Monday, 22 September 2008
LUWU (SINDO) – Duet Rischal Anton Pasombo-Sahardi Mulia pada Pemilu Kepala Daerah Luwu yang lebih dikenal dengan nama Persaudaraan Rischal-Sahardi (Perisai), menyesalkan apabila ada salah satu pasangan calon yang memplagiat program.
Menurut Sahardi, apabila ada pasangan yang ingin memperjuangkan masyarakat petani di daerah Luwu dan tidak memiliki keahlian dalam bidang itu, sama saja sia-sia. ”Sangat disayangkan, hasilnya nanti tidak akan maksimal apabila tanpa ada keahlian khusus bidang pertanian dan ingin memberdayakan petani.
Yang tadinya ingin memperbaiki,jadi tambah merusak karena tidak tahu caranya,”ungkapnya. Pasangan yang lebih dulu mencanangkan pemberdayaan petani, yakni paket Perisai. Sahardi mengklaim menetapkan strategi pembangunan yang lebih berorientasi usaha-usaha pemecahan masalah.
Selain itu, dia juga mengembangkan potensi yang lokal spesifik secara lebih beragam berdasarkan kondisi dan potensi wilayah, terutama untuk pembangunan pedesaan. ”Kami tidak mengatakan bahwa kami ahli pertanian, tetapi kenyataan membuktikan kami banyak tahu tentang itu karena memang bergerak di bidang pertanian,” jelas pegawai Departemen Pertanian ini.
Salah satu program utama Perisai adalah melaksanakan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat yang berfokus pembangunan sektor pertanian. Sektor itu dijadikan lokomotif dalam rangka usaha pengembangan usaha agrobisnis dan agroindustri.
Caranya dengan mengembangkan kapasitas pelaku ekonomi,pengembangan pertanian terpadu pengembangan kehutanan,pengelolaan pertambangan, membangun prasarana dan sarana penunjang pembangunan ekonomi serta memfasilitasi kemitraan antara pengusaha lokal dan pihak lain.
”Kami juga akan menciptakan iklim investasi yang kondusif dan kemudahan mengembangkan kegiatan investasi, menjamin kepastian dan keamanan bagi investor yang sungguh-sungguh mengembangkan usaha dan menanamkan investasi secara proporsional serta peningkatan investasi lokal, regional, nasional, dan global,” kata calon bupati yang diusung PDK-PDIP Rischal Antón Pasombo.
Alasannya mengedepankan sektor pertanian di Kabupaten Luwu karena prihatin dengan hasil pertanian yang mengalami penurunan. Menurut dia,80% masyarakat di Luwu bertumpu pada hasil pertanian dan apabila itu tidak diberdayakan, maka masyarakat di daerah ini tidak akan merasakan kesejahteraan. (abdullah nicolha)
No comments:
Post a Comment