Tuesday, July 14, 2009

Peminat SMK di Mamuju Minim

Monday, 13 July 2009

MAMUJU(SI) – Jumlah peminat sekolah menengah kejuruan (SMK) di Kabupaten Mamuju,Sulawesi Barat (Sulbar),minim. Penyebabnya,faktor sarana dan prasana SMK yang terbatas.

Hal itu juga terlihat dari perbandingan jumlah pendaftar di SMK dengan sekolah menengah atas (SMA) yang cukup jauh. Di SMA Negeri 2 Mamuju misalnya, jumlah pendaftar mencapai 255 orang,sedangkan di SMK Mamuju, siswa yang telah mendaftar sebanyak 88 orang.

Kepala SMK Mamuju Marcel Palinggi menyatakan, jumlah siswa yang mendaftar hingga saat ini masih kurang. Padahal, daya tampung untuk siswa baru di sekolah tersebut sebanyak 150 orang.

Untuk memenuhi kuota tersebut, pihak sekolah masih akan menunggu siswa yang tidak lulus tes SMA. Faktor sarana dan fasilitas jugalah yang menyebabkan minat siswa mendaftar di SMK cukup minim. Hingga kini SMK tertua di Mamuju tersebut hanya memiliki delapan ruang kegiatan belajar (RKB).

Selain itu, sekolah ini juga masih sangat membutuhkan alatalat praktik. “Kalau mau dilihat kondisi sekolah, kami masih membutuhkan tambahan dua RKB dan juga fasilitas kerja. Untuk tenaga pengajar, saya rasa sudah cukup. Sebanyak 20 guru yang ada juga semuanya sudah PNS,” jelasnya di Kantor SMK Mamuju kemarin.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Mamuju Murniani mengatakan, sebagian besar SMK di Mamuju masih mengalami kekurangan dalam hal fasilitas dan tenaga pengajar.Fasilitas ini khususnya pada penyediaan laboratorium. “SMK ini kanharus banyak melakukan praktik. Makanya, juga perlu ditunjang dengan alat peraga di laboratorium,”jelasnya.

Sementara untuk tenaga pengajar,banyak SMK yang masih membutuhkan guru yang memiliki spesifikasi mata pelajaran. Karena itulah siswa pun masih kurang berminat.Hingga tahun ini, perkembangan SMK di Mamuju hanya mencapai angka 40%. Hal tersebut dilihat dari akses pembangunan dan jumlah siswa.

Kondisi ini sangat bertolak belakang dengan program dari pemerintah pusat yang menginginkan persentase SMK lebih tinggi dibandingkan SMA. Untuk memenuhi hal tersebut, Disdikpora menargetkan perkembangan SMK pada 2010 mencapai 60% dan pada 2014 sebesar 7%.

“SMK ini sangat baik karena lebih menekankan pada keahlian tiap siswa. Di tengah situasi seperti ini pun lulusan SMK lebih memiliki peluang di dunia kerja,” tandas dia. (abdullah nicolha).

No comments: