Friday, 06 August 2010
MAJENE (SI) – Keluarga besar Baharuddin Lopa (Barlop) memprotes dan menggugat keputusan Museum Rekor Indonesia (MURI) atas penghargaan rekor bupati termuda yang diberikan kepada Bupati Indragiri Hulu, Riau,Yopi Arianto yang berumur 30 tahun.
Alasannya, pihak keluarga mantan Jaksa Agung itu menyatakan bahwa,Baharuddin Lopa yang akrab disebut Barlop adalah bupati termuda di Indonesia karena pada saat menjabat sebagai Bupati Majene pada tahun 1959-1960 silam dia masih berusia 24 tahun.
Pernyataan penolakan dan protes atas rekor MURI bupati termuda tersebut disampaikan oleh anak bungsu Baharuddin Lopa,yang juga merupakan salah satu anggota DPRD Sulbar Gazali. “Usia Baharuddin Lopa masih 24 tahun saat menjabat Bupati Majene 1959-1960 silam,” katanya kepada wartawan,kemarin.
Sementara seperti yang dilansir sejumlah media,MURI memberikan penghargaan rekor bupati termuda kepada Yopi Arianto karena berusia 30 tahun pada 3 Agustus 2010 di Riau sesaat setelah dilantik menjadi bupati setempat.
Menurutnya, selain keluarga besar Baharuddin Lopa, berbagai lapisan masyarakat juga sudah meminta kepadanya untuk meminta klarifikasi kepada pihak MURI, sekaligus meminta revisi rekor bupati termuda.
“Ini soal fakta sejarah, MURI harus merevisi rekor bupati termuda,karena kenyataannya, Baharuddin Lopa yang termuda sampai saat ini,” kata Gazali. Bukan hanya kalangan masyarakat saja yang memberikan dukungan tersebut.
Namun pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majene Sulbar ikut memberi dukungan atas pernyataan keluarga Baharuddin Lopa.
Wakil Bupati Majene Itol Syaiful Andi Tonra mengatakan, pengangkatan Baharuddin Lopa sebagai bupati Majene berdasarkan Undang-Undang nomor 29/ 1959.
“Baharuddin Lopa diakui sebagai bupati pertama di Majene. Jadi,kalau soal usia yang paling muda, tentu rekor itu harusnya diberikan kepada Baharuddin Lopa,”kata Itol.
Menurut dia,langkah pertama yang akan diambil Pemkab Majene adalah melakukan klarifikasi kepada pihak MURI dengan disertai data-data tentang pengangkatan Baharuddin Lopa sebagai Bupati Majene.
Baharuddin Lopa dijuluki sebagai pendekar hukum karena kegigihannya menegakkan hukum, terutama dalam pemberantasan korupsi meski banyak mendapat tantangan dari sejumlah pihak.
Barlop demikian dia akrab disapa, lahir di Desa Pambusuang, Kecamatan Balanipa, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) Sulawesi Barat 27 Agustus 1935.
Selain pernah menjadi bupati, orang yang dikenal sederhana itu juga pernah menjadi Jaksa Agung RI, Barlop juga pernah menjadi Sekretaris Jendral Komnas HAM.Baharuddin Lopa wafat di Riyadh Arab Saudi 3 Juli 2001. (abdullah nicolha)
No comments:
Post a Comment