Wednesday, September 2, 2009

Warga Watansoppeng Antre Mitan

Tuesday, 01 September 2009

WATANSOPPENG(SI) – Memasuki pekan kedua Ramadan, warga di Watansoppeng,Kabupaten Sopperng mulai mengkhawatirkan pasokan minyak tanah.

Apalagi,minyak tanah yang dijual oleh para pengecer di daerah tersebut mulai langka. Untuk mendapatkan minyak tanah, warga harus rela mengantre di sejumlah pangkalan. Hal tersebut bukanhanya dialami warga di dalam kota saja, warga di luar kota kabupaten mengalami nasib seru-pa.

Salah satunya di pangkalan Sukriadi Mappe yang berada di Jalan Kemakmuran Watansoppeng yang dipadati warga sejak pukul 15.00 hingga 17.00 Wita kemarin. Antrean warga mulai bubar saat stock minyak tanah di pangkalan tersebut habis.

“Terus terang kami khawatir jika tidak mendapatkan minyak tanah karena selama ini yang kami pakai untuk urusan dapur adalah minyak tanah. Jadi,ketika tidak ada, susah lah kita,” ungkap Sudirman, 38, warga dari Kecamatan Donri- Donri sekitar 15 km dari ibu kota kabupaten kepada Seputar Indonesia (SI) saat mengantre,kemarin.

Dia mengaku, telah berusaha mencari di sekitar rumahnya, namun sejumlah pengecer yang didatanginya mengaku kehabisan stock dan menyarankan untuk mencarinya langsung di pangkalan.

“Makanya saya ke sini karena mendapat informasi tersebut,”katanya. Hal yang sama juga dirasakan Lalloe Lisa ,43, yang juga telah berusaha mencari namun baru mendapatkan minyak tanah di pangkalan tersebut.“Sejak kemarin saya sudah berusaha mencari namun karena sudah menjelang buka puasa tidak jadi,”tuturnya sesaat setelah menerima jeriken berisi minyak tanah.

Kendati memperoleh minyak tanah dengan harga yang sedikit berbeda dari biasanya, namun warga pasrah daripada tidak dapat minyak tanah. “Sedikit berbeda harganya mungkin karena sulit didapat,” ujar Lisa yang mengeluarkan Rp20.000 untuk tiga liter minyak tanah.

Pemilik pangkalan minyak tanah Sukriadi Mappe dengan kondisi tersebut mengaku, mengurangi jatah bagi para pengecer. Dari sepuluh liter menjadi lima liter per orang, sementara bagi konsumen hanya diberikan sebanyak tiga liter per orang. Dia membantah harga jual yang diberikan kepada para pembeli mengalami kenaikan.

Penjualan tetap mengacu pada harga eceran tetap (HET) yakni Rp3.150 per liter. “Jadi, harga yang kami berikan kepada para pembeli tetap yakni sesuai HET,”ungkapnya. Sukriadi juga mengaku, pihaknya tetap menerima pasokan minyak tanah tetap yakni sebanyak 10 kiloliter per hari kecuali hari Rabu.

Antrean tersebut terjadi kata dia, karena warga mendapatkan isu akan ada kenaikan harga sehingga mereka kemudian berdatangan yang mengakibatkan antrean tidak dapat dihindari.“Sebenarnya keadaan minyak tanah normal saja,”tandasnya. (abdullah nicolha).

No comments: