Sunday, June 27, 2010

Pilkada Bulukumba 2 Putaran

Monday, 28 June 2010
BULUKUMBA(SI) – Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bulukumba hampir dipastikan berlangsung dua putaran setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bulukumba merampungkan rekapitulasi perhitungan suara,kemarin.

Dari enam pasangan, tak ada yang mencapai 30% suara. Hasil rekapitulasi dilakukan KPU dari enam kandidat yakni, pasangan Zainuddin Hasan-Syamsuddin (Zaidin) 59.323 suara (27,40%),Syafruddin Amjar-Yusni Mappanyulle (SYM) 46.046 (21,27%), dan Andi Puli Sulthan- Andi Sumrah 9.770 (4,51%).

Pasangan Abd Kahar Muslim- Askar 30.619 suara (14,14%),Muh Arif-Hafied Makking (Mariki) 7.293 suara (3,36%), dan incumbentAndi Sukri Sappewali-Rasyid Sarehong (Aspirasi) 63.384 suara (29,28%).Jumlah suara sah 216.435, sedangkan suara tidak sah 2.618, sehingga total suara mencapai 219.053 dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 320.148.

Perolehan suara tersebut didapat dari sepuluh Kecamatan yang ada yakni,Ujung Bulu,Ujung Loe, Bonto Bahari,Bonto Tiro,Herlang, Kajang, Bulukumpa, Rilau Ale’, Gantarang,dan Kindang.

Berdasarkan hasil rekapitulasi suara tersebut,tak satupun pasangan yang mencapai 30% suara. Sehingga, berdasarkan aturan, pemilihan di Bumi Panritalopi akan berlangsung dua putaran.

Ketua KPU Bulukumba Arum Spink mengatakan, rekapitulasi yang sudah rampung tersebut belum bisa ditentukan apakah pilkada ini hanya satu putaran atau bisa masuk putaran kedua.

Arum Spink mengatakan, untuk menentukan pilkada dua putaran, KPU akan melakukan asistensi ke KPU Sulsel.Piping – sapaan akrab Arum Spink menjelaskan, sesuai aturan pilkada, satu putaran jika kandidat memperoleh 30% suara. “Kita lihat saja hasil asistensi di KPU Sulsel. Kami tidak mau memberikan statement untuk itu,” tuturnya kepada wartawan di Bulukumba.

Dia mengatakan, pengumuman hasil rekapituasi yang sudah ditanda tangani oleh para saksi, anggota KPU, serta Panwas, dan akan segera diplenokan kemudian diumumkan. “Insya Allah besok (hari ini) hasil perhitungan suara kandidat diumumkan melalui media yang ada. Malam ini (tadi malam) pleno dan pagi diumumkan (hari ini),”katanya.

Berdasarkan angka di atas,pasangan Aspirasi meraih suara terbanyak 63.384 suara atau 29,28%, disusul pasangan Zaidin dengan 59.323 suara atau 27,40%. Berdasarkan aturan, dua pasangan peraih suara terbanyak akan maju ke putaran kedua. Pilkada akan berlangsung dua putaran di Bulukumba oleh beberapa pihak diprediksi sebelumnya.

Berdasarkan hasil perhitungan cepat yang dilakukan Adiyaksa Supporting House,yakni suara Aspirasi 30,11% atau hanya 0,11% di atas 30% dengan margin error 3%. Mengenai adanya saksi yang belum menandatangani berita acara, kata Piping, karena beberapa alasan. Namun, katanya, tidak akan memengaruhi hasil perhitungan suara.

Selain di Bulukumba, pilkada dua putaran juga sangat berpeluang terjadi di Luwu Utara.Berdasarkan perhitungan cepat, sembilan pasangan calon yang bertarung tidak ada yang mencapai 30%.

Berdasarkan perhitungan cepat Insert Institute, tiga pasangan teratas masing- masing ThaharRumdan Ansar Akib (TRANS) 26,28%,Arifin Junaidi dan Indah Putri Indriani (ARIP) 22,84%,dan Arsyad Kasmar dan Gempur Waseso (AG)18,65%.

Tetapkan 13 Tersangka

Pihak kepolisian menetapkan 13 tersangka kerusuhan pilkada di Maros dan Bulukumba,masingmasing 11 tersangka di Maros dan dua tersangka di Bulukumba. Setelah melakukan pemeriksaan maraton selama dua hari, Polresta Maros akhirnya menetapkan 11 tersangka dalam kasus pembakaran kantor camat sekaligus Kantor PPK Tanralili,Maros,kemarin.

Kapolresta Maros AKBP Ferdinand Pasaribu mengungkapkan, ke-11 warga yang diduga merupakan pendukung dari salah satu pasangan calon Bupati Maros ini terlibat dalam pembakaran menggunakan bom molotov.

“Dari 18 orang yang diamankan di TKP, hanya 11 orang yang ditingkatkan statusnya menjadi tersangka,” ungkap perwira berpangkat dua bunga melati ini kepada harian Seputar Indonesiatadi malam.

Mantan Kasat Patroli Jalan Raya (PJR) Polda Sulselbar ini mengatakan,para tersangka dijerat Pasal 170 KUHP tentang pengrusakan secara bersama-sama dengan ancaman di atas lima tahun kurungan penjara.

Di Bulukumba,puluhan orang melakukan intimidasi di Rumah Jabatan Wakil Bupati Padasi sudah ditetapkan dua tersangka,salah satunya KM, 42, dan satu lagi identitasnya dirahasiakan. Kasat Reskrim Polres Bulukumba AKP Jawaluddin mengatakan, polisi sudah menetapkan dua tersangka kasus pengancaman di Rujab Wabup.

Kerusuhan Tana Toraja

Sementara itu,Polres Tana Toraja (Tator) di-backup Polda Sulselbar mulai menelusuri motif kerusuhan massal yang terjadi dua malam berturut-turut di Bumi Lakipadada.

Kerusuhan yang terjadi di Tator tersebut menyebabkan sejumlah fasilitas perkantoran dan rumah jabatan ketua DPRD dirusak. Kotak dan kertas suara pilkada di sejumlah kecamatan juga ikut dibakar massa.

Kapolres Tator AKBP Yudi AB Sinlaeloe menyatakan,dari catatan kepolisian, pengrusakan inventaris kecamatan dan pembakaran dokumen Pilkada Tator 2010 terjadi sedikitnya di 12 kecamatan dari 19 kecamatan di Tator.

Ke-12 kecamatan itu masing-masing Makale, Mengkendek, GandangBatuSillanan, Rantetayo,Rembon, Bittuang, Malimbong Balepe, Saluputti, Sangalla Utara dan Sangalla Selatan,Simbuang dan kurra.

Menurut mantan Kasat Reskrim Polwiltabes Makassar itu, massa juga merusak sejumlah fasilitas lainnya di antaranya, Kantor KPU, Kantor Panwaslu, Kantor DPD II Golkar Tator serta sejumlah kendaraan roda empat juga dilaporkan rusak.

Meski demikian, dirinya masih enggan membeberkan hasil penyelidikan sementara terkait kerusuhan hari kedua yang menyebabkan seorang warga tewas dan belasan lainnya luka-luka.

“Sejauh ini baru dua saksi yang kami mintai keterangannya terkait perusakan dan pembakaran kertas suara. Kami belum bisa mengungkapkan hasilnya karena ini masih dalam proses penyelidikan,” katanya.

Sedikitnya tujuh laporan dugaan pelanggaran pilkada yang kini ditangani Polres Tator yakni empat laporan dugaan moneypolitics, satu laporan dugaan pembagian pipa milik pemerintah yang didanai dari APBD disertai ajakan memilih salah satu kandidat tertentu serta dua laporan keterwakilan pemilih saat pemungutan suara berlangsung.

Kabid Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Hery Subiansauri mengatakan, hingga kemarin, Polri belum menetapkan satu pun tersangka dari kasus kerusuhan massal di Tana Toraja. Menurutnya, hingga sekarang pihaknya masih melakukan pendalaman dan pemeriksaan saksi.

Terpisah, calon bupati nomor urut 1 Victor Datuan Batara saat ditemui wartawan di Mapolres Tator melaporkan sejumlah pelanggaran pilkada dan menuntut proses pilkada dihentikan.

“Kami menuntut proses pilkada dihentikan dahulu sampai ada keputusan hukum terkait penyelesaian laporan dugaan pelanggaran selama berlangsungnya tahapan pilkada 2010,”katanya.

Ditemui terpisah, calon bupati nomor urut 5,Theofilus Allorerung membantah tuduhan tersebut.“Pasangan Teladan dan tim pemenangan tidak pernah berbuat curang dengan melakukan money politics, memanfaatkan proyek APBD dan melakukan intimidasi kepada PNS di Pilkada Tator,”tegasnya.

Soppeng Mulai Kondusif

Menindak lanjuti penyelesaian masalah hukum akibat kerusuhan di Soppeng, Kapolres Soppeng AKBP Ricky Naldo Chaerul menyerahkan penyelesaian kasus ke Polda Sulselbar.

Kapolres yang baru menjabat tiga hari ini juga mengaku,saat ini kondisi di Kabupaten Soppeng sudah kondusif.Kendati demikian, pihaknya tetap melakukan upaya pemulihan keamanan pascakerusuhan dengan tambahan personel tersebut.

Dari pantauan,sejak pagi kemarin, suasana di Kota Soppeng sudah mulaikondusif. Aktivitas warga juga terlihat sudah mulai normal kembali, bahkan jalur menuju kediaman dua kandidat (Andi Soetomo-Andi Kaswadi) Jalan Merdeka Watansoppeng sudah mulai terbuka.

Kendati demikian, ratusan aparat kepolisian masih tetap bersiaga di sejumlah titik di daerah berjuluk Kota Kalong itu pascakerusuhan yang mengakibatkan pembakaran kantor KPU Soppeng dan dua kantor camat oleh ratusan massa dari enam tim kandidat yang tergabung dalam Kaukus Pilkada Jujur dan Bersih Soppeng. (baharuddin/wahyudi/joni lembang/abdullah nicolha)

No comments: