Wednesday, 16
March 2011
JAKARTA - Bakal calon Gubernur Sulbar Salim S Mengga mengaku tidak
gentar dengan koalisi yang dibangun Partai Demokrat dengan Partai Golkar di
Pemilihan Gubernur Sulbar mendatang.
Salim menilai koalisi tersebut belum final karena DPP Demokrat belum mengambil keputusan. Menurutnya,manuver yang dilakukan sejumlah elite politik di Sulbar adalah hal yang biasa.
Bahkan, dia
menilai manuver tersebut sebagai ekspresi ketakutan sejumlah kalangan apabila
dirinya ikut bertarung di pilgub. Hal tersebut diungkapkan Salim menanggapi
koalisi Demokrat- Golkar yang diputuskan Senin (14/3) lalu.
Koalisi
Demokrat-Golkar ini sepakat mengusung paket incumbent Anwar Adnan Saleh
berpasangan dengan Ketua DPD Demokrat Sulbar Aras Tammauni.
Anggota DPR RI
ini mengatakan, keputusan Demokrat tersebut belum final. “Itu tidak sesuai
mekanisme. Calon gubernur itu kan ditentukan DPP. Apalagi saya ini anggota tim
9,” tegas Ketua Departemen Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi DPP Demokrat ini.
Bahkan, Salim
menilai koalisi tersebut akan memecah belah kader Demokrat Sulbar karena
keputusan diambil tidak melibatkan semua unsur di tingkat kabupaten.
Salim mengatakan,
sikap DPD Demokrat Sulbar yang menyatakan berkoalisi dengan Golkar untuk posisi
calon wakil gubernur itu telah mengecilkan Partai Demokrat sebagai pemenang
Pemilu 2009 lalu.
“Itu kan
mengecilkan Demokrat. Kalau Demokrat punya peluang menjadi 01 (cagub) mengapa
harus menjadi 02,” ujarnya.
Dia menyebutkan,
dirinya pernah menggelar deklarasi dan menyatakan diri untuk maju di pilgub,
namun dia tidak mengklaim Partai Demokrat sebagai kendaraan.
”Saya tidak
pernah bilang akan diusung Demokrat karena itu belum tentu terjadi.Yang
pastinya, saya siap maju. Nanti kita lihat, tunggu saja saatnya,” ujarnya
kemarin.
Salim tetap
bertekad mencalonkan diri dengan modal sebagai peraih suara terbanyak pada
pemilu lalu. Bahkan, dalam beberapa pekan terakhir ini timnya eksis melakukan
sosialisasi di masyarakat.
Kepastian koalisi
Demokrat- Golkar dinyatakan tokoh kedua partai ini di Mamuju Senin lalu.
Keputusan koalisi itu disampaikan Ketua DPD Partai Demokrat Sulbar Aras
Tammauni dan Ketua Harian DPD I Partai Golkar Sulbar Suhardi Duka.
Suhardi
mengatakan, penetapan pasangan yang diusung koalisi Golkar- Demokrat itu sudah
final di tingkat provinsi. Kini, kedua parpol tinggal menunggu persetujuan
masing-masing DPP.
“Di tingkat
provinsi, paket itu sudah final. Partai Golkar dan Demokrat berada pada ruas
yang sama, juga memiliki visi yang sama terhadap kepentingan Sulbar,” ujar
Bupati Mamuju ini.
Menurutnya,
pemerintahan Anwar perlu diteruskan lima tahun mendatang. Dengan koalisi kedua
partai,Suhardi menyatakan tidak ada lagi istilah calon gubernur dari Golkar
atau calon wakil gubernur dari Demokrat. abdullah
nicolha
No comments:
Post a Comment