Wednesday, October 6, 2010

PDAM Soppeng Alami Kebocoran hingga 85%

Tuesday, 05 October 2010
WATANSOPPENG(SI) – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Soppeng mengalami kebocoran air bersih hingga 85%.Akibatnya,PDAM rugi mencapai ratusan juta rupiah karena pendapatan lebih rendah dibanding biaya yang harus dikeluarkan.

Kemarin,pihak manajemen perusahaan milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Soppeng itu mengadukan masalah tersebut kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Soppeng.

Dalam laporannya, pelaksana tugas Direktur PDAM Soppeng Abd Latif mengungkapkan, masalah yang dihadapinya saat ini adalah kerugian adanya tunggakan pembayaran rekening listrik yang mencapai ratusan juta rupiah.

Salah satu penyebabnya pihak PDAM mengalami kebocoran mencapai 85% yang mengakibatkan pemasukan lebih rendah daripada pengeluaran. “PDAM Soppeng saat ini mengalami kebocoran hingga mencapai 85%,” kata dia di hadapan sejumlah anggota Komisi II DPRD Soppeng di gedung Dewan kemarin.

Tingginya pengeluaran dibanding pemasukan PDAM juga disebabkan banyak pelanggan yang menunggak pembayaran. “Ada juga pelanggan yang menunggak pembayaran yang rata-rata berada di kawasan Kota Soppeng dan tergolong menengah ke atas. Sementara di luar kota tidak ada yang menunggak,”tandasnya.

Dari data yang dihimpun,pendapatan PDAM pada Agustus hanya Rp199.936.000, sementara yang harus dibiayai mencapai Rp201.000.000. Jadi PDAM defisit Rp101.064.000. Jumlah pelanggan PDAM Soppeng yang tercatat hingga kini mencapai 6.768 orang yang tersebar di seluruh wilayah Soppeng. Perincian biaya PDAM ada enam item, yakni gaji karyawan Rp111.221.000,listrik Rp105.578.000, pemeliharaan Rp3.514.000, bahan bakar minyak (BBM) Rp9.895.000.

Sementara untuk biaya umum yang meliputi alat tulis kantor (ATK), pemeliharaan pipa, iuran aliran bawah tanah (ABT), dan lain-lain mencapai Rp3.150.000. PDAM Soppeng juga memberlakukan pembayaran kepada setiap pelanggan,baik yang memiliki meteran aktif atau rusak sebesar Rp17.000 per meteran.

Kedatangan pihak PDAM Soppeng itu untuk memberikan penjelasan kepada Dewan terkait masalah yang dihadapinya dan mengakibatkan pengoperasian sempat terhenti.

Selain melaporkan masalah itu, PDAM juga mengonsultasikan rencana PDAM menaikkan tarif air dengan pertimbangan adanya tunggakan pembayaran listrik dan banyaknya yang harus dibenahi.Pertemuan serupa juga pernah dilakukan PDAM beberapa waktu lalu untuk membahas kenaikan tarif.

Ketua Komisi II DPRD Soppeng Suardi menegaskan,dengan adanya laporan PDAM tersebut, pihaknya meminta data-data lengkap mengenai kerusakan jaringan dan akan mencocokkan data dan laporan yang disampaikan dengan fakta di lapangan.

“Jadi, kami meminta data-data kerusakan tersebut dan data meteran yang tetap dibebankan kepada pelanggan dengan pembayaran Rp17.000. Lancar atau rusak,itu nanti akan dilihat dengan pemasukan PDAM dan pembayaran Rp17.000 kali banyak itu,” ungkap dia kepada SINDO, seusai memimpin pertemuan kemarin.

Pihaknya mendapat janji dari pihak PDAM akan menyerahkan data-data tersebut hari ini. Dari data tersebut akan dicocokkan dengan laporan pihak PDAM. (abdullah nicolha)

No comments: