Thursday, February 25, 2010

Lutra Pecahkan Rekor Pilkada

Friday, 26 February 2010
MAKASSAR (SI) – Tahapan pendaftaran calon bupati dan calon wakil bupati di sepuluh kabupaten di Sulsel,minus Gowa dan Selayar telah rampung tadi malam. Hasilnya, sebanyak 50 pasangan siap bertarung pada 23 Juni mendatang.

Dengan catatan, pasangan cabup dan cawabup yang mendaftar itu, lolos tahapan verifikasi yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) setempat. Ke-50 pasangan tersebut terbagi hampir merata di delapan kabupaten, kecuali di Kabupaten Luwu Utara yang pendaftarnya mencapai sebelas pasangan.

Jumlah tersebut sekaligus mencatatkan rekor bagi Lutra sebagai daerah dengan kontestan paling banyak di Sulsel, bahkan di Indonesia. Rekor peserta terbanyak dalam Pilkada di Sulsel sebelumnya, hanya mencapai tujuh pasangan, yakni di Pilkada Makassar dan Pilkada Pinrang.

Ke-11 pasangan cabup dan cawabup yang kemarin sudah menyerahkan berkasnya ke KPU Lutra, enam diantaranya mendaftar melalui partai politik. Selebihnya, menggunakan jalur perseorangan.

Pasangan yang terakomodasi lewat parpol masing-masung,Arifin Junaidi - Indah Putri Indriani yang disokong PPRN, PBN, Barisan Nasional, PKPI, PPI, Partai Matahari Bangsa,PNBKI,PBB, PBR,Partai Merdeka,dan PPIB. Pasangan Ilham Noer Toadji- Hamzah Jalante yang didukung PDK,dan Hanura.Arsyad Kasmar- Gempur Warseso mengendarai Golkar, PDP, dan PKP. Pasangan Thahar Rum-Anshar Akib melalui Demokrat,PKB,Partai Patriot,PK, dan PPDI.

Pasangan Machmud Rompegading-Syaifullah Burhan yang didukung PKS,PPP,dan PDS, serta pasangan Sakaruddin- Achmad Ridha melalui PAN,Partai RepublikaN,dan PKPB. Sedang jalur perseorangan masing- masing Masrah Marrang-Achmad Mas’ud,Sam Sumastono-Isjaya Kaladen,Tandi Paddang-Suhardi M Anwar,Sitti Maesaroh—Basiruddin, Rafiuddin Syah-Marhaenah.

Terbanyak kedua adalah Kabupaten Soppeng dengan tujuh pasangan.Lima dengan jalur partai, dua pasangan melalui jalur perseorangan.Perebutan tampuk kekuasaan lima tahun ke depan di Bumi Latemmamala ini diperkirakan akan sengit.

Incumbent Andi Soetomo yang berpasangan dengan Aris Muhammadiah akan berhadapan dengan pasangan Andi Kaswadi Razak-Andi Risal Mappatunru, Andi Sarimin Saransi- Kyai Muda Sulaeman.

Tak hanya itu, masih ada pasangan Andi Sulham Hasan- Supriansa yang didukung Partai Demokrat,Andi Herdi Bunga Haryadi- DR Basra Gassing, serta dua pasangan jalur perseorangan Syamsu Niang-Andi Hendra Pabeangi dan Andi Taufan Made Alie-Sukman Junuddin.

Di Maros,Tana Toraja, dan Bulukumba masing-masing enam pasangan secara resmi sudah mendaftarkan diri bertarung,menyusul Luwu Timur dan Pangkep lima pasangan, dan paling sedikit di Kabupaten Barru yang hanya empat pasangan.

Dukungan Ganda

Sementara itu, hari terakhir pendaftaran bakal pasangan calon bupati dan wakil bupati di Luwu Timur (Lutim), diwarnai surat dukungan ganda partai pengusung. Adalah pasangan Nur Husain- Madjid Tahir dan Saldy Mansyur- Andi Asrul Mappesabbi saling klaim diusung Partai Demokrat.

Kedua pasangan itu masingmasing memasukkan surat dukungan dari Partai Demokrat yang ditandatangani oleh dua Pengurus DPC yang berbeda. Pasangan Nur Husain-Madjid, surat dukungannya ditanda tangani oleh Wakil Ketua III DPC Partai Demokrat Najamuddin.Sementara untuk pasangan Saldy- Asrul ditanda tangani oleh Wakil Ketua I DPC Isa Anshari.

Bahkan, kedua Pengurus DPC Demokrat ini sama-sama mengklaim mendapatkan mandat sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua dari Ketua DPC non aktif Lutim Mas’ud Magani, yang saat ini sedang dalam kondisi sakit.

Keduanya juga mengklaim sudah mengantongi rekomendasi dari Pengurus DPP Partai Demokrat. Terkait dukungan ganda tersebut, Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel, Syamsul Mappareppa menegaskan, bahwa yang sah direkomendasikan secara resmi oleh partainya di Lutim, hanya Pasangan Nur Husain-Madjid Tahir.

“Kalau ada mengatasnamakan partai, selain Nur Husain berarti itu tidak sah. Sebab sangat jelas siapa ditetapkan secara resmi oleh partai melalui Rapat DPP dan Tim Sembilan Pilkada Sulsel di Jakarta, yakni Nur Husain,”tegas Syamsul, saat dikonfirmasi tadi malam.

Mantan Panglima Kodam TNI Brawijaya ini, juga menyatakan siap memberi klarifikasi ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) apabila diminta atau didatangi. Sebab dalam mekanisme partai-nya, sudah sangat jelas menentukan kandidat usungannya di setiap daerah,termasuk di Luwu Timur.

Ketua KPU Sulsel Jayadi Nas, yang turun langsung memantau surat dukungan ganda tersebut, mengaku tetap meminta jajarannya menerima proses pendaftarannya. Namun siapa dianggap sah, pihaknya terlebih dahulu akan meminta klarifikasi dari DPP Partai Demokrat, baik usungannya maupun pengurus yang dianggap sah di Lutim.

“Kami tidak mau gegabah menyatakan,bahwa ini yang tidak sah. Jadi kita terima saja berkasnya. Nanti dilakukan verifikasi dan klarifikasi ke DPP, mengenai siapa pengurus yang sah di daerah ini. Hasilnya itulah dijadikan rujukan menetapkan bakal calon,” papar Jayadi,secara terpisah.

Menurut dia, surat dukungan ganda tersebut,merupakan masalah internal partai bersangkutan. Sehingga penyelesaiannya harus melalui partai juga, yakni melakukan klarifikasi. Namun dia memastikan, bila melihat parpol pengusung dan pendukung yang dimasukkan Nur Husain dan Saldy, penentunya adalah Demokrat.

“Kalau nantinya yang diakui rekomendasi Nur Husain, maka Saldy kemungkinan tidak bisa lolos syarat dukungan.Begitupun sebaliknya karena yang menentukan jadi tidaknya maju dua calon ini, yakni rekomendasi Demokrat,” kata Jayadi.

Senada dengan Ketua KPU Sulsel,Ketua KPU Lutim Muhammad Ayyub mengatakan, guna proses verifikasi atas dualisme dukungan parpol, pihaknya akan melakukan konsultasi hingga di tingkat DPP Partai Demokrat dengan terlebih dahulu mempelajari aturan internal Partai Demokrat yang berlaku.

“Kami akan mempelajari kembali seperti apa aturan yang berlaku di internal Partai Demokrat yang tercantum dalam AD/ART partai. Selain itu, klarifikasi juga akan kami minta dari pengurus partai mulai dari tingkat kabupaten hingga pusat,” ujar Ayyub,kemarin.

Meskipun begitu, Ayyub menegaskan pihaknya tetap menerima pendaftaran dari kedua kandidat sampai hasil verifikasi dilakukan sebagai bahan untuk memutuskan maju atau tidaknya kandidat dimaksud.

Ditemui secara terpisah usai mendaftar di KPU, baik Saldy maupun Nur Husain, mengaku akan menyerahkan sepenuhnya proses verifikasi atas dukungan ganda tersebut ke KPU Lutim, guna meminta siapa yang sah ditetapkan Partai Demokrat.

Kendati demikian keduanya, tidak mau terjadi benturan akibat dukungan ganda tersebut. “Tapi saya sendiri sudah mengantongi surat rekomendasi dukungan baik dari DPC hingga DPP dan saya akan tetap memperjuangkan hal itu sebagai hak saya,”ujar Saldy meyakinkan.

Selain Lutim, Pasangan Victor Datuan Batara-Rosina Paloan di Tana Toraja,kepastian mengendarai Partai Demokrat, masih simpang siur.Pasalnya,surat rekomendasi dari DPP yang dikantongi duet ini, dikabarkan belum ditandatangani DPD dan DPC Demokrat Tana Toraja. Padahal untuk memasukkan rekomendasi, harus atas nama pengurus DPC. (asdhar/arif saleh/ abdullah nicolha)

No comments: