Wednesday, September 3, 2008

Pembunuh Rahma Diungkap

Wednesday, 03 September 2008

PALOPO(SINDO) – Kepolisian Resor (Polres) Luwu berhasil mengidentifikasi satu pelaku pembunuhan Rahmawati, 27, korban yang ditemukan di Desa Lare- Lare,Luwu,Januari 2007 lalu.

Kapolres Luwu Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Komisaris menyatakan,sesuai hasil pemeriksaan terhadap beberapa saksi dan bukti yang ada, maka penyidik mengidentifikasi satu pelaku. Sayangnya, Kapolres belum bisa membeberkan identitas yang dicurigai sebagai pelaku pembunuhan tersebut. Kapolres mengatakan, hingga kemarin kepolisian sudah menetapkan status tersangka terhadap orang yang dicurigai itu.

”Kami memang sudah mengidentifikasi satu orang pelaku yang langsung kami tetapkan sebagai tersangka. Tapi masih kami rahasiakan dulu identitasnya demi kelancaran penyidikan,” ungkap Kapolres yang dihubungi via ponselnya,kemarin. Kapolres juga enggan mengomentari soal modus pembunuhan terhadap mantan karyawan Divre Bulog itu.Termasukketerkaitannya dengan kasus korupsi Divre Bulog Palopo.”Semua kemungkinan bisa saja benar.

Namun kami masih menunggu hasil penyidikan yang dilakukan oleh tim yang dibentuk,kita tunggu saja hasilnya,”ujarnya. Di tempat terpisah,Kepala Sub Bulog Divre Palopo Prada Siahaan menuturkan, sejak diketahui Rahmawati hilang, dirinya telah menugaskan kepada mantan Kasi Pelayanan Publik Makmur Biding yang kini menjadi salah satu tersangka atas kasus korupsi Bulog Palopo tersebut. Hal itu untuk mengecek keberadaan Rahmawati di rumah keluarga korban yang diketahui tinggal di dekat gudang Bulog Lare-Lare,Luwu.

Dari hasil penelusuran itu, dia mendapatkan jawaban yang simpang siur, sebab ada yang menyebutkan jika Rahmawati berada di Kendari, Sulawesi Tenggara, ada pula yang menyebut berada di Balikpapan, Kalimantan Timur. ”Dia (Makmur Biding) yang banyak tahu tentang Rahmawati.Bahkan,sejak diketahui tidak pernah lagi masuk kerja, saya sudah perintahkan untuk mencari tahu keberadaannya. Tapi jawaban yang saya terima juga beragam,” ungkap Prada.

Untuk itu, dia tidak mau berasumsi mengenai keterkaitan Rahmawati terhadap kasus korupsi Bulog.”Biarlah polisi saja yang mengusut kasus ini hingga diketahui kejelasannya,” kata Prada. Namun,pernyataan Prada ini jauh berbeda dengan pernyataan keluarga korban.Abdullah, 25, adik korban menyebutkan, sejak hilangnya Rahmawati pihak keluarga tidak pernah dihubungi pihak Bulog sebagai perusahaan tempat korban bekerja.

”Kami hanya menerima telepon dari teman kerjanya yang menanyakan kenapa tidak pernah masuk kerja,tetapi setelah itu tidak pernah ada informasi dari Bulog,” ungkap Abdullah. Seperti diberitakan, Rahmawati ditemukan di sekitar lokasi gudang Bulog Lare-Lare tempat bekerja oleh warga yang sedang mencari kayu bakar, awal 2007 itu. Saat ditemukan, warga hanya mendapati onggokan tulang belulang yang terdiri dari tengkorak kepala,tulang paha,kaki, dan tangan yang terbungkus dalam karung goni.

Sedangkan dalam pemeriksaan hasil DNA kepolisian, dipastikan jasad yang ditemukan tersebut adalah Rahmawati dan dipastikan pula dia menjadi korban pembunuhan. (abdullah nicolha /asdhar)

No comments: