Wednesday, January 13, 2010

Linda Gumelar Puji Produk UKM

Thursday, 14 January 2010
MAKASSAR (SI) —Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Meneg PP-PA) Linda Amalia Sari Gumelar dalam kunjungan ke Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin, menyempatkan diri melihat Usaha Kecil Menengah (UKM) Adhystya yang membuat produk dari bahan daur ulang sampah.

Sebelumnya, istri Agum Gumelar, mantan Menteri Perhubungan, telah mengunjungi Sinar, seorang anak berusia 7 tahun yang merawat ibunya yang lumpuh di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Polewali Mandar, Sulawesi Barat.

Kedatangan Linda Gumelar ke UKM Adhystya mendapat sambutan meriah dari warga Jalan Bai Dakka, Kelurahan Karang Anyar,Kecamatan Mamajang.Dengan senyum ramah,Linda Gumelar kagum melihat aktivitas ibu-ibu rumah tangga yang aktif di UKM tersebut.

Mantan Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) ini mengatakan bahwa aktivitas tersebut merupakan bukti adanya kegiatan pembangunan dan pemberdayaan ekonomi yang dibantu oleh berbagai pihak. “Ini adalah suatu hal yang menarik.Kita lihat bagaimana mereka menjaga lingkungan dengan menciptakan produk daur ulang.,”katanya.

Bahkan, Meneg PP dan PA mengeluarkan uang sekitar Rp1 juta untuk membeli beberapa produk untuk dijadikan souvenir bagi tamu- tamu yang berkunjung ke kantor Meneg PP dan PA. Selain itu, Linda akan membawa produk tersebut untuk dipamerkan dalam pertemuan Gender Assembly di New York pada Maret.

“Saya akan sampaikan ini adalah karya ibu-ibu dari UKM di Sulsel.”imbuhnya. UKM Adhystya merupakan salah satu dari 10 UKM yang membuat berbagai macam produkproduk dari sampah plastik dan koran. UKM ini mempekerjakan 10 orang ibu rumah tangga sebagai anggota tetap dan sekitar 20 orang anggota lepas.

Salah satu fasilitator UKM Adhystya,Achmad Sese mengatakan, kesulitan yang dihadapi UKMUKM di Makassar adalah mendapatkan behan.Untuk sampah yang sudah dipilih dihargai Rp5.000 - Rp6.000 per kilogram, sedangkan sampah yang tidak dipilih dihargai Rp3.000 per kilogram.

Ketua Kelompok UKM Adhystya, Nurhana menambahkan, mayoritas ibu-ibu rumah tangga bekerja sebagai pencuci bahan baku. Rumah Nurhana menjadi Sekretariat UKM Adhystya, sekaligus tempat kerja. Di depan rumahnya terdapat semacam galeri yang memamerkan bermacammacam produk di antaranya tas, topi, dompet, tempat pensil dan bingkai foto.

Sebelumnya,di Sulbar,Meneg PP-PA tampak haru ketika mengunjungi Sinar, bocah perempuan berusia 7 tahun yang merawat ibunya yang lumpuh, Murni, 30, seorang diri. “Mana sang pahlawan, ada salam dari Om Charli (vocalis ST12),” ungkapnya saat memasuki ruang perawatan Murni di ruang VIP I RSUD Polman. (sartika nasmar/ abdullah nicolha)

No comments: