Sunday, 10 April 2011
MAKASSAR – Jajaran Partai Keadilan Sejahtera
(PKS) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengaku tidak terpengaruh dengan kasus yang
dihadapi salah seorang kadernya, Arifianto.
Dia tertangkap kamera pewarta foto sedang
menonton film porno di komputer tabletnya saat mengikuti sidang paripurna DPR
RI,Jumat (8/4). Bahkan, PKS Sulsel yang berhasil menempatkan wakilnya di DPRD
setempat, tidak langsung memercayai berita tersebut sebelum mendapat informasi
dari DPP terkait kondisi yang sebenarnya.
“Perlu tabayyun
(klarifikasi) dulu.Apa memang beliau terima email yang ada linkkonten pornonya?
Kami menunggu informasi DPP karena percaya bahwa hal ini akan diklarifikasi DPP
sejauh mana kondisi sebenarnya,” ungkap Ketua DPW PKS Akmal Pasluddin kepada
SINDO,kemarin.
Wakil Ketua DPRD Sulsel ini berharap,dengan
adanya kejadian itu, membawa hikmah yang baik bagi pergerakan PKS ke depan.
“Mudah-mudahan dapat hikmah dari kejadian ini,”ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya masih enggan
berkomentar banyak terkait masalah itu.Namun, dia tetap akan berprasangka baik
(husnuzan) karena yang bersangkutan juga telah memberikan klarifikasi.“Saya
belum bisa berkomentar banyak karena DPP juga sekarang lagi mengadakan
klarifikasi,” pungkas legislator PKS ini.
Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW) PKS
Sulsel Ariady Arsal juga mengaku, adanya musibah tersebut tidak akan
memengaruhi pergerakan dan perkembangan partai berlambang bulan sabit itu di
wilayah Sulsel.
“Insya Allah,ini tidak akan berpengaruh pada PKS
Sulsel,”katanya kemarin. Wakil Ketua Fraksi PKS Sulsel ini juga meyakini bahwa
koleganya di DPR RI itu tidak sengaja melakukan hal itu (nonton film porno).
Apalagi di tengah sorotan yang cukup tajam dari
berbagai pihak kepada PKS sejak berbeda pandangan dalam Angket Mafia Pajak dan
dorongan reshufflekabinet. “Saya cukup kenal dengan Bapak Arifianto, bahkan
sejak era Partai Keadilan.Beliau saat ini di Majelis Pertimbangan Pusat Partai.
Saya tidak meyakini bahwa beliau dengan sengaja melihat situs porno atau
gambar- gambar porno,”tuturnya.
Akan tetapi,dia juga sangat meyakini bahwa
partai punya mekanisme yang jelas terkait kasus ini. PKS juga memiliki Badan
Penegak Disiplin Organisasi terkait pelanggaran asas partai dan masalah publik
juga ada Dewan Syariah Partai terkait ketentuan syariah.
“Kami akan menunggu kedua badan tersebut untuk
segera menyikapinya dengan kewenangan masing-masing,” tandas legislator PKS
Sulsel ini.
Adapun salah seorang politikus PKS Arifianto
tertangkap kamera pewarta foto sedang menonton film porno di komputer tabletnya
saat sidang paripurna DPR RI.Ulah tersebut tidak dilewatkan pewarta foto
tersebut yang memergokinya.
Tak berapa lama, foto wakil rakyat yang asyik
menggeser jemarinya di layar tablet membuka file film porno itu sudah muncul di
situs online dan menjadi perbincangan hangat banyak orang. Arifianto langsung
menggelar jumpa pers setelah mengetahui dirinya menjadi perbincangan di dunia
maya.
Dia berkilah tidak sengaja melihat foto- foto
porno tersebut karena muncul tiba-tiba dari email yang tidak diduganya. Meski
menyatakan tidak sengaja membuka file film porno, politikus PKS itu secara
terbuka meminta maaf.“Saya titip ke masyarakat, minta maaf atas kejadian
tersebut. Saya menerima banyak email sampah melalui BlackBerry dan Facebook,
tapi saya langsung buang,” katanya.
PKS Sulsel menjelang Pemilu 2014 menargetkan
suara 1 juta suara atau 20% di daerah tersebut atau menargetkan posisi kedua
besar dengan target enam kursi untuk DPR RI, 15 kursi DPRD provinsi, dan 151
kursi untuk DPRD kabupaten kota.
Ketua DPW PKS Sulsel Akmal Pasluddin menilai,
hal tersebut tidak sulit jika program yang telah direncanakan berjalan dengan
baik. Bahkan untuk meraih posisi itu,pihaknya juga bertekad memenangkan 13
pilkada serentak pada 2012- 2013.
Bahkan acara Muskerwil PKS yang digelar beberapa
waktu lalu merupakan langkah awal PKS pada 2011 untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat. “2011 merupakan tahun pelayanan PKS kepada bangsa.DPW PKS
akan mendirikan rumah aspirasi di 24 kantor DPD PKS se-Sulsel,” pungkasnya.
nicolha abdullah
No comments:
Post a Comment