkan kondisi tersebut.“ Yang jelas, jika hal itu memang terjadi akan merugikan banyak orang,khususnya mereka yang ikut mendaftar CPNS,”ungkapnya.

Seorang panitia penyelenggara di BKDD Soppeng, Masjaya,membantah keras ada tambahan lima peserta. Dia beralasan,berkas kelimanya telah masuk sebelum jadwal penerimaan berkas berakhir.

“Tidak betul itu, tidak ada berkas yang kami terima setelah berakhirnya jadwal. Berkas mereka yang telah diterima sebelumnya tidak bertambah, cuma lima orang yang tidak tercatat pada rekap awal, ternyata berkasnya sudah ada,”ungkapnya.

Namun, saat pelaksanaan ujian CPNS selesai akhir pekan lalu,kembali ditemukan perbedaan jumlah, yakni berkurang dari jumlah awal, yaitu 2.515 menjadi 2.514 orang.

Bidang Informasi dan Komunikasi Lidik Kabupaten Soppeng Nur Alam Abra menegaskan, hal itu harus diperjelas karena mengindikasikan adanya permainan oleh panitia pelaksana penerimaan CPNS.

“Dalam laporan tersebut dikatakan, jumlah pelamar yang tercatat pasca ujian Sabtu (12/12) lalu sebanyak 2.514.Sementara sebelumnya panitia telah melaporkan pelamar yang lulus seleksi berkas sebanyak 2.515. Timbul pertanyaan, kenapa bisa berkurang satu?”ujarnya.

Menurutnya, apabila ada perbedaan data seperti itu, bisa saja menjadi celah bagi oknum-oknum yang ingin memanfaatkan kesempatan itu. “Kami tidak tahu bagaimana caranya karena jika ada yang ingin bermain curang semua bisa saja dijadikan alasan,”tandasnya.

Sementara itu,Kabid Kesejahteraan Pegawai BKDD Suriasni yang juga sekretaris panitia penerimaan CPNS Soppeng mengungkapkan, berkurangnya jumlah peserta karena salah satu dari mereka (pelamar) menyatakan pengunduran diri sebelum ujian digelar.

“Jadi, kami tidak memasukkannya lagi dalam jumlah tersebut,”katanya di ruang bagian Humas dan Protokol Pemkab Soppeng,pekan lalu. (abdullah nicolha)

Sunday, December 13, 2009

Wabup Jamin Tak Ada Perjokian

Sunday, 13 December 2009
WATANSOPPENG(SI) – Wakil Bupati Soppeng Andi Sarimin Saransi menjamin tidak ada perjokian pada penerimaan calon pegawai negeri sipil (CPNS) formasi 2009 di Kabupaten Soppeng.

Hal itu diungkapkan Andi Sarimin Saransi seusai memantau sembilan sekolah yang menjadi tempat pelaksanaan ujian CPNS, Sabtu (12/12). “Sesuai pantauan kami di lapangan, tidak ada tanda-tanda kecurangan, bahkan pelaksanaannya berjalan lancar,aman,dan tertib,” katanya kepada wartawan,kemarin.

Menurut dia, saat ini oknum yang ingin melakukan kecurangan tidak memiliki kesempatan karena pengawasan yang dilakukan sangat ketat sehingga mempersempit ruang gerak mereka.“Saya yakin di Soppeng tidak ada dan tidak ada yang berani melakukannya. Tidak tahu di tempat lain,”ujarnya.

Dia menambahkan, semua peserta memiliki peluang sama untuk lulus karena akan dilihat dari hasil pekerjaan yang akan diperiksa langsung Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar sebagai rekan kerja dalam pengerjaan soal ujian CPNS. “Jadi, semua peserta harus yakin pada diri sendiri karena dari hasil ujian akan ditentukan siapa yang lulus,” tandas Wabup Soppeng ini.

Ketua Tim Pemantau Ujian CPNS Soppeng Andi Pawelloi Mappejanci menjelaskan, dari pantauan, tidak ditemukan kecurangan sehingga pelaksanaan ujian berjalan lancar, tertib, dan aman. “Hingga saat ini belum ada yang kami dapatkan melakukan kecurangan semuanya berjalan lancar,” jelasnya.

Dia juga menjamin pemeriksaan nanti tidak ada yang berani melakukan kecurangan tersebut karena dikawal dan diawasi ketat semua pihak.“Kami yakin tidak ada. Sebab, saat pemeriksaan LJK, semuanya dipantau dan kami melihatnya langsung. Jadi kalau memang ada yang salah atau kotor akan terlihat langsung eror,seperti tahun lalu,”ungkap Kepala Inspektorat Soppeng ini.

Sebelumnya, Bupati Soppeng Andi Soetomo menegaskan, tidak akan ada percaloan di Bumi Latemmamala dalam penerimaan CPNS tahun ini.

“Saya yakin tidak ada calo pada penerimaan ini, begitu juga pada penerimaan sebelumnya. Kesimpulannya begini,prinsip saya sejak dulu,kalau Anda punya posisi akan saya copot.Artinya saya nonjobkan kemudian diproses sebagaimana aturan kepegawaian. Saya tegas dalam hal itu,” ungkap orang nomor satu di Soppeng ini kepada sejumlah wartawan,kemarin.

Sementara jika ada calo yang berasal dari luar atau selain pegawai, akan diserahkan ke kepolisian. “Kalau dia bukan pejabat akan diserahkan ke penyidik kepolisian. Jadi, saya tetap komitmen dalam masalah itu,”tandas dia.

Bupati mengemukakan, jika praktek tersebut (perjokian),suap, dan penjatahan tetap ada, tidak akan ada kalangan bawah yang bisa menjadi PNS.“Kalau itu dibiarkan dan tidak ditindak tegas, kapan si anak petani bisa diterima,” kata mantan Karo Humas Pemprov Sulsel ini.

Dia menambahkan, penilaian hasil ujian CPNS tersebut akan ditentukan murni dari hasil tes yang pemeriksaannya menggunakan komputer. “Yang jelas kami di kabupaten hanya sekadar pelaksana.

Selesai ujian, lembar soalnya langsung dibakar. Jadi, tidak ada jalan melakukan kecurangan. Mungkin saja yang bisik-bisik di luar itu adalah orang yang tidak lulus,” tandas mantan Camat Lilirilau ini. (abdullah nicolha)

Ribuan Peserta Tak Hadir

Sunday, 13 December 2009
MAKASSAR (SI) – Ribuan peserta seleksi tertulis calon pegawai negeri sipil (CPNS) absen alias tak hadir mengikuti tes,kemarin.

Di lingkup Pemprov Sulsel sebanyak 2.514 peserta absen, sekitar 4.000 di lingkup Pemkot Makassar, 433 di Pemkab Soppeng,serta 559 di Sidrap Dibandingkan Makassar, Soppeng, dan Sidrap persentase kehadiran peserta ujian di Pemprov Sulsel cukup tinggi,yakni mencapai 80% dengan jumlah pelamar yang berhak mengikuti ujian sebanyak 8.815. Di Pemkot Makassar, ujian CPNS tahun ini mengalami penurunan yang sangat drastis.

Menurut Asisten IV Pemkot Makassar Apiaty Kamalauddin, jumlah peserta yang mengikuti ujian hanya 49 % dari total pendaftar sebanyak 8.175 orang. Hal tersebut disebabkan waktu pelaksanaan ujian yang digelar secara serentak di kab/kota di Provinsi Sulsel sehingga yang mendaftar pada dua daerah atau lebih tentu harus memilih salah satunya dengan melihat potensi tingkat kelulusan.

”Persaingan yang ketat boleh jadi ada diantara mereka yang merasa tidak yakin akan lulus, malah mengundurkan diri duluan, juga mungkin ada yang berhalangan atau sakit maka kesempatan tersebut tidak dapat dipergunakannya,” tandas Apiaity Alasan banyak peserta yang harus memilih dan mengikuti seleksi di daerah lain.

Senada dengan pernyataan Sekretaris Panitia penyeleggara ujian CPNS Soppeng Suriasni. Di Soppeng,sebanyak 433 pelamar CPNS tak hadir mengikuti ujian dari total peserta tang lolos seleksi berkas sebanyak 2.515 atau 2.081 yang hadir.

Kepala Bagian Kesejahteraan Pegawai BKDD Soppeng ini menyebutkan,seandainya pihak panitia mengetahui ratusan pelamar tersebut tidak hadir dalam ujian pihaknya tidak akan melaporkan jumlah tersebut ke provinsi.

Data yang dihimpun,panitia penerimaan CPNS Soppeng menyediakan sebanyak 126 ruangan yang tersebar di sembilan sekolah yang ada di daerah berjuluk Kota Kalong itu. Sementara ujian dilaksanakan selama dua jam yang dimulai pukul 08.00-10.00 Wita,kemarin.

Dari ratusan pelamar CPNS yang tidak hadir tersebut yang terbanyak dari kalangan pelamar guru. Sementara itu,di Sidrap,sebanyak 559 peserta tidak hadir dari total peserta yang dinyatakan lulus seleksi berkas sebanyak 2.427.

Tahun ini, Pemkab Sidrap akan menerima 363 CPNS dari formasi tenaga pendidik, kesehatan, dan teknis. Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sulsel Andi Murny Amien Situru mengatakan, seleksi tertulis penerimaan CPNS di lingkup Pemprov Sulsel berjalan lancar.

Kemarin, usai ujian, untuk menjaga keamanan Lembar Jawaban Komputer, BKD Sulsel langsung menyerahkan LJK tersebut ke pihak Universitas Hasanuddin (Unhas) untuk diperiksa. Sementara, soal-soal ujian yang digunakan dalam tes CPNS, dimusnahkan di Lapangan Kantor Gubernur Sulsel,sore,kemarin.

Sebelumnya, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo melakukan peninjauan pelaksanaan seleksi CPNS pada tiga lokasi di Kota Makassar. Syahrul mengawali kunjungannya ke SD Pertiwi dan MAN Model dan sempat meninjau beberapa ruangan. Gubernur didampingi Asisten I Andi Herry Iskandar, Kepala BPSDMA Jufri Rahman, dan Kepala BKD Andi Murny Amien Situru. (abriandi/mulyadi abdillah/ abdullah nicolha/m syahlan)