Thursday, August 20, 2009

Bupati Bantah Ada Proyek Bermasalah

Thursday, 20 August 2009

WATANSOPPENG(SI) – Pascapemanggilan empat satuan kerja perangkat daerah (SKPD),Bupati Soppeng Andi Soetomo membantah sorotan sejumlah anggota Dewan tentang adanya beberapa proyek bermasalah di Bumi Latemmamala tersebut.

”Setelah kami lakukan pertemuan dengan beberapa SKPD terkait sorotan tersebut dan telah meminta penjelasan mereka (SKPD), ternyata sudah diantisipasi dengan meninjau langsung ke lapangan,” katanya di ruang koperasi Pemkab Soppeng kemarin.

Menurut Bupati,sorotan Dewan tentang bak penampungan air bersih Palakka yang hingga saat ini tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, seharusnya sudah diperbaiki. Namun, saat reses DPRD mungkin belum diperbaiki.”Pengakuan mereka (SKPD) sudah diperbaiki, tapi karena faktor lain sehingga ada kemacetan,”ungkapnya.

Orang nomor satu Soppeng ini menambahkan, pihaknya segera menyerahkan hasil pertemuan khusus tersebut kepada masingmasing fraksi di DPRD setempat dan akan ditembuskan kepada pimpinan agar diketahui.

”Jadi,ini wujud keseriusan pemerintah dalam pembangunan daerah,”katanya. Informasi yang dihimpun SI, saat ini eksekutif sedang menyusun laporan tersebut untuk segera diserahkan ke Dewan dalam waktu dekat. Selain itu, masyarakat juga perlu mengetahui terkait masalah tersebut.

”Saat ini masih dalam perampungan, nantilah setelah selesai selain ke DPRD, juga akan dipublikasikan agar semua masyarakat tahu keadaan yang terjadi di lapangan,” ujar Kepala Humas Pemkab Soppeng Sarianto seusai coffee morningdengan Bupati,kemarin.

Sebelumnya, sejumlah anggota DPRD belum lama ini menyoroti sejumlah proyek fisik yang ditengarai bermasalah karena tidak sesuai tujuannya.

Ketua Fraksi Golkar M Nur Naping meminta proyek-proyek tersebut agar proses penyelesaiannya secepat mungkin diserahkan ke tim tindak lanjut pemerintah daerah. Beberapa proyek tersebut terdapat di Dinas PU, Dinas Kesehatan, dan Dinas PSDA-PE. Salah satunya bak penampungan air bersih Palakka.

”Itu terjadi karena rekanan tidak merasa memiliki aset itu dan terlebih pengawas PPTK-nya tidak memiliki komitmen yang kuat,”paparnya. Selain itu, kualitas pengerjaan jalan yang konstruksinya memakai batu (telford) dinilai sangat memprihatinkan. Begitu juga pengerjaan jalan ruas Gattareng-Bulu Batu yang tidak dipadatkan. ”Kiranya hal itu menjadi perhatian,” tutur legislator Partai Golkar ini. (abdullah nicolha)

No comments: