MELIRIK
ENGLISH CAMP ALA SASTRA UMI
Saturday, 19
February 2011
"Under himsi pledge,willing self as a martyr,rising a brotherhood,by fully the affection, destroy full in the world,by the glory expression, keep the truth of the world, tough body suffering, but heart talk forever”
LAGU mars up-grading yang dicipta Syamsuddin Simau, salah satu pendiri perkampungan bahasa ini, bukan hanya sebagai nyanyian hura-hura atau hanya tanda dalam sebuah kelompok. Lagu tersebut menjadi pemersatu dalam setiap kebersamaan yang selalu dikenang bagi mereka yang pernah merasakan English Camp ala anak sastra UMI Makassar.
Bahkan,lagu
itu bisa membuat kemarahan menjadi tangis, suka, dan duka. Bahkan,
penggalanpenggalan lagu itu menjadi penyemangat membuat program agar tetap
eksis di tengah banyaknya persaingan lembaga-lembaga pendidikan bahasa Inggris
yang semakin menjamur di kawasan timur Indonesia (KTI).
Tidak bisa
dipungkiri, banyak orang yang berpikir belajar bahasa Inggris itu sulit.Setiap
kata yang ditulis, berbeda dengan pengucapannya. Namun,bagi mereka yang
mengenal up-grading, hal itu tidak akan terasa sulit, apalagi setelah merasakan
kebersamaan di English Camp milik anak-anak sastra UMI Makassar itu.
Kendati
kemasannya masih sangat sederhana dan berpindah-pindah tempat, itu juga yang
menjadi ciri up-gradingyang suka dengan suasana baru,tapi program-programnya
dalam pengembangan bahasa Inggris tidak berubah, bahkan dari tahun ke tahun
terus meningkat.
”Alhamdulillah,sejak
saya ikut di program ini (up-grading) dari 2003 lalu, saya rasakan terus
meningkat karena kualitasnya yang diharapkan dan itu bisa langsung dirasakan
para peserta. Kami memang komitmen menjaga agar program ini tetap eksis,”ujar
Wakil Koordinator Program Up-grading ke-34 Darvan Atmajaya kepada
SINDO,kemarin.
Alumnus UMI
ini menyebutkan, pada pekan pertama, peserta tidak serta-merta langsung ditekan
dengan disiplin yang ada,yakni harus berkomunikasi dengan bahasa Inggris,
apalagi mereka yang baru merasakan suasana seperti itu.Pelan-pelan disertai
bimbingan dan di situlah proses pembelajaran dimulai.
”Memang tak
semuanya lancar berbahasa Inggris, tapi di situlah prosesnya, menghafal
kosakata lalu membentuk kalimat.Awalnya memang terasa sulit dan kaku,tapi
akhirnya terbiasa dan hasilnya mereka rasakan,”kata dia.
Salah
seorang instruktur yang juga alumnus UMI Makassar Salmia Syarifuddin
menyebutkan,upgrading merupakan program unggulan Fakultas Sastra UMI untuk
menciptakan alumnus yang mampu berbahasa Inggris aktif pada era globalisasi
ini.
Program ini
diadakan setiap akhir semester. Mahasiswa Fakultas SastraUMI,utamanya
jurusanbahasa Inggris,diwajibkan mengikuti upgrading. Program ini juga
merupakan salah satu pendukung bagi UMI untuk mencapai misi world class
university(universitas berkelas dunia).
Selain
kecerdasan intelektual bagi mahasiswa, kecerdasan emosional dan spiritual pun
ikut diisi, misalnya dengan adanya peraturan salat wajib berjamaah di mesjid.
”Program
seminar,morning speech, discussion,proffesional meeting,bertujuan menimbulkan
rasa percaya diri mahasiswa untuk berbicara di depan forum,” pungkas alumnus
pascasarjana UNM ini.
Kegiatan
tersebut digelar setiap enam bulan sekali setiap enam bulan sekali selama 14
hari. Untuk menunjang hasil yang maksimal, panitia melarang keras bagi para
peserta mengingat bahasa Indonesia, apalagi mengucapkannya.
Jika itu
dilanggar,akan dikenakan sanksi sehingga moto ”Shine your future by
english”nanti bisa diwujudkan. (abdullah nicolha/bersambung).
No comments:
Post a Comment