Sunday, September 5, 2010

Harga Sembako di Makassar Stabil

PANEN RAYA. (ki-ka) Kepala Bulog Sutarto Ali Musho, Mentan Suswono, Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, dan Bupati Wajo Andi Burhanuddin Unru saat melakukan panen raya di Kelurahan Mappadaelo Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo, kemarin. (FOTO: Abdullah Nicolha).

Sunday, 05 September 2010
MAKASSAR (SINDO) – Pemerintah fokus menjaga kelancaran alur distribusi barang kebutuhan pokok, utamanya untuk daerahdaerah di Kawasan Timur Indonesia (KTI).

Hal tersebut dilakukan untuk menjaga agar tidak terjadi lonjakan harga jelang lebaran Idul Fitri mendatang. Hal tersebut diungkapkan Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu dan Menteri BUMN Mustafa Abubakar dalam kunjungan kerjanya ke Makassar,kemarin.

Dalam kunjungan kerja tersebut, kedua menteri Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II tersebut melakukan pantauan kesiapan Pelabuhan Tradisional Paotere dan Pelindo IV untuk melihat arus distribusi barang.

Pantauan di pelabuhan tersebut dilakukan untuk menjamin agar alur distribusi barang kebutuhan pokok lancar,karena ketersediaan barangnya sendiri di klaim cukup. Beberapa hal yang menjadi perhatian adalah infrastruktur pelabuhan dan jumlah kapal yang melayani distribusi barang di KTI.

Disamping itu, kedua menteri tersebut juga memantau realisasi pembangunan Pasar Tradisional Pa’baeng-baeng yang mendapatkan dana stimulus revitalisasi di tahun 2009, sekaligus melihat kondisi harga kebutuhan pokok jelang lebaran.

Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu mengatakan, hasil pantauan harga di Pasar Pa’- baeng-baeng, menunjukkan jika harga kebutuhan pokok di Makassar termasuk yang paling stabil dari seluruh wlayah Indonesia. Bahkan jelang lebaran tahun ini harga-harga cenderung mengalami penurunan.

“Pantauan ke pelabuhan dilakukan untuk melihat kelancaran alus distribusi barang jelang lebaran,khususnya diwilayah KTI. Untuk harga, di Makassar ini cenderung stabil utamanya harga daging yang cenderung turun,” jelasnya disela pantauan di Pasar Pa’baengbaeng kemarin.

Marie Elka mengatakan, Meski stok kebutuhan aman, akan tetapi dia mengharapkan agar Dinas Perindustrian dan Perdagangan ditingkat kabupaten/kota maupun provinsi untuk menjaga pendistribusian barang, terutama untuk mengantisipasi gangguan cuaca dan kerusakan jalan maupun jembatan.

Disinggung tentang pembangunan Pasar Pa’baeng-baeng yang mendapat alokasi dana stimulus revitalisasi dari APBN tahun 2009 lalu, Marie Elka mengatakan, setiap mengunjungi pasar tradisional selain meninjau stok kebutuhan pokok dan fluktuasi harga,kondisi infrastruktur pasar juga menjadi perhatian utama.

Marie melihat daya tampung di Pasar Pabaeng-baeng belum optimal, penataan pedagang terlihat padat, pengelolaan kebersihan dan pengelolaan pasar pun belum maksimal.

Dia juga menanggapi permintaan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar untuk melakukan perluasan pasar. “Kondisi pedagang terlalu padat, tetapi laporan yang ada menyebutkan hal tersebut disebabkan bertambahnya jumlah pedagang jelang lebaran. Untuk permintaan perluasan pasar,kami akan kirim tim untuk melakukan evaluasi dan survei,”jelasnya.

Pasar Murah BUMN Diperpanjang

Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar menambahkan, untuk mendorong upaya menjaga stabilitas harga,BUMN dilibatkan dengan menyelenggarakan pasar murah yang dilaksanakan di 150 titik.

Dan untuk wilayah KTI titiktitik pelaksanaan pasar murah ada di Makassar, Nusa Tenggara Barat (NTB),Nusa Tenggara Timur (NTT), Sorong hingga beberapa wilayah lainnya di Papua.

“Pelaksanaan pasar murah oleh BUMN tersebut telah dilakukan selama empat hari, namun melihat antusias masyarakat maka diputuskan untuk memperpanjang hingga tiga hari kedepan.

Harga produknya sendiri lebih murah 30% dari harga pasar,”jelas mantan Direktur Utama (Dirut) Perum Bulog tersebut kemarin.

Mustafa menambahkan,di Sulawesi Selatan dan Barat pasar murah diselenggarakan di 12 titik yaitu di Kabupaten Bantaeng,Bulukumba dan Kota Palopo, Pelabuhan Paotere, Pasar Daya dengan PT Kima sebagai koordinatornya, Bank Bukopin di Pasar Manggala Antang, Bank BNI di Pasar Minasa Upa, PT Pelindo IV dan PPI di Pelabuhan Paotere,PT Askes dan PT Jamsostek di Pasar Pampang serta Pasar Tallo oleh PT Bank Mandiri.

Lainnya adalah Pasar Manuruki oleh PTPN XIV dan PT Telkom,Lapangan Bola Bungoro Pangkep oleh PT Semen Tonasa, serta Pasar Gowa oleh Bank Rakyat Indonesia.

Mustafa menilai, penyelenggaraan pasar murah oleh BUMN di Sulsel berjalan sangat baik karena terdapat sejumlah penurunan harga barang kebutuhan pokok di provinsi ini.“Hal tersebut memang target kita untuk menjaga harga tidak naik dan diharapkan mengalami penurunan sesuai dengan instruksi presiden,”ujarnya.

Penyelenggaraan pasar murah ini melibatkan seluruh BUMN dan menggunakan anggaran program kemitraan bina lingkungan dan memberikan subsidi penjualan kebutuhan pokok hingga 30% di bawah harga yang berlaku di pasaran.

Turut menyertai kunjungan tersebut antara lain Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin, Sekretaris Provinsi Sulsel Andi Muallim, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Pemprov Sulsel Amal Natsir,Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulsel dan Kota Makassar, serta beberapa pejabat lainnya.

Mentan: Kebutuhan Pangan Nasional Masih Cukup

Menteri Pertanian Suswono mengungkapkan kebutuhan nasional (pangan) untuk tahun ini masih mencukupi. Hal ini karena kegagalan panen nasional akibat cuaca buruk di sejumlah daerah hanya satu persen sehingga tidak memengaruhi produksi.

“Satu hal yang patut kita syukuri adalah kebutuhan nasional kita masih cukup,” ungkapnya dalam kunjungan kerjanya di Kabupaten Wajo Sulawesi Selatan,kemarin.

Menurut dia, berbagai negara saat ini masing-masing mengamankan ketahanan pangannya. Dia menyontohkan, China yang selama ini tidak pernah mengimpor beras,tahun ini akan mengimpor sebesar 1 juta ton.

Tahun ini, lanjut dia,produksi pangan mengalami peningkatan dibanding tahun 2009 sebesar 1,17% atau menghasilkan 65,150 juta ton gabah kering.

Suswono menyebutkan, Sulawesi Selatan merupakan daerah paling sigap dalam menangani masalah ketahanan pangan di negeri ini. Dia membeberkan, anggaran yang disiapkan untuk program pembangunan jalan desa, jalan usaha tani, irigasi dan program infrastruktur pertanian lainnya sebanyak Rp4,2 triliun.

Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan,pihaknya menyakini dengan kehadiran menteri pertanian itu akan membawa berkah bagi masyarakat Sulsel khususnya Wajo.

“Kedatangan Pak menteri pasti membawa panen, kalau tidak membawa panen pasti ada yang rusak, dan pasti akan diperbaiki,” kata orang nomor satu di Sulsel itu disambut aplous ratusan warga yang hadir di tengah pematan sawah itu,kemarin.

Syahrul menambahkan,Kabupaten Wajo merupakan pemasok terbesar di Sulawesi Selatan di bidang pertanian, sehingga kehadiran menteri pertanian di Wajo sangat diharapkan dan nantinya bantuan pertanian akan terus mengalir ke Sulsel. (yakin achmad/ abdullah nicolha)

No comments: