Monday, July 26, 2010

Stok Beras Aman untuk 25 Bulan

Sunday, 25 July 2010
WATANSOPPENG(SI) – Badan Urusan Logistik (Bulog) Kabupaten Soppeng menjamin stok beras untuk beberapa bulan ke depan aman.Bahkan,stok beras bisa memenuhi kebutuhan masyarakat selama 25 bulan.

Kepala Kantor Seksi Logistik (Kansilog) Soppeng Amrul menegaskan, stok beras untuk 25 bulan ke depan aman,meskipun ribuan hektare tanaman padi para petani di daerah berjuluk Kota Kalong itu terancam gagal panen karena puso setelah terendam banjir. “Persediaan stok beras yang ada sekarang masih mencapai 4.000 ton lebih,” ujarnya akhir pekan lalu.

Dia menjelaskan, persediaan beras yang tersimpan di gudang Bulog Laburawung dan Panincong, Kecamatan Lalabata merupakan hasil panen 2008/2009.“Jumlah ini mampu memenuhi kebutuhan masyarakat selama 25 bulan ke depan. Sebab kebutuhan beras warga Soppeng maksimal hanya sekitar 175 ton per bulannya,”kata Amrul.

Amrul menambahkan, sejak musim panen rendengan awal Maret lalu Bulog juga tetap melakukan pembelian gabah dan beras petani untuk memenuhi target pengadaan beras tahun ini. Pembelian tersebut terealisasi sekitar 1.609 ton dari 13.000 ton yang dibebankan pada 2010.

Amrul beralasan musim hujan membuat gabah hasil panen petani tidak dapat memenuhi standar gabahyangditetapkanpemerintah. Sebab, gabah hasil panen petani pada musim penghujan seperti sekarang ini memiliki kadar air cukup tinggi. Akibatnya, harga jual jauh di bawah harga pembelian pemerintah (HPP) yang ditetapkan.

Menyinggung masalah harga gabah yang anjlok,Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Badan Pelaksana Penyuluh Pertanian dan Ketahanan Pangan (BP3KP) Soppeng AM Syahrir pun mengakuinya. Menurut dia, anjloknya harga gabah petani karena saat panen bertepatan dengan musim hujan.

“Akibatnya, gabah hasil panen kadar airnya cukup tinggi hingga berkisar antara 30 sampai 40 persen, bahkan mungkin di atasnya lagi.Jadi,oleh pengumpul atau pedagang hanya sanggup membeli gabah petani tersebut dengan harga Rp1.500/kg,”kata Syahrir.

Dari hasil pemantauan yang dilakukan pihak ketahanan pangan setempat di Kampung Lopille,Kecamatan Ganra, ditemukan harga gabah turun hingga Rp1.000/kg.Itu karena gabah petani tersebut memiliki kadar air tinggi dan sudah tumbuh akibat terkena air hujan.

Syahrir menambahkan, berdasarkan Inpres Nomor 7/2009,harga pembelian pemerintah yang ditetapkan mencapai Rp 2.640/kg.Harga tersebut naik dibanding HPP tahun 2008 yang hanya Rp 2.400/kg.

Namun, HPP tersebut hanya berlaku terhadap gabah yang memenuhi standar yang telah ditetapkan, yakni gabah yang mengandung air 25% dan kadar sampah/- kotoran 10%. (abdullah nicolha)

No comments: