Monday, August 23, 2010

Harga Sembako Terus Naik

Sunday, 22 August 2010
WATANSOPPENG(SINDO) – Memasuki pekan kedua Ramadan,harga kebutuhan pokok (sembako) di berbagai pasar tradisional di Kabupaten Soppeng terus melambung.

Bahkan, para pedagang di daerah ini memprediksi akan terus mengalami lonjakan harga menjelang Hari Raya Idul Fitri mendatang. Secara umum, harga kebutuhan pokok pada bulan puasa ini terus mengalami kenaikan.

Seperti halnya,minyak goreng yang sebelumnya dijual Rp6.000 per liter, naik menjadi Rp7.500. Begitu juga harga gula pasir dari Rp7.500 menjadi Rp8.500 per liternya.

Salah seorang pedagang Syamsuddin, 37, mengatakan, kenaikan harga sembako pada bulan Ramadan ini sudah menjadi hal yang rutin terjadi.Salah satu yang menjadi alasan naiknya harga yakni banyaknya permintaan masyarakat.

“Itu sudah menjadi hal rutin, menjelang puasa, dalam puasa dan puncaknya adalah sehari atau dua hari menjelang lebaran. Sementara pasokan yang diperoleh pedagang berkurang,”katanya.

Para pedagang juga mengaku kenaikan harga kebutuhan pokok dipengaruhi cuaca yang cukup estrem.Menurut pedagang, hujan yang terjadi mengakibatkan pasokan sejumlah komoditi berkurang.

Pantauan di Pasar Sentral Watansoppeng menunjukkan, selain kebutuhan pokok tersebut, harga ayam potong juga mengalami peningkatan yang signifikan yakni sudah mencapai Rp38.000-Rp40.000 per ekor.

Padahal sebelumnya harga ayam jenis ini masih dijual di kisaran Rp33.000-Rp35.000 per ekor. Begitu pula ayam kampung.Jika sebelumnya ayam kampung betina dijual Rp35.000 ekor, kini harganya sudah mencapai Rp50.000 per ekor.

Sedangkan pejantan dari Rp45.000 naik menjadi Rp75.000 per ekor. “Beberapa pekan terakhir harga ayam memang terus merangkak naik.

Hal ini mungkin dipengaruhi banyaknya permintaan masyarakat dalam bulan puasa. Apalagi nanti jika mendekati lebaran, pasti akan tambah mahal,” ujar salah seorang penjual ayam potong Nurida,35,kemarin.

Dia mengaku, pedagang terpaksa menjual lebih tinggi dari biasanya, karena harga yang dibeli dari peternak juga mengalami kenaikan.

Menurutnya, ayam yang biasanya dijual Rp35.000 per ekor kini naik menjadi Rp38.000-Rp40.000 per ekor. Kenaikan tersebut, lanjutnya, juga akibat naiknya biaya angkutan dari tempat peternakan ke penjual.

Termasuk naiknya harga pakan pernak dan pembayaran listrik tiap bulannya. “Tapi, memang selama ini saya lihat jika banyak permintaan atau pembeli maka harga jual juga dipastikan naik,”tuturnya.

Selain harga ayam potong dan ayam kampung, harga telur juga mengalami kenaikan. Jika awalnya telur ayam ras dijual Rp24.000 per rak,kini menjadi Rp28.000.Sedangkan telur itik naik dari Rp34.000 per rak menjadi Rp39.000.

Sementara itu, pantauan SINDO di Kabupaten Soppeng, sejauh ini belum ada pihak terkait dari pemerintah setempat yang mengantisipasi masalah itu untuk meringankan beban warga seperti operasi pasar dan lain sebagainya. (abdullah nicolha)

No comments: