Friday, July 30, 2010

Sampah-Lumpur Kotori Wajo

Friday, 30 July 2010
SENGKANG(SI) – Tumpukan sampah mengotori beberapa sudut kota Kabupaten Wajo setelah terjadi banjir beberapa hari lalu.Selain itu,endapan lumpur tampak di sejumlah titik daerah berjuluk Kota Sutera.

Banjir di Kabupaten Wajo terjadi akibat meluapnya Sungai WalanaE dan tingginya curah hujan. Setelah reda, banjir menimbulkan masalah baru, yaitu banyaknya tumpukan sampah dan endapan lumpur yang berserakan.

Bahkan di sejumlah drainase juga dipenuhi sampah yang terbawa arus air.Kondisi tersebut membuat kota kotor dan tidak enak dipandang. Selain itu, tumpukan sampah diyakini menimbulkan penyakit bagi masyarakat.

Kepala Dinas Tata Ruang,Kebersihan, dan Pasar Wajo Nasir menjelaskan bahwa luapan air yang menggenangi pasar sentral dan sekitarnya akibat drainase tidak mampu menampung debit air hujan yang deras. Akibatnya, air naik ke jalan dan menggenangi pasar sentral dan sekitarnya,bahkan luapan air tersebut menyebabkan aspal jalan rusak.

“Air bercampur lumpur yang memasuki kompleks pasar, pertokoan, dan perumahan warga akibat drainase yang ada tidak mampu menampung debit air sehingga meluap,”ungkapnya kemarin. Untuk membersihkan tumpukan sampah dan lumpur,pemerintah setempat melakukan pembenahan dan pembersihan.

Dia menyebutkan, sejak Rabu (28/7) lalu,tim Kodim 1406/Wajo dan Dinas Kebersihan Wajo turun membersihkan dan mengangkut sampah- sampah yang bertumpuk di beberapa titik, seperti di sekitar Pasar Sentral, Selokan di Jalan Masjid Raya,Jalan Andi Ninnong, Jalan Andi Paggaru.

Sejumlah personel Dinas Kebersihan, 64 personel Kodim 1406/ Wajo,dan beberapa alat berat dikerahkan untuk membersihkan sampah dan lumpur. “Langkah ini ditempuh guna menjaga kebersihan kota dan menghindarkan masyarakat dari penyakit,”ujarnya.

Dia menambahkan bahwa genangan air saat itu sudah berada di pinggir Kota Sengkang.“Masalah krisis drainase di Kota Sengkang telah kami bicarakan dengan Wakil Bupati Wajo untuk ditindaklanjuti,” tandasnya.

Dari informasi yang dihimpun, hingga saat ini sejumlah titik di Bumi Lamaddukkelleng itu masih tergenang banjir. Bahkan sejumlah rumah di pinggiran Sungai Padduppa masih tergenang, begitu juga beberapa sekolah di daerah itu.

Sementara itu, di Kabupaten Soppeng, genangan banjir masih terjadi di sejumlah titik. Bukan hanya areal pertanian, permukiman warga juga masih terendam. Bahkan saat hujan kembali turun,genangan air kembali naik, terutama di Kampung Anitue,Kelurahan Kaca,Kecamatan Marioriawa.

Sejumlah anggota Dewan setempat pun ikut merasa prihatin atas bencana banjir tersebut dan memberikan bantuan demi meringankan beban warga yang menjadi korban. (abdullah nicolha)

No comments: