Tuesday, April 12, 2011

Wacana Pilgub Ganggu Pemerintahan

Tuesday, 12 April 2011
MAKASSAR– Wacana Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel yang mulai bergulir saat ini dinilai bisa menganggu jalannya pemerintahan Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu’mang.

Wakil Ketua DPD Partai Demokrat Sulsel Ni’matullah mengatakan, Partai Demokrat saat ini belum fokus memikirkan pilgub, termasuk kandidat gubernur yang akan diusung dan strategi menghadapi Pilgub Sulsel 2013 mendatang.

Selain karena alasan perhelatan pilgub masih lama, pembahasan dini pilgub dinilai akan berdampak pada terganggunya konsentrasi pemerintahan yang ada saat ini.

“Kalau Demokrat membahas pilgub sekarang,pasti akan mengganggu pemerintahan Pak Syahrul.Demokrat saat ini berupaya mendorong programprogram Pak Syahrul supaya bisa berjalan dan masyarakat bisa merasakan,” jelas Ni’matullah saat berbicara pada acara Dialog Mencari Solusi (Dimensi) di Kampoeng Popsa Makassar, kemarin.
Pengamat politik dari Universitas Hasanuddin Dr Muhammad Alhamid yang turut menjadi pembicara menilai,figur gubernur incumbent Syahrul Yasin Limpo masih lebih kuat dibandingkan kader Golkar lainnya, termasuk Koordinator Wilayah (Korwil) Sulawesi DPP Golkar Nurdin Halid.

Menurutnya, hal tersebut disebabkan karena publik menilai kinerja yang diberikan Syahrul selama menjadi gubernur sangat baik dan bisa memuaskan masyarakat Sulsel.

Sedangkan,Nurdin sedang dalam kondisi yang kurang kondusif karena sedang diterpa isu-isu yang kurang baik. Menurut dosen Ilmu Politik Unhas ini, hasil survei yang mengukur tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja Syahrul itu semakin memperkuat posisi Ketua DPD I Partai Golkar Sulsel itu untuk diusung Golkar pada pilgub mendatang.

Secara teori, lanjutnya, posisi incumbent memiliki peluang yang sangat besar karena dia tidak akan sulit membangun popularitas.

Incumbent juga sudah membangun sistem yang sudah memiliki basis di masyarakat, begitu juga perangkat- perangkatnya sudah bekerja, antara lain perangkat birokrasi.

”Secara teori posisi incumbentmemiliki peluang besar.Namun, tidak menutup kemungkinan, Pak Syahrul akan mendapat lawan yang cukup bagus seperti Pak Ilham,” jelas mantan Ketua Panwaslu Sulsel ini.

Menanggapi para pendatang baru yang ingin menantang incumbent, Muhammad mengatakan figur tersebut harus menunjukkan kinerja yang lebih bagus. Sebab, jika kinerjanya hanya sama dengan kinerja incumbent, masyarakat dinilai akan lebih memilih incumbent.
Sementara itu, di tempat terpisah, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo kembali menanggapi hasil survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) yang menyebutkan tingkat kepuasan warga terhadap kinerja pemerintahan di Sulsel yang persentasenya cukup fantastis, yakni 75%.

Menurut Syahrul,dirinya tidak menyangka hasil survei tersebut bisa mencapai angka yang sefantastis itu. Olehnya itu,pada dua tahun terakhir kepemimpinannya di Sulsel, dirinya akan bekerja semaksimal mungkin dan menghilangkan kerja yang bersifat politik.

“Saya tidak tahu apakah besaran hasil surveinya seperti itu atau tidak.Yang jelas, saya bekerja untuk Allah,bukan bekerja untuk pilkada,” ujarnya saat bertemu dengan Rektor Unhas Idrus Paturusi dan Rektor UNM Arismunandar kemarin.

Dia juga membantah, jika semua pekerjaannya selama ini dikaitkan dengan politik. Syahrul menegaskan, pemerintahan yang dipimpinnya murni untuk rakyat Sulsel.

“Ini murni untuk rakyat. Mohon Pak Rektor turun tangan dan saya yakin kita tidak kalah dengan provinsi lain. Bantu saya perbaiki ini.Saya tidak sanggup bekerja sendiri,” pinta gubernur di hadapan kedua rektor perguruan tinggi (PT) di Kota Makasar itu. mulyadi abdillah/abdullah nicolha/wahyudi   

No comments: