Tuesday, December 16, 2008

Sekali Panen Peroleh Pendapatan Rp50 Juta

Sunday, 14 December 2008

Dulunya warga Desa Wawanriu, Luwu Timur (Lutim) menjadikan lahan sebagai persemaian udang dan kepiting,kini petani tambak berubah haluan ke rumput laut.

SAMPE Bandaso, 45, sebagai seorang ketua kelompok tani yang diberi nama Mareo Marennu yang mengoordinir sekitar 100 kepala keluarga (KK), mengolah tambak rumput laut di Desa Wawenriu. Dia bertekad memperluas tambak rumput laut di sekitar desanya hingga 300 hektare (ha) pada 2008 ini sampai 2009. Menurutnya, para petani saat ini baru mengelola sekitar 80 ha.

”Kalau melihat lahan yang tersedia, di sini (Wewanriu) masih ada potensi 500 hektare lebih untuk tambak rumput laut,” ujar Sampe. Alhasil, belakangan ini mulai banyak kelompok masyarakat yang terjun ke tambak rumput laut.Pada awalnya hanya mengelola udang, tetapi hasil yang didapatkannya tidak mencukupi kebutuhan keluarga dan mengalami kerugian. ”Saya dulu mencoba udang, tapi hasilnya tidak tentu, malah rugi apalagi kalau ada hama penyakit yang menyerang,” tandasnya.

Dengan memilih mengelola tambak rumput laut,dia memperoleh keuntungan hingga puluhan juta. ”Sekarang tambak dengan luas 10 ha dapat menghasilkan jutaan karena setiap hektare menghasilkan kira-kira 4–5 ton rumput laut dan sekali panen membutuhkan sekitar 45 hari. Saya memiliki sekitar 10 ha tambak rumput laut dan dapat penghasilan bersih sekitar Rp50 juta per sekali panen,”jelasnya. Disampingitu,petanitidak perlumemompaairlautuntuk mengairi tambaknya.Mereka cukup mengatur katup air yang menjadi jalan masuk air ke tambaknya.

Musdar, pendamping teknis kelompok tani Mareo Marennu mengatakan, cukup gampang mengembangbiakkan rumput laut. Bibit rumput laut cukup disemai di tambak,kemudian kontrol air ke tambak,tinggal tunggu 45 hari sudah langsung panen.”Budidaya rumputlaut ini tidak serumit dibandingkan pengembangbiakan udang atau kepiting bakau.Selama45hari,rumput laut terus menerus bisa dipanen,” jelasnya.

Sebelum mendapat bantuan dari PT Inco,penjualan rumput laut tidak menentu dan dihargai dengan murah. Jadi,keuntungan saat itu tidak dirasakan para petani, kadang mengalami kerugian. (abdullah nicolha)

No comments: