Friday, June 18, 2010

Talud di Takkalala Kembali Roboh

Thursday, 17 June 2010
WATANSOPPENG(SI) – Sebuah talud yang ada di pinggir lapangan sepak bola Takkalala Kecamatan Marioriwawo,Kabupaten Soppeng,roboh Selasa (15/6) malam,akibat hujan deras yang mengguyur daerah tersebut.

Salah seorang warga Takkalala, Kamal,30,menyebutkan,talud tersebut roboh karena hujan deras mengguyur daerah tersebut pukul 20.00 Wita.Padahal,talud itu belum lama dibangun Pemkab Soppeng.

Kamal menyebutkan, tahun lalu, talud tersebut juga roboh dan menelan korban jiwa, yakni salah seorang murid SD 135 Mario, Arlis, dan seorang murid SMPN 1 Takkalala, Ansar, mengalami patah kaki.

“Dengan robohnya talud untuk kedua kalinya dalam setahun ini membuktikan bahwa mutu dan hasil bangunannya tidak sesuai bestek dan kurangnya pengawasan dinas terkait,” ungkapnya kemarin.

Dia berharap, dalam pembangunan talud ketiga kalinya nanti, pemerintah harus mengawasi betul pengerjaannya sesuai bestek sehingga tidak terkesan asal-asalan. “Kami berharap mutu dan kualitas pengerjaannya lebih maksimal, tidak seperti sebelumnya yang terkesan sia-sia.Begitu juga kepada pihak terkait memperketat pengawasan agar hasilnya bagus,” tandas aktivis pemuda Soppeng ini.

Senada diungkapkan Koordinator Lembaga Kontrol Independen Nasional (LKIN) Wilayah Bosowa Buhari Abu. Menurutnya,dengan robohnya talud yang belum lama selesai dikerjakan itu membuktikan hasil pengerjaannya tidak maksimal dan tidak memperhatikan kualitas proyek.

“Itu satu bukti bahwa mutu dan kualitas pengerjaan kurang maksimal sehingga perlu adanya pengawasan pihak terkait selaku leading sector pengerjaan memberikan perhatian atas hasilnya nanti,”katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Soppeng Munir mengaku tidak mengetahui masalah tersebut secara pasti karena dia baru menjabat setelah proyek tersebut rampung.

Kendati demikian,pihaknya telah meninjau langsung lokasi talud yang roboh akibat hujan lebat untuk memastikan kondisinya untuk segera diantisipasi. “Saya sudah minta beberapa staf PU untuk turun langsung ke lokasi,”ujarnya.

Menyinggung masalah anggaran talud dan yang menangani pengerjaannya, dia mengaku tidak mengetahuinya karena saat itu belum menjabat sebagai Kadis PU. “Untuk masalah anggaran dan yang tangani belum tahu pasti, tapi yang jelas sudah ada yang turun ke lapangan,”tandasnya.

Di bagian lain,Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikmudora) Kabupaten Soppeng hingga kini belum mencairkan dana pendidikan gratis untuk sekolah pada triwulan II. Alasannya, pencairan dana tersebut masih menunggu laporan pertanggungjawaban setiap sekolah terkait pelaksanaan dana triwulan I lalu yang pencairannya langsung ditransfer ke rekening milik sekolah.

Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar Dikmudora Soppeng Kasniadi mengatakan, dana pendidikan gratis triwulan I langsung ditransfer ke rekening sekolah dan pencairannya sudah 100%.

Sementara dana triwulan kedua baru bisa cair setelah ada laporan pertanggungjawaban setiap sekolah. “Begitu laporannya sudah ada, pencairannya langsung akan diproses,” ungkapnya kepada wartawan di ruang kerja dia kemarin.

Dia menambahkan, pencairan dana tersebut sering mengalami keterlambatan disebabkan pihak sekolah terlambat memasukan laporannya. “Pengajuan pencairan dana tersebut harus kolektif sehingga harus menunggu semua laporan sekolah baru bisa cair,”tuturnya.

Dari informasi yang dihimpun Seputar Indonesia (SI), tahun ini, dana pendidikan gratis di Kabupaten Soppeng mencapai sekitar Rp14,4 miliar. Sementara khusus triwulan pertama dicairkan sekitar Rp3,7 miliar dan pencairannya melalui empat kali tahapan. Sekolah yang mendapat bantuan gratis tersebut terdiri atas 281 sekolah tingkat sekolah dasar (SD) sederajat, yakni 259 SD, 19 madrasah ibtidaiyah (MI),dan 3 PPS Ulah.

Sementara tingkat sekolah menengah pertama (SMP) sebanyak 60 sekolah terdiri atas 33 SMPN, 24 MTs,dan 3 PPS Usta.“Setiap sekolah mendapatkan dana pendidikan gratis yang bervariasi,”ungkapnya. (abdullah nicolha)

No comments: