Tuesday, January 26, 2010

Kesehatan Gratis Belum Merata


Tuesday, 26 January 2010
WATANSOPPENG(SI) – Pelayanan kesehatan gratis di Kabupaten Soppeng masih dikeluhkan sejumlah warga. Sebagian warga merasakan pelayanan yang diberikan belum berjalan merata.

Padahal,mereka sudah berupaya memiliki asuransi kesehatan (Askes) dan jaringan kesehatan masyarakat (Jamkesmas). Hanise, 65, warga Kecamatan Lilirilau, mengaku pernah menggunakan Askes untuk mendapatkan layanan operasi ringan dengan biaya yang murah di RSUD Ajjapange.

Namun,dia malah disarankan menjalani pengobatan di tempat praktik dokter agar cepat mendapatkan penanganan. “Jika ingin cepat dilayani lebih baik datang ke tempat praktik,” ujarnya kepada wartawan. Saran tersebut kemudian diturutinya tanpa mengetahui apakah biayanya sama atau tidak karena sang dokter juga tidak memberikan penjelasan.

Keluarga Hanise baru sadar kalau pengobatan di RS dan di tempat praktik sangat jauh berbeda. Hal itu membuatnya kaget karena dokter di tempat praktik meminta biaya Rp300.000 untuk operasi ringan. “Kami tidak tahu kalau berobat di tempat praktik dokter itu berbeda,” katanya.

Hal serupa juga dirasakan Suardi,48,yang berprofesi sebagai tukang ojek.Dia harus mengeluarkan biaya Rp1 juta untuk operasi mertuanya karena menderita tumor kecil di pipi. Dia mengaku disarankan dokter bersangkutan untuk berobat di tempat praktiknya.

“Kami juga disarankan ke tempat praktik tanpa mengetahui bagaimana prosesnya. Padahal, kami telah menyetorkan kartu Jamkesmas,”tuturnya. Sementara itu, dr Mukhtar yang dikonfirmasi sejumlah wartawan di RS Ajjapange, menampik masalah tersebut. “Itu tidak benar,” katanya kepada wartawan.

Direktur RS Ajjappange dr Andi Musdiawati HR mengaku,belum mengetahui tentang masalah tersebut. Bahkan, baru mendengarnya dari wartawan dan berjanji segera memberikan sanksi kepada yang bersangkutan apabila hal tersebut terbukti.

“Yang jelas kami tetap mengedepankan pelayanan kepada masyarakat karena hal tersebut memang tugas rumah sakit.Kami akan cari tahu dulu kebenarannya, jadi kalau memang ada, akan ditegur dan tentunya akan ada sanksi,”tandasnya di ruang kerjanya,kemarin.

Dia juga menyebutkan, kalau memang hal tersebut terjadi mungkin kekeliruan dari dokter yang bersangkutan. Dia menilai apa yang dilakukan RS terkait pelayanan kesehatan gratis telah sesuai prosedur yang ada. (abdullah nicolha)

No comments: