Saturday, 13 June 2009
MAMUJU (SI) – Pembangunan Masjid Raya Mamuju yang berada di pusat kota hingga saat ini belum dapat dirampungkan.Alasannya, dana yang dialokasikan untuk tempat ibadah tersebut masih minim.
Informasi yang dihimpun SI, kondisi tersebut merupakan kendala yang utama dalam pembangunannya karena dana yang masih dibutuhkan sekitar Rp5 miliar. “Memang pembangunannya belum selesai, tapi Insya Allah sudah dapat digunakan masyarakat pada bulan puasa mendatang,”kata Bupati Mamuju Suhardi Duka kepada SI melalui via ponselnya kemarin.
Kendati masih mengalami kekurangan dana, orang nomor satu di Mamuju ini tidak mengetahui pasti, berapa dana yang dibutuhkan untuk merampungkannya. “Saya tidak tahu pasti yang jelas masih kurang,”katanya.
Dia menyebutkan, pengerjaan Masjid Raya tersebut tidak dikerjakan perusahaan, tetapi ditangani bagian panitia pembangunan di lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju sejak 2006 lalu. Dana yang masih dibutuhkan tersebut untuk menyelesaikan bangunan bagian luar yang belum selesai juga melengkapi interior masjid.
Bahkan, memasuki tahun kedua, proyek tersebut menghabiskan dana Rp20 miliar. Keter-sediaan dana itu cukup mendesak mengingat pemerintah setempat menargetkan masjid dapat digunakan saat bulan Ramadan nanti.
“Kami menginginkan proyeknya bisa selesai pada tahun ini.Kalau bisa, saat bulan puasa, masyarakat bisa menggunakan masjid itu untuk beribadah,” ujarnya saat meninjau lokasi Masjid Raya Mamuju belum lama ini.
Dia juga menuturkan, meskipun nanti pembangunan masjid belum selesai keseluruhan, minimal bagian bangunan bisa digunakan saat bulan puasa nanti. Sementara untuk bagian bangunan lain yang sifatnya tidak terlalu penting,bisa dilengkapi bertahap.“ Yang penting warga bisa salat. Itu saja dulu yang menjadi prioritas dalam waktu dekat ini,” katanya. Namun,yang menjadi kendala adalah target penyelesaian proyek yang cukup cepat dan dana dari APBD belum juga disalurkan.
Kelanjutan pembangunan masjid terlebih dahulu akan menggunakan dana dari luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).“Cara seperti itu juga kan bisa ditempuh. Nanti dana APBD inilah yang digunakan untuk mengganti dana yang diambil dari luar tersebut,”ungkapnya.
Sekarang ini memang butuh dana yang sangat cepat.Tapi karena keterbatasan yang ada, makanya kami juga dituntut untuk dapat mencari cara yang lain selain mengandalkan APBD.
“Ini juga kan untuk kepentingan masyarakat,” ujarnya. Anggota DPRD Mamuju Hajrul Malik menyatakan, minimnya dana untuk dua pembangunan di Mamuju, yakni Masjid Raya dan Stadion Manakarra, karena hanya menggunakan dana APBD Mamuju dan tidak mendapatkan dana sharingdari APBD Sulbar.
“Tidak dapat dipungkiri, kurangnya dana tersebut karena tidak mendapatkan dana sharing dari pemprov. Seharusnya Pemprov Sulbar dapat memberikan dana itu mengingat Mamuju adalah ibu kota provinsi,”katanya. (abdullah nicolha).
No comments:
Post a Comment