Tuesday, 19 January 2010
PANGKAJENE (SI)–Kecelakaan maut menimpa keluarga Bendahara Kecamatan Watang Pulu, Jumiati, 38,pagi kemarin. Mobil menabrak pohon asam mengakibatkan empat orang tewas dan tiga kritis.
Empat orang yang meninggal masing-masing, Jumiati, Utri, 55 (ayah Jumiati), Imia, 45 (ibu Jumiati), dan P Muli (tante Jumiati atau saudara Utri) dalam kondisi mengenaskan. Tiga orang kritis, Ukkas,32 (suami Jumiati),Awal,9 (anak Jumiati), dan Ana, 40 (keluaga Jumiati).
Dua orang meninggal ditempat yaitu Utri dan Imia yang duduk di jok depan dan dua lainnya Jumiati dan P Muli meninggal saat dalam perjalanan menuju rumah sakit. Kecelakaan maut itu terjadi sekitar pukul 07.30 wita,kemarin.
Saat itu, mobil Toyota Kijang berwarna hitam dengan nomor polisi DD1457 AMyangdikemudikanUtri melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Parepare menuju Sidrap. Tepatnya di di Desa Lawawoi Kecamatan Watang Pulu Sidrap, tiba-tiba mobil tujuh penumpang itu menabrak pohon asam yang berada di sebelah kiri jalan. Belum diketahui penyebab pasti kecelakaan maut yang menimpa keluarga itu.
Tiga korban selamat dilarikan ke dua rumah sakit berbeda, Ukkas dan Awal dilarikan ke Rumah Sakit Nene Mallomo, Sidrap sedangkan Ana dibawa ke Rumah Sakit A Makkasau Parepare. ”Mobil itu memang melaju kencang, saya sempat dilambung (salip) sebelum kejadian itu,kemungkinan mereka buru-buru,” jelas Syamsul, saksi mata yang mengaku melihat langsung kejadian tragis itu.
Dia juga mengaku heran dengan kejadian tersebut karena tanpa disangka mobil itu tiba-tiba menabrak pohon. Padahal saat itu, tidak kendaraan lain yang berpapasan dengan mobil nahas itu. ”Tabrakannya memang parah, kemungkinan karena saat itu laju mobil dalam kondisi kecepatan tinggi,” jelas Kasat Lantas Polres Sidrap AKP Jamaluddin.
Pemeriksaan sementara, mantan Kasat Lantas Polres Enrekang itu mengatakan, penyebab kecelakaan diperkirakan karena sopir dalam kondisi mengantuk dan kecapaian. Sebab dari keterangan dari keluarga korban, rombongan keluarga itu baru saja menghadiri resepsi pernikahan kerabatnya di Makassar.
”Di mobil masih kita temukan makanan dari acara resepsi itu, jadi kemungkinan memang pas selesai acara mereka langsung pulang. Dalam kondisi seperti itu,potensi ngantuk sangat besar,”lanjut Kasat Lantas.
Dugaan sopir dalam kondisi tertidur semakin kuat, kata Jamaluddin, karena tidak ditemukan tandatanda pengereman sebelum mobil menabrak. Pantauan harian Seputar Indonesia, kondisi mobil remuk bagian depan, beberapa bagian mesin mobil juga hancur.
Laka Lantas di Mamasa
Sementara itu, nahas menimpa Depparinding, 28,warga Desa Rante Puang, Kecamatan Sespa Kabupaten Mamasa yang mengalami kecelakaan lalu lintas di depan Matana II Rante-Rante Mamasa Sulbar.
Pria yang sehari- harinya bekerja sebagai tukang ojek itu tewas di Rumah Sakit Banua Mamase sekira pukul 12.15 Wita. Kecelakaan terjadi saat Depparinding mengantar seorang pegawai Dinas Kesehatan Mamasa bernama Damari ke Kantor Bupati Mamasa.
Tepat di depan SMK Talenta, motor Yamaha Viar nomor polisi DC 6306 HC milik Depparinding tak bisa menghindari kendaraan yang dikendarai Eliya,17, warga Desa Tatale Kecamatan Sespa dengan nomor polisi DC 3925 AA yang datang dari arah berlawanan.
Luka parah disertai pendarahan hebat yang diderita Depparinding membuatnya tidak bisa bertahan. Dua korban lainnya, Damaris yang mengalami patah tulang dirawat di RS Banua Mamase, sedangkan Eliya hanya menderita luka ringan yang kemarin masih diperiksa aparat kepolisian. (m syahlan/abdullah nicolha)
No comments:
Post a Comment