Monday, October 4, 2010

PDAM Akhirnya Beroperasi Lagi

Sunday, 03 October 2010
WATANSOPPENG (SINDO) – Setelah sempat terhenti beroperasi selama sekitar 30 jam,akhirnya, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Soppeng kembali mengoperasikan instalasi air bersih untuk melayani masyarakat setempat.

Pengoperasian kembali tersebut berhasil dilakukan setelah pihak PDAM membayarkan tagihan listrik selama satu bulan dari tiga bulan tunggakan kepada pihak PLN ranting Soppeng.

Kendati demikian, pihak PLN memberikan catatan atas kebijakan tersebut kepada PDAM yakni memberikan batas waktu hingga tanggal 20 Oktober mendatang, jika pihak PDAM belum sanggup menyelesaikan tunggakan itu maka listrik yang masuk ke perusahaan daerah milik Pemkab Soppeng itu akan kembali diputus.

Manajer PLN Ranting Soppeng Hasbi Nirham mengungkapkan, pihak PDAM telah membayar tunggakan selama satu bulan yakni bulan Juli melalui selembar cek dengan nilai Rp74 juta kemarin.

“Pemutusan listrik dihentikan karena PDAM telah membayar tunggakan selama satu bulan, dengan catatan batas waktu pembayaran sisa tunggakan hingga 20 Oktober mendatang,jika itu tidak dapat dipenuhi oleh PDAM maka listrik akan kembali diputus,” ungkapnya kepada wartawan saat dihubungi,kemarin.

Sebelumnya, PLN Ranting Soppeng Jumat (1/10) pukul 09.00 lalu memutus aliran listrik yang masuk ke PDAM dengan alasan sudah tiga bulan menunggak rekening pembayaran listrik yang mengakibatkan perusahaan daerah milik Pemkab Soppeng itu tidak beroperasi yang berimbas pada terhentinya distribusi air bersih kepada warga di Bumi Latemmamala itu.

“Hal itu kami lakukan setelah pihak PDAM berulang kali diperingatkan untuk segera melunasi tunggakannya. Namun hingga batas toleransi yang diberikan per 1 Oktober (Jumat kemarin), pihak PDAM belum juga datang melunasi tunggakannya. Maka dengan terpaksa kami harus memutuskan aliran listrik,”kata Manajer PLN Ranting Soppeng Hasbi Nirham.

Hasbi menjelaskan, tunggakan rekening listrik PDAM Soppeng selama tiga bulan itu mencapai Rp214.998.700.Jumlah ini belum masuk rekening untuk pembayaran Oktober ini.Tunggakan tersebut teridiri atas bulan Juli sebesar Rp74.841.030, Agustus Rp84.470.195 dan tunggakan September Rp55.687.475.

Dia menambahkan, pihaknya sudah tidak bisa lagi memberikan toleransi atau kebijakan, karena permasalahan ini sudah beberapa kali disampainkan.Tapi tampaknya pihak PDAM tidak mempedulikan peringatan yang disampaikan pihak PLN.

“Lagi pula kami yang hanya sebagai manajer ranting atau bawahan. Jadi semua keputusan yang kita lakukan tentunya sangat tergantung dari kebijakan pimpinan wilayah dan pimpinan cabang,” ujarnya.

Yang pasti, lanjut Hasbi, sepanjang PDAM belum menyelesaikan tunggakan, maka aliran listrik masuk ke PDAM tentunya tidak akan dipasangkan kembali. ”Tapi kapan pihak PDAM sudah melunasi tunggakannya, maka pihak kami akan langsung menyambungkan kembali saat itu juga,”janjinya.

Sementara pelaksana tugas Direktur PDAM Soppeng Abdul Latif yang berusaha dikonfirmasi tidak berada di kantornya.Menurut seorang pegawai PDAM, Sainuddin bahwa,atasannya baru saja meninggalkan kantor. “Dia ke kantor PLN menemui pim-pinannya untuk meminta kebijakan agar aliran listrik dapat disambungkan kembali,”kata Sainuddin.

Beruntung, pemutusan aliran listrik hanya dilakukan satu setengah hari atau sekira 30 jam karena pihak PDAM akhirnya membayar tunggakan rekening listrik meski hanya satu bulan. Namun, hal itu tidak akan berlangsung lama jika hingga batas waktu yang telah diberikan tidak melunasi tunggakan tersebut yakni hingga 20 Oktober mendatang.

Warga yang mengetahui aliran listrik PDAM diputus PLN lantaran banyak tunggakan, sejumlah pelanggan langsung melontarkan kecaman terhadap perusahaan air bersih milik Pemkab Soppeng itu.

“Wah, kalau begitu dikemanakan uangnya PDAM.Kita sebagai pelanggan PDAM setiap bulan membayar rekening air. Terus uang pembayaran itu dipakai untuk apa pihak PDAM,”ujar seorang pelanggan PDAM di jalan Merdeka Watansoppeng Gunawan ,30, kepada SINDO,kemarin.

Artinya, air PDAM tidak bisa lagi mengalir ke rumah warga. “Jika ini tidak cepat diatasi bisabisa pelanggan akan melakukan aksi demo karena air bersih sangat dibutuhkan,”pungkasnya. (abdullah nicolha)

No comments: