Thursday, March 3, 2011

Tetap Eksis di Tengah Persaingan

MELIRIK ENGLISH CAMP ALA SASTRA UMI
Saturday, 19 February 2011

"Under himsi pledge,willing self as a martyr,rising a brotherhood,by fully the affection, destroy full in the world,by the glory expression, keep the truth of the world, tough body suffering, but heart talk forever”

LAGU mars up-grading yang dicipta Syamsuddin Simau, salah satu pendiri perkampungan bahasa ini, bukan hanya sebagai nyanyian hura-hura atau hanya tanda dalam sebuah kelompok. Lagu tersebut menjadi pemersatu dalam setiap kebersamaan yang selalu dikenang bagi mereka yang pernah merasakan English Camp ala anak sastra UMI Makassar.

Bahkan,lagu itu bisa membuat kemarahan menjadi tangis, suka, dan duka. Bahkan, penggalanpenggalan lagu itu menjadi penyemangat membuat program agar tetap eksis di tengah banyaknya persaingan lembaga-lembaga pendidikan bahasa Inggris yang semakin menjamur di kawasan timur Indonesia (KTI).

Tidak bisa dipungkiri, banyak orang yang berpikir belajar bahasa Inggris itu sulit.Setiap kata yang ditulis, berbeda dengan pengucapannya. Namun,bagi mereka yang mengenal up-grading, hal itu tidak akan terasa sulit, apalagi setelah merasakan kebersamaan di English Camp milik anak-anak sastra UMI Makassar itu.

Kendati kemasannya masih sangat sederhana dan berpindah-pindah tempat, itu juga yang menjadi ciri up-gradingyang suka dengan suasana baru,tapi program-programnya dalam pengembangan bahasa Inggris tidak berubah, bahkan dari tahun ke tahun terus meningkat.

”Alhamdulillah,sejak saya ikut di program ini (up-grading) dari 2003 lalu, saya rasakan terus meningkat karena kualitasnya yang diharapkan dan itu bisa langsung dirasakan para peserta. Kami memang komitmen menjaga agar program ini tetap eksis,”ujar Wakil Koordinator Program Up-grading ke-34 Darvan Atmajaya kepada SINDO,kemarin.

Alumnus UMI ini menyebutkan, pada pekan pertama, peserta tidak serta-merta langsung ditekan dengan disiplin yang ada,yakni harus berkomunikasi dengan bahasa Inggris, apalagi mereka yang baru merasakan suasana seperti itu.Pelan-pelan disertai bimbingan dan di situlah proses pembelajaran dimulai.

”Memang tak semuanya lancar berbahasa Inggris, tapi di situlah prosesnya, menghafal kosakata lalu membentuk kalimat.Awalnya memang terasa sulit dan kaku,tapi akhirnya terbiasa dan hasilnya mereka rasakan,”kata dia.

Salah seorang instruktur yang juga alumnus UMI Makassar Salmia Syarifuddin menyebutkan,upgrading merupakan program unggulan Fakultas Sastra UMI untuk menciptakan alumnus yang mampu berbahasa Inggris aktif pada era globalisasi ini.

Program ini diadakan setiap akhir semester. Mahasiswa Fakultas SastraUMI,utamanya jurusanbahasa Inggris,diwajibkan mengikuti upgrading. Program ini juga merupakan salah satu pendukung bagi UMI untuk mencapai misi world class university(universitas berkelas dunia).

Selain kecerdasan intelektual bagi mahasiswa, kecerdasan emosional dan spiritual pun ikut diisi, misalnya dengan adanya peraturan salat wajib berjamaah di mesjid.

”Program seminar,morning speech, discussion,proffesional meeting,bertujuan menimbulkan rasa percaya diri mahasiswa untuk berbicara di depan forum,” pungkas alumnus pascasarjana UNM ini.

Kegiatan tersebut digelar setiap enam bulan sekali setiap enam bulan sekali selama 14 hari. Untuk menunjang hasil yang maksimal, panitia melarang keras bagi para peserta mengingat bahasa Indonesia, apalagi mengucapkannya.

Jika itu dilanggar,akan dikenakan sanksi sehingga moto ”Shine your future by english”nanti bisa diwujudkan. (abdullah nicolha/bersambung).

No comments: