Monday, September 6, 2010

Jalur Soppeng-Wajo Terganggu

PASANG BETON. Sejumlah pekerja sedang memasang beton di badan Jembatan Macanre Kecamatan Lilirilau Kabupaten Soppeng baru-baru ini.

Sunday, 05 September 2010
WATANSOPPENG (SINDO) – Jalur utama yang menghubungkan antara Kabupaten Soppeng- Wajo di Kelurahan Macanre,Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng mengalami gangguan dalam beberapa hari terakhir.

Dari pantauan, jembatan sepanjang 100 meter dan lebar 7 meter itu nyaris tidak dapat diakses. Beruntung, kendaraan roda empat dan dua masih bisa melewati jalur tersebut meski harus antre dan berhati-hati karena takut jatuh ke sungai.

“Memang kalau mau melewati jembatan itu harus berhati-hati karena hanya separuh jalan (jembatan) yang bisa dilalui, karena sementara dalam pengerjaan,” kata salah seorang warga Soppeng Latif ,30,kepada SINDO,kemarin.

Selain harus berhati-hati,warga setempat juga mengeluhkan kondisi tersebut karena akses jalan mereka tertanggu dan menghambat aktivitas para pekerja baik kantoran, pedagang, ataupun petani di daerah tersebut.

Bahkan warga setempat meminta agar pihak pemerintah dan perusahaan yang melakukan pengerjaan itu segera merampungkannya agar segala aktivitas warga kembali lancar.

Sejumlah pengusaha konstruksi juga mengharapkan agar proyek tersebut segera dirampungkan karena akan mengganggu pengerjaan lain.

“Kalau ini tidak segera dirampungkan maka akan menghambat pengerjaan proyek lain, karena mobil pengangkut material proyek tidak mampu mencapai lokasi proyek tepat waktu,” ujar salah seorang pengusaha Soppeng yang enggan menyebutkan namanya.

Sementara itu,Kepala Kantor Bina Marga Cabang Soppeng Djamal mengaku bahwa, jalur yang menghubungkan Soppeng-Wajo di Kelurahan Macanre itu terganggu dan tidak bisa dilalui kendaraan yang memiliki muatan di atas 5 ton.

“Memang benar tidak bisa dilalui kendaraan yang bertonase (bermuatan) maksimal muatan 5 ton, jadi mobil truk enam roda tidak bisa melewati jalur itu,” katanya kepada wartawan saat dihubungi,kemarin.

Djamal juga mengaku, pihaknya telah mengantisipasi kepada warga atau kendaraan yang berasal dari Pekkae-Bulu Dua (jalur Makassar) untuk sementara tidak melalui jalur tersebut karena sedang dalam pengerjaan.

“Makanya,bagi kendaraan dari Pekkae-Bulu Dua ada arahan petunjuk jalan bagi mereka yang ingin menuju ke Bone atau Wajo untuk sementara tidak melalui jalur jembatan Macanre,” ujarnya.

Kepala Kantor Bina Marga ini juga mengaku tidak bisa memastikan kapan jalur tersebut kembali normal dan dapat diakses seperti semula. Kendati demikian, pihaknya meminta kepada perusahaan yang melakukan pengerjaan agar berupaya segera merampungnya agar normal kembali.

“Kami tidak bisa memastikan kapan jalur tersebut kembali normal kami juga telah meminta pihak perusahaan agar berupaya segera merampungkannya,”tandasnya.

Selain menjadi penghubung dan ruas jalan Soppeng-Wajo, jalur itu juga merupakan jalan poros Wajo – Makassar melalu Cabbenge yang pengerjaan dimulai pada 2008 silam kemudian tertunda pada 2009 lalu.

Informasi yang dihimpun di lokasi proyek bahwa, jembatan sepanjang 100 m dan lebar 7m itu berkonstruksi beton.Sebanyak 80 panel bakal akan diletakkan di atas rangka jembatan.

Menurut salah seorang pekerja, sebahagian kompisisi cor beton yang digunakan bahan bakunya di import dari Jerman yakni pipa selonsong. Sementara komposisi beton saat dicor berbagai bahan seperti fosroc dan zika beton harus didatangkan dari Jakarta.

Dari informasi, pengerjaan jembatan tersebut dianggarkan melalui APBD Provinsi senilai Rp3 miliar lebih yang ditangani oleh PT. Wira Karsa Konstruksi. (abdullah nicolha)

No comments: