Tuesday, April 27, 2010
Pengumuman Hasil UN di Polman Ricuh
Monday, 26 April 2010
SEDIH. Nampak dua orang siswi di SMK Negeri 2 Majene meluapkan kesedihannya saat melihat pengumuman hasil UN yang menyatakan keduanya tidak lulus.
POLEWALI (SI) - Pengumuman hasil Ujian Nasional (UN) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Tinambung, Kecamatan Tinambung,Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar), ricuh.
Pasalnya, sejumlah siswa yang dinyatakan tidak lulus melancarkan protes. Bahkan, sebagian siswa berniat melampiaskan kemarahan kepada kepala sekolah, tapi berhasil dicegah pihak kepolisian.
“Bagaimana tidak marah Pak, waktu sebelum ujian,kepala sekolah masuk ke kelas dan berjanji semua kami akan lulus.Nyatanya sekarang banyak sekali yang tidak lulus,” teriak Sahir, siswa jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ) yang termasuk tidak lulus UN.
Pihak sekolah membantah telah menjamin kelulusan semua siswa pada UN. “Kami tidak pernah berjanji menjamin kelulusan semua siswa,itu tidak benar,”tandas Wakil Kepala Sekolah SMK Tinambung Baharuddin.
Berdasarkan data yang dihimpun harian Seputar Indonesia (SI), tingkat ketidaklulusan di SMK Tinambung memang termasuk yang tertinggi di Polewali Mandar. Dari 205siswa pesertaUN,hanya 41orang yang lulus. Di Kabupaten Polewali Mandar, dari 3.928 peserta UN,899 siswa dinyatakan tidak lulus.
Dari Kabupaten Majene, Sulbar, isak tangis histeris para siswa yang tidak lulus UN terjadi saat pengumuman UN di SMK Negeri 2 Majene. Di sekolah tersebut, dari 419 peserta UN, yang lulus hanya 128 siswa. Di Kabupaten Majene, peserta UN mencapai 1.412 siswa, tapi yang lulus hanya 955 siswa.
SMAN 3 Palakka Dilempari Batu
SEMENTARA itu, di Kabupaten Bone, Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Palakka, dilempari batu oleh puluhan siswa berseragam SMA,kemarin. Dugaan sementara,para pelaku merupakan siswa yang tidak lulus ujian nasional (UN).
Menurut seorang penjaga sekolah, Petta Huddin, puluhan orang berseragam SMA dan berpakaian biasa melempari sekolah.Namun,dia tidak dapat mengenali para pelaku. Aksi pelemparan dilakukan setelah sejumlah siswa melihat pengumuman kelulusan UN di Markas Kepolisian Resor Bone. Petta Huddin pun langsung mengusir pelaku pelemparan dan langsung mengunci pintu pagar sekolah.
Dia menduga kejadian tersebut dipicu ada beberapa siswa yang dinyatakan tidak lulus. Dia sempat memperingatkan agar tidak melempari dan merusak sekolah karena sekolah bukan penyebab ketidaklulusan siswa. “Saat ada keributan, saya datang dan membubarkan mereka,”ujarnya.
Akibat aksi tersebut sejumlah kaca di beberapa ruang kelas rusak parah. Beberapa saat kemudian, polisi tiba di tempat kejadian perkara dan langsung meminta keterangan sejumlah saksi.
Polisi mengamankan seorang siswa yang diduga kuat terlibat aksi pelemparan untuk dimintai keterangan. Jumlah siswa SMAN 3 Palakka yang dinyatakan lulus UN sebanyak 142 siswa dan 69 siswa tidak lulus.
Kepala Bidang SMA sederajat, Dinas Pendidikan (Diknas) Bone, Nursalam, menyatakan, secara keseluruhan ada 571 siswa SMA/madrasah aliyah negeri (MAN) yang dinyatakan tidak lulus.
Sementara total siswa SMA/ MAN yang mengikuti UN sebanyak 5.748 siswa. Puluhan siswa yang tidak lulus UN tampak histeris dan pingsan. Bahkan,seorang siswa yang sering mendapat juara,Rina,dari SMA 3 Palakka, dinyatakan tidak lulus UN dan histeris di Mapolres Bone. (abdullah nicolha/rahmi djafar).
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment