TERGENANG BANJIR. Salah satu daerah di Kecamatan Marioriawa Kabupaten Soppeng yakni Kampung Anitue Kelurahan Kaca saat ini berubah menjadi hamparan air yang membentuk danau. Padahal, area itu merupakan hamparan sawah milik warga setempat sebelum banjir merendam daerah perbatasan Soppeng-Sidrap itu. (FOTO: Abdullah Nicolha).
Tuesday, 03 August 2010
WATANSOPPENG(SI) – Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (TPH) Soppeng memastikan sekitar 2.000 hektare (ha) tanaman padi dari 13.570 (ha) dipastikan puso (gagal panen) karena terendam banjir.
Jumlah tersebut tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Marioriawa, Donri-donri, Lilirilau, dan Ganra. “Jumlah tersebut dipastikan gagal panen akibat terendam banjir karena rata-rata masih baru tanam.
Padi yang bisa diselamatkan seluas 2.846 ha karena hanya terkena banjir,” ungkap Tayyib Ahmad, Kepala Seksi Pengendalian dan Pemanfaatan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Padi dan Palawija TPH Soppeng, kepada harian Seputar Indonesia (SI) di ruang kerjanya kemarin.
Selain tanaman padi, banjir merusak tanaman palawija milik warga, yakni jagung dan kedelai di Kecamatan Lilirilau dan Ganra. “Jagung mengalami kerusakan seluas 65 ha dan 115 ha masih bisa diselamatkan. Untuk kedelai seluas 21 ha rusak dan 50 ha bisa diselamatkan,”paparnya.
Hal senada diungkapkan Kabid Pembenihan dan Peningkatan Produksi Dinas TPH Soppeng M Darwis Muis. Dia mengatakan, luas sawah yang mengalami puso bertambah akibat terendam air.“Dalamlaporan awal Juli,yang terkena puso sekitar 1.244 ha, kini terus meningkat menjadi 2.007 ha,”katanya.
Kecamatan paling banyak terkena puso,yakni Lilirilau 540 ha,disusul Marioriawa 530 ha, Donridonri 483 ha,dan Ganra 457 ha.“Data tersebut berdasarkan laporan petugas lapangan per 15 Juli. Jumlah tersebut belum termasuk laporan puso yang terjadi di Kecamatan Citta,”ujarnya.
Koordinator petugas organisme pengganggu tanaman Dinas TPH Hasan Basri menambahkan, padi yang terkena puso di Soppeng kemungkinan terus bertambah. Hal itu diakibatkan air yang menggenangi areal persawahan belum juga surut.
Bahkan, di sebagian wilayah, air terus naik, terutama yang berada di pesisir Danau Tempe,Kecamatan Marioriawa, seperti di Limpomajang, Laringgi, Attang Salo, dan Kaca. Rata-rata padi yang terendam banjir tidak bisa lagi berproduksi sehingga perlu penanaman kembali.
“Padi yang puso itu telah dilaporkan ke pusat. Bahkan ada tim verifikasi dari Dirjen Tanaman Pangan yang melakukan peninjauan. Petani dijanjikan akan mendapatkan bantuan benih bencana alam,”tandasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, saat ini pihak TPH Soppeng di Makassar untuk melaporkan masalah kerusakan tersebut untuk segera mendapatkan bantuan benih padi.
Hingga kini sejumlah wilayah di Soppeng masih tergenang banjir, bahkan terancam akan terus bertambah akibat tingginya curah hujan yang mengguyur daerah berjuluk Kota Kalong itu. (abdullah nicolha)
No comments:
Post a Comment