Friday, November 13, 2009

Honorer Daftar di Luar Daerah

Thursday, 12 November 2009
WATANSOPPENG(SI) – Sejumlah tenaga honorer di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Soppeng memutuskan mendaftar calon pegawai negeri sipil (CPNS) di luar daerah.

Langkah ini diambil setelah tidak memiliki peluang mendaftar sebagai CPNS di Soppeng karena tidak ada formasi untuk mereka.Padahal, sebagian besar tenaga honorer tersebut sudah mengabdi beberapa tahun.

Seorang honorer yang bertugas sebagai staf Sekretariat Kabupaten berinisial TN,29,mengaku telah mengabdi selama hampir lima tahun sejakpemerintahanBupati AndiHarta Sanjaya. Namun, dia tidak masuk dalam daftar database Soppeng untuk diangkat menjadi PNS.

“Kami harus mendaftar di luar daerah Soppeng karena tidak ada formasi jurusan di sini (Soppeng). Sebab, di Kota Parepare ada jurusan yang sesuai, terpaksa saya mencoba mendaftar di sana,” ungkapnya kemarin.

Hal senada diungkapkan IT,25, yang terpaksa memilih daerah lain untuk mendaftarkan diri pada penerimaan CPNS tahun ini, meskipun hampir dua tahun mengabdi di Sekretariat Kabupaten Soppeng. “Saya juga terpaksa harus mencari daerah lain untuk mendaftar karena kami tidak ingin menjadi honorer terus,”tuturnya.

Selain TN dan IT, masih ada sejumlah honorer lain yang jumlahnya hampir puluhan yang memilih mendaftar di daerah lain. “Saya mendaftar di Makassar karena tahun ini tidak ada formasi untuk sarjana hukum yang mau diterima di Soppeng,” ungkap TN.

Begitu juga jurusan IT karena formasi ekonomi akuntansi tidak ada di Soppeng, makanya memilih Kota Parepare. Mereka berharap, pemkab setempat memerhatikan tenaga honorer yang telah lama mengabdi. Apabila di daerah lain belum lulus menjadi PNS, jadi bila mereka tidak lulus akan kembali lagi mengabdi di daerah berjuluk Kota Kalong itu.

Data dari BKDD sebagai panitia penerimaan CPNS Kabupaten Soppeng formasi yang disediakan sebanyak 291 orang formasi umum dan pengangkatan untuk database sebanyak 161 orang serta lima orang untuk sekdes. Sementara data terakhir untuk pendaftar yang masuk di BKDD Soppeng mencapai 2.530 orang. (abdullah nicolha)

Wednesday, November 11, 2009

Golkar Ajukan 10 Nama Balon

Wednesday, 11 November 2009
WATANSOPPENG (SI) – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kabupaten Soppeng mengajukan 10 nama bakal calon (balon) bupati dan balon wakil bupati ke DPD I Golkar Sulsel.Mereka segera disurvei dan ditetapkan sebagai calon yang akan diusung pada Pilkada Soppeng.

Kesepuluh nama balon tersebut, yaitu Andi Kaswadi Razak,Andi Sulhan Hasan,Syarifuddin Rauf, Andi Pawelloi Mappejanci, Andi Anton, Mayor Mulyadi Marzuki, Andi Rizal Mappatunru, Bakkareng, Andi Khaerani, dan Husain Djunaid.

“Mereka akan disurvei popularitas dan elektabilitasnya diusung pada Pilkada Soppeng Juni mendatang,” ungkap Ketua Tim Pilkada Golkar Soppeng Syahruddin M Adam kepada Seputar Indonesia( SI),kemarin.

Menurutnya,DPD II Golkar Soppeng akan melakukan verifikasi terlebih dahulu pada hari ini.Wakil Ketua DPD II Golkar Soppeng ini menambahkan, sesuai jadwal,survei kedua akan dilakukan sekitar pertengahan November hingga Desember. Untuk penetapan calon yang akan diusung setelah survei tersebut.

“Kemungkinan besar calon yang diusung Golkar akan diumumkan serentak di 10 kabupaten/ kota yang menggelar pilkada,” jelasnya. Pendaftaran balon bupati dan wakil bupati di DPD II Golkar Soppeng resmi ditutup pada Selasa (10/11) sore yang dihadiri sejumlah pengurus. Hasilnya, diperoleh 10 nama untuk diajukan ke DPD I Golkar Sulsel.

Sebelumnya, Golkar setempat menerima 15 pendaftar dari berbagai elemen,tapi hingga pendaftaran ditutup kemarin, yang mengembalikan formulir pendaftaran atau yang resmi mendaftar hanya 10 orang.“Itulah yang akan diajukan untuk disurvei,” tutur

Sekretaris Tim Pilkada Golkar Soppeng Yahya. Dia menambahkan, Golkar hanya menerima pendaftaran kemudian memverifikasi dan diajukan ke DPD I.Karena itu, bagi para balon yang tidak mengembalikan formulir, otomatis tidak akan diajukan untuk disurvei popularitas dan elektabilitasnya.

Syahruddin menambahkan,bukan hanya popularitas dan elektabilitasnya yang akan diperhitungkan. Juga, tren para calon di masyarakat Soppeng.“Bisa saja yang dua itu dimiliki, tapi tidak tren di masyarakat.Hal itu bisa saja turun, tetapi tetap tren di kalangan masyarakat setempat,” tutur mantan Wakil Ketua DPRD Soppeng ini. (abdullah nicolha)

Soppeng Kota Sehat Nasional

Wednesday, 11 November 2009
WATANSOPPENG(SI) – Kabupaten Soppeng kembali meraih penghargaan tingkat nasional.Kota Kalong (kelelawar) ini termasuk salah satu daerah yang meraih predikat sehat tingkat nasional.

Bupati Soppeng Andi Soetomo mengungkapkan, prestasi itu membuktikan dari empat strong point pembangunan di Kabupaten Soppeng, tiga di antaranya telah mendapat penghargaan tingkat nasional.“ Keberhasilan di sektor kesehatan sebagai strong pointketiga ini patut disyukuri,” ungkapnya kemarin.

Strong point pembangunan pertama yang mendapatkan penghargaan adalah sektor pertanian.Bahkan, sudah dua tahun berturut-turut Soppeng menerima Satyalencana Pembangunan Pertanian dari Presiden SBY.

Strong point kedua, yakni sektor pendidikan. Belum lama, lima dari enam siswa yang mewakili Sulsel pada pelaksanaan olimpiade sains sekolah dasar (SD) berasal dari Kabupaten Soppeng.Tiga siswa untuk mata pelajaran matematika dan dua siswa untuk mata pelajaran IPA.

“Semua ini adalah keberhasilan bersama,”ujar Bupati. Sekarang tinggal sektor pariwisata sebagai strong point keempat yang belum mendapat pen-g-hargaan. Karena itu, perlu terus dibenahi dan ditingkatkan sarana dan prasarananya pariwisata.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Soppeng dr Sofyan Syamsuddin mengungkapkan, Sekjen Departemen Kesehatan melalui faksimile mengundang Bupati Soppeng menerima penghargaan di Jakarta hari ini. “Kami sudah terima undangannya,” katanya kemarin.

Terkait kriteria sebagai kabupaten sehat,Sofyan mengungkapkan, ada tujuh indikator. Soppeng telah memenuhi dua, yakni kawasan permukiman sarana dan prasarana sehat serta kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri. “Sebenarnya, sasaran dan kriteria penilaian hampir sama dengan penilaian Adipura yang berhasil diraih Kota Watansoppeng tahun ini.

Cuma penilaian kabupaten/ kota sehat cakupannya lebih luas karena yang dinilai bukan hanya Kota Watansoppeng,tapi enam dari delapan kecamatan,” jelasnya. Kadis Kesehatan yang rencananya turut mendampingi bupati pada acara penerimaan penghargaan tersebut, menambahkan, untuk kawasan permukiman, tujuh itemyang menjadi saran penilaian, yakni udara bersih, air sungai bersih, penyediaan air bersih individu dan umum, pembuangan air limbah domestik (rumah tangga), pengelolaan sampah,perumahan dan permukiman ,serta pertanaman dan hutan kota.

“Sementara indikator kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri terdiri atas 18 item. Di antaranya perilaku hidup bersih dan sehat,imunisasi,pelayanan pengobatan dan perawatan, pemberantasan sejumlah penyakit dan lainnya,” ungkap dr Sofyan.

Penilaian kabupaten/kota sehat dilakukan dua tahun sekali yang dilakukan tim terpadu dan sejumlah departemen terkait dari Jakarta yang telah melakukan penilaian akhir Agustus 2009.“Keberhasilan tahun ini, berarti kriteria Kabupaten Soppeng akan meningkat dari dua menjadi lima tatanan penilaian pada 2011,”tandas dia.

Selain Kabupaten Soppeng, lima kabupaten/kota di Sulsel juga mendapatkan penghargaan serupa, di antaranya Kota Makassar,Parepare, Palopo, Kabupaten Pangkep, Enrekang. Penghargaan Kabupaten Sehat diserahkan langsung Menteri Kesehatan RI Endang R Sedyaningsih hari ini di Aula Gedung Baru Departemen Kesehatan,Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Penghargaan itu juga merupakan rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-45. (abdullah nicolha)

Tuesday, November 10, 2009

Dana Ad Hock Soppeng Rp33 M

Monday, 09 November 2009
WATANSOPPENG(SI) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Soppeng pada 2010 menerima dana Rp33 miliar dari pemerintah pusat yang bersumber dari dana ad hock.

“Meski dana alokasi khusus Soppeng mengalami penurunan, masih ada cara lain untuk mendapatkan bantuan dari pusat berupa dana penyesuaian,yakni dana stimulus dan ad hock. Pada 2010, kami akan menerima Rp33 miliar dari dana ad hock,”ungkap Bupati Soppeng Andi Soetomo kepada wartawan di ruang kerjanya.

Menurut dia, bantuan tersebut untuk pembangunan infrastruktur jalan di Bumi Latemmamala sebesar Rp25 miliar. Lalu pengadaan alat kesehatan (alkes) sebesar Rp5 miliar dan proyek air bersih Rp3 miliar yang rencananya ditempatkan di Data E,Kecamatan Marioriawa hingga ke Laringgi.

“Yang jelas dana itu akan diarahkan ke sana dan itu bisa mendukung pembangunan di daerah ini. Kami telah mendapatkan respons positif dari pusat, dana ini nanti sudah jelas penempatannya,” kata orang nomor satu di daerah berjuluk Kota Kalong ini.

Terkait adanya pengurangan DAK untuk Kabupaten Soppeng, Bupati menyatakan tidak terlalu memengaruhi pembangunan karena adanya dana penyesuaian tersebut. Data yang dihimpun Seputar Indonesia (SI), dana alokasi khusus (DAK) untuk Pemkab Soppeng pada tahun anggaran 2010 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, yakni sekitar Rp18,9 miliar.

Sementara DAK pada 2009 yang diterima Rp53,499 miliar. Berbeda dengan dana alokasi umum (DAU) untuk 2010 meningkat dari tahun sebelumnya,yakni DAU 2009 sebesar Rp332 miliar, meningkat menjadi Rp354,6 miliar. Kendati diakui DAK 2010 mengalami penurunan, secara keseluruhan DAK-DAU Soppeng 2010 mengalami peningkatan Rp1,261 miliar.

Bupati Soppeng Andi Soetomo mengungkapkan, khusus alokasi DAK yang diberikan pusat untuk 2010 mengalami penurunan sekitar Rp18,9 miliar lebih dibanding 2009, yakni Rp53,499 miliar. “Tapi, alokasi DAU meningkat sekitar Rp11,385 miliar dari sebelumnya sekitar Rp320,7 miliar,”ungkapnya.

Pengurangan tersebut tidak hanya dialami Kabupaten Soppeng. Seluruh daerah di Indonesia mengalaminya. “Kata Menpan, hal itu karena banyaknya daerah yang dimekarkan,” kata Bupati Soppeng ini.

Hal senada diungkapkan Sekkab Abd Haris Abbas.Dia mengatakan, dua sumber dana bila dijumlahkan, anggaran untuk Soppeng dari pemerintah pusat mengalami peningkatan dibanding tahun ini, yakni sekitar RpRp354,2 miliar lebih.

“Sekali pun memang kenaikannya tidak signifikan,”ucapnya. Hanya, dana yang bersumber dari DAU itu lebih banyak untuk gaji pegawai.“Memang begitulah aturannya.Jadi,nanti setelah sisa dari pembayaran gaji pegawai baru dimanfaatkan program bidang lainnya,”tandasnya. (abdullah nicolha)

5 Siswa Soppeng Wakili Sulsel

Monday, 09 November 2009
WATANSOPPENG(SI) – Sejumlah siswa taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD) asal Kabupaten Soppeng berhasil mengukir prestasi gemilang pada olimpiade sains SD tingkat Provinsi Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu.

Bupati Soppeng Andi Soetomo mengungkapkan, lima dari enam siswa yang mewakili Sulsel ke tingkat nasional berasal dari Kabupaten Soppeng. “Ada lima siswa Soppeng yang menjadi wakil Sulsel di ajang tersebut,” ungkapnya sesaat sebelum menutup Mathemathics Education Quality Improvement Programme (MEQIP) di ruang pola kantor bupati belum lama ini.

Dia menyebutkan mata pelajaran matematika tiga siswa seluruhnya berasal dari Kabupaten Sopeng. Untuk mata pelajaran IPA, dua siswa juga berasal dari Soppeng.

“Prestasi tersebut tentunya berkat kerja keras dan dukungan semua pihak. Baik orangtua, UPTD, pengawas, kepala sekolah, dan para guru,” ujar orang nomor satu di Bumi Latemmamala ini.

Bupati mengatakan, keberhasilan tersebut tidak lepas dari pelaksanaan program MEQIP. Selama ini pelajaran matematika yang dianggap sulit oleh siswa, bukan menjadi mata pelajaran yang menakutkan.

Bupati pun menginstruksikan Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dikmudora) Kabupaten Soppeng menyusun perencanaan program lanjutan MEQIP pada 2010. “Tentunya akan disesuaikan dengan kemampuan keuangan yang ada.Namun, untuk pelatihan harus tetap diadakan,meski untuk peralatan akan dilihat dari kemampuan dana,”ujarnya.

Program MEQIP yang dilaksanakan adalah bagian usaha menciptakan guru yang profesional, khususnya meningkatkan mutu guru matematika di sekolah dasar. “Sekarang sudah saatnya mengubah pendekatan proses belajar mengajar dengan pendekatan persuasif yang mendidik dan mudah dipahami,”tandasnya.

Acara tersebut dihadiri Kadis Dikmudora Hj A Endang Supiati beserta jajarannya. Mendengar instruksi bupati tersebut, pihak Dikmudora akan mengupayakan lebih meningkatkan usaha peningkatan guru profesional di daerah tersebut. (abdullah nicolha)

Sunday, November 8, 2009

Isu Calo CPNS Merebak di Polman

Sunday, 08 November 2009
POLEWALI(SI) – Isu percaloan dalam proses penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), mulai merebak.Beredar isu sejumlah oknum berani menggaransi kelulusan dengan syarat pembayaran antara Rp20-40 juta.


Bupati Polman Ali Baal Masdar meminta dan mengimbau masyarakat, khususnya para pendaftar CPNS untuk melaporkan jika ada oknum pejabat yang terlibat dalam percaloan atau menjadi calo.

“Kami minta kepada para pendaftar agar waspada. Laporkan kepada saya kalau ada pejabat yang menjadi calo. Siapa tahu dia lebih senang jadi makelar,sehingga pantas diberhentikan,”tegas orang nomor satu di Polman ini.

Informasi yang dihimpun Seputar Indonesia (SI) jumlah pembayaran yang diminta para calo CPNS bergantung pada ijazah pendaftar. Untuk pendaftar yang berijazah SMA dan diploma, dipatok sekitar Rp20 sampai Rp25 Juta, sedangkan untuk strata satu (S1) mencapai Rp30-40 juta.

Namun,Bupati Ali Baal Masdar menegaskan agar tidak mempercayai calo, karena kelulusan ditentukan oleh nilai hasil ujian CPNS yang akan diperiksa oleh lembaga yang kredibel dan obyektif.

“Jangan percaya janji siapa pun untuk meluluskan menjadi CPNS. Karena kelulusan ditentukan nilai hasil ujian,”tegas bupati yang menjabat dua periode ini. Hal senada diungkapkan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Polman Natsir Rahmat.

Dia juga mengingatkan kepada para PNS agar tidak merusak citra dengan menjadi calo CPNS. “Waspadai calo CPNS, jangan sampai ada pegawai pemkab melakukan praktik seperti itu,” tandasnya dalam apel pagi,belum lama ini.

Hal tersebut terkait adanya kekhawatiran sebagian besar masyarakat, khususnya pendaftar CPNS, di Bumi Todilaling adanya oknum PNS yang memberikan garansi kelulusan dengan meminta bayaran puluhan juta rupiah.

Sebelumnya, pemerintah Kabupaten Polewali Mandar (Polman) telah mengumumkan jadwal pendaftaran CPNS 2009 sejak 27 Oktober.Total formasi yang akan diterima sebanyak 411 orang, terdiri dari tenaga guru sebanyak 199 orang,tenaga kesehatan 118 orang, dan tenaga teknis lainnya sebanyak 94 orang. Panitia Pendaftaran CPNS membuat tempat-tempat pendaftaran di setiap kantor camat.

Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKDD) Polman Sunjalil Yahya mengungkapkan, pendaftaran di kecamatan merupakan kebijakan pemkab untuk memudahkan para pendaftar CPNS menyerahkan berkas.

Kebijakan yang sama telah dilakukan pada pendaftaran CPNS 2008 lalu. “Kebijakan ini, merupakan bentuk pendekatan pelayanan kepada masyarakat, khususnya terhadap para calon pendaftar. Dengan demikian, penyerahan berkas pendaftaran mereka cukup di kantor camat setempat.Tidak perlu ke kabupaten,” tandasnya. (abdullah nicolha)