Saturday, May 16, 2009

3 Kelurahan di Sulbar Terendam Banjir

Sunday, 17 May 2009
POLEWALI (SI) – Hujan deras yang melanda Polewali,Kabupaten Polewali Mandar (Polman),Sulawesi Barat (Sulbar), selama empat jam,kemarin, mengakibatkan ratusan rumah di tiga kelurahan kembali terendam banjir.

Banjir juga merendam jalan trans Sulawesi dan jalan-jalan utama di daerah tersebut yang menyebabkan akses warga terganggu. Jalur trans Sulawesi yang menghubungkan tiga provinsi tersebut juga ikut terendam banjir setinggi 50 sentimeter.

Alhasil, di beberapa titik jalur trans terlihat sejumlah kendaraan roda dua mogok karena memaksakan melintasi genangan air sehingga terjadi kemacetan para pengendara di jalur trans tersebut. Tingginya curah hujan menyebabkan saluran pembuangan air di Polewali tak mampu lagi menampung debit air.

Ketiga kelurahan tersebut,yakni Polewali,Manding, dan Pekkabata. Aktivitas warga di tiga kelurahan tersebut terganggu akibat luapan banjir.Kendati rumah mereka direndam banjir, tak ada warga yang mengungsi.Warga setempat hanya memilih tinggal di rumah menunggu banjir surut.

Sejumlah warga setempat mengaku,kejadian tersebut sering terjadi karena saluran pembuangan air yang berada di tengah kota hingga saat ini tak kunjung dibenahi, meski beberapa kali melaporkannya ke pemerintah setempat. Salah seorang warga Polewali, Kafrawi, 32, mengatakan bahwa banjir luapan air dari saluran air ini sering terjadi, apabila hujan deras selama lebih dari dua jam.

Pasti tergenang karena saluran pembuangan air semakin menyempit dan padatnya pemukiman penduduk di wilayah ini (Polewali).“Hal ini sudah biasa terjadi,tapi kami tidak tahu kenapa hingga saat ini pemerintah setempat belum membenahinya,” ucap dia kepada SI kemarin.

Sejumlah warga juga mengimbau pemerintah setempat segera mengatasi banjir akibat luapan saluran pembuangan air dari kota tersebut. Pasalnya,warga yang berada di lokasi tersebut sangat resah dengan genangan air yang tiap kali turun hujan. “Mudah-mudahan penyebab banjir ini (saluran air) dapat segera dibenahi agar kami tidak merasakan masalah ini lagi,” tandas dia.

Selain merendam pemukiman warga yang padat, banjir kali ini juga menggenangi Kantor Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Polewali sehingga beberapa arsip dan satu unit komputer rusak.

“Air banjir masuk hingga tergenang di ruang kerja anggota panwaslu. Hal ini mengakibatkan berkas-berkas dan satu unit komputer yang berisikan data-data pelanggaran pemilu tak bisa kami selamatkan,” ungkap Ketua Panwaslu Kecamatan Polewali Murtaji kemarin. (abdullah nicolha).

No comments: