Saturday, May 9, 2009

213 Koperasi Dinilai Bermasalah

Saturday, 09 May 2009
MAMUJU (SI) – Sebanyak 213 koperasi di Kabupaten Mamuju saat ini dinilai bermasalah. Pasalnya, pengumpulan modal berupa simpanan pokok dan simpanan wajib tidak berjalan maksimal.

Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Koperindag) Mamuju M Ramli Abdullah mengatakan, banyak faktor yang menyebabkan koperasi mengalami kemunduran. Salah satunya intensitas pelaksanaan rapat anggota tahunan (RAT) tidak berjalan maksimal. “Hampir 90% koperasi yang ada di Mamuju saat ini dapat dikategorikan dalam kondisi “sakit”.

Hal ini sangat disayangkan mengingat pentingnya fungsi koperasi dalam pembangunan ekonomi,”katanya. Data yang dihimpun SI,jumlah koperasi yang ada di Mamuju saat ini 237.Dari persentase tersebut hanya sekitar 24 koperasi yang dinyatakan masih dalam kondisi sehat.Sebagian besar koperasi di Mamuju dalam beberapa tahun terakhir ini tidak melakukan RAT.

“Bisa diibaratkan RAT ini adalah nadi bagi koperasi karena di situlah seluruh program koperasi dibicarakan, ”jelasnya. Dia menyebutkan,apabila RAT sudah tidak ada, berarti tidak ada kemajuan yang jelas dari koperasi. “Bisa dikatakan kondisi koperasi seperti itu sudah mati,” ujarnya saat acara RAT Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Kopendagri di Kantor Bupati Mamuju, belum lama ini.

Selain minimnya pelaksanaan RAT, koperasi sakit pun disebabkan tidak berjalannya pengumpulan modal yang berupa simpanan pokok dan simpanan wajib. Dia juga menyayangkan banyaknya koperasi yang berdiri hanya untuk mendapatkan bantuan modal dari pemerintah pusat. Padahal, pada tahun ini tambahan modal dari pusat tersebut tidak digulirkan lagi.

Bantuan dari pemerintah kabupaten (pemkab) pun sangat minim. “Kami tahu bahwa anggaran pemkab sekarang sangat terbatas. Jadi, kalau mau mendirikan koperasi jangan berorientasi pada bantuan semata.Kalau seperti itu lebih baik tidak usah mendirikan koperasi,” ucap dia. Dia juga menilai, koperasi banyak memberikan manfaat bagi masyarakat.

Salah satunya memberikan bantuan kepada masyarakat yang memang membutuhkan modal pinjaman dan mempekerjakan orang.Diamenggambarkan,apabila koperasi bisa mendapatkan keuntungan, tidak tertutup kemungkinan pertokoan sendiri bisa dibuka. Salah seorang ibu rumah tangga di Kecamatan Mamuju, Maesuri, 35, mengungkapkan, dengan adanya koperasi dia bisa mendapatkan bantuan keuangan saat terdesak. (abdullah nicolha)

No comments: