Monday, November 15, 2010

Kloter Terakhir Pakai Pesawat Inggris

Wednesday, 10 November 2010
MAKASSAR (SINDO) – Kelompok terbang (kloter) terakhir para calon haji (calhaj) dari embarkasi Makassar yang tergabung dalam kloter 44, mengunakan pesawat carteran asal Inggris yang berbadan lebih besar,kemarin.

Penggunaan pesawat milik maskapai Thomas Cook Airbus A330 ini karena memiliki kapasitas lebih banyak dibanding pesawat sebelumnya, yakni 398 sheet. sementara yang digunakan sebelumnya hanya 360 sheet.

Station Manager Maskapai Garuda Indonesia Toto Suwarto mengatakan, hal tersebut dilakukan karena kloter terakhir dalam jumlah banyak karena calhaj Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel), 173 orang juga ikut bergabung, sementara dari Sulsel 220 orang.

“Kami menggunakan pesawat yang lebih besar (milik Inggris) karena jumlahnya lebih banyak dari kloter sebelumnya,yakni mencapai 394 orang, karena gabungan dari Banjarmasin,” ungkapnya kepada wartawan di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar kemarin.

Pihak Garuda Indonesia selain menyewa pesawatasalKanadamilik maskapai Air Transat,jugamenyewa maskapai Thomas Cook asal Inggris yang digunakan embarkasi Surabaya selama proses pemberangkatan dan pemulangan jamaah haji.

“Khusus hari ini, karena jumlahnya lebih banyak,kami gunakan di embarkasi Makassar,” katanya.

Pesawat tersebut normalnya mengangkut 380 penumpang. Jumlah pesawat milik maskapai Thomas Cook yang disewa selama proses pemberangkatan dan pemulangan calhaj pada musim haji ini 14 unit yang tersebar di 12 embarkasi di Indonesia.

Kloter 44 embarkasi Makassar yang merupakan gabungan Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep), Maros, Makassar, dan Banjarmasin, Kalsel, sebanyak 394 orang yang dilepas langsung Asisten I Pemprov Sulsel Hery Iskandar.

Sekretaris PPIH Embarkasi Makassar A Syahrulyali R menyebutkan, kloter 44 merupakan pemberangkatan terakhir yang merupakan gabungan Makassar dan Banjarmasin, calhaj dari Banjarmasin tersebut merupakan kelebihan kloter setempat.

“Untuk bisa diberangkatkan dalam satu kloter, mereka harus bergabung dengan calhaj Makassar di kloter 44,” katanya kepada SINDO kemarin.

Dari pantauan di Bandara Sultan Hasanuddin kemarin, pemberangkatan kloter 44 tersebut sempat terlambat sekitar 45 menit dari jadwal yang direncanakan, yakni pada pukul 13.00 Wita, tapi baru diberangkatkan (take off) sekitar pukul 13.45 Wita.

Cuaca di bandara terlihat mendung saat iring-iringan mobil pengangkut calhaj memasuki areal penerbangan, bahkan beberapa menit sebelum take off hujan turun.

Toto Suwarto mengatakan,kondisi cuaca seperti ini tidak akan menghambat penerbangan kloter 44 karena kondisi tersebut hanya terjadi dalam jarak dekat.

“Cuaca seperti ini hanya terjadi beberapa meter ke bawah, sementara yang di atas itu kan cerah,jadi tidak akan menghambat penerbangan,”paparnya.

Dari pantauan, satu dari ratusan calhaj yang tergabung dalam kloter terakhir tersebut terpaksa dibawa ke bandara menggunakan mobil ambulans karena kondisinya lemah akibat terserang stroke.

Kepala Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Makassar dr Irwan mengatakan, calhaj tersebut merupakan warga Banjarmasin, Kalsel, yang terserang stroke saat dalam perjalanan menuju Makassar.

“Kami tidak tahu pasti data lengkapnya karena dia merupakan warga Banjarmasin, tapi dari keterangan tim medis dari sana,dia memang pernah terkena stroke selama setahun,”ujarnya. (abdullah nicolha)

No comments: